Khutbah Jumat: Kekuatan Seorang Pemuda Muslim

Khutbah Jumat: Kekuatan Seorang Pemuda Muslim

Hadits Arbain ke-2 : Pengertian Islam, Iman, dan Ihsan
Khutbah Jumat: Bimbingan Ulama Saat Terjadi Fitnah
Khutbah Jumat tentang Iman Kepada Allah

Khutbah Jumat tentang “Kekuatan Seorang Pemuda Muslim” ini kami catat dari khutbah Ustadz Dr. Iqbal Gunawan, M.A. Hafizhahullahu Ta’ala.

Khutbah Jumat Pertama: Kekuatan Seorang Pemuda Muslim

Kaum muslimin sekalian,

Sesungguhnya para pemuda adalah sendi umat ini. Mereka adalah generasi yang akan datang, merekalah yang akan menjadi pemimpin di masa depan. Maka agama Islam sangat memperhatikan para pemuda. Agama Islam memberikan perhatian yang besar untuk para pemuda. Karena masa muda adalah masa yang paling berharga, masa keemasan, yang apabila masa ini telah berlalu tentu tidak akan kembali lagi.

Olehnya itu para pemuda harus senantiasa berjihad terus-menerus melawan syaithon, melawan hawa nafsunya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ

“Manfaatkanlah lima perkara, sebelum datang lima perkara setelahnya”, dan di antaranya :

وَشَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ

Masa mudamu sebelum datang masa tuamu”, juga Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ

“Ada tujuh orang yang akan diberi naungan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di hari yang tidak ada naungan pada hari itu”

وَذَكَرَهُ مِنْهُم

dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan, salah satu di antara tujuh orang tersebut adalah :

شَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ

“Pemuda yang tumbuh di atas ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla”

Maka kaum muslimin sekalian,

يـــا شباب الإسلام.. Wahai para pemuda Islam, merupakan nikmat yang sangat besar dan karunia yang sangat agung, kalian semua berada di tempat yang mana di sini kita menuntut ilmu agama, beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.  Maka syukurilah nikmat ini, jagalah nikmat ini, karena nikmat ini akan ditanya akan dipertanggungjawabkan di hari kiamat nanti.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعِ

“Tidak akan bergerak dua kaki seorang hamba pada hari kiamat nanti, sampainya ditanya tentang empat perkara,

عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ

“Tentang umurnya untuk apa dihabiskan”

وَعَنْ شَبَابِهِ فِيمَا أَبْلَاهُ

“Tentang masa mudanya untuk apa ia kerahkan”

وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ

“dan tentang hartanya dari mana dia dapatkan dan ke mana ia belanjakan”

وَعَنْ عَلِمهِ مَاذَا عَمِلَ فِيهِ

“dan tentang ilmunya apa yang ia lakukan dengannya” (HR. Tirmidzi)

Maka kaum muslimin sekalian, kebaikan umat adalah jika para pemudanya baik. Maka dari itu para pemuda harus mencontoh pemuda-pemuda di zaman Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yang mereka adalah pemuda-pemuda yang shaleh, yang menghabiskan waktunya dan memanfaatkannya untuk kebaikan dunia dan akhirat.

Maka wahai para pemuda sekalian, hendaklah kalian berhati-hati dari perangkap-perangkap syaithon, dari godaan-godaan syaithon. Allah Ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا خُذُوا حِذْرَكُمْ …

“Wahai orang-orang yang beriman berhati-hatilah kalian…” (QS. An-Nisa[4]: 71)

Karena para pemuda harus menjadi orang yang cerdas, pemuda yang tidak mudah diombang-ambingkan, pemuda yang mempunyai prinsip yang kokoh. Dan musuh-musuh Islam sangat mengetahui perkara ini. Mereka dengan segala cara berusaha untuk menyesatkan para pemuda.

Maka kewajiban para pemuda adalah jangan sampai memberikan kesempatan kepada musuh-musuh Islam untuk merusak pemikiran mereka, merusak aqidah mereka. Jangan sampai para pemuda memberikan kesempatan kepada musuh-musuh Islam untuk merusak aqidah, manhaj para pemuda.

Hendaklah kalian mencontoh Pemuda Ashabul Kahfi yang disebutkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam firmanNya :

إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى

“Mereka adalah para pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan petunjuk untuk mereka.” (QS. Al Kahfi[18]: 13)

وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ

“dan kami kuatkan hati mereka dengan keimanan.” (QS. Al Kahfi[18]: 14)

Karena kekuatan pemuda adalah jika mereka beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan tentu pemuda di zaman ini dikelilingi oleh banyak sekali godaan, banyak sekali fitnah, sehingga para pemuda harus memperkuat iman mereka, para pemuda harus bersemangat untuk menuntut ilmu, para pemuda harus selalu dekat dengan para Ulama, para asatidzah, ahli ilmu. Para pemuda harus rajin bertanya kepada mereka dan mengambil pesan-pesan dan nasihat para Ulama.

Ma’asyiral Muslimin,

Dan kita yang berada di Ma’had ini, juga perlu mengingatkan kepada para guru, kepada para asatidzah, para pembina, para musyrif, untuk menyadari besarnya tanggung jawab, mendidik generasi kaum muslimin. Jangan sampai kita memberikan kepada mereka contoh-contoh yang salah, ajaran-ajaran yang tidak benar, sehingga sebelum kita menyampaikan sesuatu kepada mereka, hendaklah kita memperhatikan apakah yang kita sampaikan adalah kebenaran. Dan syaithon adalah musuh yang nyata bagi manusia.

Syaithon selalu berusaha untuk menyesatkan manusia, terutama para pemuda. Syaithon baik dari kalangan jin dan manusia berusaha sekuat tenaga untuk merusak para pemuda. Dan tentu tidak ada solusi, tidak ada jalan keluar, kecuali dengan memperkuat iman kita, memperkuat ilmu kita (ilmu syar’i) ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Khutbah Jumat Kedua: Kekuatan Seorang Pemuda Muslim

Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena takwa adalah sebaik-baik bekal di dunia dan di akhirat. Masa muda adalah masa kekuatan, maka seorang pemuda disamping ia mempunyai kekuatan, ia juga harus mempunyai rasa rahmat, rasa kasih sayang, lembut kepada sesama muslim. Allah Ta’ala berfirman :

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ

“Karena dengan rahmat dari Allah engkau lembut kepada mereka, seandainya engkau kasar/keras mereka akan lari darimu” (QS. Ali ‘Imran[3]: 159)

Maka hendaklah para pemuda selalu menghiasi dirinya dengan akhlak yang baik. Hendaklah para pemuda berusaha untuk memiliki budi pekerti yang indah. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إنَّ مِن خِيَارِكُمْ أحْسَنَكُمْ أخْلَاقًا

“Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya.” (Muttafaqun Alaih)

Juga Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

مَا مِنْ شَيْءٌ أَثْقَلُ فِي مِيزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ

“Tidak ada yang lebih berat timbangannya pada hari kiamat nanti melebihi akhlak yang baik.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi)

Juga Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ

“Sesungguhnya seorang mukmin bisa mencapai dengan akhlaknya yang baik derajat orang yang rajin berpuasa dan shalat.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Dan manusia yang terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi yang lain. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Sesungguhnya manusia terbaik manusia yang paling dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya.” (HR. Ath Thabrani).

Maka jangan sampai kita menyakiti teman kita, menyakiti tetangga kita, apalagi menyakiti guru kita, orang tua kita, karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

المسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

“Muslim sejati adalah yang muslim lainnya selamat dari tangan dan lisannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Juga di antara hadits yang mencakup makna yang luas adalah sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Tidak sempurna keimanan seseorang di antara kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari)

Video Khutbah Jumat: Kekuatan Seorang Pemuda Muslim

Sumber Video: Ponpes Imam Bukhari

Mari turut menyebarkan Khutbah Jumat Tentang Kekuatan Seorang Pemuda Muslim di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: