Khutbah Jumat Bulan Rajab Adalah Bulan Yang Agung

Khutbah Jumat Bulan Rajab Adalah Bulan Yang Agung

Khutbah Jumat Bulan Rajab Adalah Bulan Yang Agung ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor.

Lihat khubah yang lain tentang bulan Rajab di: Khutbah Jum’at: Keistimewaan Bulan Rajab Menurut Islam

Khutbah Pertama – Khutbah Jumat Bulan Rajab Adalah Bulan Yang Agung

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

Ummatal Islam,

Sesungguhnya Rasul kita yang mulia ‘Alaihish Shalatu was Salam diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menjelaskan perihal ibadah. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala ingin diibadahi dengan apa yang Allah cintai dan ridhai. Bukan diibadahi dengan selera-selera manusia. Maka Allah mengutus Rasulullah untuk menjelaskan bagaimana ibadah yang Allah cintai dan ridhai tersebut. Maka kewajiban kita adalah untuk ittiba’ (mengikuti Rasul) dalam tata cara ibadah. Allah berfirman:

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّـهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّـهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ

Katakan, jika kalian mencintai Allah maka ikuti aku, niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” (QS. Ali-Imran[3]: 31)

Ummatal Islam,

Diantara tata cara ibadah yang hendaknya kita ketahui bahwa ibadah itu ada dua perkara jika dilihat dari sisi ikatannya. Yang pertama yaitu ibadah yang tidak terikat dengan waktu dan tempat. Yang kedua ibadah yang terikat dengan waktu dan tempat.

Adapun ibadah yang tidak diikat dengan waktu dan tempat seperti dzikir-dzikir yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ajarkan yang tidak diikat dengan waktu dan tempat. Seperti membaca Al-Qur’anul Karim, kapan saja di mana saja kita boleh membaca Al-Qur’anul Karim.

Ikhwatal Islam azzakumullah wa iyyakum..

Adapun ibadah yang terikat dengan waktu dan tempat seperti ibadah-ibadah yang telah Allah tentukan waktu-waktunya. Shalat dhuha misalnya, shalat tahajud misalnya, demikian pula puasa senin-kamis misalnya. Semua itu telah ditentukan waktu-waktu demikian pula tempat-tempatnya. Seperti Haji misalnya, tempatnya hanya untuk tawaf di Baitullah saja, tidak diperkenankan untuk tawaf di selain Baitullah.

Ikhwatal Iman azzakumullah wa iyyakum..

Maka sikap kita apabila ibadah tersebut tidak diikat dengan waktu dan tempat, maka tidak boleh kita mengkhususkan waktu tertentu ataupun tempat tertentu dengan keyakinan di situ ada keutamaan tertentu. Karena itu membutuhkan dalil dari syariat kita, saudaraku..

Dzikir yang sifatnya mutlak, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak memberikan jumlah-jumlah tertentu, Rasulullah hanya menganjurkan kita banyak-banyak berdzikir. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّـهَ ذِكْرًا كَثِيرًا ﴿٤١﴾ وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا ﴿٤٢﴾

Wahai orang-orang yang beriman perbanyaklah dzikir, berzikirlah kamu kepada Allah dengan dzikir yang banyak.” (QS. Al-Ahzab[33]: 41)

Maka dzikir yang sifatnya seperti ini tidak boleh kita tentukan jumlahnya entah seribu atau dua ribu, lalu kita meyakini keutamaan daripada jumlah tersebut dengan tanpa dalil. Sebab kalau kita tentukan jumlahnya lalu kita yakini adanya keutamaan pada jumlah tersebut, berarti kita telah membuat syariat baru yang tidak pernah Allah dan RasulNya syariatkan.

Ummatal Islam,

Adapun ibadah yang sifatnya telah terikat dengan waktu dan tempat, tidak boleh ktia merubah-rubah ikatan tersebut. Bulan Ramadhan adalah bulan puasa, maka kita tidak boleh memindahkannya ke bulan yang lain. Kecuali apabila di bulan Ramadhan ia tidak mampu berpuasa karena sakit atau safar.

Ikhwatal Islam azzakumullah wa iyyakum..

Kita dibulan Rajab, sebuah bulan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah agungkan dalam Al-Qur’anul Karim bersama tiga bulan yang lainnya. Allah berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّـهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّـهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ

Sesungguhnya jumlah bulan di hari Allah menciptakan langit dan bumi adalah 12 bulan. Diantaranya adalah empat bulan haram, itulah agama Allah yang lurus. Maka jangan sekali-kali kalian berbuat dzalim di bulan-bulan tersebut.” (QS. At-Taubah[9]: 36)

Bulan tersebut adalah bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Dan sekarang alhamdulillah kita berada di bulan Rajab, salah satu bulan haram.

Mengapa disebut dengan bulan haram? Karena perbuatan dzalim di bulan-bulan tersebut lebih besar dosanya, lebih berat di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka hendaklah kita sucikan bulan-bulan tersebut daripada perbuatan dzalim.

Dan adalah orang-orang Musyrikin di zaman Rasul sangat menghormati empat bulan haram ini. Sebagai disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwasanya ada utusan dari Banu Abdul Qaisy datang kepada Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, kami tidak mampu untuk datang kepada engkau kecuali di bulan-bulan haram karena antara kami dan tempat engkau ada sebuah perkampungan disebut dengan Mudhor.”

Adalah orang-orang Mudhor sangat menghormati bulan Rajab terutama dan bulan-bulan haram. Diselain itu mereka berbuat kedzaliman sementara di bulan-bulan itu mereka tidak berani berbuat dzalim.

Apabila masyarakat jahiliyah sangat menghormati bulan yang empat ini, maka kita kaum muslimin harus lebih menghormati, saudaraku. Diantaranya bulan Rajab.

Namun saudaraku..

Yang perlu kita ketahui tentang bulan Rajab bahwasanya tidak ada amalan khusus di bulan Rajab. Karena tidak ada satupun hadits yang shahih. Bahkan rata-rata haditsnya palsu sebagaimana telah dijelaskan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani Rahimahullah di dalam kitab beliau Tabyinul ‘Ajab bi Ma Warada fi Fadhli Rajab. Beliau menyatakan bahwa tidak ada satupun amalan secara khusus di bulan Rajab baik itu berpuasa yang disebut dengan puasa Rajab yang disebutkan padanya keutamaan puasa Rajab di hari pertama, kedua, ketiga, keempat sampai 20 hari. Ternyata itu haditsnya palsu, saudaraku. Diriwayatkan dalam sanadnya ada Abu Bakar An-Naqqash seorang pendusta.

Ikhwatal Iman azzakumullah wa iyyakum..

Terkadang sering kita mendengar doa seseorang ketika masuk bulan Rajab:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَب، وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Ternyata haditsnya pun juga dhaif kata Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani Rahimahullah. Jadi tidak ada satupun amalan secara khusus di bulan Rajab ini.

Adapun kita berpuasa tapi tidak mengkhususkan di bulan Rajab seperti puasa senin-kamis sebagaimana kita pun berpuasa di bulan-bulan yang lainnya, maka itu diperbolehkan silakan saudaraku.

Na’am.. Dibulan-bulan haram kita disyariatkan untuk banyak beramal shalih. Dibulan-bulan haram sangat dianjurkan kita untuk banyak berbuat ketaatan. Karena itu waktu yang mulia, waktu yang mulia itu bertepatan dengan amalan shalih maka amalan shalih itu dilipatgandakan pahalanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Namun saudaraku.. Tidak ada satupun riwayat yang menyebutkan tentang amalan setelah khusus di bulan Rajab. Karena semua riwayatnya ternyata tidak shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Maka tidak boleh kita mengikatkan suatu ibadah tertentu di bulan ini. Karena sudah kita sebutkan tadi bahwa ibadah yang sifatnya mutlak tidak boleh kita ikat pada bulan tertentu kecuali dengan dalil.

Ikhwatal Islam azzakumullah wa iyyakum..

Maka inilah yang telah dijelaskan oleh para ulama. Bahwasannya tidak ada amalan khusus di bulan Rajab ini. Namun kita kaum muslimin berusaha untuk mengagungkan bulan yang agung ini dengan berbagai macam amalan ketaatan. Demikian pula kita berusaha menjauhi kedzaliman. Karena kedzaliman dibulan ini dilipatgandakan dosanya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم

Khutbah kedua – Khutbah Jumat Bulan Rajab Adalah Bulan Yang Agung

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ

Ummatal Islam,

Bulan Rajab adalah bulan yang agung. Yang telah kita sebutkan tadi bahwa dia adalah bulan-bulan haram. Dan yang tersebar di kalangan kaum muslimin bahwa dibulan Rajab itu terjadi sebuah peristiwa yang agung yang dikenal dengan Al-Isra’ wal Mi’raj. Dimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam diperjalankan di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kemudian dari Masjidil Aqsa ke langit ke-7.

Namun saudaraku..

Banyak diantara kita yang tidak paham dan tidak sadar. Bahwa tidak ada satu pun riwayat yang shahih yang menunjukkan kepada hal itu. Para ulama berbeda pendapat kapan terjadinya Isra Mi’raj. Ada yang mengatakan di Rabiul Awal, ada yang mengatakan di bulan Ramadhan, ada yang mengatakan di bulan Rajab. Dan para ulama mengatakan bahwa pendapat yang mengatakan di bulan Rajab adalah pendapat yang paling lemah.

Kenapa saudaraku? Karena semua pendapat-pendapat tersebut ternyata tidak ada dalilnya yang sahih. Terlebih di bulan Rajab. Terlebih untuk menentukan bahwa pada tanggal 27 terjadinya. Semua ini siapa saja yang pernah mempelajari hadits-haditsnya ataupun riwayatnya dia pasti akan meyakini bahwa itu semua tidak benar, saudaraku. Tidak ada satupun riwayat yang shahih tentang itu.

Maka saudaraku..

Tidak ada sebuah riwayat yang shahih atau bukti otentik yang menunjukkan bahwa di bulan Rajab lah telah terjadi Isra’ dan Mi’raj. Walaupun kita semua wajib meyakini akan adanya dan terjadinya Isra’ Mi’raj tersebut. Karena Allah telah menyebutkan dalam Al-Qur’an:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ

Maha Suci Allah yang memperjalankan hambaNya di waktu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang Kami berkahi di sekelilingnya.” (QS. Al-Isra'[17]: 1)

Ummatal Islam,

Kita sebagai seorang muslim seharusnya kritis. Tidak hanya sebatas membeo, tidak hanya sebatas taqlid, tidak hanya sebatas menerima apa yang ada di masyarakat. Karena agama kita agama yang ilmiah, yang harus dibuktikan dengan bukti-bukti otentik dan riwayat-riwayat, saudaraku.

Alhamdulillah, para ulama telah menyebutkan, telah membuat sebuah ilmu yang sangat berharga sekali. Ilmu itu disebut dengan ilmu hadits.

Sehingga kita bisa melihat riwayat-riwayatnya apakah itu shahih atau tidak. Dengan kita melihat perawi-perawinya, sanad-sanadnya, jalan-jalannya. Itu semua nikmat yang tak pernah Allah berikan kepada umat manapun juga.

Belajar ilmu hadits dengan via telegram: https://t.me/ulumhadits

Bahkan kata para ulama, diantara keistimewaan umat Islam yang Allah istimewakan mereka tanpa umat yang lainnya yaitu mereka diberikan ilmu sanad. Dengan ilmu sanad itupun kita bisa mengetahui kesahihan suatu hadits.

Namun dizaman ini ilmu sanad seakan-akan pudar di hati-hati kaum muslimin. Karena begitu mudahnya mereka mendengar isu ataupun orang-orang yang menghikayatkannya tanpa melihat kepada sanadnya yang shahih atau tidak.

إِنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

  اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، فَيَا قَاضِيَ الحَاجَات

اللهم اغفر لنا ذنوبنا وتب علينا انك انت التواب الرحيم

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عباد الله:

إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم، ولذِكرُ الله أكبَر.

Download mp3 Khutbah Jumat Bulan Rajab Adalah Bulan Yang Agung

Podcast: Play in new window | Download

Sumber: Adakah Amalan Khusus di Bulan Rajab? – Khutbah Jumat (Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.)

Jangan lupa untuk ikut membagikan link download khutbah Jum’at ini, kepada saudara Muslimin kita baik itu melalui Facebook, Twitter, atau yang lainnya. Semoga Allah membalas kebaikan Anda.

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: