Tulisan tentang “Syarah Hadits Doa Subuh” ini adalah apa yang bisa kami ketik dari kajian yang disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr Hafizhahumullahu Ta’ala.
Mukaddimah Syarah Hadits Doa Subuh
Pada pengajian kita kali ini sebagaimana telah dijanjikan oleh Syaikh, insyaAllah kita akan membahas sebuah doa yang sangat agung, yang penuh barokah, yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dimana Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa membaca doa setiap shalat subuh.
Sebelum merinci faedah-faedah yang diambil dari doa yang sangat agung ini, maka beliau ingin memberikan mukadimah tentang keutamaan subuh dan keutamaan orang bersegera di pagi hari sebagaimana datang dalam petunjuk Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Menit ke-04:14 Telah valid dari hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dan juga Imam Abu Dawud dan Ad-Darimi dan yang lainnya, dari seorang sahabat yang bernama Shakhr bin Wada’ah al-Ghamidi Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah berdoa:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا
“Ya Allah berikanlah berkah pada umatku di pagi hari mereka.” (HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud, Ad-Darimi dan yang lainnya)
Ini adalah doa yang dipanjatkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk umatnya agar mereka memberikan perhatian terhadap waktu pagi hari karena waktu tersebut waktu yang penuh barokah.
Makna barokah
Menit ke-5:57 Makna barokah yaitu adanya kebaikan dan tambahan kebaikan. Jadi barokah adalah kebaikan yang banyak dan bertambah-tambah. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendoakan umatnya agar mendapatkan barokah di waktu subuh hari, waktu yang penuh barokah. Karena waktu subuh merupakan waktu yang sangat tepat dan banyak barokah yang Allah berikan.
Oleh karena itu tidaklah pantas bagi seorang muslim untuk menyia-nyiakan waktu subuh hari dengan rasa malas, atau dengan tidak giat pada waktu tersebut, apalagi sampai tidur di waktu tersebut. Karena dia akan terlepas dari waktu yang penuh barokah.
Pembagian rezeki
Al-Imam Ibnul Qayyim dalam kitabnya Zadul Ma’ad memberi peringatan, beliau mengatakan bahwasanya waktu subuh merupakan waktu yang tepat untuk mendapatkan rezeki. Oleh karena itu orang yang tidur di pagi hari akan menghalangi dia mendapatkan rezeki. Hal ini karena waktu subuh yaitu waktu dimana para makhluk mencari rezekinya. Dan pada waktu tersebut Allah Subhanahu wa Ta’ala membagi rezeki para makhluk. Sehingga jika dia tidur di pagi hari, maka dia akan terhalangi dari rezeki Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia boleh tidur di pagi hari kalau ada halangan atau karena ada suatu perkara yang darurat.
Dan dia menukil dari Ibnu Abbas, bahwasanya Ibnu Abbas Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhuma melihat anaknya tidur diwaktu pagi hari. Maka dia pun berkata kepada anaknya:
قم، أتنام في الساعة التي تقسم فيها الأرزاق؟
“Bangunlah engkau, apakah kau tidur di pagi hari dimana waktu pagi merupakan waktu pembagian rezeki?”
Menit ke-9:12 Bahwasanya di waktu pagi hari itu merupakan waktu yang sangat penting dalam keseharian. Maka barangsiapa yang bisa memegang waktu pagi hari, yaitu dengan tidak tidur di pagi hari, bisa menjalankan kegiatannya dengan baik pada waktu pagi, maka hari-harinya akan dia penuhi dengan penuh kebaikan.
Sebagian orang mengatakan bahwasanya harimu seperti untamu, jika kau pegang belakangnya maka engkau akan mengatur yang setelahnya. Artinya jika kita bisa menjalankan kebaikan di pagi hari dengan penuh ibadah, dengan penuh kegiatan, maka selanjutnya dari siang sampai malam InsyaAllah hari kita akan dipenuhi dengan kegiatan ibadah. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Al-Imam Ibnul Qayyim, beliau menjelaskan bahwasanya jika seandainya di pagi hari kita penuhi dengan kebaikan, maka InsyaAllah pada waktu-waktu selanjutnya sampai akhir daripada hari tersebut akan dipenuhi dengan kebaikan dan penuh dengan ibadah.
Sebaliknya, jika dipagi hari ternyata kita lalai, kita malas-malasan, maka hari tersebut akan kita penuhi dengan rasa malas, tidak ada kegiatan dan tidak ada ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Melaksanakan shalat subuh
Menit ke-11:35 Maka seorang muslim hendaknya dia menyambut harinya dengan penuh kesungguhan dan sikap rajin, bukan sikap malas. Dan kebaikan yang paling baik untuk dia lakukan tatkala dia menyambut datangnya hari yaitu dengan melaksanakan shalat subuh. Karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda:
مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ في جَماعَةٍ فهوَ في ذِمَّةِ الله
“Barangsiapa yang shalat subuh secara berjamaah, maka dia akan dibawah penjagaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Thabrani)
Ini bagi laki-laki. Adapun bagi wanita, bahwasanya mereka shalat di rumah mereka. Namun mereka berusaha untuk shalat diawal waktu, jangan mereka akhirkan. Hal ini agar mereka juga mendapatkan penjagaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Setelah shalat subuh, maka hendaknya seorang muslim berusaha untuk membaca doa-doa yang disunnahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam setelah shalat. Demikian juga memperhatikan doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tatkala di pagi hari.
Barangsiapa yang tidak shalat subuh, berarti pada hakekatnya dia telah menyembelih harinya tanpa pisau, artinya dia telah menyia-nyiakan harinya seluruhnya. Oleh karena itu tidak boleh dia sampai ketinggalan shalat subuh.
Maka insyaAllah kita mau memulai menjelaskan tentang dzikir yang sangat agung, yang senantiasa dibaca oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam setiap hari setiap shalat subuh.
Lafadz hadits subuh
Selanjutnya lihat: Doa Setelah Shalat Subuh
MP3 Kajian Syarah Hadits Doa Subuh
Podcast: Download (Duration: 1:35:30 — 16.4MB)
Mari turut menyebarkan tulisan tentang “Syarah Hadits Doa Subuh” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..
Komentar