Khutbah Idul Adha Yang Membuat Menangis: Nabi Ibrahim Idola Kita

Khutbah Idul Adha Yang Membuat Menangis: Nabi Ibrahim Idola Kita

Kesalahan-Kesalahan Dalam Ibadah Qurban
Teks Khutbah Idul Adha: Idul Adha adalah Momentum Kita Menjaga Persaudaraan
Nasehat Tentang Tebar Qurban

Khutbah idul adha yang membuat menangis: Nabi Ibrahim Idola Kita. Ini adalah transkrip Khutbah Ied Ustadz DR. Syafiq Riza Basalamah

Khutbah Pertama Khutbah Idul Adha Yang Membuat Menangis: Nabi Ibrahim Idola Kita

السلام عليكم ورحمه الله وبركاته

إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa. Dan janganlah kalian mati kecuali dalam kondisi Islam.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Wahai umat manusia, bertakwalah kalian kepada Rabb kalian yang menciptakan kalian dari satu jiwa. Darinya Allah ciptakan pasangannya, dari keduanya Allah tebarkan umat manusia -lelaki dan wanita-. Kita yang berada di tempat ini, dari satu jiwa. Dan bertakwalah kalian kepada Allah! Jagalah tali silaturahim, jangan diputuskan. Ketehuilah sesungguhnya Allah itu mengawasi kalian semua.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا (70) يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Wahai orang-orang yang beriman -yang dipanggil hanya yang beriman, yang tidak beriman silakan tutup telinganya- (Allah mengatakan) bertakwalah kalian kepada Allah. Laksanakan perintahNya, jauhi laranganNya dan ucapkan ucapan yang benar. Barangsiapa yang melakukan hal itu, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah akan perbaiki amalan kalian dan yang patuh kepada Allah dan RasulNya, maka dialah manusia yang sukses dengan kesuksesan yang sebenarnya.

أَمَّا بَعْدُ

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كَلَامُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Laailaha illallahu wallahu Akbar.. Allahu Akbar Walillahilhamd..

Ma’asyirol Muslimin…Wa Zumrotal Mu’minina Rohimakumulloh..

Manusia adalah makhluk yang suka mencontoh, yang mudah bagi dia meniru orang lain. Apabila dia melihat seorang hamba yang dia tokohkan, dia akan meniru segala tingkah lakunya, perbuatannya. Bahkan seakan-akan ruh manusia yang dia contoh itu ada pada dirinya. Tapi sayangnya kita berada dimasa krisis suri tauladan, krisis panutan, krisis idola. Yang dijadikan panutan oleh banyak masyarakat adalah pecundang-pecundang, manusia-manusia yang tidak membawa kepada kejayaan Islam, yang tidak meninggikan muru’ah negeri dan bangsa, apalagi dapat mengajak ke dalam surga Allah Jalla Jalaluhu.

Kita lihat yang ada di atas ini, mereka yang dijadikan contoh, mereka yang dijadikan idola. Kita liat baner-baner yang ada di pinggir jalan, kenapa dibuat? Untuk dimunculkan tokoh-tokoh, public figure, mau dibawa kemana bangsa kita tatkala yang mereka contoh adalah manusia-manusia yang tidak akan memperbaiki negeri ini, yang hanya mengumbar syahwat, yang hanya akan membuat manusia tenggelam dalam arus yang tidak jelas menuju api neraka, na’udzubillahi min dzalik..

Jama’aah rakhimakumullah..

Allah telah mengutus para NabiNya untuk menjadi contoh bagi umat manusia. Allah berfirman kepada baginda Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Setelah menyebutkan Nabi-Nabi, manusia-manusia pilihan yang Allah utus ke muka bumi ini:

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۖ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ

Mereka adalah manusia-manusia yang pantas dijadikan contoh. Yang Allah telah memberikan petunjuk kepada mereka. Maka dengan petunjuk merekalah kalian berjalan, meniti dan mengikuti.” (QS. Al-An’am[6]:90)

Ahibbati Fillah..

Hari ini umat Islam di berbagai penjuru dunia, mereka melaksanakan shalat Idul Adha, kemudia mereka berkurban, sebagian berangkat haji, melempari jamarot, tawaf di rumah Allah, menyembelih kurban mereka, siapa yang mereka contoh? Nabi Ibrahmi ‘Alaihis Salam.

Apakah manusia dengan sekedar wajahnya yang tampan, parasnya yang cantik, jabatannya, kehebatannya bermain, pantas dijadikan contoh dan panutan? Wallahi jama’ah, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam, kapan beliau menjadi contoh? Yaitu setelah melalui ujian yang panjang sekali. Allah mengatakan:

وَإِذِ ابْتَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ ۖ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا ۖ

Ketika Allah menguji Nabi Ibrahim dengan fase-fase ujian yang panjang. Setelah itu Nabi Ibrahim menyempurnakan ujian tersebut. Lalu Allah mengatakan kepada Nabi Ibrahim:

إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا

Aku jadikan engkau Imam bagi umat manusia (Aku jadikan engkau panutan bagi umat manusia).” (QS. Al-Baqarah[2]: 124)

Nabi Ibrahim tidak puas hanya dirinya yang menjadi panutan. Dia meminta kepada Allah:

وَمِن ذُرِّيَّتِي

“Dan dari anak keturunanku Ya Allah, jadikan mereka panutan bagi umat manusia.”

Allah mengatakan:

لَا يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ

“Orang-orang dzalim nggak bakal mendapatkan apa yang aku janjikan (mereka tidak pantas untuk menjadi contoh.)” (QS. Al-Baqarah[2]: 124)

Contohlah Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam!!

Beliau diuji sama Allah dengan mendapatkan orang tua yang musyrik, mendapatkan kaum yang tidak suka sama diri, bapaknya mengusir dia, kaumnya berusaha untuk membunuh dia. Nabi Ibrahim dilemparkan ke api bukan untuk mempertahankan jabatannya, bukan untuk mempertahankan harta yang dia miliki, dia siap dilemparkan ke dalam api hanya untuk mempertahankan Laa ilaaha illallah..

Engkau lihat bagaimana pasukan dari kaumnya yang ingin membakar Nabi Ibrahim. Dia bikin api yang sangat besar untuk menunjukkan kepada umat manusia kalau mereka bisa menyiksa Ibrahim. Kenapa mereka tidak bikin api unggun yang kecil lalu melemparkan Ibrahim ke sana? Tidak!

Mereka ini menunjukkan arogansi mereka. Tatkala Nabi Ibrahim dilemparkan ke api dengan alat pelontar, diriwayatkan Jibril menawarkan jasanya kepada Ibrahim. Lihat jama’ah! Bagaimana imannya Nabi Ibrahim, bagaimana keyakinan Nabi Ibrahim dalam perjalanan dia dari alat pelontar menuju api. Jibril mengatakan, “Hai Ibrahim, apakah engkau butuh bantuanku?”

Ibrahim mengatakan, “Kalau sama engkau, aku ngga butuh -Ini pelajaran pertama dari Nabi Ibrahim- Engkau makhluk dan aku makluk juga. Engkau tidak akan bisa berbuat kecuali Allah yang menentukan. Adapun kepada Allah, aku sekarang butuh bantuan Allah.” Lalu Nabi Ibrahim mengatakan:

حَسْبُنَا اللَّـهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung” (QS. Ali-Imran[3]: 173)

Apa yang Allah lakukan? Apakah Allah mengirimkan hujan untuk mematikan itu api? Apakah Allah mengirim angin untuk memadamkan itu api? Apakah Allah menurunkan es? Tidak!!

Allah pencipta api! Allah mengatakan:

يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ

Wahai api, jadilah engkau dingin dan keselamatan untuk Nabi Ibrahim.” (QS. Al-Anbiya[21]: 69)

Jama’ah, tatkala seorang hamba menyerahkan segala urusannya kepada Allah, tidak ada urusan yang besar di dunia ini.

ngaji.id/klik/13

Kita tidak hentinya mengatakan, “Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar..” Dalam shalat kita, kita memulai dengan Allahu akbar, ruku’ kita katakan Allahu akbar, sujud kita katakan Allahu akbar, lalu kita masih takut menghadapi masalah yang ada? Mana keyakinan kita dengan Allahu akbar?

Hari ini hari imamnya memulai dengan tujuh takbir. Hari ini hari untuk membesarkan Allah. Bagaimana kita mengatakan Allahu akbar kalau ternyata dalam hati kita masih ada ketergantungan kepada selain Allah Jalla Jalaluh? Apakah selesai ujian bagi Nabi Ibrahim? Belum selesai!

Allah belum mengatakan “Engkau jadi imam bagi umat manusia,” belum!

Beliau diuji meninggalkan negerinya, hijrah. Apakah perjalanan hijrah Nabi Ibrahim landai, bertaburan mawar dan melati? Tidak!! Bertaburan onak dan duri. Dalam perjalanannya, istrinya ditawan oleh raja, diuji sama Allah Jalla Jalaluh. Setelah selesai dan selamat dari ujian tersebut, bertahun-tahun Nabi Ibrahim tak diberi anak. Beliau tak henti-hentinya mengatakan:

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ ﴿١٠٠﴾

Teruuss beliau meminta anak sama Allah, beliau tidak pernah mengatakan, “Ya Allah, aku adalah Nabimu, kenapa aku nggak dikasih anak?” Pelajaran bagi orang-orang yang lama doanya tidak dikabulkan. Contohlah Nabi Ibrahim. Dia sabar menanti. Dengan penuh keyakinan Allah akan mengabulkan do’anya. Karena Allah mengatakan:

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Kalian minta sama Aku, pasti aku kabulkan!” (QS. Ghafir[40]: 60)

Apakah kita punya keyakinan seperti itu? Atau kebanyakan dari kita banyak mengadu kepada manusia? Mengatakan, “Saya sudah bertahun-tahun berdo’a, bertahun-tahun berusaha tapi nggak dikasih anak.” Jama’ah, Nabi Ibrahim baru punya anak ketika umurnya hampir 100 tahun. Kemudian kita tidak akan mencontoh Nabi Ibrahim dalam kesabaran kita berdo’a memohon kepada Allah? Allah kabulkan do’anya setelah puluhan tahun beliau berdo’a. Jangan ada lagi yang mengatakan, “Aku sudah 5 tahun menikah tapi aku belum dikasih anak.” Tunggu sampai mati! Terus berdo’a! Jangan pernah putus asa memohon kepada Allah. Contoh pula Nabi Zakaria ketika dia  berdo’a memohon kepada Allah putra. Dia mengatakan:

رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُن بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا

Ya Allah, tulang-tulang punggungku udah lemah, rambutku udah beruban ya Allah, -dia ingin menunjukkan kepada Allah bahwa aku sudah lama berdo’a dan kondisiku seperti ini- tapi ya Allah, aku tidak pernah merasa susah memohon kepadaMu.” (QS. Maryam[19]: 4)

Dia mempunyai keyakinan bahwa Tuhan dia adalah Rabbul ‘Alamin yang kalau mau kasih Allah tinggal mengatakan, “Kun Fayakun” Kemudian Allah berikan  putra kepada Nabi Ibrahim yang bernama Ismail. Bertahun-tahun ditunggu, ketika putranya datang, apakah Nabi Ibrahim bisa menimang-nimang putranya? Tidak! Allah suruh Nabi Ibrahim meletakkan putranya di Mekah.  Dari Palestina berangkat ke Mekah, dibawa istri dan anaknya.

Kenapa beliau melakukan itu? Karena Allah ingin menguji Nabi Ibrahim. Apakah dia masih mencintai Allah lebih daripada kecintaannya kepada putranya? Jama’ah, jangan berpikir Nabi Ibrahim hanya menyembelih Ismail, Nabi Ibrahim disuruh meninggalkan putranya di Mekah. Nabi Ibrahim dihalangi untuk memandang anaknya. Tapi Nabi Ibrahim berangkat dan diletakkan di sana putra dan istrinya. Nabi Ibrahim bertolak, tempat itu tidak ada manusia.

بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ

Tidak ada tumbuh-tumbuhan di sana.” (QS. Ibrahim[14]: 37)

Yang ada hanya gunung-gunung, tidak ada air, ada pohon mungkin untuk berenang satu dan dua.

Para wanita, contoh Hajar, istrinya Nabi Ibrahim ketika ditinggal sama Nabi Ibrahim. Dia dibekali air dan kurma lalu Nabi Ibrahim pergi. Hajar mengikuti Nabi Ibrahim sambil mengatakan, “Wahai Ibrahim, kau titipkan kami kepada siapa di sini?” Nabi Ibrahim diam tidak mau menoleh ke belakang. Dia berjalan terus dengan kendaraannya. Dikejar oleh Hajar sambil terus berkata, “Kau titipkan aku kepada siapa?” Nabi Ibrahim diam, tidak menjawab. Lalu Hajar bertanya lagi yang ketiga, “Ibrahim, kau titipkan kami kepada siapa?” Nabi Ibrahim tidak menjawab.

Hajar sadar, mungkin pertanyaan dia yang salah. Sebagai istri seorang Nabi, pertanyaan dia yang harus dirubah. Maka dia merubah pertanyaannya kepada Nabi Ibrahim, “Wahai Ibrahim, apakah Allah yang memerintahkan engkau melakukan ini?” Nabi Ibrahim mengatakan, “Iya” Maka Hajar tatkala itu mengatakan,”Silakan engkau pergi. Allah tidak akan menelantarkan kami di sini. Kalau Allah yang menyuruhmu, berangkatlah.”

Wallahi, jama’ah..

Diuji seperti itu Nabi Ibrahim. Apakah ujian untuk Nabi Ibrahim berhenti di situ? Tidak!

Ketika Nabi Ismail sudah remaja, Nabi Ibrahim datang ke Mekah untuk mengunjungi putranya dan ibunya masih hidup. Dia datang mengunjungi putranya, dan keesokan hari Nabi Ibrahim mengatakan kepada Nabi Ismail:

يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ

Setelah dihalangi bertahun-tahun memandang anaknya, ketika datang Nabi Ibrahim mengatakan, “Hai ananda, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” (QS. Ash-Shaffat[37]: 102)

Allah ingin menguji Nabi Ibrahim. Apakah masih ada di hatinya dia selain Allah?

Jama’ah.. Nabi Ibrahim adalah khalilurrahman. Satu tingkatan kekasih yang paling tinggi. Dikatakan Khalil karena tidak ada rongga di hatinya kecuali di situ ada cinta Allah Jalla Jalaluh. Tidak ada rongga di hatinya, di jantungnya yang mengalir di sana kecuali ada cinta dan mahabbatullah di sana. Maka Allah menguji apakah ada tempat anakmu di hatimu sehingga engkau tidak melaksanakan perintahKu?

Apa kata putranya?

يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّـهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Wahai ayahanda, laksanakan apa yang diperintahkan kepadamu, InsyaAllah engkau mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Ash-Shaffat[37]: 102)

Disembelih Ismail, Allah gantikan domba.

Hari ini, kita mencontoh Nabi Ibrahim. Bukan menyembelih putra kita, bukan anak kita yang kita korbankan kepada Allah. Hanya sedikit dari harta kita dari hewan ternak. Tapi banyak diantar kita yang masih pelit untuk berqurban. Dia cari kambing yang paling kecil. Padahal dia bisa membeli seekor sapi.

Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam -tatkala beliau tidak punya harta- beliau berkurban dua ekor kambing untuk beliau dan keluarganya. Tatkala Allah membukakan pintu-pintu rezeki kepada Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam di akhir hayatnya, beliau menyembelih 100 ekor unta.

Bisakah kita mengurbankan untuk Allah apa yang kita cintai? Belajar dari Nabi Ibrahim, putranya yang beliau qurbankan.

Ahibbati fillah..

Setelah perjuangan yang panjang, Nabi Ibrahim membangun rumah Allah, setelah itu baru beliau pantas dijadikan sebagai suri tauladan. Allah mengatakan:

إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا

Ahibbati fillah..

Pulang dari tempat ini, tolong dibaca surah Al-Mumtahanah. Baca surah Al-Mumtahanah! Di situ Allah mengatakan:

قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّـهِ

Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: ‘Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah’” (QS. Al-Mumtahanah[60]: 4)

Baca.. agar kita faham contoh yang Allah berikan di diri Nabi Ibrahim buat kita.

أقول هذا وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

Khutbah Kedua Khutbah Idul Adha Yang Membuat Menangis: Nabi Ibrahim Idola Kita

الحمد لله رب العالمين

والصلاة والسلام على سيد المرسلين وامام المتقين، وقائد الغر المحجلين، سيدنا ومولانا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين

Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Laailaha illallahu wallahu Akbar.. Allahu Akbar Walillahilhamd..

Ma’asyirol Muslimin…Wa Zumrotal Mu’minina Rohimakumulloh..

Bagi para ayah, para bapak, ingatlah! Jadilah kalian panutan yang baik buat anak kalian. Tugas terbesar seorang ayah bukan kasih makan anaknya, bukan berangkat pagi pulang sore hanya untuk memberikan bagian rizki anaknya, bukan! Tugas terbesar seorang ayah adalah menyelamatkan istri dan anak-anaknya dari api neraka. Bukan dari kelaparan, bukan dari perampokan, bukan dari gempa, bukan dari tsunami, tapi dari api neraka. Allah mengatakan:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

Wahai orang-orang yang beriman, selamatkan diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.” (QS. At-Tahrim[66]: 6)

Jadilah contoh yang baik buat anak-anak kita. Kalau tidak, anak-anak kita akan mengidolakan orang-orang yang tidak pantas dijadikan idola. Ketahuilah bahwa manusia akan dikumpulkan dengan orang yang dia cintai. Kasihan anak-anak kita, tatkala idola-idola mereka orang-orang fasik, orang-orang kafir yang tidak pernah meletakkan keningnya di bumi Allah, yang tidak mengajak umat manusia kepada Allah, bahkan mengajak umat manusia kepada setan dan iblis. Kita biarkan anak kita mencintai mereka atau bahkan orang tua yang mencontohkan hal itu. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:

الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

“Manusia akan dikumpulkan dengan orang yang dicintai.” (HR. Bukhari)

Untuk para wanita, untuk ibu-ibu, untuk mudi-mudi, dan untuk para remaja. Ketahui bahwasanya wanita itu madrasah sebelum sekolahan dibuka, dia adalah madrasah ketika madrasah itu tutup, dia adalah madrasah sepanjang masa. Jangan malu untuk menyatakan bahwa dirinya tidak punya profesi di luar. Ketika ditanya apa profesimu? Katakan dengan sopan dan lantang, “Aku pencetak generasi masa depan bangsa. Aku bukan yang menjadi pemuas nafsu lelaki. Aku bukan menjadi orang-orang yang bekerja hanya untuk membangun rumahnya, tapi aku membangun negeri ini.”

Dan bagi para wanita, Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengingatkan. Pada waktu shalat Ied, beliau datang ke shaf para wanita. Yang kemudian oleh para ulama dikatakan bahwa itulah salah satu dalil khutbah yang kedua, beliau mengatakan kepada para wanita:

يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ

“Wahai para wanita, sedekahlah kalian, keluarkan harta kalian, berdermalah kalian.”

Kenapa?

فَإِنِّي أُرِيتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ

“aku melihat kebanyakan kalian adalah penghuni neraka.” (Muttafaq ‘alaih)

Sebagian wanita terlalu cinta dengan dunia. Lalu ada yang bertanya, “Kenapa kebanyakan wanita penghuni neraka?”

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab:

يَكْفُرَن العَشِيرَ ويَكْفُرْنَ الإحْسَانَ

Kebanyakan wanita itu kufur kepada suaminya, tidak menerima suaminya, mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya, tidak taat dan patuh kepada suaminya yang merupakan pintu surga buat dia, kebaikan-kebaikan suaminya dilupakan oleh dia. Kata Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam:

لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا ، قَالَتْ : مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ

“Andaikan engkau berbuat baik kepada wanita sepanjang tahun, kemudian perempuan itu melihat engkau melakukan kesalahan, wanita mengatakan, ‘Aku tidak pernah melihat kebaikan di dirimu'”

Hati-hati! Selamatkan diri kalian dengan bersedekah. Buktikan kalau Allah lebih kalian cintai daripada duit kalian. Itu Bilal datang ke shaf wanita membawa surban. Para wanita melemparkan gelangnya, kalungnya diputuskan dilemparkan, cincinnya dilemparkan, karena mereka tahu dunia ini fana.

Ahibbati fillah..

Setelah ini, yang mau berqurban, berqurbanlah. Yang mungkin kemarin (hewan) qurban yang dia beli murah, kecil, masih ada waktu untuk membeli besok, lusa, sampai hari tasyrik selesai. Berqurbanlah untuk Allah dan tunjukkan kalau Allah lebih kita cintai dari semua yang ada di tempat ini.

Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Laailaha illallahu wallahu Akbar.. Allahu Akbar Walillahilhamd..

Jama’ah Rohimakumulloh..

Do’akan umat Islam yang ada di berbagai penjuru dunia yang mereka terkena musibah. Jangan hanya mendo’akan diri sendiri. Do’akan saudara-saudara kita yang ada di Lombok, yang ada di Palestina, yang mereka mendapatkan musibah dan ujian yang kita tidak mendapatkannya.

اللهم لك الحمد كله، ولك الشكر كله، واليك يرجع الامر كله

اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين

اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الاحياء منهم والاموات انك سميع قريب مجيب الدعوات

اللهم انصر اخواننا المستضعفين في كل مكان.. اللهم انصر اخواننا المستضعفين في كل مكان

اللهم انصرهم وايدهم يا رب العالمين

ربنا لا تزغ قلوبنا بعد اذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمه انك انت الوهاب

ربنا اتنا في الدنيا حسنه وفي الاخره حسنه وقنا عذاب النار

سبحان ربك رب العزه وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين

Ma’asyiral Muslimin.. Ingat!

Allah tidak menerima daging dan darah dari qurban kita. Yang Allah terima ketaqwaan kita. Maka sembelihlah hewan qurban bukan karena riya’, bukan karena ingin dipuji, makanlah dari hewan qurban itu. Karena itu sunnah Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam. Pulanglah dari arah tidak tadi ketika datang, tebarkan salam, terus bertakbir, sampai selesai hari-hari tasyriq ini.

هذا وصلى الله على نبينا محمد وعلى اله وصحبه وسلم

Video Khutbah Idul Adha Yang Membuat Menangis: Nabi Ibrahim Idola Kita

Sumber Video: SRB – MENJADI IDOLA -Khutbah Ied 10 Dzulhijjah 1439H / 22 Agustus 2018M

Komentar

WORDPRESS: 3
  • comment-avatar
    Khutbah idul adha 3 tahun ago

    Bgs

  • comment-avatar
    Noor Shodiq 2 tahun ago

    Alhamdu lillah sangat mantab. Netizen bisa melihat teks khutbah sambil mendengarkan videonya. Semoga kedepan admin bisa melengkApi video dengan teks khutbahnya.

  • comment-avatar
    rakha 2 tahun ago

    masya allah..
    syukorn wa jazaakumullah khoir..

  • DISQUS: 0