Khutbah Jumat: Penyesalan Tak Berguna

Khutbah Jumat: Penyesalan Tak Berguna

Kisah Orang Shalih Masuk Neraka
Materi Khutbah Jumat Singkat Tentang Ikhlas Ruh Ibadah
Materi 70 – Tawadhu’ Ketika Berkunjung dan Menghadiri Undangan

 Khutbah Jumat singkat padat “Penyesalan Tak Berguna” ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah Zaen, M.A. Hafizhahullahu Ta’ala.

Khutbah Jumat: Penyesalan Tak Berguna

Khutbah Pertama

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه، وحبيبه وخليله، صلوات ربي وسلامه وبركاته عليه، وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين

اما بعد

فيا عباد الله أوصيكم ونفسي بتقوى الله

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan ketakwaan yang sebenar-benarnya, yaitu dengan mengamalkan apa yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan RasulNya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Serta menjauhi apa yang dilarang oleh Allah ‘Azza wa Jalla dan RasulNya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Jamaah Jum’at rahimakumullah,

Di dalam kehidupan dunia ini kebanyakan orang pernah mengalami penyesalan. Mungkin kita pun juga pernah mengalaminya. Penyesalan itu terjadi karena beragam sebab. Salah satunya adalah karena kehilangan peluang atau terlewat kesempatan emas.

Contohnya, investasi tanah. Beberapa belas tahun yang lalu harga tanah masih cukup murah. Mungkin salah satu dari kita ketika itu punya uang yang cukup untuk membeli tanah lumayan luas dengan harga yang murah. Namun karena berbagai pertimbangan, kita tidak membelinya. Saat ini ternyata harga tanah tersebut telah melambung tinggi berlipat-lipat dibanding dahulu. Menyesal lah kita, mengapa dahulu tidak menabung tanah. Penyesalan seperti ini, sekalipun cukup menyakitkan hati, namun sebenarnya masih bisa untuk diperbaiki. Yang penting ada dana, semahal apapun tanah, jika kita punya uang maka masih bisa untuk membelinya. Kemudian menginvestasikannya. Toh beberapa belas tahun ke depan, harga tanah tersebut akan naik.

Kaum muslimin yang kami hormati,

Itulah karakteristik penyesalan dalam urusan duniawi. Masih berpeluang untuk memperbaiki. Namun ada satu jenis penyesalan yang tidak akan pernah berguna. Karena tidak mungkin memperbaikinya. Yaitu penyesalan seorang hamba di Hari Kiamat kelak. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

كَلَّا إِذَا دُكَّتِ الْأَرْضُ دَكًّا دَكًّا. وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا. وَجِيءَ يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ ۚ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ الْإِنْسَانُ وَأَنَّىٰ لَهُ الذِّكْرَىٰ. يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي.

“Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi digoncangkan berturut-turut, dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris. Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan: “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini”.” (QS. Al-Fajr[89]: 21-24)

Ayat-ayat tadi sedang membahas salah satu kejadian di hari kiamat. Yaitu digoncangkannya bumi tempat kita berpijak secara terus-menerus. Hingga seluruh yang ada di atas bumi hancur. Kemudian bumi menjadi rata serata-ratanya. Tidak ada lagi gunung apalagi bangunan. Di tempat yang teramat luas nan rata itu lah para manusia dan jin semuanya akan dikumpulkan.

Lalu para malaikat turun secara berangsur per langit. Malaikat penghuni langit pertama turun berbaris di shaf pertama. Penghuni langit yang kedua turun berbaris di shaf yang kedua. Ketiga, keempat, kelima, keenam, dan ketujuh. Hingga terbentuklah tujuh shaf. Yang mengelilingi para manusia dan jin di tengah-tengahnya. Semua terkepung tanpa ada celah sedikit pun untuk melarikan diri.

Ketika itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala datang untuk memberi keputusan. Mengawali proses hisab dan penimbangan amalan. Lalu neraka didatangkan. Saat itu para manusia melihat neraka yang menyala-nyala. Ketika itulah membuncah kesedihan dan penyesalan yang maha dahsyat. Namun penyesalan itu tidak ada gunanya. Ia menyesal mengapa tidak shalat dengan benar, enggan membayar zakat dan bersedekah, malas membaca Al-Qur’an, tidak berbakti kepada orang tua, tidak mendidik anak dan istri secara serius, tidak menunaikan amanah pekerjaan dengan baik, menyesal mengapa tidak segera bertaubat dari dosa dan maksiat.

Namun itu penyesalan-penyesalan yang tidak berguna. Sebab penyesalan tersebut tidak mengubah nasib dan ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebanyak apapun harta yang kau miliki, bahkan jika memiliki emas sebesar bumi sekalipun lalu kau menggunakannya untuk menebus siksa Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Dia akan menolak mentah-mentah tebusan tersebut.

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِمْ مِلْءُ الْأَرْضِ ذَهَبًا وَلَوِ افْتَدَىٰ بِهِ ۗ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 91)

اقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم، ولسائر للمؤمنين والمؤمنات، فاستغفروه، انه هو الغفور الرحيم

Khutbah Kedua

Sidang Jum’at yang kami hormati,

Penyesalan yang bermanfaat/ berguna adalah penyesalan saat nafas masih di kandung badan. Penyesalan ketika malakul maut belum datang menjemput. Sesenja apapun usia seseorang, dia masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri. Jangan biarkan setan meracuni pikiran kita dengan bisikan, “Kamu sudah telat untuk menjadi manusia. Umurmu sudah terlalu tua, dosamu sudah terlampau banyak. Tidak mungkin Allah mengampunimu.”

Enyahkan bisikan-bisikan setan tersebut. Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu setia menanti taubat para hamba-Nya siang dan malam tanpa henti. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan dalam sabdanya,

إِنَّ اللهَ تَعَالَـى يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيءُ النَّهَارِ، وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ اللَّيْلِ، حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا.

“Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat orang yang melakukan kejelekan pada siang hari, dan membentangkan tangan-Nya pada siang hari untuk menerima taubat orang yang melakukan kejelekan pada malam hari hingga matahari terbit dari barat.” (HR. Muslim, dari sahabat Abu Musa)

Mari menyesali kekurang-shalihan kita di masa lampau untuk kita perbaiki di masa yang akan datang.

إِنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللهم صل وسلم وزد وبارك وانعم على سيدنا ومولانا محمد
اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات، والمسلمين والمسلمات، الاحياء منهم والاموات، انك سميع قريب مجيب الدعوات
اللهم منزل الكتاب مجري السحاب هازم الاحزاب اهزم اعداءك اعداء الدين يا رب العالمين
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
و سبحان ربك رب العزه عما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين

Video Khutbah Jumat – Penyesalan Tak Berguna

Sumber video: Yufid.TV

Mari turut menyebarkan tulisan tentang “Khutbah Jumat: Penyesalan Tak Berguna” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 1
  • comment-avatar

    saya ingin copy paste khutbah jumat, ceramah dll bagaimana yaa ?
    di copy paste ko gak bisa yaaa…
    mohon bantuannya ustadz….

  • DISQUS: