Hadits Tentang Akhlak

Hadits Tentang Akhlak

Perhatikanlah kumpulan hadits tentang akhlak berikut ini. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa memotivasi umat Islam supaya bersungguh-sungguh menghiasi diri dengan akhlak mulia. Betapa tidak? Mendakwahkan akhlak mulia merupakan misi diutusnya beliau ke tengah manusia. Karena itu, akhlak mulia termasuk warisan beliau bagi kita semua.

Beliau bersabda:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”1

Motivasi di atas terlihat jelas dalam beberapa nukilan riwayat berikut.

1. Rasulullah bersabda:

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحَاسِنُهُمْ أَخْلَاقًا , الْمُوَطَّئُونَ أَكْنَافًا , الَّذِينَ يَأْلَفُونَ وَيُؤْلَفُونَ , وَلَا خَيْرَ فِيمَنْ لَا يَأْلَفُ وَلَا يُؤْلَفُ

“Kaum Mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, paling lapang dadanya, paling mudah bersahabat dan disahabati. Tidak ada kebaikan pada orang yang tidak bersahabat dan tidak disahabati.”2

2. Rasulullah bersabda:

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا ، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ

“Orang Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaknya. Dan, orang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik kepada istrinya.”3

3. Rasulullah bersabda:

إِنَّ أَحَبَّكُمْ إِلَيَّ أَحَاسِنُكُمْ أَخْلَاقًا , الْمُوَطَّئُونَ أَكْنَافًا , الَّذِينَ يَأْلَفُونَ وَيُؤْلَفُونَ , وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ الْمَشَّاءُونَ بِالنَّمِيمَةِ , الْمُفَرِّقُونَ بَيْنَ الْأَحِبَّةِ , الْمُلْتَمِسُونَ لِلْبُرَآءِ الْعَنَتَ

“Orang yang paling aku cintai di antara kalian adalah yang paling bagus akhlaknya, paling lapang jiwanya, serta yang mudah menerima orang lain dan mudah diterima orang lain. Sedangkan orang yang paling aku benci adalah yang suka mengadu domba, memutus hubungan di antara orang-orang yang saling mencintai, dan mencari-cari kesalahan orang lain yang tidak bersalah.”4

4. Rasulullah bersabda:

إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحَاسِنُكُمْ أَخْلاَقًا

“Sesungguhnya orang terbaik di antara kalian adalah yang paling bagus akhlaknya.”5

5. Rasulullah bersabda:

اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحسنةَ تَمْحُهَا، وخَالقِ النَّاسَ بخُلُقٍ حَسَنٍ

“Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada, iringilah keburukan itu dengan kebaikan niscaya ia akan menutupinya, dan bermuamalahlah kepada manusia dengan akhlak yang mulia.”6

6. Rasulullah bersabda:

أَحْسِنْ خُلُقَكَ لِلنَّاسِ يَا مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ

“Istiqamahlah (di atas agama Allah) dan baguskanlah akhlakmu terhadap sesama manusia.”7

7. Rasulullah bersabda:

عَلَيْكَ بِحُسْنِ الْخُلُقِ وَطُولِ الصَّمْتِ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا عَمِلَ الْخَلَائِقُ بِمِثْلِهِمَا

“Hendaklah kamu berakhlak mulia dan lebih banyak diam (dari perkara yang tidak berguna). Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak ada amalan lainnya yang dapat menandingi keduanya.”8

8. Rasulullah bersabda:

مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِي مِيزَانِ المُؤْمِنِ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ، وَإِنَّ اللَّهَ لَيُبْغِضُ الفَاحِشَ البَذِيءَ

“Tidak ada sesuatu yang paling berat dalam timbangan amal seorang Mukmin pada hari Kiamat melebihi akhlak mulia. Sesungguhnya Allah membenci orang yang berbicara kotor lagi berkata keji.”9

9. Rasulullah bersabda:

إِنَّ النَّاسَ لَمْ يُعْطَوْا شَيْئًا خَيْرًا مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ

“Sesungguhnya manusia tidak dikarunia sesuatu yang lebih baik daripada akhlak mulia.”10

10. Rasulullah bersabda:

إِنَّهُ مَنْ أُعْطِيَ حَظَّهُ مِنَ الرِّفْقِ، فَقَدْ أُعْطِيَ حَظَّهُ مِنْ خَيْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَصِلَةُ الرَّحِمِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ وَحُسْنُ الْجِوَارِ يَعْمُرَانِ الدِّيَارَ، وَيَزِيدَانِ فِي الْأَعْمَارِ

“Sesungguhnya barang siapa yang dikaruniai sifat lembut dan santun berarti telah dikaruniai kebaikan dunia dan akhirat yang banyak.Menyambung tali silaturahmi, berakhlak mulia dan menjadi tetangga yang baik, hal itu akan memakmurkan negeri dan memanjangkan umur.”11

11. Rasulullah bersabda:

إِنَّ الله جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ وَيُحِبُّ مَعَالَي الْأُمُورِ وَيَكْرَهُ سَفْسَافَهَا

“Sesungguhnya Allah Mahaindah dan menyukai keindahan, menyukai perkara-perkara yang mulia dan Dia membenci perkara-perkara yang hina lagi tercela.”12

Rasulullah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan orang ke Surga, kemudian beliau menjawab: “Ketakwaan kepada Allah dan akhlak mulia.” Dan ketika ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan orang ke Neraka, beliau menjawab: “Mulut dan kemaluan.”13

Masih banyak riwayat lain yang secara tersirat maupun tersurat mendorong dan memotivasi kita agar menghiasi diri dengan akhlak mulia dan menjauhi segala akhlak tercela.

Aktualisasi Akhlak Muslim. Cetakan kedua, Jumadil Akhir 1335 H / Maret 2014 M. Ummu Ihsan dan Abu Ihsan al-Atsari Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i.

Catatan:

  1. HR.Ahmad (no. 8952) dan al-Baihaqi dalam as-Sunnanul Kubra (no. 21301). Dishahihkan oleh al-Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah (no. 45).
  2. HR. Ath-Thhrani dalam Mu’jam ash-Shaghir (no. 605) dan Silsilah Ahadits Sahihah (no. 751).
  3. HR. At-Tirmidai (no. 1162) dan Ahmad (no. 7402). Lihat Shahih al-Jami’ (no. 1232).
  4. HR. Ath-Thabrani. Lihat al-Mu’jamul Ausath (no. 7697) dan Silsilah Ahadits Shahihah (II/250).
  5. HR. Al-Bukhari (no. 6035).
  6. HR. At-Tirmidzi. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih at-Tirmidzi (no. 2516).
  7. HR. Al-Hakim (no. 7616). Ibnu Hibban (no. 524), ath-Thabrani dalam al-Mu’jamil Kabir (no. 16488) dari Mu’adz bin Jabal. Dihasankan oleh al-Albani dalam Sahih al-Jami’ (no.951).
  8.  HR. Ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Ausath (no. 7103) dari Anas bin Malik.
  9.  HR. At-Tirmidzi dalam Sunan-nya (no. 2002). Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi dan Silsilah ahadits Shahihah (no. 876)
  10. HR. Ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabir (no. 466). Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih al-Jami’ (no. 1977) dari Usamah bin Syarik.
  11. HR. Ahmad (no. 25259). Dishahihkan oleh al-Albani dalam Silsilah Shahihah (no. 519).
  12. HR. Ath-Thabrani dalam Mr jamil Ansach (no.6906) dari al-Husain bin Ali.Dishahihkan oleh al-Albani dalam Silsilah Ahadits Sabihuah (I / 370) dan Sahih al-Jami (no.1890).
  13. HR. Ahmad (no. 9696) dan at-Tirmidzi (no. 2004). Dihasankan oleh al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi (no. 2004) dan Shahih Adabul Mufrad (289/222).

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0