Berikut ini transkrip Khutbah Jumat tentang “Dajjal di Akhir Zaman” yang di sampaikan oleh Ustadz Dr. Mizan Qudsyiah Hafizhahullahu Ta’ala.
Khutbah Jumat: Dajjal di Akhir Zaman
Khutbah Jumat Pertama
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan oleh Allah Ta’ala,
Di hari yang mulia ini, di hari yang berbahagia ini, marilah kita senantiasa saling mengingatkan untuk terus bertakwa kepada Allah. Takwa kepada Allah yang sesungguhnya, beramal dengan ketaatan kepadaNya, berdasarkan dalil-dalil yang datang dari Allah, sambil kita mengharapkan surgaNya. Begitu juga, kita harus meninggalkan larangan-larangan Allah, didasari oleh dalil-dalil yang datang dari Allah, sambil kita takut akan hukuman Allah Subhanahu wa Ta’ala. Inilah bekal terbaik untuk bertemu dengan Rabbul ‘Alamin.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
… وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ…
“Berbekallah kalian, sesungguhnya sebaik-baik perbekalan adalah takwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Al-Baqarah[2]: 197)
Kemudian, di hari yang mulia ini, mari kita perbanyak shalawat dan salam bagi Rasul kita yang mulia, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa ‘Ala Alihi wa Shahbihi Ajma’in.
Ma’asyiral Muslimin, rahimani wa rahimakumullah!!
Fitnah terbesar sepanjang sejarah adalah fitnah Dajjal. Dajjal yang buta sebelah adalah pembohong dan pendusta. Ketika dia tiba merupakan tanda dari tanda kiamat. Tetapi ingat bahwa sebelum kedatangan Dajjal yang sesungguhnya, akan muncul Dajjal-Dajjal kecil yang akan mengiringinya. Dan Dajjal kecil ini telah mulai muncul, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits yang tercantum dalam Shahih Muslim. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
يَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ دَجَّالُونَ كَذَّابُونَ يَأْتُونَكُمْ مِنْ الْأَحَادِيثِ بِمَا لَمْ تَسْمَعُوا أَنْتُمْ وَلَا آبَاؤُكُمْ فَإِيَّاكُمْ وَإِيَّاهُمْ لَا يُضِلُّونَكُمْ وَلَا يَفْتِنُونَكُمْ
“Akan ada di akhir zaman para Dajjal Pendusta, mereka menyampaikan kepada kalian hadits-hadits yang tidak pernah kalian mendengarnya, dan bapak-bapak kalian juga belum pernah mendengarnya. Maka waspadailah kalian dari mereka. Awas, jangan sampai kalian disesatkan dengan hadits-hadits dhaif dan jangan sampai kalian terfitnah.” (HR. Muslim)
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memperingatkan tentang orang-orang yang akan menyampaikan hadits-hadits palsu. Ini adalah Dajjal-Dajjal dari pengikut Dajjal. Nabi mengatakan untuk mewaspadai mereka. Karena mereka akan menyampaikan hadits yang tidak pernah kalian dengar, dan tidak pernah didengar oleh nenek moyang kalian. Mereka menyampaikan hadits maudhu (palsu).
Terutama ketika datang bulan Rajab, maka akan datang hadits palsu tentang bulan Rajab. Ketika datang bulan Ramadhan, maka dibawakan hadits-hadits palsu tentang bulan Ramadhan, dan yang lainnya dari sekian banyak hadits-hadits palsu, yang mana yang menyampaikan dan ikut memamerkannya adalah para Dajjal dari pengikut-pengikutnya Dajjal. Wal ‘iyyadzubillah.
Kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits tersebut: لَا يُضِلُّونَكُمْ (Awas, jangan sampai kalian disesatkan dengan hadits-hadits palsu), وَلَا يَفْتِنُونَكُمْ (Jangan sampai kalian terfitnah/terkecoh/tertipu). Maka di sini Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menyebutkan:
إِنَّ كَذِبًا عَلَىَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ
“Berdusta atasnamaku tidak akan sama berdusta dengan nama orang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Khutbah Jumat Kedua: Dajjal di Akhir Zaman
Hadirin yang dirahmati Allah ‘Azza wa Jalla, terutama hadirin yang ngantuk dan ingin tidur..
Berdusta atas nama Rasul perkara yang besar. Karena kita akan membawakan agama, tetapi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak ridha. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengancam, dibawakan dalam mukaddimah Shahih Muslim dan hadits ini mutawatir secara makna:
مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
“Siapa yang berdusta atasnamaku dengan sengaja, silahkan ambil tempat di neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tentu ini hukum umum, bukan kita memvonis perorangan.
Kemudian juga disebutkan dalam hadits yang lain, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ حَدَّثَ عَنِّيْ بِحَدِيْثٍ يَرَيْ أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبَيْنِ
“Siapa yang menyampaikan hadits yang diriwayatkan palsu, tapi tetap disampaikan (tanpa menyebutkan derajatnya), maka ia termasuk salah satu dari dua pendusta.” (HR. Muslim)
Oleh karena itu dikatakan oleh Al-Imam An-Nawawi Rahimahullahu Ta’ala bahwa ini hukuman bagi orang yang tidak meriwayatkan hadits yang tidak shahih. Apalagi yang akan mengamalkan hadits tersebut, maka tentu hukumannya akan lebih besar. Nas‘alullah as-Salamah wal ‘Afiyah.
Oleh karena itu hendaklah kita belajar agama ini dengan sesungguhnya. Kita mempelajari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang shahih, sebagaimana yang dibawa oleh para sahabat, ajaran yang murni, jelas, terang benderang, sebagaimana diterima dan disampaikan oleh para sahabat kepada tabi’in dengan sanad-sanad yang terpercaya.
Marilah kembali kesana, kembali kepada ajaran Salafush Shalih (pendahulu-pendahulu kita yang shalih), niscaya kita akan selamat dari sikap ghuluw (melampaui batas). Karena ghuluw/ekstream akan jauh ketika kita ikut mereka. Karena Allah mempersaksikan mereka adalah umat yang adil, terbaik dan manusia terbaik di muka bumi ini.
Video Khutbah Jumat Tentang Dajjal di Akhir Zaman
Mp3 download di: t.me/ngajiid/188
Demikian khutbah Jumat tentang “Dajjal di Akhir Zaman“. Mari turut menyebarkan catatan kajian ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum.
Komentar