Khutbah Jumat: Manusia Terburuk

Khutbah Jumat: Manusia Terburuk

Khutbah Jumat tentang “Manusia Terburuk” ini kami catat dari khutbah Ustadz Mizan Qudsiyah, Lc., M.A. Hafizhahullahu Ta’ala.

Download PDF via telegram: t.me/ngajiid/127

Khutbah Jumat: Manusia Terburuk

Hadirin sidang jumat yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala..

Kita hidup berusaha menjadi hamba Allah yang terbaik. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan melihat bentuk kita, tetapi yang dilihat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ

“Yang dilihat oleh Allah ‘Azza wa Jalla adalah hati-hati kalian (ikhlaskah kalian kepada Allah ‘Azza wa Jalla), yang akan dilihat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala amalan kita (apakah ikut Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam apa tidak?)” (HR. Muslim)

Tanpa itu, maka hinalah seseorang. Dia menjadi manusia paling buruk, manusia yang paling jelek.

Sebagaimana yang telah diterangkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, demikian juga oleh Imam Muslim di dalam shahihnya. Dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha, ketika dia berhijrah ke negeri Habasyah, dia melihat gereja yang di dalamnya ada gambar-gambar makhluk bernyawa, dia sebutkanlah apa yang dia lihat di Negeri Habasyah kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Langsung Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أُولَئِكَ إِذَا كَانَ فِيهِمْ الرَّجُلُ الصَّالِحُ فَمَاتَ بَنَوْا عَلَى قَبْرِهِ مَسْجِدًا وَصَوَّرُوا فِيهِ تِيكَ الصُّوَرَ أُولَئِكَ شِرَارُ الْخَلْقِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Mereka itu kaum yang apabila ada orang-orang shalih meninggal dunia, dia bangun Masjid di atas kuburannya, kemudian dia letakkan gambar orang alim tersebut di atas kuburan itu, mereka adalah makhluk yang paling buruk di sisi Allah Tabaraka wa Ta’ala.”

Kita bukan berarti tidak mencintai orang alim, kita bukan berarti tidak mencintai orang shalih. Tetapi ingat bahwa cinta adalah ibadah, sayang adalah  ibadah, maka kecintaan kita harus bersandar kepada dalil. Tidak boleh kecintaan kita membuat kita bersikap ghulu (melampaui batas) dalam beragama yang akibatnya kita terjerumus menjadi makhluk yang paling buruk di hadapan Rabbul ‘Alamin.

Maka itu sebabnya disebutkan oleh Imam Ahmad, di dalam hadits yang lain, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah bersabda:

إنَّ مِن شِرَارِ النَّاسِ

“Di antara manusia yang paling buruk di muka bumi ini adalah:

Yang pertama:

مَن تُدرِكُهُمُ السَّاعَةُ وهُمْ أَحياءٌ

“Bertemu dengan hari kiamat dia masih hidup (umurnya panjang)”

Kita boleh-boleh saja minta umur panjang, tapi jangan minta “Ya Allah panjangkan umurku sampai kiamat tiba,” Yang baik itu adalah umurnya panjang amalannya baik. Tapi ingat bahwa yang masih hidup ketika kiamat tiba itu adalah manusia yang paling buruk. Sebab orang-orang beriman sebelum kiamat itu tiba nyawanya sudah dicabut oleh Rabbul ‘Alamin.

Yang kedua:

والَّذين يتَّخِذونَ القُبورَ مَساجَدَ

“(Orang yang paling buruk di muka bumi ini) adalah yang mengkultus/mengagungkan kuburan-kuburan Nabinya/kuburan orang-orang shalih dan dijadikan kuburan itu sebagian masjid.”

Dibangun kuburannya, ditempati kuburan itu sebagai tempat beribadah sebagaimana layaknya masjid tempat mereka beribadah. Maka ini adalah bentuk dan cara-cara mengikuti orang-orang sebelum kita yang salah.

Khutbah Kedua

Dari dua hadits tersebut kita bisa mengambil beberapa faidah dan kesimpulannya, yaitu:

1. Haramnya tasyabbuh

Haramnya kita menyerupai orang-orang kafir dalam ibadah mereka, dalam kebiasaan mereka, dalam adat-istiadat mereka, dalam sikap-sikap penyelewengan mereka dalam beragama. Ini hukumnya adalah haram. Karena bertasyabbuh segi luar (serupa dalam luarnya) akan membawa kepada keserupaan di dalam hati. Itu sebabnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika melihat sahabatnya ada yang bengkok shafnya,  apa kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

لاَ تَخْتَلِفُوا فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ

“Jangan kalian bengkok, akan bengkok hati-hati kalian.”

Bengkok luar akan membawa kepada bengkok di dalam. Maka ini hujjah yang mematahkan keyakinan orang-orang yang mengatakan tidak penting luar kita berjilbab, tidak penting luar kita baik yang penting hati kita baik. Ini adalah kebohongan dan kedustaan. Karena luar itu tanda yang di dalam. Itu sebabnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebutkan:

أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ‏.‏ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ

“Ketahuilah di jasad kita ada segumpal daging, kalau dia baik-baik maka baik seluruh anggota badan, kalau dia rusak-rusak maka rusak seluruh anggota badan, dialah jantung hati kita.”

2. Ukuran baik menurut Allah

Buruk dan baik itu adalah pandangan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Baik di hadapan manusia belum tentu baik di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla. Maka barometer kita, tolak ukur kita mengatakan ini baik dan tidak harus bersandar kepada dalil. Bayangkan orang-orang mengagungkan kuburan kalau ditanya niatnya pasti baik. Pasti berdalil karena mencintai orang alim, masa kuburan orang alim biasa-biasa saja?

Subhanallah, tetapi ingat Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:

أُولَئِكَ شِرَارُ الْخَلْقِ عِنْدَ اللَّهِ

“Mereka adalah makhluk yang paling buruk di sisi Allah Tabaraka wa Ta’ala.”

3. Haramnya kita mengagungkan kuburan

Kalau kuburan para Nabi saja tidak boleh, apalagi dibawahnya para Nabi ‘Alaihimush Shalatu was Salam. Kuburan adalah tempat tinggalnya orang-orang mati. Kuburan sebagaimana kata Imam Asy-Syafi’i Rahimahullahu Ta’ala:

وإن القبر ليس موضوع الزينة

“Kuburan itu bukan tempat perhiasan.”

Kematian itu bukan tempat hiasan. Yang perlu kita berhias adalah tatkala kita hidup, tapi kalau sudah mati apa yang perlu dihias? Itu sebabnya Imam Asy-Syafi’i Rahimahullahu Ta’ala mengatakan:

أحب أن لا يزاد من غير تربتها

“Kuburan itu aku senang untuk tidak ditambah dari tanah yang bukan keluar dari dalamnya.”

Semoga Allah ‘Azza wa Jalla menjadikan kita orang-orang terbaik, terhalang dan jauh dari fitnah mengikuti langkah-langkah orang-orang luar Islam, Yahudi, Nasrani, Musyrikin, Majusi dan yang lainnya.

Video Khutbah Jumat: Manusia Terburuk

Sumber Video: Majelis Kajian Sunnah Semarang

Mari turut menyebarkan Khutbah Jumat Tentang Manusia Terburuk di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: