Berikut pembahasan Contoh Khutbah Jumat Singkat Tentang Shalat yang disampaikan Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah Hafidzahullahu Ta’ala.
Khutbah Pertama – Contoh Khutbah Jumat Singkat Tentang Shalat
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
وحبيبه وخليله، صلوات ربي وسلامه وبركاته عليه، وعلى اله واصحابه اجمعين
اما بعد
فيا معشر المسلمين رحمكم الله
أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى الله فَقَدْ فَازَ الْـمُتَّقُون
قال الله تبارك وتعالى في القران العظيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّـهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
اما بعد
Ikhwani, Rahimakumullah..
Siapa yang tidak pernah berbuat dosa? Adakah manusia yang merasa bersih, tidak pernah terjebak dalam perangkap-perangkap setan? Ana rasa semua pernah melakukan dosa. Allah perintahkan kepada kita:
وَتُوبُوا إِلَى اللَّـهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ
“Bertaubatlah kalian semuanya wahai orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nur[24]: 31)
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Secara kasat mata, kita, keluarga kita, masyarakat di kampung kita, mereka tenggelam dalam comberan-comberan dosa. Tapi sebagian tidak merasa melakukan dosa.
Jamaah..
Ada sebuah dosa yang lebih dahsyat daripada berzina. Kalau orang tua mendapati anaknya berzina, maka Ana yakin dia akan melakukan tindakan yang sangat keras sekali. Lebih dahsyat daripada mencuri, daripada narkoba, daripada merampok. Tapi banyak di antara kita merasa bahwa itu suatu hal yang remeh.
Dosa apa? Dosa meninggalkan shalat!
Cukup sebagai bukti besarnya dosa orang yang meninggalkan shalat, keislaman orang itu diperselisihkan oleh para ulama.
Seorang muslim mencuri? mungkin.. Minum khamar, mungkin.. Tapi muslim nggak shalat, diperselisihkan keislamannya. Bahkan sebagian ulama berpendapat dia sudah kafir, berhak dibunuh sebagai bentuk hukuman atas kemurtadan dia. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beliau mengatakan:
إِنَّ الْعَهْدَ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمِ الصَّلَاةُ ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
Yang membedakan kita dengan mereka (sama orang-orang kafir) itu shalat. Maka siapa yang meninggalkan shalat, dia telah kafir.
Wallahi, jama’ah.. Tugas orang tua, hari ini hari Jumat. Ada di mana anaknya? Kemana mereka? Apakah sudah orang tua mendidik anaknya untuk mendirikan shalat? Allah Jalla Jalaluhu mengatakan:
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا
“Suruh keluargamu shalat! Suruh istrimu, anakmu, shalat dan sabar ketika engkau menyuruh mereka shalat.” (QS. Tha-ha[20]: 132)
Penghuni neraka, ketika ditanya:
ما سلككم في سقر
“Apa yang menyebabkan kalian berada di neraka saqar?” (QS. Al-Muddatstsir[74]: 41)
Apa jawab mereka?
قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ ﴿٤٣﴾
“Kita bukan termasuk orang-orang yang mendirikan shalat.” (QS. Al-Muddatstsir[74]: 42)
Shalat ini rukun Islam yang kedua. Tiangnya agama. Diwajibkan dengan cara yang sangat spesial. Allah mewajibkan shalat kepada kita tidak melalui Jibril yang kemudian disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tidak. Nabi sendiri berangkat menuju ke langit yang paling tinggi dan menerima perintah shalat ini. Lalu sebagian kita meremehkan shalat yang lima waktu? Merasa sudah jadi orang baik karena dia tidak berzina, dia tidak main judi, dia tidak minum khamr, tapi dia tidak shalat, istrinya tidak shalat, anaknya tidak shalat, dia biarkan semua itu.
Ahibbati fillah..
Berapa banyak orang yang keluar rumah jalan kaki, naik motor, pulang sudah ditandu? Berapa banyak diantara kita yang ketika mau keluar rumah dia pasang kancingnya sendiri, kemudian ketika sampai di rumah yang membukakan kancingnya orang yang memandikan jenazahnya? Sampai kapan kita akan melakukan kemaksiatan ini dan melihat kemungkaran ini terjadi? Allah membuka pintu taubatnya lebar-lebar. Allah mengatakan:
وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ
Taubat itu tidak diberikan kepada pelaku-pelaku kemaksiatan yang menunggu datangnya ajal. ketika datang kematian kepadanya, (mereka berkata), “sekarang aku taubat”..
Tidak ada!
Wallahi jama’ah..
Kita hanya punya kesempatan satu kali dalam kehidupan ini. Ketika ajal tiba, engkau hanya bisa menangis, menyesal, berteriak, karena mendapatkan siksaan yang pedih dari Allah Jalla Jalaluhu.
Lihat kewajiban shalat ini. Orang dalam kondisi sakit pun tetap wajib shalat. Bagaimana jika dia tidak bisa berwudhu? Tayamum! Kalau tidak bisa tayamum? Ditayamumi! Bagaimana kondisi tubuhnya penuh dengan najis? Bersihkan!!
Karena ada orang-orang yang ketika sakit lalu masuk rumah sakit, sepekan, dua pekan, sebulan, tidak shalat! keluarganya tidak memperdulikan shalatnya dia. Sebagian mengatakan, nanti kalau saya sembuh saya kan shalat. Siapa yang menjamin engkau keluar dari rumah sakit (dalam keadaan) sembuh? Berapa banyak orang yang keluar dari rumah sakit berupa bangkai?
Bila menurut pendapat ulama yang mengatakan kafir (dalam madzhab Hambali) ketika mati nggak perlu dishalatkan! Ketika hidup tidak mau shalat, masa kita suruh menshalatkan dia ketika dia mati? Jangan dikuburkan di kuburan orang-orang Islam. Bikinkan jurang untuk dia.
Tidak main-main, jama’ah..
Maka siapa yang pernah meninggalkan shalat, segera taubat. Yang punya keluarga belum shalat tapi merasa jadi orang baik, meskipun seseorang jujur tapi tidak shalat, dia tidak jujur sama Allah Jalla jalaluhu.
Ahibbati fillah..
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang dijamin masuk surga, beliau itu dalam sehari berapa rakaat shalat? Yang wajib 17 rakaat, ditambah lagi 11 rakaat shalat tahajud beliau, 12 rakaat shalat rawatib beliau, 40 rakaat jamaah. Lalu kita yang banyak dosa meremehkan urusan shalat ini?
Yang sudah shalat, pelajari apakah shalat dia sudah benar atau belum? Jangan sampai kita capek, lelah shalat, akhirnya tidak diterima. Kata Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
إِنَّ الرَّجُلَ لِيُصَلِّي سِتِّينَ سَنَةً
“Ada orang yang shalat selama 60 tahun dia shalat.”
Satupun shalatnya tidak ada yang diterima.
لَعَلَّهُ يُتِمُّ الرُّكُوعَ ، وَلَا يُتِمُّ السُّجُودَ ، وَيُتِمُّ السُّجُودَ ، وَلَا يُتِمُّ الرُّكُوعَ
Shalat asal-asalan.. Sujudnya sempurna rukuknya tidak sempurna, rukuknya sempurna sujudnya tidak sempurna.
“Yang penting saya shalat?” Tidak!
Di surat Al-Ma’un Allah katakan:
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ ﴿٤﴾
“Celakalah orang-orang yang shalat.” (QS. Al-Ma’un[107]: 4)
Apalagi yang tidak shalat. Karena ada orang yang shalat tapi dia riya’. Tapi dia tidak peduli dengan waktunya, tidak peduli dengan rukun dan syaratnya.
Ahibbati fillah..
Allah mengatakan:
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّـهِ قَانِتِينَ ﴿٢٣٨﴾
“Jagalah shalat-shalat kalian, khususnya shalat yang pertengahan (shalat ashar). Dan berdirilah beribadah dalam kondisi tunduk penuh kekhusukan kepada Allah Jalla jalaluhu.” (QS. Al-Baqarah[2]: 238)
اقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم، ولسائر للمؤمنين والمؤمنات، فاستغفروه، انه هو الغفور الرحيم
Khutbah Kedua – Contoh Khutbah Jumat Singkat Tentang Shalat
،الحمد لله رب العالمين، وبه نستعين على امور الدنيا والدين، والصلاة والسلام على سيد المرسلين، وامام المتقين قائد الغر المحجلين، سيدنا ومولانا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين
اما بعد
Ahibbati fillah..
Kita sudah masuk bulan Rajab, salah satu bulan haram. Setelah Rajab, kita akan masuk ke bulan Sya’ban, setelah Sya’ban kita masuk ke bulan Ramadhan. Sebagian ulama mengatakan bulan Rajab ini adalah bulan untuk bercocok tanam, bulan Sya’ban itu bulan untuk menyirami tanaman kita, bulan Ramadhan adalah bulan untuk menuai dan memanen apa yang kita tanam.
Sebagian manusia -bahkan banyak orang- Islam yang baru mulai menanam, baru mulai menyirami di bulan Ramadhan. Sehingga buah yang dia petik pahit tidak karuan. Belum waktunya dipanen dia panen.
Maka manfaatkan bulan Rajab ini untuk menanam. Sudah cukup jama’ah. Bulan ini bulan haram yang dimuliakan oleh Allah Jalla Jalaluhu. Tinggalkan dosa-dosa kita. Allah membuka pintu taubatNya untuk kita. Yang masih telah Jumatan, sampai kapan mau telat Jumatan?
Baca Al-Qur’anul Karim. Ada surat namanya surat Al-Jumu’ah. Ketika kita hendak masuk ke perusahaan, kita tahu dengan aturan. Sebagian orang MasyaAllah sebelum masuk jam kerja sudah ada di tempat kerjanya. Tiap hari dia lakukan itu. Berapa dia digaji? Kenapa ketika panggilan Allah Jalla Jalaluhu, yang laki-laki dipanggil lima kali dalam sehari,
حَيَّ عَلى الصَّلاةِ
Ia tidak peduli untuk datang ke rumah Allah. Rumahnya berdampingan dengan rumah Allah Jalla Jalaluhu. Jumatan, telat lagi jama’ah.
Apa yang kau cari dalam kehidupan ini? Yang engkau makan jadi kotoran, Yang enggaku amalkan itu yang akan menjadi pahala buat dirimu.
Cobalah jadi muslim yang baik. Lihat, yang sudah berumur, perlu dia mengkoreksi dirinya. Sudahkah dia memberikan hak-hak Allah Jalla Jalaluhu?
Di tempat kerja Subhanallah.. Dia kerja selama delapan jam tidak merasa lelah bahkan selama puluhan tahun. Sampai pensiun dia lakukan itu. Masa kerumah Allah (apalagi hari jumat) yang Allah mengatakan secara khusus:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ
“Kalau dipanggil ketika adzan shalat Jumat itu, bersegera engkau.” (QS. Al-Jumu’ah[62]: 9)
Maka ingat, mulai saat ini jama’ah.. Ana mengajak diri Ana sendiri dan semua yang hadir di tempat ini untuk bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, untuk menjadikan hari-hari kita ke depan ini penuh dengan amal kebajikan. Jangan takut dengan urusan dunia, Allah jamin! Apa kata Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam?
مَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ هَمَّهُ
“Barangsiapa yang menjadikan akhirat itu ambisi dia.”
جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ
“Allah akan jadikan kekayaan buat dia di dadanya.”
وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ
“Urusannya disederhanakan sama Allah.”
وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ
“Dunia akan dikirimkan kepada dia, dipaksa datang kepada diri dia.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Laksanakan hak Allah Jalla Jalaluhu. Ingat, meninggalkan shalat itu dosa yang lebih besar daripada zina, daripada mencuri, daripada jadi begal, daripada narkoba, dan jangan dianggap remeh.
Ahibbati fillah..
Allah memerintahkan kepada kita untuk bershalawat kepada Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam. Allah mengatakan:
إِنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللهم صل وسلم وزد وبارك وانعم على سيدنا ومولانا محمد
اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات، والمسلمين والمسلمات، الاحياء منهم والاموات، انك سميع قريب مجيب الدعوات
اللهم اصلح ولي امرنا واولات امر المسلمين، اللهم اصلح ولي امرنا واولات امور المسلمين
Ya Allah, perbaiki pemimpin-pemimpin kami dan pemimpin-pemimpin umat Islam.
اللهم ولي على المسلمين خيارهم.. ٣
اللهم منزل الكتاب مجري السحاب هازم الاحزاب اهزم اعداءك اعداء الدين يا رب العالمين
اللهم انصر اخواننا المستضعفين في كل مكان
اللهم انصرهم وايدهم يا رب العالمين
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
و سبحان ربك رب العزه عما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين
Download mp3 Contoh Khutbah Jumat Singkat Tentang Shalat
Khutbah Jumat Singkat Tentang Shalat
Ada sebuah dosa yang lebih dahsyat daripada berzina, lebih dahsyat daripada mencuri, daripada narkoba, daripada merampok. Tapi banyak di antara kita merasa bahwa itu suatu hal yang remeh.
Dosa apa? Dosa meninggalkan shalat!!
Simak transkrip lengkapnya melalui tautan: https://www.ngaji.id/contoh-khutbah-jumat-singkat-tentang-shalat/
📚 Khutbah Jumat
🔉 Pemateri: Ustadz DR. Syafiq Riza Basalamah
🔗 Link Download mp3: ngaji.id/klik/44
⭐ Ukuran file sudah dikecilkan
🗃 Ukuran File: 5.4 MB
⌛ Durasi: 18:28
📹 Sumber Video: youtu.be/dQgNOQ2Zi0s
Mari turut menyebarkan link download kajian ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..
Komentar