Ceramah Singkat: Kisah Si Bal’Am – Ust. Abu Yahya Badrussalam, Lc Hafidzahullahu Ta’ala

Ceramah Singkat: Kisah Si Bal’Am – Ust. Abu Yahya Badrussalam, Lc Hafidzahullahu Ta’ala

Ceramah Singkat: Rahasia di Balik Ibadah Qurban
Ceramah Singkat Nasehat Dalam Membina Rumah Tangga
Ceramah Singkat: Menjadi Anak Sholeh & Solehah

Tulisan tentang “Kisah Si Bal’am” ini adalah catatan faedah dari ceramah singkat yang dibawakan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc Hafidzahullahu Ta’ala.

Navigasi Catatan:

KISAH SI BAL’AM

الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ

اَشْهَدُ اَنْ لۤا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ,وَبَعْدُ

Pernah dengar Si Bal’am? atau Anda pernah mengenal atau membaca tentang kisah Si Bal’am?

Sebuah kisah yang telah dikisahkan oleh Allah Subhanahu wata’ala di dalam surat Al-A’raf. Si Bal’am ini hidup di zaman Nabi Musa alaihi sholatu wassalam. Dia diajarkan oleh Allah kitabullah (ayat-ayat Allah) dan menguasai Taurat. Dan dia betul-betul mengetahui tentang kebenaran dan mengetahui tentang kebatilan namun Si Bal’am ternyata mengikuti hawa nafsu. Dia tinggalkan ayat-ayat Allah, dia tinggalkan kebenaran hanya karena ingin mendapatkan dunia. Lalu Setan pun menggoda dia dan dia pun mengikuti keinginan Setan, maka ia pun kemudian malah memerangi Nabi Musa alaihi sholatu wassalam. Akhirnya ia pun tersesat jalan karena dia lebih condong kepada dunia dan mengikuti hawa nafsu.

Kisah ini Allah kisahkan di dalam Surat Al-A’raf, Allah ta’ala berfirman:

وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ٱلَّذِىٓ ءَاتَيْنَٰهُ ءَايَٰتِنَا فَٱنسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ ٱلشَّيْطَٰنُ فَكَانَ مِنَ ٱلْغَاوِينَ

Bacakan kepada mereka berita orang yang telah Kami ajarkan kepadanya ayat-ayat Kami, lalu kemudian Setan Pun mengikutinya, lalu ia pun lepas dari ayat-ayat Kami, kemudian ia pun termasuk orang-orang yang sesat. (QS Al A’raf[7]: 175)

…وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَٰهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُۥٓ أَخْلَدَ إِلَى ٱلْأَرْضِ وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ

Lalu Allah mengatakan:

Padahal kalau Kami kehendaki Kami akan angkat derajatnya dengan ayat-ayat Kami itu. Akan tetapi ia condong kepada bumi, dia lebih cinta dunia dan mengikuti hawa nafsunya… (QS Al A’raf[7]: 176)

Allah subhanahu wata’ala menyebutkan bahwa Si Bal’am ini tersesat karena 2 perkara:

Yang Pertama: Lebih Mendahulukan/ Mementingkan Dunia. Cinta dunia adalah syahwat yang bisa menyebabkan seorang sesat di dalam kehidupannya. Cinta dunia (syahwat) berupa cinta kedudukan, cinta wanita, cinta harta, seringkali menjadikan seorang hamba buta tidak peduli lagi dengan halal dan haram tidak peduli Apakah Allah akan Ridha kepada dirinya atau tidak. Akhirnya Si Bal’am pun terkena penyakit syahwat cinta dunia ini. Dan dia ternyata ikhwatul islam… karena cinta dunia dia pun tersesat jalan. Allah mengatakan: “kalaulah Kami kehendaki Kami akan angkat derajatnya dengan ayat-ayat Kami itu. Akan tetapi dia lebih condong kepada dunia dan mengikuti hawa nafsunya.

Subhanallah! penyakit yang sangat berat. Ketika seseorang ‘alim terkena penyakit Dua ini penyakit syahwat dan penyakit syubhat (penyakit hawa nafsu) maka ilmunya menjadi tidak bermanfaat. Bahkan ilmunya menjadi bumerang untuk dia yang akan membinasakan kehidupannya.

Ya Akhal Islam A’azzakumullah….

Maka siapa saja yang ingin ayat-ayat Allah bermanfaat untuk kehidupannya, bermanfaat untuk dirinya maka hendaklah dia menghindarkan dari dua penyakit ini (Cinta Dunia & Menigkuti Hawa Nafsu).

Penyakit hubbuddunya yaitu cinta dunia yang berlebihan, cinta kepada kedudukan, cinta kepada harta, cinta kepada wanita yang berlebihan, sehingga menyebabkan Ia lupa kepada Allah lupa kepada kehidupan akhirat.

Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga telah mengabarkan kata beliau:

مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلاَ فِي غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِينِهِ

“Tidaklah dua ekor Serigala lapar yang dilepaskan pada seekor domba lebih merusak agama seseorang dari orang yang tamak terhadap harta, tamak terhadap kedudukan dunia (HR. At-Tirmidzi, no. 2482)

Naam, Akhal Islam A’azzakumullah….

Dua perkara ini menyebabkan banyak manusia buta. Orang yang cinta kedudukan dia tidak peduli apakah Allah akan ridho kepada dia atau tidak, dia tidak peduli apakah caranya itu sesuai dengan syariat Allah atau tidak yang terpenting dia mendapatkan kedudukan yang terpenting dia mendapatkan kenikmatan dan kepuasan. La haula wala quwata illa billah. Lalu Allah subhanahu wata’ala memberikan perumpamaan tentang si Bal’am itu. Allah mengatakan:

…فَمَثَلُهُۥ كَمَثَلِ ٱلْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث…

…Perumpamaan si Bal’am seperti anjing, jika kamu halau ia, ia pun tetap menjulurkan lidahnya, jika kamu biarkan ia, ia pun tetap menjulurkan lidahnya...(QS Al A’raf[7]: 176)

Kenapa? karena saking mengikuti hawa nafsunya. Perumpamaan yang sangat buruk. Orang yang selalu mengikuti hawa nafsu kata Allah seperti anjing. Tahukah anda anjing? anjing itu kata Ibnul Qoyyim Rahimahullah apabila dipilihkan dua daging yang satu bangkai yang satu daging segar dia lebih memilih bangkai, anjing itu selalu mengendus pantat, anjing itu selalu suka kepada keburukan dan ia selalu menyalak. Perumpamaan yang buruk sekali.

Maka ya akhi kita memohon kepada Allah perlindungan dari pada tertipu dengan dunia cinta dunia dan mengikuti hawa nafsu. itu yang menyebabkan ilmu kita tidak bermanfaat bahkan menyebabkan banyak manusia tersesat jalan. Semoga kita menjadi orang-orang yang dilindungi Allah Subhanahu wata’ala dari sifat tersebut.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===========================================================================

Mari turut menyebarkan catatan kajian tentang Ceramah Singkat ini di media sosial yang Antum miliki, baik itu facebook, twitter, telegram, whatsapp, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi sebab hidayah bagi kaum muslimin. Barakallahu fiikum…

 

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: