Hisyam thahiri Semoga Allah senantiasa menjaga beliau dengan tema pertengahan ahlusunah dalam perkara akidah Alhamdulillah kita mengucapkan Hamdalah dalam rangka Bersyukur kepada allah subhanahu wa taala penerjemah Ustaz Abu Al kurn D LC Semoga Allah senantiasa menjaga beliau Insyaallah akan diselenggarakan pada hari Ahad tanggal 22 almuharram 1446 Hijriah atau 28 Juli 2024 00ing S bertempat [Musik] dijid informasi hubungi [Musik] 0822800756 acara ini terbuka untuk umum ikhwan dan akhwateng dan pem di and Alhamdulillahi rabbil alamin ahmaduhu subhanahaduahaillallahu wahdahu la sharik hadirilah tabl Akbar bersama Syekh Dr Muhammad Hisyam thahiri Semoga Allah senantiasa menjaga beliau dengan tema pertengahan ahlusunah dalam perkara akidah Alhamdulillah kita mengucapkan Hamdalah dalam rangka Bersyukur kepada allah subhanahu wa taala penerjemah Ustaz abual kurnid LC Semoga Allah senantiasa menjaga beliau Insyaallah akan diselenggarakan pada hari Ahad tanggal 22 almuharram 1446 Hijriah atau 28 Juli 2024 pukul 00 Waktu Indonesia Barat hingga selesai bertempat di Masjid Jami albkah cilasi informasi hubungi [Musik] 08229800756 acara ini terbuka untuk umum ikhwan dan akhwat [Musik] Prof Muhammad Dar mudah Astagfirullah hayyakumullah Jamian [Musik] inalhamdalillahi nahmaduhuainuagfirillahusinaah Fala hadalahadu Alla ilahaillallahu wahdahu la sharikalahu Muhammad abduhu umlimakumqakum nafsin Wahidah waqjahaijah biam firakumubakumillahasulah faqad Fa fauzanimal had kitabullah Wir had had Muhammadin Sallallahu Alaihi Wasallam Fini Fi had mubarakah Min duha yaumil ahadrinahrillahuham Sallahu alaii wasallam ikhw Masjid Al Mubarak rajaum mauinimin Wua wasu jamaahah sebelumnya ikhwah dikasih tahu bahwa beliau tadi datang langsung mengucapkan salam Oleh karena itu tadi beliau langsung membuka dengan khotbah Haj Ti beliau menyampaikan dengan khotbah Hajah setelah menyampaikan khotbah Hajah Beliau berkata sangat baik baagiku di waktu ini yang penuh dengan keberkahan di duha hari Ahad tanggal 23 Muharram saya bersama saudara-saudaraku di masjid yang penuh berkah ini di radio Roja dan TV Roja akan berbicara tentang sebuah materi yang sangat besar yaitu tentang wasatiah Ahli Sunah Wal Jamaah tentang sikap pertengahan ahlusunah wal jamaah dan aku meminta Taufik untuk akan hal ini waq wastiha watiha la budda an nafhamasud Bil wasatiah sebelum berbicara tentang wasatiah ahlusunah wal jamaah tanda-tandanya dan keistimewaan-keistimewaannya kita harus memahami apa yang dimaksud dengan wasatiah kalimat alwasat fghatil Arabiah tut Al alawal wasatu maain k w k Min haitul masafah fquul ma w Jawa k wis hsud fiw Muh kalimat alwf dalam bahasa Arab memiliki dua makna yang pertama pertengahan antara dua hal dari sisi masafah jarak Seperti contohnya kita katakan Antara Jakarta dan Jawa ada jarak segini dan segitu dan ini bukan yang kita maksud dalam pembahasan kita was bimiri bafain mutanaqidalikahsusat aksuhaja yang kedua dan inilah Dan inilah yang dimaksud dari pembahasan kita makna pertengahan atau wasat adalah maknanya adil dan pilihan antara dua hal dua hal yang saling bertentang dalam perkara yang maksus kita ambil contoh buah ketika tidak dikatakan matang tidak matang dan busuk maka pertengahan antara buah yang tidak atau belum matang dengan buah yang busuk adalah buah yang matang dan sempurna kematangannya w imusmdarasrif rububiahl uluhiah w masdar ta ant nafsika Wat takuna fial wasat aladl alkiar lafaz wasatiah kalau kita perhatikan di akhir lafaz tersebut ada huruf ya dan huruf ta marbutah ini lafaz menunjukkan bahwa lafaz tersebut dalam bahasa Arab dalam ilmu tasrif ilmu sharaf disebut dengan masdar Sinai seperti lafaz arrububiyah dan seperti lafaz al-uluhiyah almasdar assinaii dalam bahasa Arab yang diinginkan dari lafaz wasatiyah di sini adalah maksudnya adalah perbuatanmu perbuatanmu dan muamalahmu engkau melakukan untuk dirimu bagi dirimu was tentang sifat pertengahan ini sifat adil dan sifat baik sifat pilihan Kalim was ah sunah ah [Musik] was wamaah kalimat ini kalimat sikap pertengahan dan adil kita bahas tentang wasatiyat Ahli Sunah Wal Jamaah wasatiah sifat adil pertengahan ini disandarkan kepada ahlusunah pembicaraan kita tentang wasatiyat ahlusunah tentang ahlusunah bukan tentang sifat wasatiat tentang fikih atau tentang Fulan seseorang dari manusia kita berbicara tentang sifat atau sikap wasatiah Ahli Sunah Wal Jamaah Wim ah Alal azaujatu w aulad inahu aii was kalimat ah atau kata atau lafaz ah memiliki makna yang pertama bermakna istri dan anak-anak sebagaim dalam firman allahhahu Wa Ta mengingink menghapus R dari kalian wahai Ahlul Bait Ahlul Bait di sini maknanya adalah istri atau keluarga Nabi istri Nabi dan anak-anaknya alahlu bna almahil was fulanun ahlun liatawallal masuliah makna yang kedua dari Makna ahl adalah almutaahil lisyai orang yang memiliki keahlian tentang sesuatu Dia memiliki kelayakan keahlian sesuatu sampai pada Tingkat atau derajat kesempurnaan Seseorang dikatakan ahli dalam sesuatu artinya Dia adalah orang yang berhak dan memang layak untuk mengemban masuliah tanggung jawab yang dipikulkan kepadanyaur bna alashab Wu Ahlul Kahfi yakni Ashabul kahfiahah yni mutaahiluna liaml sunti almutaahiluna linasr sunti makna yang ketiga dan inilah yang diinginkan oleh kita dari pembahasan kita saat ini maknanya adalah al-ashhab Ashab seperti perkataan Ahlul Kahfi artinya Ashabul Kahfi ahlusunah artinya adalah ashabu asunah orang-orang yang memiliki kelayakan untuk membawa mengemban sunah dan orang-orang yang memiliki kelayakan untuk menyebarkan sunah wa ahammu alamati ahli sunahti annahum mujaniibuna Lil bidati mustaqimuna alamat atau tanda yang paling penting yang ada pada ahl sunah adalah mereka itu jauh dari bidah mereka orang-orang ah di atas sunah dari sisi akidah dari sisi perkataan amalan dan akhlak tmauifa ala kalimat Ahli Sunah Wal Jamaah Lina ahl sunah wasfun diniyun Wal Jamaah wasfun dunyawiun kemudian diathfkan artinya disambungkan lafaz Ahli Sunah disambung dengan lafaz aljamaah karena laf ahlusunah merupakan sifat agama Wasi sedangkan kalimat atau lafaz jemah merupakan sifat bagi di duniawi sunah memiliki empat makna yang sudah Makruf di kalangan para ulamaq all failu wuik Adapun sunah menurut ahli fikih fuqaha adalah perkara yang mustahab perkara yang mandub yang disukai yang dianjurkan orang yang melakukannya mendapatkan pahala orang yang tidak melakukannya ani Min Ma sunah asunatu bimna almdar atasrii lilqh Islami W kairunlaquu ulama usulq Wais muraduana Fi Muh makna tadi bukan yang diinginkan bukan yang dimaksud dalam perkataan kami ahlusunah kemudian makna yang kedua asunah maknanya adalah sumber pensyariatan bagi fikih Islam dan makna ini banyak disebutkan dalam Ushul fikih Dan ini juga bukan yang kita maksudkan dalam perkataan kita ahlus sunah alnait asunah bimna alahadis almarwiah an rasulillahi shallallallahu Alaihi Wasallam WNA marufun ulamaiwayatil hadit waaisa H maqsuduna makna yang ketiga dari makna sunah adalah hadis-hadis yang diriwayatkan dari Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dan makna ini juga dikenal oleh ulama hadis dan bukan yang kita maksudkan dalam pembahasan kita Al wsudu fiina ahlusunah asunatu bimqadqah Wal Manhaj all alaihin nabiu Sallallahu Alaihi wasallamuah makna yang keempat dan ini adalah makna yang dimaksudkan dalam pembahasan kita dari makna ahlusunah Wal Jamaah asunah maknanya adalah alqad keyakinan atqah jalan dan Manhaj yang dijalani yang dilalui oleh Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabatnya para tabiin dan para aimmah yang diridai wab mafh Min tab tabiin Ila zamanina had kir Min ahlil ILM yusam kutubahumqadiah biism asunah Abdah IBN Imam Ahmad Sunu Lil Imam alazim almuzani al-muzani tilmizil Imam shfiiiku Wil Imam tahawi sunahil Imam khal sunah Li Al imam alakai wakuraduhumna dan pada dan termasuk bab ini makuk dalam bab ini adalah apa yang datang dari kalangan asalafus shh dari tabiut tabiin sampai zaman kita sekarang ini di mana mereka para ulama menamakan kitab-kitab mereka dalam masalah akidah dinamakan dengan nama sunah Seperti contohnya kitab asunah karya Abdullah bin Imam Ahmad kemudian Seperti contohnya lagi karya asunah yang ditulis oleh Al imam yang Agung Al Imam muani murid dari alimam Syafi’i dan beliau adalah guru dari Imam atthawi di antara yang menulis Kitab yang disebut dengan asunah adalah alkallal begitu juga all alikai Dan inilah maksud dari pembahasan kita Wana nafhamu nabi alaihiatu wasalam Man rtiais minni almaqsud dan di atas Hal inilah maka kita memahami makna dari Sabda Rasul kita Sallallahu Alaihi Wasallam Barang siapa yang membenci sunahku dia bukan termasuk golonganku maksud sunahku di sinialah jalu manhajku Dan inilah juga yang dimaksud di dalam had alirb binah hadis yang diriwayatkan hleh Abu Daud danm dan beliau mengatakan had wajib atas kalian memegang sunahku W walamaah falaha maknan kilahuma shahihun Huna Adapun makna Wal Jamaah memiliki dua makna kedua-duanya benar dalam pembahasan kita sekarang ini alamaatutil Arabiah jemaah dalam bahasa Arab artinya merupakan sifat bagi kaum yang berkumpulah WF millah yang dimaksud dengan jemaah di sini adalah Manhaj yang berada di atasnya itima itimnya para sahabat bersama nabi berkumpulnya para sahabat bersama Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam sebelum terjadinya perpecahan ikhtilaf dalam agama W Huna Fa Min maani ahli sunti Wal jamaahina yirun fiqimrj albl wujudadatiahiji dari sini kita dapat Mak atau di anara makna ah sunah Wal Jamaah adalah mereka yang berjalan dalam mereka dalam keyakinan mereka di atas perkara yang sudah disepakati sebelum adanya perselisihan perpecahan dalam masalah akidah ibadah dan lainnya dan dari sinilah makna atau perkataan Abdullah perkan adalah hak Walaupun engkau sendiri Walaupun engkau sendiri tetapi Ketika engkau berada di atas jalannya para sahabat maka engkau berada di atas jemaahah biahlil ahlil ahlil oleh karena itu kita mendapati di sebagian kitab-kitab akidah bahwa ahlusunah itu adalah ahlusunah Wal Jamaah itu adalah Ahlul Haq orang-orang Yang Adil orang-orang Yang pertengahan wahadii jamaatun diniyatun manawiyatun yaltahiquul akhiru bimaana alaihil aalu Minal aqaidil ijmah wzurun munazaat Wal ikhtilafat allatiat F millah inilah maksud dari jemaah artinya jemaah agama jemaah diniah yang orang-orang yang datang belakangan menyusul orang-orang yang sebelumnya sama dari sisi akidah yang telah disepakati sebelum adanya perbedaan atau perpecahan was jamaasakim Haka F Mak Ma Hakim Sultan Amir [Musik] muslimamwa ah makna yang kedua dari sifat jemaah adalah mereka manusia-manusia manusia yang berkumpul di bawah Hakim tertentu di bawah intahan tertentu di sana di tempat manaun ketika ada Hakim atau pemimpin dan orang-orang Islam berkumpul di bawah kekuasaannya mereka bersama Hakim tersebut bersama pemimpin tersebut dengan saling bantu-membantu saling tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan mereka juga disebut jemaah mereka tidak memberontak nah merekalah juga di bisa dikatakan dengan jemaah dan ini makna yang kedua yuhmu nabi alaihiatu wasalam Fi hadis hudaifat radallahu Fi sahihi muslim qalu Ya Rasulallah Arita in waqa yakniillika bilamaah riwayah l di atas Hal inilah dibawanya sabda Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam dalam hadis hudzaifah dalam Sahih Muslim ketika hudzaifah radhiallahu anu berkata kepada Rasul sallallahuai wasam Ya Rasulullah Bagaimana pendapat engkau Apabila terjadi perselisihan dalam masalah agama terjadi perpecahan kemudian Rasul sallu Alaihi wasam berkatalim lazimilah jemahnya kaum muslimin yakni lazimilah memimpin mereka dan kaum muslimin yang berada di bawah kepemimpinan dia dua Makna tersebut ini ditunjuki oleh firman Allah Subhanahu Wa taalaimublillahi jam berpegang teguhlah kalian semua dengan tali Allah W wfarqu dan janganlah kalian berpecah belah walalika Imam stibi kitabahu alladziar Fi Minal bid biltisam Oleh karena itu alimamtibi rahimahullah beliau menamakan kitabnya yang di dalam Kitab itu beliau memberikan peringatan kepada kaum muslimin dari bahaya bidah nama k beliau adalah dibangun di atas makna ayat ini ba ah sunahi Wal Jamaah nadkulu filbi mauduina Ma Hiya alamatu wasti ahli sunti Wal Jamaah setelah kita mengetahui makna ahlus sunahti Wal Jamaah maka kita masuk ke dalam inti materi kita yakni tentang apa tanda-tanda ahlusunah Wal Jamaah anahumim bilitabi wasunah batin Adlin kharin fiun w jafa tanda yang pertama dari tanda-tanda ahlus sunah adalah mereka berpegang teguh dengan kitab dan Sunah dengan tah yang adil pertengahan dan pilihan tidak berlebi-lebihan tidak Gulu dan tidak meremehkan manusia dalam pandangan ilmiah mereka kepada Quran dan Sunah terbagi menjadi dua antara yang berlebihan dan meremehkan Adapun ahlah berada di tengah-tengah mereka di sana ada manusia yang dinamakan dengan zahiriah mereka memahami dari zahirnya Nas maknaarairat Mak yang lain dari Nas yang ada aksumina bahirfham Min kli ayatin hadisin Mannan yusus wlahakal maani albaidah albaah almazumah kebalikan dari mereka adalah orang-orang yang sama sekali tidak menoleh dan melihat kepada zahirnya Nas mereka memahami nas-nas Dengan pemahaman yang menyimpang mereka mentakwilkan nas-nas yang ada untuk makna-makna yang sangat jauh makna-makna B ah Win kita kasih contoh agar jelas perbedaan antara sikap adilnya ahlusunah Wal Jamaah dengan mereka-mereka yang jumud mereka-mereka yang memegang Zahir NAS saja dengan mereka-mereka yang memahami Nas dengan pemahaman batinah baumri qblah had rasulillah Sallallahu Alaihi Wasallam yaak aama sirta faqiblat masriq magrib laayar H jumudanir sebagian mereka berkata antara timur dan barat ada kiblat memahami dari hadis rasul Sallallahu Alaihi was salam di mana saja kau berjalan kau bisa menghadapkan wajahmu ke kiblat ini merupakan jumud wa biaihim aksihim manq inna hadit yadu Anana haituma tawajahna najidullaha bilubina lawan dari mereka atau kebalikan mereka orang-orang yang mengatakan hadis ini menunjukkan di mana kita berada bermana di mana saja kita tawajuh kita mendapati Allah subhanahu wa taala di hati kita padahal hadis tidak menunjukkan itu tidak menunjukkan keduanya tidak menunjukkan zahiriah yang jumud dan tidak menunjukkan makna yang sangat jauh Janan yang padahal hadisnya menunjukkan tentang orang yang berada di Madinah dan orang yang tinggal di Madinah bahwa kiblat mereka antara timur dan barat maksudnya kiblatnya tetap ke Ka’bah dan hadis ini mencakup juga orang-orang yang tidak tinggal di Madinah untuk menghadapkan diri mereka kiblat mereka kepada Ka’bah walaupun di sebelah timur walaupun di sebelah utara atau selatan timur atau barat Wan Al was Ahli Sunah Wal Jamaah kita kasih contoh tentang sikap pertengahan ahlusunah Wal Jamaah ketika mereka berpegang teguh dengan nas-nas secara zahirnya tanpa juga melupakan makna di bik itu asahabak wa taalanaah as Allah jamah ahlus sunah berkata asmaullah nama-nama Allah semuanya baik semuanya Husna makna Husna adalah tidak jumud yang memiliki dalalah yang besar dan yang indah sebagaimana firman Allah subhanahu wa taala dan Allah memiliki nama-nama yang [Musik] baik b inallah alfidu albasituq ir inallah musir alir khabarunah wa Inama Hua kharunmiah Li asma Allah takunu jamidahir Ismun jamidunal di atas dibangun di atas hal ini ahlusunah Wal Jamaah memandang seperti ketika menjelaskan tentang tentang makna Innallaha hual musya’ir musyair artinya adalah yang membuka atau yang menggenggam mereka ahlusunah tidak jumut dalam memandang masalah ini lafaz almusair adalah khabar yang mengandung makna sifat bukan sebuah nama Bukan ismiah karena nama Allah subhanahu wa taala tidak diambil dari yang jumud dan makna musir di sini tidak mencakup makna yang sempurnaah asul HNA waaksu albaahinaam bimauriidun wqfah Bil wuk wqadusamah Bil Habib Mahbub w hadialah wakaalah Wal wasatuna asma Allah mtun bihi Hu nafsah lahairu wdda takunilalatin wa maani Husna kalau kita melihat kepada Ibnu hazam azzahiri dia menyadikan almusyair sebagai nama Allah subhanahu wa taala karena dia mengambil makna secara zahirnya saja kebalikan dari Ibnu hazam azzahiri adalah orang-orang batiniah Di mana mereka menamakan Allah dengan nama-nama sekehendak mereka tidak terkait atau tidak memakai lafaz yang ada dari Al Qur’an atau sunah seperti mereka menamakan Allah dengan sang kekasih dengan yang dirindukan Adapun ahlus sunah mereka menamakan Allah subhanahu wa taala dengan nama-nama yang ada dalam al-qur’an dan Sunah dialah Allah subhanahu wa taala yang menamakan dirinya dengan nama yang memiliki dalalah dan makna na yang tinggi was Sun Wal jamaahahum binqliahuqirq aksqaniina laum diantara sikap pertengahan ahlusunah Wal Jamaah mereka ketika menamai Allah subhanahu wa taala tentunya menggunakan naql Dalil al-qur’an dan Sunah juga tidak menyampingkan akal mereka menggunakan kias sedangkan ahl Zahir mereka mengingkari kias kebalikannya dari ahl Zahir adalah alaqlaniun orang-orang yang hanya bermodalkan akal mereka mendahulukan akal mereka di atas dalil-dalil Quran dan Sunah seperti kaum mtazilah zaman dahulu dan orang-orang liberal zaman sekarang Min alamati wasatiyati ahli sunahti Wal Jamaah wasatiyatuhum Fi babi Ma yataallqu Fi asmaillahi tabaraka wa taala wafatihi fahum Baina almyabbihati wainal mutilati udunillaham di antara tanda sikap wasatiah ahlusunah Wal Jamaah di bab asma Allah dan sifatnya mereka berada antara kaum musyabhah dan kaum mutilah orang orang yang musyabbih adalah orang-orang yang menyamakan Allah menyerupakan Allah dengan makhluk dan muatil adalah orang-orang yang menolak sifat nama-nama dan sifat Allah mereka ahlusunah Wal Jamaah adalah orang-orang Yang Adil orang-orang Yang pertengahan dan orang-orang pilihan Fal musyabbihatu quun ybituna asituna asma Allahi wafatihi alnahaifatil maklqat wifati aljudat Wal musahadataksum yir kfti almusyabbihah mereka menetapkan nama-nama Allah subhanahu wa taala dan sifat-sifatnya mereka menyamakan nama-nama sifat-sifat Allah dengan sifat-sifat makhluk yang ada kebalikan dari mereka adalah kaum muatilah yang mengingkari semua sifat yang menurut akal mereka akan menyamai dengan makhluk Yu Tabarak wa taala wahuiritahu idakumuat walasar wahu ryatu almsarat aljudat lakinakulunullahi Lail maklqat wahlatbi [Musik] wasan Allah berfirman tidak ada yang sama-sama sekali dengan Allah subhanahu wa taala dan dia Allah maha mendengar lagi maha melihat ahlusunah Wal Jamaah menetapkan Assami dan albashir makna Assami adalah idrakul masmuat Allah mendengar apa yang didengar dan makna albasir adalah melihat hal-hal yang ada Allah Maha Melihat ahlusunah Wal Jamaah antara musyabbihah dan antara muatilah ahlusunah Wal Jamaah ketika menetapkan Allah mendengar ahlusunah tidak menyamakan pendengaran Allah dengan pendengaran makhluk juga tidak menyamakan penglihatan Allah dengan penglihatan makhluk juga tidak menolak mereka ahlusunah Wal Jamaah jauh dari sifat yang yang berlebihan atau berkurang-kurang antara sifat musyabihah yang menyamakan Allah dengan makhluk Dan yang menolak sifat-sifat Allah subhanahu wa taala mereka adalah orang-orang Yang pertengahan ah wtilah orang-orang menolak sifat-sifat Allah terjatuh dalam kesesatan taktil mereka mengambil setengah ayat mereka mengambil firman Allah Taala Lais Kamli tidak tidak ada yang sama dengan Allah mereka mengambil ini saja dan musyabbiha juga mengambil setengah ayat sehingga tersesat mereka mengambil wahua samiul bir Allah maha mendengar Maha Melihat saja tidak mengambilya Allah subhanahu wa taala menyelamatkan ahlusunah Wal Jamaah di mana ahlusunah Wal Jamaah mengambil semuanya mereka mengikianah mereka orang-orang yang mengambil semua dari ayat-ayat Allah subhanahu wa taala tidak menolak mereka akan selamat dari kesesatan [Musik] illahak inahu sunahhamdulillahiillahi iral makl fahua subhanah asamad alladzi lam yalid walam yulad walam Yakun lahu kufuwan Ahad orang-orang muatilah mereka berkata Allah tidak mendengar Allah tidak melihat Allah tidak menyayangi Allah tidak mengampuni Allah juga tidak datang Allah juga tidak berbicara seakan-akan tidak ada Adapun orang-orang musyabihah mereka berkeyakinan bahwa Allah mendengar seperti pendengaran kita makhluk Allah melihat seperti penglihatan kita Allah datang seperti kita datang dan ahlus sunah berada di tengah-tengah itu berada di tengah-tengah muatilah dan Mus kita Alhamdulillah dapat bimbingan Allah subhanahu wa taala mengetahui perbedaan yang besar antara Allah sang pencipta dengan makhlukNya karena Allah subhanahu wa taala tidak ada yang sama dengan makhlukNya dan Allah subhanahu wa taala menetapkan sifat untuk dirinya sesuai dengan kelayakannya Allah tidak melahirkan dan tidak dilahirkan dan tidak ada yang sama dan sebanding dengan Allah subhanahu wa taala wasamaahadir [Musik] khumah di anara sifat atau sikap pertengahan ahlusunah Wal Jamaah mereka jauh dari sifat ekstrem dari sifat berlebihan dan juga dari sifat tafrid dari sifat atau sikap meremehkan Allah Taala berfirman lalu fiikum janganlah kalian Gulu dalam agama kalian janganlah kalian bersikap berlebih-lebihan dalam agama kalian dan juga Allah subhanahu wa taala berfirman memerintahkan kita untuk memegang apa yang Allah berikan k kita dengan kuat Ambillah apa yang kami berikan kepada kalian dengan kuat kita akan berikan tiga contoh untuk menjelaskan tentang sik perengahan ah alaiu wasalam yang pertama tentang sikap pertengahan mereka tentang para nabi dan rasul alaihatu wasalamsal ill bismfaah biism alwilah biasma maadidah banyak di antara manusia terjatuh dalam sikap Gulu pada para nabi dan rasul mereka menundukkan para nabi dan rasul pada sifat uluhiyah pada sifat ubudiah dengan atas nama syafaat dengan atas nama wasilah atau nama-nama yang lainnya [Tepuk tangan] islamar finaahak nabiina Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam inahul Nur makubahukhalif alquranl Inama Ana basarunlukum sifat berlebihan mereka Gulu mereka tentang para nabi dan rasul sampai mereka meniadakan sifat-sifat manusia pada diri nabi dan rasul mereka mengatakan para nabi dan rasul itu seperti cahaya bukan di di cptakan dari tanah seakan-akan mereka meniadakan atau menafikan bahwa para nabi dan rasul itu keturunan dari Nabi Adam mereka mengatakan bahwa nabi diciptakan dari cahaya mereka meriwayatkan hadis-hadis yang dusta dan ini mendustakan firman Allah Taala katakanlah sesungguhnya aku adalah manusia seperti kalian unural W an ahumah Tabarak wa taalaum wajibu al [Musik] kebalikan dari mereka ada orang-orang yang meremehkan para nabi dan ras mereka menjadikan akal-akal mka atas perkataan para nabi dan rasul mereka berkata Apabila ada perkataan nabi yang tidak sesuai dengan akal maka kita tidak terima Tetapi kalau sesuai dengan akal maka kita terima mereka lupa akan firman Allah subhanahu wa taala katakanlah sesungguhnya aku adalah manusia biasa seperti kalian akan tetapi diwahyukan kepadaku Wahyu dari Allah Oleh karena itu wajib bagi kita untuk berada di atas sikap ahlusunah Wal Jamaah Yang pertengahan tidak berlebihan seperti orang-orang tidak berlebihan seperti alaniin orang-orang yang mengagungkan akal dan tidak seperti juga orang-orang Sufi tasawuf wahui tahudina akahu muhamm abduasu abdun rasulun salawatu Rabbi wasalamuhu alaih wafsi fidahu dan kita dalam tasyahud kita di akhir tahiyat kita bersyahadat kita bersaksi bahwa Muhammad adalah hambanya dan rasulnya maksud abdunalah hamba yang tidak boleh diibadahi maksud dari kalimat Rasul adalah dia seorang utusan Allah yang tidak boleh dimaksiati wa naahud aid Allahumma Shi ala Muhammadin waa Ali muhammadadzi yudu La Yuda maahi Ji Hadi wasatu ahli sunti Wal Jamaah umuralahah juga kita berkata di tasyahud kita mengucapkan allahuhamm Allah berikanlah selawat kepada Nabi Muhammad juga kepada keluarga Muhammad yang didoakan tentunya tidak boleh berdoa kepadanya Nabi di sini didoakan kita berdoa kepada Allah untuk nabi oleh karena itu tidak boleh kita menyamakan nabi dengan Allah subhanahu wa taala dan inilah inilah merupakan sikap pertengahan dari ahl sunah Wal Jamaah mereka memandang dan meyakini bahwa para nabi dan rasul merupakan orang-orang yang menyampaikan risalah dari Allah subhanahu wa taala tidak ada kekhususan dari hak-hak Allah subhanahu wa taala pada mereka almalani wasatiatu ahli sunahti Wal Jamaah F taamuli Ma ulamail Ummah fainnahum lainikafamam contoh yang kedua tentang sikap pertengahan ahlusunah Wal Jamaah adalah taamul mereka bersama ulama para ulama umat umat ini mereka tidak memandang bahwa ulama adalah orang-orang yang Maksum sebagaimana yang dipandang oleh sebagian dari kelompok yang menyimpang mereka menyangka bahwa ulama itu tidak pernah salah tidak pernah salah Wul masulama yusbahuna yashbahuna wausabbahun Bim ja Fi fi’liasara maarahumanahum arbaban minunillah W hulu fil ulama mereka yang Gulu kepada para syikh kepada masyaikh dan ulama mereka mirip dengan apa yang Allah Jelaskan tentang orang-orang nasara bersama ulama merekaunah mereka orang-orang Nasar menjadikan rahib-rahib mereka menjadikan pendeta-pendeta dan rahib-rahib mereka sebagai tandingan-tandingan selain Allah inilah yang namanya Gulu Gulu pada ulama ahum Hum Rijal wahu rijalam mawarijit [Tepuk tangan] W Umah kebalikan dari mereka orang-orang yang meremehkan para ulama mereka ketika menulis mereka mengatakan mereka para ulama adalah Rijal laki-laki kami pun laki-laki pemahaman mereka Dengan pemahaman kita sama tidak ada yang beda dan mereka tidak menanya atau bertanya tentang urusan agama kepada para ulama inilah yang seperti ini seperti khawarij zaman dulu sampai sekarang mereka memahami nas-nas tidak seperti memahaminya tidak seperti pemahaman para ulama mereka tidak bertanya kepada para ulama amrah wabarallah Amr [Musik] asululajib [Musik] alaiam F ahlil fiahmimilitabi wasunah mereka yang yang meremehkan ulama tidak mengamalkan perintah Allah subhanahu wa taala di mana Allah Taala berfirman wa jaahum amrun Minal Amni a khi apabila datang kepada mereka sebuah perkara yang menyangkut tentang keamanan menyangkut tentang rasa takut mereka Langsung menyebarkannya setiap satu dari mereka langsung berbicara langsung menyebarkan berbicara sendiri padahal wajib atas mereka mengembalikan perkara yang besar ini yang berkaitan tentang keamanan dan rasa takut mereka kalikan kepada para ulama di ayat ini dielaskanend kepada kembalikan perkara yang berhubungan dengan rasa aman dan takut yang umum kepada manusia niscaya mereka akan mengetahui bagaimana para ulama beristimbat wajib bagi mereka untuk mengetahui bahwa akal mereka dalam memahami al-qur’an dan Sunah tidak seperti pemahaman para ulama walal yatabayanu wharu Lana jalian ahahiduahum auliahi Azza wall contoh yang ketiga contoh yang ketiga yang jelas dan nampak Bai kita secara jelas adalah dalam taamulnya para ulama taamulnya ahlusunah sikap pertengahan ahlusunah Wal Jamaah dengan orang-orang yang dikira bahwa mereka adalah wali-walinya Allah fahunaka manala fil Auliya hattaum sifat yakadun yqidun Ann nabiya Ann nabi dunal Wali W Alaihi ahlil Gulu fil Auliya faqu Fi ba mua inzil waliuq nabian Billahi Tabarak wa taalaik di sana orang yang Gulu berlebihan tentang para wali mereka memberikan sifat-sifat Wali dengan sifat-sifat yang lebih dari nabi mereka menganggap Nabi di bawah para Wali dan itu telah disebutkan oleh mereka orang-orang yang Gulu di dalam kitab-kitab mereka bahwa manzilat Wali kedudukan Wali itu di atas kedudukan Nabi kebalikan dari mereka adalah orang-orang dari kalangan muktazilah dan dari kalangan aqlaniin mereka meremehkan wali-wali yang Saleh sampai tingkat peremehan mereka kepada wali-wali yang Saleh mereka mengingkari keramat atau karamah para wali ahamaah Auliya Fid Dunya wail akhirah w yagluna fihim lakinun alwaliu lahuartan alaal anahu yakunu alahalaaldun alak Al ytiqamu [Musik] nah Al alamataniahahum yaquulun anal Wali la yaddail walayah Adapun ahl sunah mereka menetapkan Karamat para wali di dunia dan di akhirat tanpa Gulu dan tanpa meremehkan tetapi mereka berkata bahwa Wali itu memiliki dua syarat syarat yang pertama an yakuna alas sunah hendaknya Wali itu di atas sunah seorang hamba tidak mendapatkan derajat kewalian kecuali dengan Sunah yang kedua syarat yang kedua mereka tidak mengklaim Wali itu tidak mengklaim bahwa dirinya itu adalah Wali dan tanda kewalian yang paling besar adalah istiamah di atas sunah ina [Musik] w w muslimumah orang-orang yang Gulu orang-orang yang berlebihan dalam mengangkat para wali mereka hanya mengambil firman Allah Taala dalam surat Yunus in allahai wahz ketahuilah Sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada rasa takut atas mereka dan mereka tidak bersedih hati mereka tidak mengambil firman Allah Taala dalam ayat selanjutnya yang mana Allah Taala berfirman allinaanuqu wali-wali Allah itu adalah orang-orang yang beriman dan orang-orang yang bertakwa adapun orang-orang yang meremehkan para wali mereka tidak mengambil ayat ini mereka mengatakan bahwa orang-orang muslim ini semuanya S musl di anara sikap pertengahan ahlusunah Wal Jamaah adalah ketika bermuamalah dengan para pemimpin para pemimpin kaum muslimin inqasamu F taamul maal hukam Ila guluin wa Ila ifratin wa tafrit wa ahlusunnati udulun khiarun fi hadal bab manusia dalam masalah ini terbagi menjadi beberapa kelompok ada yang Gulu ada yang berlebihan dan ada yang meremehkan Adapun ahlus sunah berada dalam pertengahanumunfir muslimah di sana ada yang mengklaim bahwa pemimpin itu wajib ditaati ditaati dalam semua perintahnya apa saja ketika si Hakim atau pemimpin memerintahkan sesuatu wajib ditaati walaupun dalam masalah yang mungkar seperti yang dilakukan oleh gulat asufiah mutaswifah sampai perkara mere mka nyampai pada derajat mereka membantu orang kafir untuk menghadapi saudaranya orang Islam W hu demikian juga apabila melihat kepada sejarah perjalanan sejarah kita dapati orang-orang murjiah ketika bermuamalah sama bersama Hakim mereka memandang Apa yang dilakukan oleh Hakim walaupun mungkar itu boleh kebalikan diri mereka orang-orangwarikian juga banyak dari kalangan hari ini mereka tidak memandang ketaatan tidak mendengar dan taat kepada hak am nabi alaiiam aluk Bili aluam inuum [Tepuk tangan] [Musik] wakimun orang yang mempraktikkan perintah Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam perintah Rasul Sallallahu Alaihi Wasallam mereka mentaati para pemimpin dengan Makruf mereka mentaati Sabda beliau innamah fil Ma’ruf sesungguhnya ketaatan itu ada pada yang Makruf ketaatan itu dilakukan atau dilaksanakan apabila berupa Makruf kebaikan mereka tidak mentaati para pemimpin dalam hal yang mungkar kalau seandainya pemimpin mereka mengatakan minumlah khamar mereka tidak akan meminum khamar karena ini perintah kepada kemungkaran kalau Hakim atau pemimpin mereka mengatakan lakukanlah riba mereka tidak melakukannya tetapi mereka tidak memberontak kepada penguasa mereka tidak mencabut ketaatan dari penguasa jamaahidimahabati rasulillahi Sallallahu Alaihi Wasallam waaiilar di antara sikap pertengahan ahlus sunah ketika muamalah mereka dalam masalah sahabat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dan keluarga Ahul bait Rasul Sallallahu Alaihi Wasallam yang suciahar mu rallahuumillahabak taal di sana ada manusia dari kalangan khawarij yang berlebih-lebihan Gulu dalam mencintai sebagian sahabat seperti Abu Bakar dan Umar dan Di sana juga ada yang meremehkan para sahabat rasul Sallallahu Alaihi Wasallam seperti Abu Bakar dan Umar sampai ke derajat pengkafiran mereka seperti pengkafiran kepada muawiyah waah G Fi aliin Radiallahu wa Umar wa Utsman Hatta kafaru jullahabah ridwanullahi taala alaihim kembalikan mereka manusia-manusia kaum Syiah yang berlebihlebihan Gulu terhadap Ali radhiallahu Anhu selain Gulu terhadap Ali tidak kepada selain sahabat rasul Sallallahu Alaihi Wasallam mereka meremehkan Abu Bakar Umar dan Utsman bahkan sampai mengkafirkan para sahabat wa ahl sunah Wal jamaahqidunqadan jaziman anahabah Minal muhajirina wal anar kuhum fil Jannah liialaqahu Al nabi Wal Muhajirin ha surahibahq bihimubina lahum Adapun ahlus sunah meyakini dengan keyakinan yang bulat bahwa para sahabat dari kalangan Muhajirin dan Ansar mereka adalah mereka adalah orang-orang yang akan masuk surga Allah subhanahu wa taala telah mem telah menerima tobat nabi dan orang-orang Muhajirin dan Ansar mudah-mudahan kita diberikan kesempatan bisa berjumpa dengan merekan wahnamuakahanullahi alaihim bar yunausibun wakinallah lma akbaranatihi alaihim Raja lahum Ma akbaranallahu anhum saknainatana F jaraahum wadahaham alaihim wqt bihim wa nudfiumahum tamizatu Muhammadin Sallallahu Alaihi Wasallam dan kita semua meyakini bahwa para sahabat adalah manusia biasa bisa salah dan benar kita menahan lisan-lisan kita dari apa yang terjadi dari di antara para sahabat dan kita mendoakan Mereka mendoakan Rahmat untuk mereka kita mengikuti mereka dan membela para sahabat karena mereka adalah murid-murid Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam was ahli Wal Jamaah wasum fiilqadar fahum laaminunas Hatta yusbihu murjiatan walatausbihu khawarij an Billah di antara sikap pertengahan ahlusunah Wal Jamaah adalah sikap pertengahan mereka tentang Qadar tentang takdir mereka tidak menjedikan manusia sampai seperti kaum murjiah dan juga tidak memasukkan manusia kepada yaas kepada keputusasaan seperti orang-orang khawarij musl an jnahah orang-orang murjiah berkata kepada manusia engkau muslim engkau salat atau tidak salat engkau mengeluarkan zakat atau tidak menunaikan zakat tetap saja engkau nanti akan masuk surga mereka memasukkan manusia dalam keamanan bersamaan dengan tidak melakukan ketaatan kepada Allah subanahu wa taala w maqahakahah bainal Amni Wal ias wa ahlusunahti wasatun Baina alamni Wal Iyas kebalikan dari mereka adalah orang-orang khawarij orang-orang yang mutasyaddidin orang-orang yang keras yang tidak mengetahui tentang maqasid maksud-maksud dari agama ini mereka memasukkan manusia dalam rasa takut Apabila seseorang dari manusia dari orang Islam melakukan perbuatan dosa mereka mengatakan tidak akan diampuni sampai ada yang membunuh dirinya dan ahlusunah Wal Jamaah pertengahan antara alaman Wal yaas antara rasa aman dan putus asa ahlus sunah jam bainaib wathib Baina asubah W Minah k Allah yadunana ragaban warahaba W Lana khin sunah mengumpulkan antara targib dan tarhib antara memberikan motivasi kecintaan juga menakut-nakuti antara mendakwahi manusia kepada kecintaan kepada Allah subhanahu wa taala juga mendakwahi manusia untuk takut kepada Allah subhanahu wa taala sebagaimana firman Allah Taala mereka berdoa kepada kami kata Allah dengan rasa suka dan rasa takut dan mereka khusyuk kepada kami wasamaahar was amq Lais lillahi khqu Fi f’il Abdi Wal Abdu yaalu Ma Yasya waam yasu rabbul alamin Ian Billahi tabaraka wa taala Min di antara sikap pertengahan ahlusunah Wal Jamaah dalam Bab takdir mereka pertengahan antara jabriah dan qadariyah kelompok jabriah mereka mengatakan bahwa seseorang atau manusia tidak memiliki pilihan tidak memiliki ikhtiar mereka at atau manusia sama seperti daun pohon sama seperti dedaunan yang diombang-ambingkan ke sana kemari oleh angin tidak memiliki pilihan Adapun orang-orang qadariah mereka mengatakan bahwa Allah subhanahu wa taala tidak ada kaitan dengan fiil ABD tidak ada kaitannya dengan perbuatan hamba Allah tidak menciptakannya manusia atau hamba melakukan apa yang dia Maui tanpa ada kaitan dengan Allah Subhanahu Wa taalaillah mab a alah Alimah ahlusunah Wal Jamaah mereka berkata bahwa hamba seorang hamba tidak majbur tidak terpaksa mereka memiliki iradah mereka memiliki ikhtiar tidak seperti orang gila atau anak kecil di waktu yang sama Mereka juga berkata bahwa manusia ketika melakukan Apun tidak keluar dari masiah Allah yang umum eh ak was ahah Wal khawarij karena waktu tidak cukup maka saya akan meringkas di antara wasatiah ahlusunah Wal Jamaah dalam masalah iman adalah pertengahan mereka antara murjiah dan khawarij w wastiim ehadin allinaajala ajatibainal munfalitin allina launa Bil wajibat walamafrudat di antara sikap pertengahan ahlusunah Wal Jamaah mereka pertengahan antara orang-orang yang mutasyaddidin orang-orang yang keras yang melampaui batas yang menjadikan hal-hal yang sunah seperti wajib kebalikannya di sisi lain ada orang-orang yang meremehkan hal-hal yang wajib ahusunah berada di antara dua sikap iniahum [Musik] allahfirman Allah menginginkanudahukan dan dalam agama dari kesusahan had wasah alimti wakahimakumatti binajat Wu Tabarak wa taala wum umatan wasadaakun rasulikumahid Abbas wasanulan khar Kalau waktu tidak sempit niscaya aku akan menyampaikan kepada kalian buah-buah dan faedah-faedah dari sikap pertengahan ahlusunah sekitar 10 dan karena waktu yang sempit maka kita cukupkan sampai sini Semoga Allah subhanahu wa taala menjadikan kita semua orang-orang yang memiliki sifat dengan sifat wasatiah ini agar Allah subhanahu wa taala menjadikan kita orang-orang yang selamat dan orang-orang yang memiliki sifat ini akan mendapatkan keselamatan dan karamah Allah subhanahu wa taala berfirmanikah kami jadikanalianat pertengahan menjaksi at peruan manus agaras menjadi saksi atas perbuanalian I abasahk wasat ini orang-orang yang adil dan orang-orang yang pilihan ahim Nabina Muhammad nabi sahu Alaihi wasam bersabdaah Dar Semoga Allah subhanahu wa taala memberikan Taufik kepada kita semua agar kita bisa beramal dengan amal-amal yang Saleh untuk mendapatkan Rida Allah subhanahu wa taala Kemudian beliau akhiri kajian ini dengan berselawat kepada Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam ada yang bertanya Bagaimana bersikap pertengahan ketika terjadi perselisihan di antara Ahlul Ilmi dari kalangan ahlusunah Apakah layak bagi kalangan penuntut ilmu membela sebagian dan memusib sebagian ya syekhilak yil ma maukifuna yni eh w ikulama al muhim Jidan alaiatu Wasalam inahumahah alladziidar pertanyaan ini sangat penting sekali untuk dijawab jawabannya adalah apa sikap Anda apabila anda melihat ada kebakaran di sebuah rumah apakah yang Anda lakukan Anda padamkan atau anda tambah dengan api membawa kayu bakar supaya tambah terbakar rumah tersebut ikhtilaf adalah sebuah keburukan Oleh karena itu Rasul Sallallahu Alaihi Wasallam mengkabarkan bahwa Allah subhanahu wa taala Rida kepada kalian tiga perkara di antaranya berpegang teguh dengan tali Allah subhanahu wa taala jadilah kalian orang-orang yang bisa memadamkan fitnah dari perpecahan dari ikhtilaf jangan sampai menjadi orang-orang yang justru tambah menyulut menyulut perselisihan yang akan menjadi kayu bakar yang menjadi bahan bakar di neraka ah asyairiduna barakallahu fikum Apakah lafaz ahlusunah Wal Jamaah masuk eh di dalamnya asyairah afiduna Barakallah Fik zakara sikhul Islam Abul Abbas Ibnu taimiyata rahimahullahu taala Anna ahl sunah liadil kalimah itlaqan ahlil ilm qadiman alitlaq Al Aal sun muqili sun muq wamaahanah y usah lilakim almlim Il wuju Jawaban dari pertanyaan ini shul Islam ibimiah menyebutkan bahwa sunah memiliki dua makna makna yang pertama ahlusunah adalah lawan dari Syiah apabila kita kembali ke makna yang pertama ini maka orang-orang asyairah masuk kepada kategori ahlusunah makna yang kedua ahlusunah atau asyairah tidak masuk kepada ahlus sunah karena apa Karena dua alasan beliau Sebutkan yang pertama karena mereka menyelisihi Manhaj ahlusunah dalam usul dalam perkara usul yang kedua alasannya adalah karena mereka tidakan tidak mentaati pemimpin apabila pemimpin itu tidak adil mereka pendapat untuk bolehnya tidak taat kepada pemimpin asail yaakul man awalu man istakdama mustalah ahli sunnati Wal Jamaah H almalah maujudun Fi kitab usul sunah Lil Imam Ahmad maujudun fiahabah ridwanullahi alaih ifah alhakim Ali ahlqamujik aw zamaniar abdizir sunah kalimat ah sunti Wal Jamaah R alah jamaah waif Fi Ahdi awakir Umar Abdul Aziz biahli sunahti Wal Jamaah nabi alamikumidinikum ah alaihiatu wasamikumamaai aiduaiiamti yaah q aljamaah f riwayah riwayat ukra sunah Wal Jamaah Al hanya yang a Siapakah orang yang pertama kali menggunakan istilah ahlusunahti Wal Jamaah beliau menjawab istilah ini sudah ada dalam sunah dan ada dalam Kitab yang ditulis oleh Al Imam Ahmad dan pertama kali lafaz yang digunakan oleh kaum Salaf adalah lafzu aljamaah lafaz jamaah karena kaum id mereka memisahkan diri dari khalifah Ali Bin Abi Thalib mereka tidak mentaati Ali Bin Abi Thalib maka orang-orang yang bersama dengan Ali Bin Abi Thalib disebut dengan jemaah orang yang bersama dengan khawarij disebut dengan ahlil furqah Bukan ahlil firqah tapi Ahlul furqah orang-orang yang pecah dan di akhir-akhir masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz ketika muncul orang yang mengingkari sebagian sunah dan mendatangkan sebagian bidah istilah ini juga muncul istilah sunah sebagai bantahan kepada mereka ini dan istilah ahlusunah Wal Jamaah Wal Jamaah ini adalah istilah yang qadim istilah yang sudah eh lama di masa Ali Bin Abi Thalib dan di akhir-akhir masa Umar bin Abdul Aziz Rasul Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda alikumti khulfa ryidin mahdiin wajib atas kalian berpegang kepada sunahku dan Sunah khulafa arrasyidin almahdiin maksud dari alaikum adalah ilzamu lazimilah kalian sunahku dan Sunah khulafa Ar Rasyidin artinya jadilah kalian menjadi ahlaha kunu ahlaha jadilah kalian menjadi ahlus sunah dan rasul Sallallahu alaih wasallam juga bersabda alaikum bami waah wajib atas kalian untuk taat untuk mendengar dan taat juga Rasul Sallallahu Alaihi Wasallam mengghabarkan bahwa umatku akan berpecah belah menjadi 73 golongan Semuanya masuk neraka kecuali satu ketika ditanya Rasul menjawab Dia adalah aljamaah dalam riwayat yang lain Rasul menjelaskan yang dimaksud dengan jamaah adalah yakni orang yang berada di atas manhajku dan Manhaj para sahabatku inilah dasar pengambilan istilah ahlusunah Wal Jamaah maif wamaahwa Fi buama nabi alam amahi iblis kitabahumfin pertanyaan berikutnya Apa sikap kita ketika menghadapi perbedaan antara ahlusunah Wal Jamaah beliau menjawab ini sudah dibahas tadi kemudian Beliau berkata Ya kita hendaknya saling tolongmenolong bantu-embantu di atas kebaikan dan ketakwaan jangan menjadi orang yang menghancurkan bangunan ahlus Wal Jamaah Rasul telah memerintahkan kita dalam waktu ikhtilaf dalam masa perselisihan untuk berpegang teguh kepada sunah dan perlu kita ketahui demi Allah kata beliau tidak ada sesuatu yang lebih dicintai lebih disukai oleh iblis melainkan kalian berpecah belah akhir soal pertanyaan mohon nasihatnya Syekh Apakah Ana berdosa jika membantu teman untuk berangkat ke negara kafir untuk tujuan bekerja karena bekerja di negara kafir mungkin akan berpengaruh buruk kepada akidah dan imannya jazakah Kir jazakahir akakahu Tabarak wa [Musik] takibik taku ibik ik bimudah a fakun an Wal muslimu yakunaki alalhair wajhair la alhair baahuar wallahu taalaam wasullahim KH ijabahamakumfatakum umham jawaban dari Syekh adalah Allah orang mukmin yang laki-laki dan yang perempuan sebagian mereka adalah Wali dari sebagian yang lainnya mereka memerintah yang Makruf dan mencegah kemungkaran wajib bagi anda untuk menolong Saudara anda membantu saudara anda untuk mendapatkan hal yang Makruf tidak menolong dia untuk pergi ke negeri kafir walaupun untuk bekerja tollah dia di atas kebaikan dan ketakwaan jangan di atas keburukan dan dosa Allah Taala berfir berfirmanwa tolong menolonglah dalam kebaikan dan ketakwaan jangan tolongmenolong dalam dosa dan permusuhan wajib bagi anda untuk menolong Saudara anda kepada hal yang baik dikhawatirkan apabila anda menolong dia untuk pergi ke negeri kafir untuk bekerja terpengaruh akidahnya kalau tidak terpengaruh sekarang mungkin terpengaruh di kemudian hari atau anak-anaknya yang terpengaruh dan tentunya yang menyebabkan demikian adalah engkau engkau menjadi sebab Oleh karena itu Tolonglah saudaramu dalam kebaikan orang yang muslim membantu saudaranya di atas ke tidak membantu saudaranya pada kebaikan yang menghantarkan setelah itu kepada keburukan wallahuam dan aku berdoa kepada Allah subhanahu wa taala Semoga Allah subhanahu wa taala mendawamkan persatuan kalian dan kecintaan kalian di antara kalian dan semoga Allah menjadikan negeri ini negeri yang aman negeri yang diberkahi negeri yang negeri Islam Kemudian beliau akhiri ee muhadarah ini dengan membaca doa ka majelis subhanakallahum wabihamdika asadu alla ilaha illa Anta astagfirik mungkin sampai sini ikhwan yang Allah muliakan kita tutup wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh waalikumsalamakallah kir Terima kasih Anda masih bersama rja t dan radio rja ikuti terus kajian Islam [Musik] terima kas andaih bersadiu terus kajian Islam yang akan ditayangkan berikut ini [Musik] jasahi [Musik] was S radio rogor 100.1 FM radio ro Majalengka 93.1 FM dan radio Roja Bandung [Musik] 104.3m forahign
Syaikh Dr. Muhammad Hisyam Thahiri – Sikap Pertengahan Ahlussunnah dalam Perkara Aqidah
Gunakan Ctrl + F untuk mencari kata Klik kata tersebut untuk menuju pada video YouTube
Tags:
Leave a Reply