Materi 33 – Cara Melawan ‘Ujub Bag 4

Materi 33 – Cara Melawan ‘Ujub Bag 4

Materi 27 – Sifat ‘Ujub
Materi 13 – Sebab-Sebab Riya’
Materi 77 – Tawadhu’nya Nabi Kepada Bawahannya

Tulisan tentang “Materi 33 – Cara Melawan ‘Ujub Bag 4” ini adalah catatan yang kami tulis dari Audio kajian khusus peserta WAG UFA OFFICIAL yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A. Hafidzahullah.

Sebelumnya: Materi 32 – Cara Melawan ‘Ujub Bag 3

Transkrip Materi 33 – Cara Melawan ‘Ujub Bag 4

Ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, di antara hal yang membantu kita untuk melawan ‘ujub dari hati kita, yaitu:

4. Membaca sejarah orang-orang shalih

Membaca sejarah orang-orang shalih, misalnya kita membaca sirah Nabi, bagaimana perjuangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kita membaca sirah para sahabat, bagaimana luar biasanya amalan mereka yang tidak ada bandingannya dengan kita.

Bagaimana Abu Bakar yang menginfakkan seluruh hartanya, bagaimana perjuangan ‘Umar, ‘Usman yang khatam Qur’an dalam satu rakaat, bagaimana ‘Ali bin Abi Thalib yang kehebatannya luar biasa dan para sahabat luar biasa kalau kita membaca satu persatu tentang ibadah mereka.

Bagaimana mereka berjihad dengan berjalan kaki sampai ratusan kilometer, sampai ada yang 1.000 km lebih, luar biasa bagaimana seorang sahabat berjihad sampai seperti Ja’far bin Abi Thalib ditemukan 70 sekian luka di bagian tubuhnya yang semuanya bagian depan dan tidak ada sedikit luka di belakang, ini menunjukkan bahwa dia tidak mundur sama sekali dalam peperangan.

Lihatlah bagaimana Abbad bin Bisyr Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu ketika sedang shalat malam kemudian dipanah dan dia melanjutkan bacaannya, dipanah kedua kalinya dia lanjutkan bacaannya, dipanah ketiga kalinya dia lanjutkan bacaannya. Ketika ditanya kenapa Anda lanjutkan bacaan? Katanya: “Saya sedang membaca surat Al-Kahfi dan saya tidak ingin potong di tengah shalat saya.”

Subhanallah.. Bagaimana dia berlezat-lezat dalam shalatnya. Kita membaca para sahabat seperti dongeng ya. Bagaimana infak mereka, dst..

Intinya, kita baca sirah para sahabat sehingga kita tahu diri kita ini siapa, apa yang sudah kita sumbangsihkan kepada Islam, apa yang mau kita ‘ujubkan? Mau ujub dengan sedekah kita? Mau ‘ujub dengan dakwah kita? Apa yang mau kita ‘ujubkan?

Kita baca juga bagaimana tentang sejarah para imam. Bagaimana kisah misalnya Al-Imam Abu Hanifah Rahimahullah, Al-Imam Syafi’i Rahimahullah, Imam Malik, Imam Ahmad. Bagaimana luar biasa ibadah mereka.

Lihat bagaimana Imam Ahmad diriwayatkan dalam sehari shalat 300 rakaat. Kalau sedang sakit 100 rakaat, lalu apa bandingannya dengan kita?

Imam Ahmad yang menghafal sejuta hadits, apa yang mau kita bandingkan?

Kita baca sejarah tentang Al-Imam Bukhari yang bersafar sampai mungkin 10.000 atau 11. 000 kamu dalam rangka menuntut ilmu, belajar dari 1.000 lebih guru. Terus apa yang mau kita banggakan dengan ilmu kita?

Jadi dengan membaca sejarah hidup orang-orang shalih, kita akan tahu diri. Sehingga kita tidak pernah merasa hebat dengan apa yang telah kita lakukan.

Ya ikhwan, hati-hati setan selalu membisikan dalam diri kita agar kita merasa hebat.  Itu adalah cara setan agar kita bisa hina di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Demikianlah kata Imam Ibnul Qayyim bahwa setan tidak peduli bagaimana cara menggoda manusia.

Kalau seorang manusia kecenderungannya kepada maksiat, maka setan akan menghiasi maksiat sehingga dia tenggelam, tenggelam, tenggelam, kecanduan, kecanduan, kecanduan. Kalau meninggalkan maksiat rasanya berat. Tapi kalau setan melihat seseorang kecenderungannya kepada ketaatan, maka dihiasi oleh setan sehingga dia mungkin ekstrim dalam beragama atau dihiasi sehingga dia menjadi ‘ujub, sehingga dia riya’, kita jangan terjebak dengan godaan setan.

Kalau kita sudah melakukan suatu ibadah, kita bilang apa?

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Ya Allah terimalah amalanku yang sedikit ini Ya Allah, jadikanlah ia besar di sisiMu Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah[2]: 127)

Jangan datang setan mengatakan: “Lihat amalanmu hebat.” Jangan, kita ini siapa? Kalau kita tidak ada pun tidak ada pengaruhnya bagi kaum muslimin. Kalau kita tidak ada pun, Allah akan menciptakan orang-orang yang lebih hebat daripada kita.

Kita hanya bersyukur kepada Allah masukan kita dalam rel kebaikan. Alhamdulillah kita bisa punya sumbangsih mungkin dalam sedekah, punya sumbangsih dalam dakwah, punya sumbangsih ke masjid, punya sumbangsih dalam hal-hal kebaikan, kita bersyukur.

Jangan kita merasa mentang-mentang dengan apa yang kita lakukan. Kita tidak ada pun tidak ada masalah. Allah akan pilih orang-orang yang lebih baik daripada kita.

Maka di antara hal yang membantu kita untuk melawan ‘ujub adalah kita membaca sejarah orang-orang terdahulu agar kita tahu diri bahwasanya apa yang kita lakukan ini tidak ada nilainya sama sekali dibandingkan mereka.

Kita hanya berharap karunia Allah, kebaikan Allah, untuk menjadikan sedikit yang kita berikan ini, yang kita usahakan ini menjadi besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

والله أعلم بالصواب

Selanjutnya: Materi 34 – ‘Ujub dengan Nasab Anak Keturunan

Perhatian Materi 33 – Cara Melawan ‘Ujub Bag 4

⚠️ Note: Kalau team UFA merevisi audionya, insyaAllah catatan ini juga akan direvisi sesuai dengan audio yang baru.

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: