Ceramah singkat tentang Arti Qona’ah dan Kiat Menumbuhkan Sifat Qona’ah ini disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badru Salam, Lc.
Transkrip Ceramah Singkat Arti Qona’ah dan Kiat Menumbuhkan Sifat Qona’ah
Alhamdulillah wa Sholatu wa sallam ‘ala Rasulillah nabiyyina Muhammadin wa a’lihi wa shahbihi wa man wala, wa asyhadu ‘ala illaha illallah wahdahu la sayarikala wa asyhadu ana Muhammadan wa rasulluhu. Amma ba’adu.
Saudaraku sekalian ikhwatal islam.
Qana’ah adalah merupakan sifat yang sangat penting bagi seorang mukmin dan muslim. Qana’ah artinya merasa puas dengan yang ada. Qona’ah artinya kita merasa cukup dengan apa yang Allah berikan kepada kita dan kita pun juga tidak berangan-angan lebih dari itu. Kita tidak banyak berharap-harap, ketika melihat orang yang diberikan oleh Allah kelebihan dari kita, kita tidak berharap-harap diberikan seperti dia, tapi kita merasa cukup dengan apa yang Allah berikan kepada kita.
Allah Subhanahu wa Ta’ala melarang kita untuk mengharapkan kenikmatan yang Allah berikan kepada orang lain. Allah Ta’ala berfirman:
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah Allah lebihkan kepada sebagian yang lain.” [QS. An-Nisa: 32]
Berkata Ibnu Abbas, ayat ini melarang kita berharap-harap diberi dengan apa yang diberikan kepada saudara kita berupa harta dan karunia. Dengan mengatakan “Andaikan aku punya harta seperti dia”, “Andaikan aku punya mobil seperti dia”, maka semua ini dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, tapi cukupkan dengan apa yang Allah berikan kepada kita dan mintalah kepada Allah karunia.
Saudaraku sekalian.
Imam Syafi’i rahimahullah berkata: “Jika engkau memiliki hati yang sangat qana’ah, maka engkau dan raja dunia itu setara.” Lalu bagaimana supaya kita punya sifat qana’ah?
Saudaraku sekalian.
Qana’ah akan muncul kalau kita menganggap remeh dunia, dan kita lebih berharap kepada kehidupan akhirat. Qana’ah akan muncul saat keinginan terbesar di hati kita adalah kehidupan akhirat saja. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ ، جَمَعَ اللهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ
“Siapa yang keinginan terbesar di hati adalah kehidupan akhirat, Allah akan kumpulkan urusannya dan Allah akan jadikan kekayaan di hatinya dan dunia pun akan datang kepadanya dalam keadaan hina.” [Hadits Shahih, riwayat Imam Ahmad dalam musnadnya (V/183)]
Saudaraku sekalian.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan di dalam hadits ini, siapa yang keinginan terbesarnya adalah kehidupan akhirat di hatinya, maka Allah akan kumpulkan kekuatannya dan Allah akan berikan kekayaan itu di hatinya. Kekayaan hati itu hakikatnya adalah qana’ah, karena itulah hakekat kekayaan. Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“Kekayaan bukanlah banyak harta benda,akan tetapi kekayaan yang hakiki itu adalah kekayaan hati.” [HR. Bukhari dan Musllim]
Maka ketika kita menganggap dunia ini rendah, hina dan kita melihat akhirat itu segala-galanya dan hati kita pun hanya berharap kehidupan akhirat, maka disaat itulah akan selalu muncul zuhud dalam hati kita, dan muncullah rasa qana’ah yang menyebabkan kita merasa cukup dengan apa yang Allah berikan kepada kita. Ini tips yang pertama agar kita memiliki sifat qana’ah saudara, yaitu supaya bagaimana hati kita hanya berharap kehidupan akhirat dan menganggap remeh dan menganggap hina dunia ini.
Saudaraku sekalian.
Kemudian yang kedua, agar kita bisa mempunyai sifat qana’ah yaitu kita memikirkan tentang hisab nanti pada hari kiamat. Sebab orang semakin banyak kekayaannya, banyak harta bendanya, semakin berat hisabnya di hari kiamat. Ketika kita mengingat hisab pada hari kiamat, bahwa semua yang kita miliki berupa harta kita, baju kita, semua itu akan ditanya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka di saat itu kita akan merasa takut, setiap kali kita membeli sesuatu kita akan berpikir apa manfaatnya buat diri kita, setiap kita menginginkan sesuatu dari harta orang lain, apa manfaatnya buat kita, toh itu semua akan dihisab oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apakah kamu kira, dan apakah kita mengira yang kita miliki itu tidak akan dihisab oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak saudaraku.
Oleh karena itulah Ali Bin Abi Thalib mengatakan tentang dunia kata beliau apa? “haramnya adzab, halalnya hisab.” Berarti kita di dunia ini diantara haram yang menimbulkan adzab, atau halal yang akan dihisab. Maka ketika seseorang mengingat Yaumul Hisab, pada waktu itu dia akan merasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan insya Allah dia merasa qana’ah di hatinya, jiwa qana’ah itu akan muncul di hatinya.
Maka inilah saudaraku sekalian, dua perkara yang kalau kita miliki insya Allah kita punya jiwa yang qana’ah. Yang pertama adalah lebih menginginkan kehidupan akhirat dan memandang dunia ini sesuatu yang remeh dan hina, yang kedua adalah mengingat akan hari hisab, dimana manusia akan dihisab oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan kita berharap agar Allah akan menghisab kita dengan hisab yang mudah dan ringan.
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Video Ceramah Singkat Arti Qona’ah dan Kiat Menumbuhkan Sifat Qona’ah
Jazakumullahu khairan crew rodja tv. Barakallahu fiikum..
Komentar