Kultum Singkat dan Doa Akhir Ramadhan

Kultum Singkat dan Doa Akhir Ramadhan

Hadits Arbain ke-10 : Allah Maha Baik dan Hanya Menerima yang Baik
Adab Berdoa Nabi Zakariya Meminta Keturunan
Amalan Saat Kita Terbangun Dari Tidur Malam

Berikut pembahasan Kultum Singkat dan Doa Akhir Ramadhan yang disampaikan Ustadz Abdullah Zaen Hafidzahullahu Ta’ala.

Transkrip Kultum Singkat dan Doa Akhir Ramadhan

Di bulan yang mulia ini, ada manusia yang peduli dengan kemuliaan yang dimiliki oleh bulan ini dan ada manusia yang tidak peduli. Manusia yang tidak peduli ini cukup banyak. Sehingga di bulan suci ini dia tidak tergerak untuk menunaikan shalat lima waktu, tidak malu untuk menampakan bahwa dirinya tidak berpuasa di depan umum, dan masih banyak hal-hal lain yang menunjukkan ketidakpedulian dia dengan bulan Ramadhan.

Namun di tengah-tengah manusia yang tidak peduli itu, masih ada manusia-manusia yang peduli, yang tahu bahwasanya bulan Ramadhan adalah kesempatan emas untuk mengumpulkan pundi-pundi pahala. Kesempatan emas untuk meraih ampunan Allah ‘Azza wa Jalla. Dan mudah-mudahan kita termasuk golongan tersebut.

Tapi, semaksimal apapun usaha kita, sekuat apapun kita menjaga ibadah kita di bulan suci ini, pasti di sana-sini ada kekurangan. Kadang mata kita terlepas untuk melihat hal-hal yang diharamkan Allah, kadang telinga kita terlewat untuk mendengar hal-hal yang diharamkan oleh Allah, kadang lisan kita mengucapkan kata-kata yang diharamkan oleh Allah atau minimal mengucapkan kata-kata yang tidak ada manfaatnya, kadang sebagian dari waktu kita digunakan untuk hal-hal yang tidak ada manfaatnya; main game, nonton hal-hal yang tidak bermanfaat, kadang kaki kita mengeluh, ‘kenapa bacaan imam panjang sekali?’ Dan masih banyak hal-hal lain yang merupakan perbuatan-perbuatan yang bisa mengurangi usaha maksimal kita dalam meraih pahala di bulan suci ini.

Ada sebuah nasehat yang disampaikan oleh seorang ulama yang bernama Imam Al-Fudhail bin Iyadh Rahimahullah. Sebagaimana dinukil dalam kitab Hilyatul Auliya, beliau pernah mengatakan:

تُحْسِنُ فِيمَا بَقِيَ ، يُغْفَرُ لَكَ مَا مَضَى وَمَا بَقِيَ

“Seandainya di hari-hari terakhir yang tersisa ini, engkau berbuat baik, memanfaatkan secara maksimal hari-hari yang tersisa ini, maka kekuranganmu yang telah lampau dan yang akan datang akan diampuni oleh Allah.”

Kata beliau, andaikan di hari yang tersisa ini, jika beberapa hari ini kita maksimalkan ibadah kita, kita minimalkan kekurangan-kekurangan tadi, maka kesalahan-kesalahan kita, kekurangan-kekurangan kita yang telah lampau dan yang akan datang bakal diampuni oleh Allah.

Tapi kata beliau:

فَإِنَّكَ إِنْ أَسَأْتَ فِيمَا بَقِيَ أُخِذْتَ بِمَا مَضَى وَمَا بَقِيَ

“Tapi seandainya di hari-hari yang terakhir ini justru engkau tutup dengan keburukan, semakin parah engkau tidak peduli dengan bulan Ramadhan, maka engkau akan diadzab atas dosa-dosa yang telah lampu dan yang akan datang.”

Maka nasihat ini yang disampaikan oleh Imam Al-Fudhail ini memberikan hiburan kepada kita. Andaikan memang kemarin-kemarin ada kekurangan dalam diri kita, maka ini kesempatan. Untuk mengejar ketertinggalan yang sudah kita lakukan pada hari-hari yang lalu. Apalagi malam ini, malam 27 Ramadhan.

Kata sebagian ulama malam 27 adalah malam yang peluangnya paling besar untuk menjadi malam Lailatul Qadar. Dari seluruh malam-malam ganjil yang ada, malam 27 adalah malam yang peluangnya paling besar. Maka malam ini, maksimalkan.

Dari ibadah yang fardhu, jauhi maksiat, tambah dengan ibadah-ibadah yang sunnah, shalat tarawih, qiyamul lail, baca Al-Qur’an, dzikir, do’a yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha:

اللَّـهُـمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُـحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Pemaaf dan Pemurah maka maafkanlah diriku.” (HR. Ahmad 25384, At-Turmudzi 3513, Ibn Majah 3850, An-Nasai dalam Amal Al-yaum wa lailah, dan Al-Baihaqi dalam Syua’bul Iman 3426. Hadis ini dinilai shahih oleh Al-Albani)

Terus perbanyak ini. Waspada dari hal-hal yang bisa mengganggu kekhusyukan kita.

Matikan HP! Matikan HP!

Waktunya kita berkomunikasi dengan Allah. Kita sudah terlalu banyak berkomunikasi dengan manusia, bahkan sampai kita terabaikan dengan komunikasi kita terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sungguh kepentingan kita dengan Allah itu lebih besar daripada kepentingan kita dengan manusia, urusan kita dengan Allah lebih besar daripada urusan kita dengan manusia, kebutuhan kita kepada Allah lebih besar daripada kebutuhan kita kepada manusia, dan keperluan kita kepada Allah lebih besar dari kebutuhan kita kepada manusia.

Sangat tragis!

Seandainya malam-malam seperti ini kita habiskan waktu kita untuk nonton, main game, nonton bola, ini tragis! Matikan! Alat-alat komunikasi, televisi, matikan semuanya. Maksimalkan komunikasi kita dengan Allah. Mudah-mudahan seperti yang dikatakan oleh Imam Al-Fudhail tadi, bahwa kekurangan kita yang telah lampau dengan kebaikan dan perbaikan di akhir ini, mudah-mudahan bisa mengampuni apa yang sudah kita kerjakan.

Video Kultum Singkat dan Doa Akhir Ramadhan

Materi ceramah singkat ini diambil dari video rekaman Yufid TV dengan judul asli Akhir Indah Ramadhan – Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA.

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: