Tulisan tentang “Materi 46 – Tawakal akan Mendapat Pahala Besar, Tawakal sebagai Benteng dari Godaan Setan, dan Tawakal Sebab Dicintai Allah” ini adalah catatan yang kami tulis dari Audio kajian khusus peserta WAG UFA OFFICIAL yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A. Hafizhahullah.
Sebelumnya: Materi 45 – Tawakal untuk Perdamaian, Ibadah, dan Menghadapi Musibah
Materi 46 – Tawakal akan Mendapat Pahala Besar, Tawakal sebagai Benteng dari Godaan Setan, dan Tawakal Sebab Dicintai Allah
Di antara kondisi yang kita butuh tawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu ketika kita khawatir dengan godaan setan yang sangat kuat. Dalam kondisi tertentu kita tidak kuasa menghadapi godaan setan. Ingat, setan tidak bisa menguasai orang-orang yang bertawakal. Jika kita tawakalnya kuat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka kita akan mampu menghadapi godaan setan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya setan tidak punya kekuasaan terhadap orang-orang yang beriman dan orang-orang yang bertawakal kepada Rabb mereka.” (QS. An-Nahl[16]: 99)
Yang menjadi masalah, betapa sering kita terjerumus dalam hal yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, betapa sering kita tertawan oleh godaan setan, kenapa? Yaitu karena tawakal kita kurang kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mungkin terlalu pede (baca: percaya diri) dengan iman kita, terlalu pede dengan ilmu kita, terlalu pede dengan pengalaman kita, terlalu percaya diri dan lupa bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akhirnya kita tergoda dan terjerumus dalam hal yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kemudian juga Allah Subhanahu wa Ta’ala mengajarkan jika seseorang ingin meraih surga yang tinggi, maka hendaknya dia banyak bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan tentang sifat-sifat penghuni surga, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي اللَّهِ مِن بَعْدِ مَا ظُلِمُوا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً ۖ وَلَأَجْرُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Tentang orang-orang yang berhijrah di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala setelah mereka didzalimi, maka Kami akan siapkan bagi mereka di dunia kebaikan dan pahala mereka di akhirat lebih besar daripada kebaikan yang mereka dapatkan di dunia, jika mereka mengetahui.” (QS. An-Nahl[16]: 41)
Siapa mereka ini? Disebutkan pada ayat setelahnya:
الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Yaitu orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Allah.” (QS. An-Nahl[16]: 42)
Sungguh indah tatkala tergabung keduanya pada diri seseorang, yaitu bersabar dan bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ini menunjukkan bahwasanya seorang yang ingin meraih surga, maka dia harus memiliki sifat tawakal. Agar dia bisa mendapatkan ganjaran yang lebih besar di akhirat kelak.
Demikian juga, di antara keutamaan tawakal yaitu jika engkau ingin meraih kecintaan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadamu. Di antara aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki sifat mencintai. Mencintai dan dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini banyak disebutkan di dalam Al-Qur’an. Allah mencintai.. Allah mencintai..
Di antara cara agar kita bisa dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah dengan bertawakal. Dan ini berbanding lurus dengan kecintaan Allah Subhanahu wa Ta’ala . Semakin seseorang tingkat tawakalnya semakin tinggi, maka semakin besar Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintainya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
“Bertawakallah kepada Allah…”
Bayangkan Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan: “Bertawakallah Anda,” kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan iming-iming, yaitu:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
“Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 159)
Kalau begitu kenapa Anda tidak bertawakal? Maka bertawakallah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, serahkan urusan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, jangan pernah pede, yakin semua dibawah keputusan Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita hanya tinggal berusaha ikhtiar tapi serahkan urusan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semakin kita bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka semakin besar cinta Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kita.
Ini sebagian dari keutamaan tawakal. Intinya barangsiapa yang bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Allah cukup baginya. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah cukup baginya.” (QS. At-Talaq[65]: 3)
Allah Subhanahu wa Ta’ala akan penuhi urusannya, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mudahkan urusannya, dia tidak perlu kepada yang lain, dia tidak perlu kepada makhluk yang penuh dengan kekurangan, dia tidak perlu kepada makhluk yang terkadang dekat dengannya terkadang jauh darinya, dia tidak perlu kepada makhluk yang terkadang senyum kepadanya terkadang marah kepadanya, yang dia butuhkan hanyalah kepada Allah Yang Maha Sayang kepadanya.
Yang jelas dia harus perhatikan tawakal dia.
وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka cukup baginya.” (QS. Ath-Thalaq[65]: 3)
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak berdusta. Jika seorang serius tawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Dia akan mencukupkan urusannya. Maka Dia adalah sebaik-baik tempat kita bersandar, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلً
“Bertawakallah kepada Allah, maka cukuplah Allah sebagai wakilmu.” (QS. Al-Ahzab[33]: 3)
Yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai pengurusmu yang akan mengurusimu dalam setiap kondisi, yang akan memperhatikanmu dalam setiap gerak-gerikmu dengan syarat; engkau senantiasa bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
▬▬•◇✿◇•▬▬
Mari turut menyebarkan catatan kajian tentang “Materi 46 – Tawakal akan Mendapat Pahala Besar, Tawakal sebagai Benteng dari Godaan Setan, dan Tawakal Sebab Dicintai Allah” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Baarakallahu fiikum..
Komentar