Berikut pembahasan Materi Ceramah Singkat: Ilmu Asmaul Husna yang disampaikan Ustadz Abu Yahya Badrusalam Hafizahullahu Ta’ala.
Transkrip Materi Ceramah Singkat: Ilmu Asmaul Husna
Ikhwatal islam a’azzaniyallohu wa iyyakum, kalau kita membaca Al-Qur’an, kita seringkali mendapati Allah menutup ayat-ayat itu dengan Asmaul Husna.
أَنَّ اللَّـهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ ﴿٢٠٩﴾
“bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah[2]: 209)
وَاللَّـهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ ﴿١٨﴾
“Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nur[24]: 18)
Dan yang lainnya..
Sebetulnya kalau kita merenungi, mempelajari dan menggalinya, disana ada, Subhanallah, hikmah yang agung sekali, bahkan ilmu yang luar biasa. Karena setiap nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala itu menunjukkan kepada sifat Allah dan kepada hukum, pengaruh dari nama tersebut.
Sebuah contoh misalnya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Tabarok (Al-Mulk):
لَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ ﴿٢﴾
“Dialah Allah yang telah menciptakan kematian dan kehidupan, untuk menguji siapa diantara kalian yang paling baik amalnya. Dan dia Allah maha ‘Aziz dan maha Ghofur“. (QS. Al-Mulk[67]: 2)
Allah menutup dengan dua nama. ‘Aziz berarti Maha Perkasa, yang memiliki ‘izzah (kemuliaan). Ghofur itu artinya Maha Pemgampun. Seakan memberikan kepada kita sebuah pemahaman, bahwa orang yang memperbaiki amal, Allah akan berikan kepada dia ‘izzah (kemuliaan). Orang yang memperbaiki amal, Allah akan jadikan dia mulia di hadapan manusia. Yang kedua, orang yang memperbaiki amal, Allah akan ampuni dosa-dosanya. Selain itu Allah akan muliakan dia. Subhanallah. Sesuatu yang kalau kita perhatikan luar biasa sekali.
Maka dari itu saudaraku, Allah Subhanahu wa Ta’ala menutup ayat-ayat tersebut dengan nama-nama tersebut, untuk memberitahukan kepada kita sebuah isyarat yang sangat halus dan lembut, namun luar biasa dahsyat.
Contoh lain misalnya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ ﴿٢١٧﴾
“Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang“(QS. Asy-Syu’ara: 217)
Ketika Allah menyuruh kita untuk tawakal, Allah mengatakan bahwa Allah itu ‘Aziz. ‘Aziz itu artinya yang mempunyai kemuliaan dan mempunyai keperkasaan, kekuatan, itu ‘Aziz. Maka karena Allah mempunyai sifat izzah, maka hendaklah kamu bertawakkal kepada Dia saja. Adapun manusia, ia tidak punya izzah, manusia itu lemah, yang memberikan izzah (kemuliaan) hanyalah Allah, yang memberikan berbagai macam nikmat dan kekuatan hanyalah Allah, maka Allah adalah Al-‘Aziz.
Ar-Rahim, yang Maha Penyayang. Allah menyuruh kita untuk bertawakal kepada ‘Aziz dan Rahim. Seakan Allah mengatakan, “kalau kamu bertawakal kepada Allah, maka Allah akan sayangi kamu.” Ingat, Allah lebih sayang daripada orang tua kepada anaknya.
Maka mungkinkah Allah menyia-nyiakan seorang hamba yang bertawakal kepada diri-Nya? Tidak mungkin.
Subhanallah, saudaraku..
Demikian kalau kita perhatikan setiap ayat-ayat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan padanya nama-namaNya, selalu sepadan dengan isi daripada ayat tersebut. Terkadang nama-nama tersebut juga diletakkan sangat indah sekali. Bahkan selalu Allah letakkan nama tersebut dalam sebuah redaksi kalimat yang sangat sepadan sekali.
Saya berikan contoh, Allah Ta’ala berfirman:
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
“Allah bersemayam diatas arsy” (QS. Thaha[20]: 5).
Di sini Allah menyebutkan bahwa diriNya bersemayam diatas ‘Arsy, dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengabarkan bahwa ‘Arsy itu adalah makhluk yang paling besar yang Allah ciptakan. Kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
مَا السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ فِي الْكُرْسِيِّ إِلاَّ كَحَلْقَةٍ مُلْقَاةٍ بِأَرْضِ فَلاَةٍ، وَفَضْلُ الْعَرْشِ عَلَى الْكُرْسِيِّ كَفَضْلِ تِلْكَ الْفَلاَةِ عَلَى تِلْكَ الْحَلْقَةِ.
“Perumpamaan langit yang tujuh dibandingkan dengan Kursi seperti cincin yang dilemparkan di padang sahara yang luas, dan keunggulan ‘Arsy atas Kursi seperti keunggulan padang sahara yang luas itu atas cincin tersebut.” (HR. Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah (1/166))
Ketika Allah menyebutkan bahwa diriNya bersemayam diatas ‘Arsy, Allah menyebutkan namanya Ar-Rahman. Apa itu Ar-Rahman? Ar-Rahman artinya yang sangat luas dan dipenuhi dengan rahmat dan kasih sayangNya. Dimana rahmat Allah meluasi segala sesuatu. Dimana ‘Arsy makhluk yang paling besar, meliputi semua makhluk yang ada di bawahnya. Maka demikian pula rahmat Allah pun meliputi segala apa yang ada di bawahnya. Dimana Allah menciptakan ‘Arsy sebagai kasih sayang Allah kepada hamba-hambaNya.
MasyaAllah, betapa sangat sepadan dan luar biasa. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan nama-namaNya sesuai dengan redaksi dan makna daripada ayat-ayat yang ada di dalam Al-Qur’anul Karim.
Memang betapa indah Al-Qur’an, bagi mereka yang memikirkannya. Maka kita berusaha untuk mentadabburinya, Allah mengatakan:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an bahkan hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad[47]: 24).
Kita tidak ingin menjadi orang-orang yang tidak mau mentadaburi Al-Qur’an.
Video Materi Ceramah Singkat: Ilmu Asmaul Husna
Catatan Artikel Materi Ceramah Singkat: Ilmu Asmaul Husna
Materi ceramah singkat ini diambil dari video rekaman Yufid TV dengan judul asli Ceramah Singkat: Ilmu Asmaul Husna – Ustadz Abu Yahya Badru Salam, Lc.
Komentar