Tulisan tentang “Sabar Hanya Berlaku Di Dunia, Tapi Tidak di Neraka” ini adalah catatan faedah dari ceramah singkat yang dibawakan oleh Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc. MA. Hafidzahullahu Ta’ala.
Sabar Hanya Berlaku Di Dunia, Tapi Tidak di Neraka
Para jamaah shalat subuh yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, tadi kita dengarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap orang-orang kafir pada hari kiamat kelak, kata Allah kepada mereka:
اصْلَوْهَا فَاصْبِرُوا أَوْ لَا تَصْبِرُوا سَوَاءٌ عَلَيْكُمْ ۖ إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
“Masuklah kalian dalam neraka jahanam, kalian bersabar atau tidak bersabar sama saja bagi kalian. Sesungguhnya kalian dibalas sesuai dengan amal perbuatan kalian.” (QS. At-Tur[52]: 16)
Yang menjadi perhatian kita di sini, Allah mengatakan: “Kalian masuk neraka, sabar atau tidak sabar sama saja.” Ini berbeda dengan kalau kita terkena musibah di dunia. Jika seorang sabar, maka akan berpengaruh, dia akan kuat menghadapi musibah tersebut. Apalagi dia bisa bersabar dengan melihat orang sekelilingnya. Ternyata orang-orang di sekelilingnya juga mengalami yang sama.
Misalnya kita dimasa pandemi sekarang. Kita bersabar karena bukan cuma kita saja yang terkena pandemi, bukan cuma Indonesia, bahkan dunia. Bukan hanya kita saja orang Islam, non muslim juga terkena pandemi. Bukan cuma sebagian teman-teman kita yang meninggal, banyak orang yang meninggal dunia.
Dengan melihat orang-orang yang terkena musibah seperti kita, itu juga membuat kita bersabar.
Demikian juga yang membuat kita bersabar adalah arah yang menuju semakin sedikitnya musibah tersebut. Artinya musibah tersebut ada penghujungnya, suatu saat akan selesai. Entah kapan, tapi akan selesai. Ketika seorang tahu bahwasanya musibah tersebut ada penghujungnya, itu lebih membuat dia bersabar.
Tetapi kalau neraka jahanam, itu tidak berlaku. Ketika seseorang masuk neraka jahanam, dia melihat orang di sekelilingnya juga masuk neraka jahanam, hal itu tidak membuat dia bersabar. Justru dia lihat teman-temannya juga masuk neraka jahanam, ini membuat dia semakin pedih, semakin tersiksa. Apalagi dia lihat mungkin bosnya juga masuk neraka, mungkin temannya juga masuk neraka.
Jadi, keberadaan orang-orang yang tersiksa seperti dia tidak membuat dia semakin sabar.
Kemudian dia bersabar juga tidak ada faedahnya. Karena adzab neraka jahanam kekal abadi. Seandainya adzab neraka jahanam itu 1000 tahun, mungkin dia bersabar, sebentar lagi 1000 tahun selesai. Ternyata adzab tersebut tidak ada penghujungnya. Kalau gitu bersabar percuma.
Makanya Allah mengatakan:
اصْلَوْهَا فَاصْبِرُوا أَوْ لَا تَصْبِرُوا سَوَاءٌ عَلَيْكُمْ
“Kalian masuk neraka, sabar atau tidak sabar tidak ada bedanya.”
Mereka juga berkata dalam ayat yang lain:
سَوَاءٌ عَلَيْنَا أَجَزِعْنَا أَمْ صَبَرْنَا مَا لَنَا مِن مَّحِيصٍ
“Sama saja bagi kita -kata orang-orang penghuni neraka jahanam- kita ini mau sabar atau mau teriak-teriak, tidak ada jalan keluar bagi kita.” (QS. Ibrahim[14]: 21)
Inilah musibah akhirat, ketika seorang divonis kekal dalam neraka jahanam, maka tidak ada faedahnya dia bersabar. Mau teriak atau mau sabar tidak akan merubah kondisi.
Wal-‘iyadzubillah.. Semoga Allah menghindarkan kita dari adzab neraka jahanam.
Lihat juga: Ceramah Singkat Tentang Sabar: Apakah Sabar Ada Batasnya?
Mp3 Ceramah Singkat Sabar Hanya Berlaku Di Dunia, Tapi Tidak di Neraka
Sumber mp3: Team kelas UFA Official
Mari turut menyebarkan catatan kajian tentang “Sabar Hanya Berlaku Di Dunia, Tapi Tidak di Neraka” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..
Komentar