Khutbah Jumat: Ujian Allah Kepada HambaNya

Khutbah Jumat: Ujian Allah Kepada HambaNya

Khutbah Jumat tentang “Ujian Allah Kepada HambaNya” ini disampaikan oleh Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan, Lc, MA. Hafizhahullahu Ta’ala

Khutbah Jumat: Ujian Allah Kepada HambaNya

Khutbah Pertama: Ujian Allah Kepada HambaNya

Ma’asyiral muslimin rahimakummullah,

Dalam Al-Qur’an Surah Al Maidah, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَيَبْلُوَنَّكُمُ اللَّهُ بِشَيْءٍ مِنَ الصَّيْدِ تَنَالُهُ أَيْدِيكُمْ وَرِمَاحُكُمْ لِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَخَافُهُ بِالْغَيْبِ ۚ فَمَنِ اعْتَدَىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sesuatu dari binatang buruan yang mudah didapat oleh tangan dan tombakmu supaya Allah mengetahui orang yang takut kepada-Nya, biarpun ia tidak dapat melihat-Nya. Barang siapa yang melanggar batas sesudah itu, maka baginya azab yang pedih.” (QS. Al-Ma’idah[5]: 94)

Ujian Masa Lampau

Sidang Jumat yang rahimakumullah,

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menguji sahabat-sahabat yang mulia. Tatkala mereka sedang melaksanakan ibadah ihram, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengharamkan mereka untuk berburu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْتُلُوا الصَّيْدَ وَأَنْتُمْ حُرُمٌ ۚ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram.” (QS. Al-Ma’idah[5]: 95)

Maka binatang-binatang mendekat kepada para sababat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan sekiranya mereka tangkap saja tanpa menggunakan lembing, tombak, maupun panah, niscaya mereka akan mendapatkannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala menguji mereka.

Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala menguji Bani Israil yang tinggal di tepian pantai. Dengan ikan-ikan yang begitu dahsyatnya datang di hari Sabtu, hari yang mereka dilarang untuk pergi ke laut. Allah Subhanahu wa Ta’ala menguji mereka dengan ikan-ikan tersebut. Namun gagal, mereka tak mampu menghadapi ujian Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka membuat tipu daya, mereka memasang jaring-jaring di sepanjang pantai di malam pada hari Jumat. Jumat malam mereka pasang, Sabtu mereka tidak melaut. Sore harinya ketika telah masuk hari Sabtu malam, mereka seret jaring-jaring mereka yang penuh dengan ikan-ikan yang banyak. Mereka gagal menghadapi ujian Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala merubah mereka menjadi kera-kera yang hina.

فَلَمَّا عَتَوْا عَنْ مَا نُهُوا عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ

“Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: “Jadilah kamu kera yang hina.” (QS. Al-A’raf[7]: 166)

Adapun sahabat ridwanullah ‘alaihim ajma’in, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan mereka dari ujian. Mereka lulus dan sukses. Mereka tak menjamah binatang-binatang yang begitu dekat dengan mereka. Padahal mereka mampu menangkapnya tanpa harus dengan berbagai macam alat berburu.

Ujian Masa Kini

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Itu ujian masa lampau. Zaman pun berubah, maka ujian yang kita hadapi di zaman ini adalah ujian yang begitu dahsyat. Yang tidak kalah dahsyatnya dengan ujian pada zaman-zaman yang lampau. Beberapa dekade belakangan ini, begitu besar dan dahsyatnya ujian yang Allah Subhanahu wa Ta’ala menguji kita dengannya. Berupa handphone-handphone Android. Subhanallah.

Subhanallah. Begitu besar ujian ini bagi manusia di zaman ini. Hanya orang-orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala rahmati saja yang selamat dari ujian handphone yang ada pada tangan-tangan mereka ini.

Bila beberapa tahun ke belakang begitu sulitnya orang untuk melihat konten-konten maksiat, karena perangkat masih sulit didapatkan. Maka kita hidup di zaman yang sekali Anda klik, akan muncul segala sesuatu di dalam handphone-handphone Android Anda.

Merusak rumah tangga, merusak tatanan sosial dan masyarakat, menghancurkan agama-agama, menghancurkan agama seorang muslim. Jadi, karena fasilitas handphone Android ini, terjadilah perzinahan, perselingkuhan. Dari handphone Android ini terjadilah berbagai macam perpecahan; adu domba, ghibah, namimah. Subhanallah.

Ujian Saat Bersendirian

Ma’asyiral Muslimin,

Yang lebih dahsyat adalah tatkala seseorang berada dalam kesendiriannya. Antara dia dan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketika itulah datangnya ujian yang begtu dahsyat ini. Hanya orang-orang yang takut dan merasa dipantau oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yang akan selamat dari ujian handphone Android ini. Subhanallah.

Ma’asyiral Muslimin,

Tatkala orang sedang bersendirian, ketika itulah iman dipertanyakan. Sebagian ulama salaf pernah berkata,

خوفك من الريح إذا حركت ستر بابك وأنت على الذنب أعظم من الذنب إذا فعلته

“Takutmu ketika angin menyingkap tiraimu lebih dahsyat di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena begitu kecil rasa takutmu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Takutmu bila orang mengetahuinya lebih dahsyat dari pada perbuatan maksiat yang engkau lakukan.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Berkata salah seorang yang dia terjebak / terpedaya memandang pemandangan yang haram yang bebas dia lihat dalam handphone Android, yang kadang tidak kita inginkan lalu muncul seketika. Subhanallah. Tidak kita rancang namun dia muncul seketika. Berbagai macam iklan pornografi muncul tanpa diundang. Bagaimana ketika seseorang dalam kesendiriannya?

Dia berkata, “Aku mendengar suara pintu berguncang. Ketika itu aku begitu takutnya jika tiba-tiba pintu tersingkap sementara aku dalam maksiat. Ketakutanku membuat hatiku telah sampai pada kerongkongan dan seolah-olah akan putus jiwaku. Seketika aku tutup perangkatku; handphone, laptop, atau televisiku. Lalu pintu pun terbuka, dan ternyata masuklah seekor kucing.”

Subhanallah. Rasa takutnya dia kepada makhluk lebih dahsyat dari pada rasa takutnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan ini adalah bagian dari kemunafikan.

Pentingnya Muraqabah

Berkata Imam Asy Syinqithi rahimahullahu,

أجمع العلماء أن الله لم يُنزِل إلى الأرض أعظم واعظ ولا أكبر زاجر أعظم من( جدار المراقبة )

Para ulama sepakat bahwa tidak ada yang pernah Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan ke bumi ini yang lebih dahsyat dari pada apapun juga, yang dapat mengontrol gerak-gerik seseorang, yang dapat membuat seseorang senantiasa lurus kecuali perasaan muraqabah. Perasaan yang benar-benar dia merasa dipantau oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di manapun dia berada.

Inilah yang paling dahsyat efeknya yang akan senantiasa membuat orang takut dari segala macam maksiat. Dan ini yang tercabut dari hati kita; para koruptor yang korupsi, para pencuri, penjahat, pencopet, pezina, peminum khamr, pemakai narkoba, dan seterusnya, hilang dari mereka rasa muraqabah ini. Subhanallah.

Dan inilah yang paling dahsyat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan kepada manusia. Bukan polisi, bukan intel, bukan CCTV, tapi muraqabatullahi Tabaraka wa Ta’ala.

Ma’asyiral muslimin,

Maka muraqabah ini bagaikan dinding. Yang akan menjadi dinding bagi seseorang dari segala macam bentuk maksiat. Sekiranya dinding ini hancur, berarti dia telah merobek-robek muraqabahnya dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Berarti dia tidak lagi merasa dipantau oleh Allah atau dia merasa Allah Subhanahu wa Ta’ala begitu kerdil di matanya.

Allahuakbar.. Dan begitulah nasib kita. Yang terkadang lebih besar rasa takutnya kepada manusia dari pada ketakutan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Khutbah Kedua: Ujian Allah Kepada HambaNya

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah,

 ذنوب الخلوات سبب في الانتكاسات

“Dosa-dosa yang diperbuat seseorang dalam kesendiriannya merupakan sebab akan dibalikkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mencabut iman dari hatinya.”

Wal ‘iyadzubillah, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mencabut hidayah dan taufik dari hatinya. Disebabkan dosa-dosanya ketika bersendirian tak ada orang yang melihat.

Lihatlah ada orang jauh-jauh meninggalkan tanah airnya. Berangkat pergi safar ke negeri-negeri yang tidak ada sanak keluarga dan kerabat. Di sana mereka berzina. Sebagia mereka berada di negeri Islam yang ketat peraturannya. Mereka meninggalkan negeri-negeri mereka, mereka pergi ke negeri-negeri yang begitu mudah mendapatkan sarana-sarana perzinahan. Karena tak ada yang melihatnya, tak ada kerabat yang perlu ditakuti yang akan hadir.

Kata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah,

و عبادة الخلوات سبب السبات

“Ibadah yang dilakukan oleh seseorang yang tidak ada orang lain yang mengetahuinya, akan menjadikan dia istiqamah dalam hidupnya sampai akhir hayatnya.”

Debu yang Beterbangan

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Kita tutup khutbah ini dengan sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Tsauban;

لَأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا قَالَ ثَوْبَانُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا جَلِّهِمْ لَنَا أَنْ لَا نَكُونَ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَا نَعْلَمُ قَالَ أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ مِنْ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا

“Sungguh saya telah mengetahui bahwa ada suatu kaum dari umatku yang datang pada hari kiamat dengan membawa kebaikan sebesar gunung Tihamah yang putih. Kemudian Allah menjadikannya debu yang berterbangan.”

Tsauban bertanya, “Wahai Rasulullah, sebutkanlah ciri-ciri mereka dan jelaskanlah perihal mereka agar kami tidak menjadi seperti mereka tanpa disadari.”

Beliau bersabda: “Sesungguhnya mereka adalah saudara kalian dan dari golongan kalian, mereka shalat malam sebagaimana kalian, tetapi mereka adalah kaum yang jika bersendirian mereka menerjang hal yang diharamkan Allah.”(HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Nashiruddin al Albaniy)

Video Khutbah Jumat: Ujian Allah Kepada HambaNya

Sumber video: Sabiilun Najaah Televisi

Silahkan bagikan khutbah jumat tentang “Ujian Allah Kepada HambaNya“, semoga bermanfaat dan menjadi pembuka pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: