Pondasi dan Lawan Tauhid ini adalah bagian dari pembahasan tabligh akbar berjudul Keesaan Allah Ta’ala yang disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr.
A. Kedudukan dan Kemuliaan Tauhid Dalam Agama Islam
B. Pengertian dan Hakikat Tauhid
C. Tauhid Adalah Hak Allah Yang Paling Agung
D. Tauhid adalah makna Laa Ilaaha Illallah
E. Pondasi dan Lawan Tauhid
1. Pondasi Tauhid
Dan dari tadi yang telah kita uraikan di awal kita akan mengetahui -saudaraku yang mulia- bahwa sesungguhnya Tauhidullah Subhanahu wa Ta’ala berdiri diatas 3 pondasi tauhid, yaitu:
i. Tauhid Rububiyah
Mentauhidkan Allah, Mengesakan Allah Satu-Satunya Didalam Rububiyah. Dengan cara meyakini dengan keyakinan yang kuat dan kokoh bahwa Dialah satu-satunya pencipta, Dialah satu-satunya pemberi rezeki, dia satu-satunya yang mampu, Dialah satu-satunya yang menghidupkan dan mematikan.
ii. Tauhid Asma’ wa Sifat
Tuhid dalam Asma’ wa Sifat yaitu dengan cara bahwa kita menetapkan untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala nama-nama yang mulia, nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang mulia yang ada dan tertera di dalam kitabullah dan sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
iii. Tauhid Ibadah
Mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam beribadah kepadaNya yaitu kita hanya menjadikan ibadah kita itu untuk Allah satu-satunya dan kita tidak memperuntukkan ibadah kita itu kepada sesuatu yang merupakan sekutu bagiNya dan kita tidak akan menjadikan ibadah kita itu untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
2. Lawan Tauhid
Dan ketahuilah, kalau kita sudah memahami tiga makna daripada tauhid ini, ketahuilah juga bahwasanya tiga makna dari pada tauhid ini juga memiliki hal yang bertolak-belakang dengan tauhid itu. Sebagaimana makna yang telah kita uraikan, kita juga paham hal yang merupakan musuh atau yang bertolak-belakang daripada tauhid itu:
i. Pembatal Tauhid Rububiyah
Ketika kita mengetahui bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kita imani Dia satu-satunya di dalam rububiyahNya (di dalam penciptaan, di dalam pengaturan, di dalam pemberi rezeki, di dalam melakukan seluruh yang akan Allah lakukan), maka sesungguhnya lawannya adalah kita mengidhafahkan (menyandarkan) seluruh atau sebagian daripada tauhid itu yang merupakan hak-hak Allah kepada selain Allah.
Misalnya kita memberikan keyakinan bahwasannya ada sesuatu yang berkuasa selain Allah, ada yang mampu menciptakan sesuatu selain Allah, ada yang mengatur selain Allah, dan ada yang melakukan sesuatu di permukaan bumi ini selain Allah. Sehingga kita menjadikan tauhid yang merupakan kekhususan Allah kita peruntukkan untuk selain Allah. Dengan ini maka kita telah membatalkan tauhid tidak, karena kita telah melakukan hal yang bertolak-belakang dengan makna dari pada tauhid itu.
ii. Pembatal Tauhid Asma’ wa Sifat
Kita katakan tadi bahwa kita harus mengesakan Allah, Dialah yang memiliki nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang mulia. Maka ketahuilah lawan daripada tauhid asm’a wa sifat ada dua perkara;
Pertama, mengingkari nama-nama ini untuk Allah, mengingkari sifat-sifat yang mulia ini untuk Allah dan tidak mengakui bahwa Allah memiliki nama-nama dan sifat yang telah Allah terangkan di dalam kitabNya dan telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di dalam haditsnya.
Kedua, bagian daripada mengingkari tauhid asma’ wa sifat adalah menyamakan antara Allah dengan makhluk-makhlukNya, menjadikan makhluknya sama dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ini terlarang di dalam Al-Qur’an. Allah mengatakan:
…لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ ﴿١١﴾
“Tidak ada sesuatupun yang sama dengan Allah dan Dia maha mendengar lagi maha melihat.” (QS. Asy-Syura[42]: 11)
iii. Pembatal Tauhid Ibadah
Dengan mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam ketaatan dan ibadah, kita menjadikan Allah Subhanahu wa Ta’ala satu-satunya yang Esa di dalam peribadatan kita. Apapun ibadah yang kita lakukan, kita lakukan untuk mengharapkan ridha Allah satu-satunya, hanya kepadaNya kita melakukan itu. Dan barangsiapa memalingkan ibadah itu sedikit apapun untuk sesuatu selain Allah, dia palingkan doanya kepada selain Allah, dia berikan tawakalnya kepada selain Allah, dia menyembunyikan untuk sesuatu selain Allah, dia bernadzar untuk sesuatu selain Allah, maka sungguh dia telah melakukan hal-hal yang bertolak belakang dengan tauhid ibadahnya kepada Allah. Dengan demikian ia telah menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sesuatu. Dan itu apabila dia lakukan, dengannya dia telah menghancurkan dan menghapuskan tauhid Laa Ilaaha Illallah-nya.
F. Menjaga dan Menyempurnakan Tauhid
Baca di sini: Menjaga dan Menyempurnakan Tauhid
Sumber Catatan Pondasi dan Lawan Tauhid
Sumber video: Rodja TV – Tabligh Akbar: Keesaan Allah Ta’ala (Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr)
Mari turut menyebarkan kajian Pondasi dan Lawan Tauhid ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi kita semua. Barakallahu fiikum..
Komentar