Tulisan tentang “Kiat Terhindar Dari Maksiat dengan Mengingat Nikmat dari Allah” ini adalah catatan faedah dari ceramah singkat yang dibawakan oleh Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc. MA. Hafidzahullahu Ta’ala.
Kiat Terhindar Dari Maksiat dengan Mengingat Nikmat dari Allah
Para jamaah shalat subuh yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, di antara metode agar kita mudah meninggalkan maksiat adalah mengingat-ngingat tentang nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita.
Oleh karena tadi seperti ayat yang kita dengar, ketika Yusuf ‘Alaihis Salam dirayu oleh Zulaikha, Allah mengatakan:
وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَن نَّفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۚ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ ۖ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
Ketika Zulaikha merayu Yusuf ‘Alaihis Salam dan dia telah mengunci seluruh pintu-pintu, kemudian dia yang merayu Nabi Yusuf, godaan sangat berat, wanita tersebut sangat cantik jelita, tidak ada yang melihat, dan dia yang mulai merayu, Yusuf juga masih muda. Sang wanita sudah berhasrat kepada Yusuf, Yusuf ‘Alaihis Salam juga sudah tergerak hasratnya.
Ketika dirayu dalam kondisi yang sangat berat tersebut, yang sulit bagi seorang lelaki untuk bisa menghindar, kondisi yang demikian, Nabi Yusuf berkata:
مَعَاذَ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ
“Aku berlindung kepada Allah, sesungguhnya Rabbku…”
Di sini ada dua tafsiran di kalangan para ulama; “Rabbku” maksudnya tuanku, yaitu suamimu/majikanku baik kepadaku. Bagaimana aku membalas kebaikannya dengan berkhianat terhadap istrinya?
Tafsiran yang kedua, “Rabb” di sini maksudnya Allah. Sesungguhnya Rabbku Allah telah berbuat baik kepadaku. Bagaimana Allah berbuat baik padaku, memberikan aku banyak kenikmatan lantas aku berkhianat kepadaNya dengan bermaksiat.
Oleh karenanya jika seseorang tergerak untuk melakukan maksiat, maka dia ingat-ingat betapa banyak nikmat yang Allah berikan kepadanya. Apakah pantas bagi dia untuk membalas kenikmatan-kenikmatan tersebut dengan bermaksiat kepadaNya?
Jawabnya tentu tidak pantas. Harusnya dia malu, harusnya dia takut, sewaktu-waktu Allah bisa mencabut nikmat-nikmat yang Allah berikan kepadanya tersebut, sewaktu-waktu Allah bisa merubah kondisinya dari kenyamanan menjadi tidak nyaman.
Oleh karenanya Nabi Yusuf ‘Alaihis Salam mengatakan:
إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ
“Bagaimana aku bisa melakukan maksiat sementara Allah telah berbuat baik kepadaku.”
Inilah di antara metode agar jika kita tergerak untuk melakukan maksiat, maka segera ingat-ingat nikmat-nikmat yang banyak Allah berikan kepada kita; nikmati iman, nikmat hidayah, nikmat kesehatan, nikmat keluarga, nikmat bisa melihat, nikmat bisa mendengar, betapa banyak nikmat. Sehingga kita mundur dari maksiat tersebut.
Mp3 Ceramah Singkat Cara Menghindari Maksiat dengan Mengingat Nikmat dari Allah
Sumber mp3: Team kelas UFA Official
Mari turut menyebarkan catatan kajian tentang “Kiat Terhindar Dari Maksiat dengan Mengingat Nikmat dari Allah” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..
Komentar