Kultum Singkat Untuk Remaja: Antara Pemuda dan Harta

Kultum Singkat Untuk Remaja: Antara Pemuda dan Harta

Solusi Islam Terhadap Kemiskinan (Bag. 2)
Ceramah Singkat Tentang Nikmatnya Maksiat
Ceramah Singkat: Bagai Gelombang di Lautan

Materi kultum singkat untuk remaja: “Antara Pemuda dan Harta” – adalah Ceramah singkat oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.

Kultum Singkat Untuk Remaja: Antara Pemuda dan Harta

Seorang penyiar mengatakan tentang pemuda dan hartanya.

إن الشباب والفراغ والجدة مفسدة للمرء أي مفسدة

“Sesungguhnya masa muda, waktu luang, dan harta, tiga perkara ini adalah perusak yang sangat menghancurkan masa depan.”

Maka dari itu anak-anak muda berusahalah untuk memiliki kegiatan. Terkadang sekarang dengan masa pandemi ini anak-anak yang biasa sekolah jadi tidak pergi ke sekolah. Mungkin dia merasa jenuh (karena menganggap) tidak ada pekerjaan di rumah. Padahal banyak pekerjaan di rumah, dan engkau harus kreatif. Sampai ada beberapa rumah yang dia tidak memakai jasa pembantu rumah tangga. Mereka mengatakan, “Mengapa pakai pembantu? Aku punya anak bujang, aku punya anak gadis. Mau apa mereka di rumah di waktu kosong?”

Waktu kosong itu harus diisi dengan hal yang positif. Kalau tidak, dia akan terisi secara otomatis dengan hal-hal yang negatif.

Ketika datang seorang pemuda kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  mengatakan,

يا رسول الله، ائذن لي بالزنا

“Wahai Rasulallah, izinkan aku berzina.”

Dia minta izin untuk berzina. Ya, fitnahmu wahai pemuda, adalah wanita. Apalagi dengan gaya hidup yang semi bebas (seperti) di Indoensia.

Mengapa penyair tadi mengatakan “Pemuda, harta, dan waktu luang.”? Karena akan mengantarkan kepada perusakan-perusakan yang lainnya. Contohnya adalah wanita yang sekolahnya campur antara laki-laki dan perempuan, bergaulnya sudah berboncengan dengan yang bukan mahramnya, jalan-jalan dengan mereka ke tempat yang remang-remang, kalau di kampung ke kebun tebu, atau apa saja (maka akan) rusak.

Sehingga kalau seorang pemuda yang jika dia mendapati orang tuanya hanya peduli dengan dia urusan harta, dia punya orang tua yang hanya menjadi mesin pencari uang, maka engkau harus berusaha bagaimana caranya agar uang yang kau dapatkan dari orang tuamu itu bermanfaat untuk menciptakan karakter yang mulia di dirimu.

Kalau mendapatkan uang, berfikirlah yang positif. Kalau bicara tentang menabung, maka menabunglah. “Untuk apa menabung, saya dikasih terus sama orang tua?” Ya, engkau tabung untuk menikah. Orang tua kadangkala berat untuk menikahkan puteranya karena dia akan merepotkan orang tuanya. Ya, nikah itu engkau yang nikah, bukan orang tua.

Maka Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru para pemuda.

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ منكُم الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ

“Wahai para pemuda siapa di antara kalian yang memiliki kemampuan harta, maka menikahlah.” HR. Bukhari No. 5066 dan Muslim No. 1400

Karena kalau engkau pegang harta tapi tidak memiliki kegiatan yang positif, maka engkau akan berzina nantinya dengan harta tersebut dengan kekuatan yang ada pada dirimu. Maka pernah kita bahas bagaimana 63,2% atau 62,3% (ana lupa), pemuda-pemudi di Indonesia itu sudah pernah berzina. Na’udzubillahi min dzalik. Apa penyebabnya? Harta ada, waktu luang ada, kegiatan positif tidak ada. Diajak kajian di Zoom saja merasa sangat berat. Tapi ketika diajak main game, Maasyaa Allah, 12 jam duduk main game, diajak ngobrol sampai tengah malam. Tapi tatkala diajak untuk menjadi pemuda yang benar, dia merasa berat. Karena dia harus berhadapan dengan nafsunya. Padahal tinggal ditundukkannya.

Padahal jika sudah punya harta, Subhanallah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh untuk segera menikah. Tidak harus memiliki rumah dahulu. Tidak harus memiliki pekerjaan tetap dahulu. Yang penting kau tetap bekerja.

Ahibbati fillah,

Tadi ketika ada seorang pemuda minta izin berzina sama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ini untuk para pemuda. Ketika kau berfikir untuk berzina, mungkin kau merasakan kenikmatan sesaat. Ada hal yang perlu engkau jawab, yaitu pertanyaan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada pemuda yang mau berzina. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajaknya berdialog,

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya,

أترضاه لأمك؟

“Relakah engkau jika ibumu dizinai orang lain?”
“Tidak demi Allah, wahai Rasulallah” sahut pemuda tersebut.
“Begitu pula orang lain tidak rela kalau ibu mereka dizinai”

أترضاه لبنتك؟

“Relakah engkau jika putrimu dizinai orang?”
“Tidak, demi Allah, wahai Rasulallah!”
“Begitu pula orang lain tidak rela jika putri mereka dizinai”

أترضاه لأختك؟

“Relakah engkau jika saudari kandungmu dizinai?”.
“Tidak, demi Allah, wahai Rasulallah!”.
“Begitu pula orang lain tidak rela jika saudara perempuan mereka dizinai”

أترضاه لعمتك او لخالتك؟

“Relakah engkau jika bibimu dizinai?”.
“Tidak, demi Allah, wahai Rasulallah!”.
“Begitu pula orang lain tidak rela jika bibi mereka dizinai”.

Ya, jika engkau mengatakan tidak mau, orang lain pun tidak mau. Engkau ini melakukan perbuatan yang keji dan tercela. Engkau tidak mau sebenarnya, maka jangan mengikuti bisikan nafsu. Ingin menyalurkan nalurimu? Menikahlah, kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan tangannya di dada pemuda tersebut sembari berkata,

اللهم اغفر ذنبه، وطهر قلبه، وحصِّن فَرْجَه

“Ya Allah, ampunilah kekhilafannya, sucikanlah hatinya dan jagalah kemaluannya”.

Setelah kejadian tersebut, pemuda itu tidak pernah lagi tertarik untuk berbuat zina”. (HR. Ahmad)

Dia menjadi benci ketika dia sudah masuk bagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menumbuhkan di pemuda ini kebencian kepada perbuatan zina yang dia sedang izin untuk melakukannya. Setelah itu dia tidak lagi berpikir untuk berzina. Maka ingatlah para pemuda, harta yang engkau miliki, energi kuat yang engkau miliki, salurkanlah ke hal-hal yang bermanfaat.

Video Kultum Singkat Untuk Remaja: Antara Pemuda dan Harta

Mari turut menyebarkan catatan kajian tentang “Kultum Singkat Untuk Remaja: Antara Pemuda dan Harta ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0