Hadits Arbain ke 19 – Jagalah Allah Niscaya Allah Menjagamu

Hadits Arbain ke 19 – Jagalah Allah Niscaya Allah Menjagamu

Hadits Arbain ke-14 : Hadits tentang Tidak Halalnya Darah Seorang Muslim
Hadits Arbain ke-11 : Tinggalkan Apa yang Meragukan
Hadits Tentang Waktu, Tinggalkan Yang Tidak Bermanfaat Bagimu

Tulisan tentang “Hadits Arbain ke 19 – Jagalah Allah Niscaya Allah Menjagamu” ini adalah ringkasan yang bisa kami ketik dari kajian Kitab Al-Arba’in An-Nawawiyah yang disampaikan oleh Ustadz Anas Burhanuddin, M.A. hafizhahullahu ta’ala.

Kajian sebelumnya: Hadits Arbain ke 18 – Bertakwa Kepada Allah Dimanapun Berada

Hadits Arbain ke 19 – Jagalah Allah Niscaya Allah Menjagamu

Imam An-Nawawi Rahimahullahu Ta’ala mengatakan:

عَنْ أَبِي العَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا قَالَ كُنْتُ: خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً فَقَالَ لِي: (( يَا غُلاَمُ! إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ باِللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَقَالَ: (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ ))، وَفِي رِوَايَةِ غَيْرِ التِّرْمِذِيِّ: (( اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَم يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ العُسْرِ يُسْراً )).

Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, beliau berkata, “Suatu hari saya dibonceng Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka beliau mengatakan kepada saya: ‘Wahai anak kecil! Sungguh aku ingin mengajarkan kepadamu beberapa kalimat; Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatkan Allah di hadapanmu. Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah dan jika engkau meminta pertolongan mintalah pertolongan kepada Allah. Dan ketahuilah bahwasanya seluruh umat manusia kalau mereka ingin memberimu manfaat dengan sesuatu, maka mereka tidak akan bisa memberikan manfaat kecuali dengan sesuatu yang telah Allah takdirkan untukmu. Dan kalau seandainya mereka berkumpul untuk membahayakanmu dengan sesuatu, maka mereka tidak akan bisa membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tuliskan untukmu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.’” (HR. Tirmidzi dan beliau mengatakan ini adalah hadits yang hasan shahih)

Dan dalam riwayat selain At-Tirmidzi redaksinya adalah: “Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatkan Allah di hadapanmu. Kenalkanlah dirimu kepada Allah diwaktu senang, niscaya Allah akan mengenalmu diwaktu susah. Dan ketahuilah bahwasanya apa yang luput darimu tidak akan mengenaimu dan apa yang seharusnya mengenaimu tidak akan luput darimu. Dan ketahuilah bahwasanya pertolongan ada bersama kesabaran dan jalan keluar ada dalam kesempitan. Dan bersama kesulitan ada kemudahan.”

Kesimpulan Hadits

Dari hadits yang agung ini, kita bisa simpulkan beberapa hal.

Pertama, kelemahlembutan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, di mana beliau biasa beramah tamah dengan para sahabatnya. Contohnya, beliau mengajak seorang anak kecil untuk menunggang kuda bersama beliau. Ini juga menunjukkan tawadhu’ (kerendahan hati) Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Kedua, orang yang menjaga batasan dan aturan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan dijaga oleh-Nya. Penjagaan terhadap Allah maksudnya adalah menjaga batasan-batasan dan aturan-aturan-Nya dengan menjalankan perintah-perintah-Nya semampu kita dan meninggalkan semua larangan-Nya. Hal ini juga meliputi mengimani kabar-kabar yang disampaikan oleh Allah dan beribadah kepada-Nya sesuai dengan cara yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Ketiga, bentuk penjagaan Allah ada dua macam: penjagaan dalam urusan dunia dan penjagaan dalam urusan akhirat. Penjagaan yang kedua ini adalah yang paling penting dan merupakan penjagaan yang hakiki.

Keempat, pesan tersirat dari hadits ini adalah bahwa barang siapa yang tidak menjaga Allah, maka ia tidak akan dijaga oleh-Nya. Hal ini sesuai dengan prinsip “al-jaza’u min jinsil ‘amal”, yaitu pahala sejenis dengan amalan yang dilakukan. Dalam konteks ini, kita diperintahkan untuk menjaga (aturan) Allah, maka balasannya adalah kita dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kelima, adanya penetapan sifat ma’iyyah, yaitu kebersamaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang bersifat khusus. Kebersamaan ini berupa penjagaan, dukungan, dan pertolongan dari Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertakwa.

Keenam, ada kewajiban untuk meminta pertolongan dan berdoa hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala saja. Segala sesuatu sudah ditakdirkan oleh-Nya, dan takdir itu sudah ditulis 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. Pena-pena yang menulis takdir sudah diangkat, dan lembaran-lembaran takdir juga sudah kering, tidak ada yang bisa diubah dari takdir itu.

Ketujuh, besarnya kuasa Allah Subhanahu wa Ta’ala atas hamba-hamba-Nya. Para hamba dan seluruh makhluk tidak akan bisa memberikan manfaat atau mendatangkan bahaya kecuali dengan sesuatu yang telah Allah takdirkan.

Kedelapan, pentingnya mengenalkan dan mendekatkan diri kepada Allah di saat kondisi longgar, sehat, dan kaya raya. Dengan begitu, Allah akan mengenali kita dengan makrifat khusus, memberikan solusi, pertolongan, dan kemudahan saat kita menghadapi kesulitan dan musibah.

Terakhir, kita diperintahkan untuk selalu optimis saat mendapatkan musibah atau kesulitan. Karena bersama kesabaran, ada pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bersama kondisi terjepit, ada jalan keluar dari-Nya, dan bersama kesulitan, ada kemudahan.

Ini adalah beberapa pelajaran penting yang bisa kita petik dari hadits yang agung ini. Semoga bisa menambah ilmu dan wawasan, serta semoga kita dapat mengamalkan apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits ini. Wallahu Ta’ala A’lam.

Hadits Arbain ke 19 – Jagalah Allah Niscaya Allah Menjagamu

Sumber audio: radiorodja.com

Mari turut menyebarkan catatan kajian “Hadits Arbain ke 19 – Jagalah Allah Niscaya Allah Menjagamu” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi kita semua. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: