Kisah Motivasi Hijrah Jangan Putus Asa karena Allah Mengampuni Semua Dosa

Kisah Motivasi Hijrah Jangan Putus Asa karena Allah Mengampuni Semua Dosa

Ini adalah kisah motivasi hijrah yang kami catat dari ceramah singkat berjudul “Jangan Putus Asa karena Allah Mengampuni Semua Dosa” yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Abu ‘Abdil Muhsin Firanda Andirja, M.A. Hafidzahullah.

Ceramah Singkat Tentang Kisah Motivasi Hijrah Jangan Putus Asa karena Allah Mengampuni Semua Dosa

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَ مَنْ وَالَهُ

Akhil musliim.. saudaraku yang beriman dan bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Siapa diantara kita yang tidak pernah berbuat dosa? Siapa diantara kita yang tidak pernah melanggar perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala? Setiap kita pasti berbuat dosa dan ini telah dinyatakan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

…كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ

Setiap anak Adam خَطَّاءٌ. Dan خَطَّاءٌ dalam bahasa Arab artinya senantiasa terjerumus dalam dosa, berulang-ulang terperangkap dalam perangkap iblis dan perangkap syaiton, akan tetapi kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ…

“dan orang-orang yang berdosa yang terbaik di antara mereka adalah yang bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Motivasi hijrah – Luasnya rahmat Allah

Pada kesempatan yang berbahagia ini saya ingin mengajak saudaraku untuk merenungkan tentang luasnya rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala agar jangan sampai terbetik sedikitpun dalam hati kita keraguan untuk kembali kepada Allah, keraguan untuk bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena kita sama-sama tahu, saya pun menyadari, anda pun menyadari, seringkali iblis datang membisikan dalam hati kita, membuat kita ragu untuk kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, membisikan kepada kita bahwasanya dosa kita terlalu besar, bahwasanya Allah tidak akan mengampuni dosa yang telah kita lakukan. Iblis yang datang kepada anda, dialah iblis yang pernah datang kepada diri saya. Atau menyatakan bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak rahmat, tidak sayang kepada kita. Ketahuilah bahwa itu semua hanyalah tipuan iblis.

Tuhan kita Rabbul ‘Alamin adalah Dzat yang sangat sayang kepada hamba-hambaNya dan senang dengan orang yang bertaubat kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kembali kepadaNya. Sampai-sampai dalam suatu hadits, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ ، وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ ، فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ

“Kalau seandainya kalian tidak berdosa, maka Allah akan menjadikan kalian musnah, akan membuat kalian hilang, kemudian Allah akan mendatangkan suatu kaum yang mereka berdosa kemudian mereka beristighfar, bertaubat kepada Allah, kemudian Allah akan mengampuni mereka.” (HR. Muslim)

Lihatlah hadits ini, ternyata Allah Subhanahu wa Ta’ala senang dengan hamba-hambaNya yang bertaubat dan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karenanya kenapa kita ragu? Kenapa saya dan Anda ragu tatkala kita terjerumus dalam kesalahan untuk bertaubat kepada Allah, untuk mengucapkan: أستغفر الله هل عظيم  (Astaghfirullah hal adzim) Kenapa kita mesti ragu?

Motivasi hijrah – Ayat harapan kepada hamba-hamba Allah

Saya akan mengajak kita merenungkan tentang luasnya rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ada sebuah ayat dalam Al-Qur’an yang dinamakan oleh para Salaf dengan Arja‘ Ayatin fi Kitabillah “ayat yang paling memberikan harapan kepada hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala”, ayat apakah itu? Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Seuran Ilahi, panggilan Allah Subhanahu wa Ta’ala., kepada siapa? Kepada hamba-hamba Allah yang berlumuran dosa, kepada hamba-hamba Allah yang tenggelam dalam kenistaan, Allah seru mereka dengan panggilan penuh rahmat. Kata Allah Subhanahu wa Ta’ala:

…قُلْ يَا عِبَادِيَ

Wahai hamba-hambaKu yang telah melampaui batas dalam berbuat dosa…

Lihat.. Mereka terjerumus dalam kemaksiatan tapi Allah tetap memanggil mereka dengan “hamba-hambaKu”, Allah masih mengakui mereka sebagai hamba-hamba Allah sementara mereka bermaksiat, sementara mereka melanggar perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, sementara mereka membangkang dengan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah masih mengakui mereka sebagai hamba-hambaNya, Allah mengatakan

…قُلْ يَا عِبَادِيَ

Wahai hamba-hambaKu“, kemudian Allah berkata apa?

الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ…

yang telah melampaui batas dalam berbuat dosa

Allah tidak menyatakan “hamba-hambaKu yang berdosa”, tapi Allah menyatakan “hamba-hambaKu yang melampaui batas dalam dosa“, artinya terjerumus bergelimang dalam dosa-dosa yang begitu banyak. Kemudian apa kata Allah?

… ۚ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ…

janganlah kalian putus asa dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala” Jangan kalian putus asa, jangan sekali-sekali terbetik dalam hati kita kita putus asa dari rahmat Allah, dari kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala.

… ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا…

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni seluruh dosa.

Lalu Allah tutup  panggilan robbani ini dengan firmanNya:

إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ…

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala maha pengampun lagi maha penyayang.

Motivasi hijrah – Allah menawarkan pintau taubat kepada Firaun

Untuk menghilangkan keraguan akan luasnya rahmat Allah, saya akan mengajak kembali saudaraku sesama muslim untuk melihat bagaimana praktek nyata kasih sayang Allah yang Allah tawarkan kepada orang-orang yang paling kafir terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Lihatlah Firaun laknatullah ‘alaih yang tidak ada orang yang lebih kafir daripada Firaun ini yang mengatakan:

أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَىٰ ﴿٢٤﴾

aku adalah Tuhan yang Maha Tinggi” (QS. An-Nazi’at[79]: 24)

Allah mengutus Nabi Musa ‘Alaihis Salam dan Nabi Harun kepada Firaun. Bahkan Allah mengatakan:

فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ

Ucapkanlah wahai Musa dan Harun kepada Firaun dengan perkataan yang lembut” Semoga Firaun ini

يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ

Dia ingat dan dia takut kepada Allah

Allah masih menawarkan, pintu taubat masih Allah bukakan. Seandainya Allah tidak sayang kepada makhlukNya sedikitpun bersalah maka Allah akan adzab. Apalagi ini ada makhlukNya yang mengaku sebagai Tuhan, Allah akan adzab dan musnahkan dan binasakan sedetik itu pula. Akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala masih menawarkan pintu taubat kepada Firaun.

Motivasi hijrah – Allah tawarkan taubat bagi orang-orang Nasrani

Lihatlah orang-orang Nasrani yang mereka telah berbuat kesyirikan yang menyatakan Allah satu dari yang tiga, sampai Allah mengatakan:

… ۘلَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ

Sungguh-sungguh telah kafir orang-orang yang menyatakan bahwasanya Allah satu dari yang tiga (trinitas)

Allah mengancam neraka, mereka akan diadzab neraka jahanam kalau mereka tidak bertaubat. Tapi diakhir ayat apa kata Allah?

… ۚأَفَلَا يَتُوبُونَ إِلَى اللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُ

Apakah mereka tidak bertaubat kepada Allah dan kembali beristigfar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala?

Allah tawarkan taubat dan istigfar kepada mereka orang-orang yang berbuat syirik, yang telah mengucapkan kalimat yang buruk tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala, menyatakan Allah punya anak, menyatakan Allah satu dari yang tiga, namun Allah masih tawarkan taubat kepada mereka.

Motivasi hijrah – Tawaran taubat bagi raja-raja dzalim

Mari kita renungkan lagi tentang ayat yang lain yang Allah bercerita tentang Ashabul ukhdud, tentang raja-raja yang dzalim yang mereka telah membakar hidup-hidup kaum mukminin dan kaum mukminat dengan jumlah puluhan ribu hanya karena mereka mengatakan:

آمَنَ بِاللَّهِ

Hanya karena mereka beriman kepada Allah.

Allah berfirman dalam surat Al-Buruj:

إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ

“Sesungguhnya orang-orang yang telah menyiksa kaum mukminin dan kaum mukminat (yaitu dengan membakar mereka hidup-hidup) bagi mereka adzab yang pedih dan bagi mereka adzab yang membakar”

Allah mengatakan:

ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا

“Kemudian mereka tidak bertaubat.” Kalau mereka tidak bertaubat, bagi mereka adzab yang pedih dan bagi mereka adzab yang membakar. Atinya apa? masih ada kesempatan bagi mereka untuk bertaubat.

Kita dengan pandangan yang lemah kalau melihat ada seseorang yang kemudian mengadzab seorang mukmin, membakarnya, menyiksanya, maka mungkin terbetik dalam hati kita orang seperti ini tidak bakalan diampuni oleh Allah, orang yang hina seperti ini yang begitu bengis menyiksa kaum mukminin tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bagaimana lagi jika dia membakar puluhan ribu kaum mukminin dan kaum mukminat? Akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala maha sayang kepada hamba-hambaNya, Allah masih menawarkan taubat kepada orang-orang seperti ini.

Oleh karenanya Al-Hasan Al-Bashri Rahimahullah menyatakan: Lihatlah bagaimana kasih sayang Allah, bagaimana mulianya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka ini telah membunuh wali-wali Allah Subhanahu wa Ta’ala, tapi Allah masih menawarkan ampunan taubat kepada mereka.

Motivasi hijrah – Kisah para penyihir Firaun

Saya ajak kembali saudaraku untuk merenungkan ayat yang lain. Kisah para penyihir Firaun tatkala mereka berduel dengan Nabi Musa. Para penyihir yang telah dikumpulkan oleh Firaun yang disebut oleh sebagian ahli tafsir jumlah mereka ribuan dan profesi mereka adalah tukang sihir. Dan kita tahu sihir adalah kesyirikan, yang syirik merupakan dosa besar, lebih besar daripada membunuh orang lain, lebih besar daripada mencuri, lebih besar daripada merampok, lebih besar daripada durhaka kepada kedua orang tua, lebih besar daripada berzina. Hidup mereka bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun berkecimpung dalam dunia kesyirikan. Betapa besar dosa yang mereka lakukan. Akan tetapi tatkala mereka melihat mukjizat Nabi Musa ‘Alaihis Salam mereka pun kata Allah Subhanahu wa Ta’ala:

فَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سُجَّدًا

Maka sujudlah para tukang sihir tersebut” Mereka berkata:

آمَنَّا بِرَبِّ هَارُونَ وَمُوسَىٰ

Kami beriman kepada RabbNya Harun dan RabbNnya Musa

Mereka beriman langsung kepada Allah dalam waktu sekejap di siang hari. Sementara sebelumnya puluhan tahun mereka berkecimpung terjerumus dalam syirik, syirik sudah mendarah daging dalam hati mereka, dalam darah mereka, dalam daging mereka. Akan tetapi dalam waktu sekejap mereka sujud kepada Allah kemudian dibunuh oleh Firaun, maka Allah ampuni mereka dan Allah masukkan mereka ke dalam surga.

Sungguh besar karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala. Begitu banyak dosa-dosa sebanyak buih di lautan hapus sekejap dengan sujud sekali yang mereka lakukan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Motivasi hijrah – Kisah pembunuh seratus nyawa

Lihat pula kisah tentang pembunuh 100 nyawa yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kisahkan kepada kita agar kita tidak ragu untuk kembali kepada Allah. Seorang yang sangat bengis dan tempramental, begitu mudah marahnya. Tatkala dia telah membunuh 99 orang, kemudian dia bertanya kepada seorang yang ahli ibadah: “Apakah saya masih bisa diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala?” Ahli ibadah yang tidak memiliki ilmu, dia memandang dengan perasaannya, dia menilai dengan hatinya. Ia mengatakan: “Orang seperti engkau tidak akan diterima taubatnya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bagaimana mau diterima, sementara engkau telah membunuh 99 orang?” Akhirnya orang ini pun marah dan memenggal ahli ibadah itu.

Kemudian dia ditunjukkan kepada orang yang alim. Maka orang yang alim tersebut ditanya oleh pembunuh 100 orang: “Apakah saya masih bisa diterima taubatnya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala?” Orang alim tersebut memandang dengan ilmu, dengan bashirah, maka dia mengatakan: “Bisa, pintu taubat masih terbuka oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Maka orang ini pun pergi ke daerah dimana banyak orang beribadah kepada Allah kemudian dia meninggal dunia, kemudian Allah masukkan dia ke dalam surga. Lihat.. betapa luasnya rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Motivasi hijrah – Kita semua pernah berdosa

Oleh karenanya wahai saudaraku.. Kita semua pernah berdosa, baik dosa yang dilihat oleh orang banyak, baik dosa yang diketahui orang lain atau dosa yang hanya kita sendiri yang tahu, hanya Allah yang melihat kita, hanya malaikat yang mencatat dosa-dosa kita. Maka janganlah ragu, saya dan Anda jangan ragu untuk kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, untuk bertobat, untuk meneteskan air mata mengakui dosa-dosa kita. Sesungguhnya Rabb kita Allah Subhanahu wa Ta’ala sangat sayang dan gembira kalau kita kembali kepadaNya.

Demikian..

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

وسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Video Ceramah Singkat Tentang Motivasi Hijrah

Sumber video: Yufid TV – Video Ceramah Singkat: Jangan Putus Asa karena Allah Mengampuni Semua Dosa – Ustadz Dr. Firanda Andirja

Mari turut menyebarkan motivasi hijrah ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: