Kiat-Kiat Agar Bisa Hemat Waktu

Kiat-Kiat Agar Bisa Hemat Waktu

Cara Mencintai Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Cara Meraih Ketakwaan
Ceramah Singkat Tentang Cara Ngaji Yang Benar di Medsos

Tulisan tentang “Kiat-Kiat Agar Bisa Hemat Waktu” ini adalah catatan yang kami tulis dari video kajian Islam yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A. Hafidzahullah.

A. Mukaddimah Kajian Waktu Seperti Pedang
B. Perhatian Al-Qur’an dan Hadits Terhadap Waktu
C. Contoh Perhatian Para Ulama Terhadap Waktu
D. Kisah Para Ulama Memanfaatkan Waktu Untuk Belajar

E. Kiat-Kiat Agar Bisa Hemat Waktu

Ini semuanya menyakitkan, karena mungkin kita semuanya melanggar. Diantaranya adalah:

1. Jangan terlalu banyak grup WhatsApp

Ini jelas, otomatis semakin banyak grup maka akan semakin banyak waktu terbuang. Meskipun tidak kita buka, bunyinya pun sudah mengganggu, apalagi kalau kita buka.

2. Jangan terlalu banyak akun

Ini juga jelas menghabiskan waktu. Waktu untuk membuka instagram, untuk YouTube, untuk twitter dan macam-macam. Pasti kita akan membuang-buang waktu. Mungkin niatnya ingin nonton ustadz ceramah, bisa jadi nonton ustadz 1 jam (sambil ngantuk), tapi nonton berita 5 jam, nonton film 4 jam. Kenyataanya waktu kita sekarang dirusak oleh medsos, sehingga Al-Qur’an tidak sempat kita baca.

3. Jangan lupa target dengan cara menjadwalkan waktu

Kebanyakan orang berhasil karena dia menjadwalkan waktunya. Orang yang menjadwalkan waktu adalah orang yang menghargai waktu, dia tahu bahwa waktunya bernilai.

Saudaraku, para pengusaha saja pasti punya target, dia punya management. Dunia oke, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:

ﺍِﺣْـﺮِﺹْ ﻋَـﻠَـﻰ ﻣَﺎ ﻳَـﻨْـﻔَـﻌُـﻚَ

“Semangatlah untuk yang bermanfaat bagimu.”

Yaitu untuk dunia, demikian juga akhirat. Hendaknya untuk akhirat kita juga punya target. Ketika kita ngaji, harus punya target. Saya ingin mengerti aqidah, saya ingin mengerti fiqih, saya ingin mengerti bahasa Arab, kita punya target, saya ingin punya hafalan. Target sebulan satu surat tidak mengapa, yang penting ada target, daripada 5 tahun satu surat pun tidak bertambah, hal ini karena tidak ada target.

Bedanya orang punya target meskipun satu bulan satu surat, tapi dia punya target. Orang yang punya target maka dia akan punya الإنجازات (produktivitas) yang banyak dan dengan izin Allah itu pasti terjadi. Hal ini karena dia menghargai waktunya dan Allah tahu usaha dia.

Begitulah orang yang berhasi. Antum kira para ulama tidak menjadwalkan diri mereka? Mereka punya waktu untuk membaca, untuk bertemu murid, untuk munaqosah, untuk ibadah sendiri, untuk ibadah, untuk murojaah. Mereka membagi waktu supaya bisa berhasil. Waktu mereka mahal. Dalam Islam, waktu lebih mahal dari emas.

Jadi sangat penting seseorang menjadwalkan waktunya. Jam sekian saya begini, jam sekian saya begini, dan seterusnya.

Kalau kita sudah bisa menjadwalkan waktu, kita bisa banyak waktu buat keluarga, kita bisa punya banyak waktu buat jalan-jalan. Kenapa demikian? Karena kita mengatur waktu, target sudah selesai, saatnya saya senang-senang sama keluarga, saya bisa ngobrol sama keluarga.

Tapi kalau kita tidak teratur, lagi ngetik sambil lihat-lihat, sambil nonton yang tidak ada manfaatnya, akhirnya ngetik juga tidak selesai, membaca tidak selesai. Lalu produktivitas apa yang bisa kita bawa di hadapan Allah di kemudian hari?

Kita sekarang harus berfikir. Umur kita berapa? Jenggot sudah putih, rambut sudah beruban, gigi sudah mulai ompong, kemarin ke dokter gigi sudah ditambal-tambal giginya, bahkan ada yang sudah dicabut. Kalau ilmu dunia, ada SD SMP SMA, ada kuliah. Adapun ilmu dunia bisa jadi sudah S2 atau S3, adapun ilmu agama, sekarang masih SD atau es teler? Coba pikirkan. Bisa jadi jenggot sudah oke, penampilan sudah oke, tapi kalau saya mau benar-benar periksa ilmu agama saya ini tingkatannya apa?

Kita harus jujur bahwa waktu kita ini kita buang-buang. Jadi harus kita targetkan.

Belum lagi target waktu untuk orang tua. Ini harus disisihkan. Waktu saya untuk istri saya ada, untuk kawan saya ada, untuk dakwah ada, untuk pekerjaan ada, untuk umroh ada. Ini semua harus ditarget. Biar orang bilang apa terserah. Katakan bahwa waktu adalah emas bagi saya.

Makanya disebutkan bahwa ketika Syaikh Sa’di bertemu dengan orang-orang Arab yang sedang ngobrol-ngobrol, maka dia bilang: “Kalau kalian menjual waktu kalian dan saya bisa beli, maka saya akan membelinya.” Kenapa demikian? Karena dia kekurangan waktu. Banyak ulama menulis buku tidak selesai karena waktunya kurang.

Jadi seorang harus berusaha punya target agar produktivitasnya bisa bagus dan efisien.

4. Jangan At-Taswif (menunda-nunda)

At-Taswif artinya adalah “nanti saja”. Seseorang mengatakan “nanti, nanti, nanti” akhirnya proyek kita tidak ada yang jalan, membaca buku tidak selesai, membaca Al-Qur’an tidak selesai, ngaji tidak selesai.

Orang yang menanti, nanti, nanti, dia menyangka seakan-akan waktunya banyak. Dia tidak tahu tiba-tiba malaikat maut mencabut nyawanya.

Kalau kita punya sesuatu, maka kita kerjakan serius, jangan tunda-tunda, yang bisa kita kerjakan maka kerjakan sekarang. Adapun yang tidak bisa dikerjakan maka tidak mengapa untuk ditunda. Selama bisa kita kerjakan sekarang, maka kerjakan sekarang.

Sebagian ulama -Subhanallah- saya baca saking semangatnya menuntut ilmu, dia kalau lagi di tempat pemandian, maka anaknya suruh baca buku agar dia dengar.

5. Tahu diri

Jangan terlalu banyak proyek padahal tidak mampu. Seseorang harus tahu diri dan mengerti kemampuannya sampai dimana. Ini berlaku untuk dunia dan akhirat. Membaca buku tidak paham-paham dan malas lalu ingin menjadi ulama besar, tentu boleh bercita-cita, tapi harus sesuai dengan target yang mampu kita capai.

Sama seperti seseorang yang punya proyek dakwah, dia ikut dakwah sana sini tapi tidak ada yang berhasil, dia tidak bisa mengontrol semuanya. Membuat ini, buka ini itu, akhirnya proyek tidak ada yang berhasil. Bukankah Nabi mengatakan:

إِنّ اللَّهَ تَعَالى يُحِبّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ

“Allah suka kalau seseorang melakukan suatu pekerjaan dengan profesional.” (HR. Baihaqi)

Mending tidak banyak-banyak tapi profesional daripada banyak tapi tidak terkontrol seluruhnya.

Ini harus kita perhatikan. Ini semua adalah agar kita bisa menghemat waktu.

E. Penutup Kajian Waktu Seperti Pedang

Demikian saja ikhwan akhwat, jama’ah yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala..

والله أعلم بالصواب

Video Kajian Kiat-Kiat Agar Bisa Hemat Waktu

Sumber Video: Ustadz Firanda Andirja – Waktu Seperti Pedang

Mari turut menyebarkan kajian “Kiat-Kiat Agar Bisa Hemat Waktu” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi kita semua. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: