Cara Mengenal Allah Ta’ala

Cara Mengenal Allah Ta’ala

Urgensi Tauhid
Tidak Ada Ilah Yang Berhak Disembah Kecuali Allah – Tafsir Surat Muhammad Ayat 19
Mengenal Tanda-Tanda Kekuasaan Allah

Tulisan tentang “Cara Mengenal Allah Ta’ala” ini adalah apa yang bisa kami ketik dari kajian Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah yang disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr Hafidzahumullahu Ta’ala.

Lihat sebelumnya: Kesyirikan adalah Perkara yang Paling Allah Larang

Kajian Tentang Cara Mengenal Allah Ta’ala

Menit ke-4:10 Bismillahirrahmanirrahim.. Segala puji bagi Allah, shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, juga kepada keluarganya dan seluruh sahabatnya.

Para pendengar dan pemirsa yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, penulis kitab ini Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah -semoga Allah mengampuninya- beliau berkata:

فإذا قيل لك: ما الأصول الثلاثة التي يجب على الإنسان معرفتها؟ فقل: معرفة العبد ربه، ودينه، ونبيه محمدا ﷺ. الشيخ اسامه مسلم عايض الشهراني

“Apabila dikatakan kepadamu: Apakah tiga landasan utama yang wajib bagi seorang manusia untuk mengetahuinya? Maka jawablah: Tiga landasan utama tersebut yaitu mengenal Allah, mengenal agamaNya dan mengenal Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”

فإذا قيل لك: من ربك؟ فقل ربي الله الذي رباني وربى جميع العالمين بنعمه، وهو معبودي ليس لي معبود سواه.

“Jika dikatakan Anda siapa Rabbmu, maka katakanlah: Rabbku adalah Allah yang telah memeliharaku dan memelihara seluruh alam dengan nikmatNya. Dan Dia adalah Dzat yang berhak disembah, tidak ada Dzat yang berhak disembah selainNya.”

والدليل قوله تعالى: {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ}. وكل ما سوى الله عالم، وأنا واحد من ذلك العالم.

“Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: ‘Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam’. Dan semua selain Allah Subhanahu wa Ta’ala disebut alam. Dan saya adalah salah satu dari alam tersebut.”

فإذا قيل لك: بم عرفت ربك؟ فقل: بآياته ومخلوقاته، ومن آياته الليل والنهار، والشمس والقمر، ومن مخلوقاته السموات السبع والأرضون السبع وما فيهن وما بينهما.

“Maka apabila dikatakan kepada Anda: Dengan apa Anda mengetahui Rabbmu? Maka katakanlah: Dengan ayat-ayatNya dan makhluk-makhluknya. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah malam dan siang, matahari dan bulan. Dan di antara makhluk-makhlukNya adalah langit yang tujuh, bumi yang tujuh dan apa yang ada di dalamnya dan apa yang ada di antara keduanya.”

والدليل قوله تعالى: {وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ}.

“Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: ‘Dan di antara tanda-tanda kekuasaan adalah Subhanahu wa Ta’ala adalah malam, siang, matahari, bulan. Janganlah engkau sujud kepada matahari dan jangan pula engkau sujud kepada bulan. Dan sujudlah kepada Allah yang menciptakan semuanya itu, jika hanya kepadaNya engkau menyembah.’

وقوله تعالى: {إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ}.

“Juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: ‘Sesungguhnya Rabb kalian adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam tujuh masa. Kemudian Ia bersemayam di atas ‘Arsy. Dialah yang menutupkan malam pada siang, Dia terus mengikutinya dengan cepat, Dialah yang menciptakan matahari dan bulan serta bintang-bintang yang tunduk dibawah aturan dan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, milik Allah segala penciptaan dan perintah, Maha Suci Allah Rabb semesta alam.’

والرب هو المعبود.

“Rabb adalah yang disembah.”

والدليل قوله تعالى: {يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ * الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ}.

“Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: ‘Wahai sekalian manusia, sembahlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. Yang telah menjadikan untuk kalian bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan dari langit hujan kemudian Allah mengeluarkan dari curahan hujan tersebut buah-buahan sebagai karunia untuk kalian. Maka janganlah kalian menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala sedang kalian mengetahui.’

قال ابن كثير رحمه الله تعالى: الخالق لهذه الأشياء هو المستحق للعبادة.

“Berkata Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta’ala: ‘Pencipta semua ini, Dialah yang berhak untuk disembah.'”

Penjelasan Syaikh ‘Abdur Razzaq Al-Badr

Penulis kitab ini Rahimahullah, memulai perkataannya dengan tiga landasan utama yang sangat besar, yaitu mengenal Allah, mengenal agamanya dan mengenal Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dan tiga landasan utama ini wajib bagi setiap muslim untuk mengetahuinya dengan pengetahuan yang sempurna. Dan juga wajib bagi setiap muslim untuk mengetahui pentingnya hal ini dan pentingnya untuk mengetahui dengan mempelajari serta mengamalkan apa yang dikandung oleh perkara-perkara ini. Karena sesungguhnya kebahagiaan seorang hamba di dunia dan di akhirat serta keselamatannya di dunia dan di akhirat tidak akan terealisasi kecuali dia merealisasikan tiga pokok utama ini.

Dan tertera dalam hadits, dari Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dari hadits Bara’ dan selainnya bahwasanya seorang mayit apabila dia telah dimasukkan ke dalam kubur, maka akan datang 2 malaikat dan bertanya kepadanya tentang tiga landasan utama atau tiga pokok-pokok utama ini. Yaitu pertanyaan: “Siapa Rabbmu, apa agamamu dan siapa Nabimu?” Dan semua yang masuk ke dalam kubur maka akan ditanya tentang tiga perkara ini.

Juga Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda:

ذَاقَ طَعْمَ الْإِيمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا ، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا ، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا

“Akan merasakan lezatnya dan manisnya imam barangsiapa yang ridha Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai Rasulnya.” (HR. Muslim)

Dan yang dimaksud dengan طَعْمَ الْإِيمَانِ (rasa keimanan), yaitu kelezatan dan manisnya iman. Karena keimanan mempunyai rasa manis yang tidak mungkin dirasakan kecuali oleh hati yang ridha dengan tiga perkara ini.

Dan maksud dari ridha terhadap tiga perkara ini yaitu mempelajari tiga hal ini, meyakininya dan mengamalkan kandungannya. Inilah hakikat ridha terhadap Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agamanya dan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai Rasulnya. Yaitu dengan seseorang mempelajari tiga perkara utama ini dan memahaminya dengan benar, meyakininya dengan keyakinan yang kuat, beriman dengan keimanan yang mantap, serta mengamalkan kandungan dan konsekuensi dari apa yang dia yakini dan dia telah pelajari dari keridhaan terhadap Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai Rasulnya.

Menit ke-12:53 Para pendengar yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, di antara bentuk perhatian Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam terhadap tiga perkara utama atau tiga landasan utama ini, yaitu bagaimana Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada umatnya ketika mendengar muadzin mengatakan: ‘Asyhadu allaa ilaaha illallaah.’ ‘Asyhadu anna Muhammadar Rasulullaah,‘ maka disyariatkan bagi seorang muslim untuk mengatakan:

وأنا أشهد أن لا إله إلا الله و أن محمدًا رسول الله

“Dan aku bersaksi bahwasanya tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah,”

رضيت بالله ربًا وبالإسلام دينًا وبمحمد صل الله عليه وسلم رسولاً

“Aku ridha Allah sebagai Rabbku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai Rasulku.”

Juga dzikir ini tertera dalam dzikir pagi dan petang yang dianjurkan bagi seorang muslim untuk membacanya setiap pagi dan petang, yaitu dengan membaca:

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَسُولاً

Walaupun ada sebagian para ulama yang mengatakan hadits ini lemah dan ada sebagian ada yang menghasankan hadits ini.

Ini semua menunjukkan besarnya kedudukan tiga pokok utama ini dan wajibnya bagi seorang muslim untuk selalu mempelajarinya, mengulang-ulangnya dan mengamalkan kandungannya agar keimanannya semakin kuat dan hal itu dia ulang-ulang setiap hari. Dan setiap hari dia berusaha untuk memperbaharui keimanannya dalam dzikir-dzikir pagi dan petang dan ketika dia mendengar, dia selalu menghadirkan tiga pokok utama ini. Dan dia selalu berusaha untuk memperbaharui keimanannya dan menyempurnakan keimanan tersebut. Hal ini menunjukkan pentingnya tiga perkara utama ini dan perlunya seorang muslim untuk selalu mempelajarinya dan mengulang-ulanginya.

Menit ke-16:25 Para pendengar yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, Pengarang kitab ini Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah, beliau telah mengarang kitab Ushul Ats-Tsalatsah ini dan beliau menulis kitab ini dengan berbagai macam model, ada yang sesuai untuk para penuntut ilmu, juga ada yang disesuaikan untuk orang awam.

Dan kitab ini telah diambil manfaatnya oleh banyak dari kalangan manusia, banyak orang-orang yang berusaha untuk mengajarkannya, mempelajarinya, menghafalnya. Dan banyak generasi dari umat ini telah mati dan selalu mempelajari dan mengamalkan kandungan dari kitab ini dan mereka tidak merubah sama sekali dari apa yang dikandung oleh kitab ini.

Dan itu adalah karunia dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Ia berikan kepada siapa yang Ia kehendaki. Maka wajib bagi setiap muslim untuk mengisi kehidupannya dengan baik dan mempelajari hal ini. Maka hal ini wajib dipelajari untuk setiap manusia, setiap insan, setiap muslim dan berusaha untuk senantiasa mengulang-ulang, membaca hal ini dan berusaha untuk mengajarkannya kepada keluarganya, kepada anak-anaknya, kepada kerabatnya, kepada tetangganya, kepada orang-orang yang terdekat dengan dia. Karena:

إِنَّ الدَّالَّ عَلَى الْخَيْرِ كَفَاعِلِهِ

“Sesungguhnya orang yang menunjukkan kepada kebaikan, ia mendapat pahala seperti orang yang mengerjakannya.” (HR. Tirmidzi)

Dan barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala orang yang mengikutinya sedikitpun.

Maka dari itu kita mengetahui bahwasanya hadiah terbaik yang kita hadiahkan kepada keluarga kita, kepada saudara-saudara kitu, yaitu tiga pokok utama ini, yang mana setiap orang akan diuji, akan ditanya ketika ia masuk ke dalam kubur. Setiap kita akan ditanya siapa Rabbmu, apa agamamu dan siapa Nabimu?

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa mnunjukkan kita kepada kebaikan dan membimbing kita untuk selalu mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Selanjutnya: 3 Landasan Utama yang Wajib Diketahui Setiap Muslim

Baca dari awal yuk: Mukadimah Kajian Al-Ushul Ats-Tsalatsah

Mp3 Kajian Tentang Cara Mengenal Allah Ta’ala

Sumber audio: radiorodja.com

Mari turut menyebarkan catatan kajian “Cara Mengenal Allah Ta’ala” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi kita semua. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: