Sekarang kita akan belajar tentang Ciri-Ciri dan Tanda Isim Dalam Bahasa Arab. Melanjutkan pembahasan kitab Al-Jurumiyah. Setelah pada pertemuan pertama kita belajar tentang Definisi Kalam dalam Bahasa Arab.
Setelah ulama mencari-cari, membaca di dalam Al-Qur’an, membaca di dalam hadits, datang ke orang-orang Arab Badui dizaman Imam Syafi’i, mereka melihat tidak ada kata dalam bahasa Arab melainkan bisa jadi isim, fi’il atau huruf. Ini adalah komponen yang paling dasar.
Ciri-Ciri Isim Dalam Bahasa Arab
Ciri-ciri atau tanda-tanda isim (kata benda) ada ampat. Yaitu:
-
-
باِلخَفْضِ = kasrah
Jadi, kalau kita menjumpai lafadz dalam bahasa arab yang huruf akhirnya dikasrah, itu isim.
Contohnya:
– بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ بَيْتُ المُدِيرِ
– المُدِيرِ (kalimat المُدِيرِ adalah isim karena dikasrah) -
التَّنْوِينِ= tanwin
Tanwin itu adalah ً (fathatain), ٍ (kasrahtain), dan ٌ (dhomatain)
Jadi kalau kita menjumpai sebuah lafadz yang huruf akhirnya bertanwin, maka itu kata benda. Bukan fi’il, juga bukan huruf.
Contoh:
– زَيْدٌ atau زَيْدً atau زَيْدٍ.
Kenapa isim? Karena lafadz ini diakhiri dengan tanwin. -
وَدُخُولِ الألف واللام = huruf alif dan lam
Jadi kalau kita menjumpai lafadz yang awalnya alif lam, maka itu isim.
Contoh:
– كِتَابٌ diberikan ال menjadi الكِتَابُ
Catatan: tidak akan bertemu antara alif lam dengan tanwin dalam satu lafadz. Kalau misalnya kita berbicara الكِتَابٌ, maka ini salah. -
الخَفْضِ = huruf jar
من ، إلى ، عَنَ ، عَلَى ، في ، رُبّ ، الباء ، الكاف ، اللام
Contoh: جَاءَ زَيْدٌ مِنَ المسجدِ
Kalimat المسجدِ adalah isim. Cirinya:
– ada ال,
– kasrah,
– kemasukan huruf jar (من).Penjelasan: زَيدٌ فِي البيةِ
Kalimat البيةِ adalah isim. Cirinya ada ال, kemasukan huruf kasrah dan kemasukan jar. Kalau ال dibuang, maka kalimatnya menjadi زَيدٌ فِي بيةٍ.Kalau tidak ada ال, pasti akhirannya adalah ٍ (tanwin). Kalau ada ال, pasti ِ (i).
-
قَسَم = qasam
Huruf قَسَم ada tiga. Yaitu وَ ,بِ ,تَ.Ini disebut huruf qasam karena huruf tersebut adalah alat untuk bersumpah.
Contoh: وَالْعَصْرِ.
Kenapa الْعَصْرُ berubah menjadi kasrah? Karena وَ disini adalah وَ qasam. Sering kita mendengar وَاللهِ, karena وَ di sini adalah وَ qasam. Jadi kalau kita bersumpah, kata diakhiri dengan kasrah. Di al-Qur’an banyak dengan وَ.
-
Komentar
sangat bermanfaat…. trimakasih ngaji.id semoga sukses
Sangat bagus
Saya telah mendapatkan pelajaran isim sama huruf jar dan lain lain