Khutbah Jumat: Kita Diberikan Amanah di Dunia Ini

Khutbah Jumat: Kita Diberikan Amanah di Dunia Ini

Menjadi Muslim Yang Profesional
Sifat Mukmin
Enam Syarat Masuk Surga (Bag.1)

Khutbah Jumat tentang “Kita Diberikan Amanah di Dunia Ini” ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah Hafizhahullahu Ta’ala.

Khutbah Jumat: Kita Diberikan Amanah di Dunia Ini

Wahai orang-orang yang beriman,

Tatkala panggilan ini diserukan kepada kita, apa yang kita rasakan di dalam hati? Sebagian kita tidak merasakan apa-apa. Hampa seperti tidak mendengar sesuatu apapun. Namun sebagian kita bergetar hatinya. Ingin tahu mengapa ia dipanggil.

Jama’ah rahimakumullah,

Sebanyak 89 kali Allah Subhanahu wa Ta’ala memanggil kita di dalam Al-Qur’an Al Karim dengan panggilan;

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟

“Wahai orang-orang yang beriman..”

Tanyakan kepada diri kita, berapa banyak dari panggilan itu yang kita dengarkan, baca, dan pahami? Tapi sekali lagi, kebanyakan hanya merasakan hampa dan hambar.

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan tentang orang yang beriman agar kita dapat menguji diri sendiri, kita termasuk dari mereka atau tidak,

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal[8]: 2)

Ahibbati fillah,

Di antara panggilan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah yang baru saja kita sampaikan;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 102)

Dua Penyakit Manusia

Jama’ah rahimakumullah,

Ada dua buah penyakit yang menimpa hampir semua umat manusia. Tapi mereka tidak menyadarinya. Mereka tidak mau memeriksakan diri. Orang yang mengetahui bahwa dia memiliki masalah dengan tubuhnya, contohnya gizi buruk, maka dia akan mengobati dirinya. Dia akan mengonsumsi makanan-makanan yang bergizi.

Kalau itu terjadi kepada anak yang ia cintai, maka ia akan berusaha sekuat tenaga untuk mengobatinya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,” (QS. Al-Ahzab[33]: 72)

Pengemban Amanah

Amanah itu adalah menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menjauhi larangan-Nya. Amanah itu adalah memakmurkan bumi ini untuk menjadi indah dengan aturan-aturan Sang Pencipta.

Kata Allah Subhanahu wa Ta’ala, “Kami tawarkan amanah ini kepada 7 lapis langit, bumi yang terbentang luas, dan kepada gunung-gunung yang menjulang tinggi. Tapi mereka tidak mau dengan amanah tersebut. Mereka takut tidak bisa menjalankan amanah dengan baik dan benar.”

Kemudian siapa yang mengambil amanah itu? Kita, manusia yang mengemban amanah itu. Tapi ternyata kita memiliki dua penyakit kata Allah Subhanahu wa Ta’ala;

إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا

“Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,” (QS. Al-Ahzab[33]: 72)

Siapa yang menyatakan itu? Kita tidak ingin dan tidak suka jika dikatakan bodoh dan zalim oleh orang lain. Tapi itu kata Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hafalkan ini agar ketika kita bercermin melihat diri sendiri, kita melihat juga kebodohan-kebodohan diri ini. Agar ketika banyak manusia yang memuji dan menyanjung, kita tahu bahwa kita adalah makhluk yang zalim.

Maka dari itu kita diperintahkan untuk belajar dan mengangkat kebodohan itu. Kebodohan tentang apa? Tentu kebodohan tentang amanah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan.

Sebagian kita sekolah selama 12 tahun. Lalu masih melanjutkan sekolah lagi karena belum mengerti. Dia merasa masih bodoh kemudian lanjut lagi 4 tahun sekolah. Namun ternyata setelah lulus tetap bodoh, tidak tahu tentang Tuhannya yang membuat tangan dia bisa bergerak. Dia tidak kenal dengan Penciptanya yang membuat jantungnya dapat berdetak.

Dia tetap bodoh. Terkadang wudhu dan shalatnya belum benar. Doa dan permohonannya pun belum tepat dan baik. Lalu apa yang engkau pelajari? Bukankah seharusnya engkau belajar tentang bagaimana menjalankan amanah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan?

Silakan belajar tentang urusan dunia. Tapi angkat kebodohan yang telah menempel pada diri kita.

Masa Kebodohan

Ahibbati fillah,

Dari 8 milyar penduduk bumi ini, hanya 1,7 milyar kira-kira yang menyatakan dirinya Islam. Yang 6 milyar lebih, menyembah batu. Pohon mereka jadikan sebagai tuhan. Mengapa itu terjadi? Karena kebodohan.

Maka sebelum datangnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, masa itu disebut jahiliyyah (masa kebodohan). Bagaimana orang-orang Mekkah meletakkan 360 buah berhala dan mereka thawaf di sekelilingnya. Kemana akal mereka? Itulah kebodohan.

Berapa banyak dari kita yang hingga sampai saat ini makan sesuatu yang haram? Bekerja di tempat yang haram, dia membawa hasil yang haram, bersama anak dan istrinya dia memakan makanan yang haram. Tapi dia biasa-biasa saja.

Video Khutbah Jumat: Kita Diberikan Amanah di Dunia Ini

Sumber Video: Syafiq Riza Basalamah Official

Demikian khutbah jumat tentang “Kita Diberikan Amanah di Dunia Ini“. Mari turut menyebarkan catatan kajian ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0