Enam Syarat Masuk Surga (Bag.3)

Enam Syarat Masuk Surga (Bag.3)

Mutiara Hikmah : Bagaimana Ilmu Mengangkat Derajat Manusia
Mengatasi Penyakit Marah
Mendengarkan Ilmu dengan Penuh Konsentrasi

Tulisan tentang “Enam Syarat Masuk Surga” ini adalah apa yang bisa kami ketik dari kajian yang disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr Hafizhahumullahu Ta’ala.

Sebelumnya: Enam Syarat Masuk Surga (Bag.2)

Enam Syarat Masuk Surga (Bag.3)

Kelima: Menundukkan Pandangan

Menit ke-1:03:46 Hendaknya kalian menundukkan pandangan kalian (dari melihat perkara-perkara yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala). Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyampaikan hal ini dalam Al-Qur’an, kata Allah Subhanahu wa Ta’ala:

قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

“Katakanlah kepada orang-orang mukmin agar mereka menundukkan pandangan-pandangan mereka dan untuk menjaga kemaluan-kemaluan mereka. Karena tindakan mereka itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahui apa yang telah mereka lakukan.” (QS. An-Nur[24]: 30)

Demikian juga firman-Nya:

ارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ…

“Dan katakanlah juga kepada wanita-wanita mukminah untuk menundukkan pandangan mereka dan untuk menjaga kemaluan mereka…” (QS. An-Nur[24]: 31)

Sesungguhnya ghadhul bashar (menundukkan pandangan) akan memberikan faedah yang sangat banyak. Di antaranya, orang yang menjaga pandangannya akan mendapatkan nikmatnya iman, hatinya suci. Berbeda dengan orang yang mengumbar pandangannya. Dia akan kehilangan nikmat iman, hatinya penuh dengan kegelisahan.

Kemudian orang yang menjaga pandangannya akan bisa menjaga dirinya untuk tidak ingin melihat hal-hal yang Allah Subhanahu wa Ta’ala haramkan. Adapun orang yang mengumbar pandangannya, maka dia selalu ingin terus melihat hal-hal yang Allah Subhanahu wa Ta’ala haramkan. Ingin melihat yang lebih dan dia akan kehilangan manisnya iman.

Menit ke-1:06:31 Adapun makna dari firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Katakanlah bagi orang-orang mukmin untuk menundukkan pandangan-pandangan mereka,” yaitu menjaga diri mereka dari memandang hal-hal yang Allah Subhanahu wa Ta’ala haramkan. Tidak boleh memandang aurat-aurat dari wanita-wanita yang bukan mahram. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak membolehkannya.

Bahkan kita tidak boleh melihat anak laki-laki yang sangat tampan yang terkadang bisa menggerakkan syahwat. Ini semua dalam rangka untuk menjaga diri kita agar tidak terjerumus dalam perbuatan yang keji, yaitu zina.

Oleh karenanya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan bahwa menjaga pandangan ini lebih bersih/suci bagi mereka.

Keenam: Tahanlah Tangan-Tangan Kalian

Menit ke-1:08:20 Maksud dari “tahanlah tangan-tangan kalian” yaitu jangan sampai kalian mengganggu manusia. Kita tahu bahwasanya orang yang mengganggu dan menyulitkan manusia yang lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala membencinya. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan murka kepada mereka. Bahkan bukan hanya dimurkai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, masyarakat pun benci dengan orang yang mengganggu. Kalau ada orang yang meresahkan dan mengganggu masyarakat, maka masyarakat akan benci sama dia.

Keburukannya ini menunjukkan bahwasanya dia memang buruk dan akhlaknya sangat jelek, serta otaknya yang tidak beres. Adapun orang yang berbuat baik kepada masyarakat, ini menunjukkan bahwasanya otaknya itu benar, cerdas dan akhlaknya yang mulia.

Menit ke-1:09:51 Kemudian jika Allah Subhanahu wa Ta’ala memuliakan seorang hamba, maka hamba tersebut bukan hanya mencegah dirinya untuk tidak mengganggu orang. Bahkan seorang hamba yang Allah Subhanahu wa Ta’ala muliakan akan berusaha untuk menghilangkan gangguan yang bisa menggangu orang lain. Dia tidak tenteram kalau ada gangguan yang akan menggangu masyarakat. Dalam satu hadits, kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

مَرَّ رَجُلٌ بِغُصْنِ شَجَرَةٍ عَلَى ظَهرِ طَرِيقٍ، فَقَالَ: وَاللهِ لأُنْحِيَنَّ هَذَا عَنِ المُسْلِمينَ لا يُؤذِيهِمْ

“Seorang laki-laki sedang melewati satu jalan, di tengah jalan rupanya ada tangkai pohon yang bisa menggangu orang. (Dia tidak sabar ketika melihatnya) dan dia berkata: ‘Demi Allah, saya akan menjauhkan tangkai pohon ini agar tidak menggangu kaum muslimin.'”

Apa kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam?

فَأُدخِلَ الجَنَّةَ

“Maka orang ini pun masuk ke dalam surga.” (HR. Muslim)

Penutup

Menit ke-1:11:21 Alhamdulillah kita telah sampai di penghujung kajian kita kali ini dengan membahas enam perkara yang merupakan sifat-sifat orang mukmin. Kata Syaikh hafizhhullah, bahwa Alhamdulillah pintu-pintu surga telah terbuka dan jalan-jalan untuk masuk surga telah jelas. Lakukan enam perkara tersebut, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sudah menjamin dalam haditsnya bahwa kita akan masuk ke dalam surga. Dan Alhamdulillah jalannya mudah.

Oleh karena itu, kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar memudahkan kita untuk bisa melaksanakan enam perkara ini dan memudahkan kita untuk masuk ke dalam surga.

Demikian saja kajian kita pada sore hari ini dan insyaAllah kita akan mendengarkan pertanyaan dari para pendengar sekalian.

Kita berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar Allah Subhanahu wa Ta’ala mengumpulkan kita semua (penerjemah maupun Syaikh dan para pendengar sekalian) dalam surga-Nya yang sangat kita harapkan. Dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan kita untuk mengamalkan perkara-perkara yang bisa mendekatkan pada surga Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjauhkan kita dari api neraka yang sangat pedih.

MP3 Kajian Enam Syarat Masuk Surga (Bag.3)

Mari turut menyebarkan tulisan tentang “Enam Syarat Masuk Surga (Bag.3)” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: