Roja TV saluran tilawah al-qur’an dan kajian Islam [Musik] asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh alhamdulillah alhamdulillahabbil alamin wasalatu wasalam sayidil Mursal wa alihi waumin ba pendengar dirahmati Allah subhanahu wa taala Alhamdulillah segala puji bagi Allah selawat dan salam Semoga senantiasa tercurah kepada nabi kita Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam kepada keluarga beliau dan segenap sahabatnya dan orang-orang yang meniti sunahnyaamdulah di kesempatan malam ini kembali kita bertemu dalam kajian dan pembahasan ilmiah pembahasan dari mukadimah Sahih Muslim yang disampaikan oleh Al Ustaz Dr m. Hasan ayatullah Ma hafidahullahu taala langsung dari studio Mini stdi Jember dan Alhamdulillah kita telah terkoneksi bersama beliau dan kami berikan kesempatan bagi ikhwat dan akhwat fillah azakumullah yang ingin bertanya dalam pembahasan ini anda bisa sampaikan pertanyaan seperti biasa di lain telepon 02182365 543 dan untuk pertanyaan via chat WhatsApp kami Ingatkan Kembali di 0819896543 baik kita mulai kajian dan pembahasan dalam ee faedah dan mutiarah hikmah mukadimah Sahih Muslim bersama narasumber kita Al Ustaz drma hafidahullahu taala dan Kepada beliau kami persilakan fatafadol Maskur ww iminadu Alla ilahaillallahu wahdahu la syarikalahahul Aal W akirinadu Anna muhammadan abduhuasulu sayidulyaursalin waihiatii aha wuma rijalan kir waisaa wattaqulahadzi tasaalun bihi W Arham inallahaanaikumqiba ya ayuhina amanqulaha Wa qulan sadidaakumakumfirakum dunubakumahasulahuq kaum muslimin muslimat ee pemirsa raja TV pendengar radio raja dan seluruh pemirsa kaum muslimin rahimana warahimakumullah mengagungkan sunah Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam menjadi pegangan dan prinsip Pengikut Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam dimulai dengan para sahabat mereka sering kita sampaikan tentang kedisiplinan dalam mengikuti petunjuk beliau Sallallahu Alaihi Wasallam tidak mereka perhatikan Apakah ini wajib rukun sunah atau mubah karena kecintaan mereka kepada Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam maka mereka akan mengikuti semua yang dicontohkan dan mereka keras ketika melihat sebuah tindakan menyelisihi perbuatan Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam kita ngerti bahwa para sahabat bukan merupakan orang yang mudah berbasa-basi mereka bukan orang yang hanya mengikuti selera atau bahkan malas ketika melihat Ah ada orang berbeda biar saja tidak seperti itu akan tetapi ketika ada orang yang menerapkan apalagi bermasalah dalam ibadah maka mereka akan tegur dengan keras mereka tidak takut sekalipun itu merupakan ee tindakan yang dikerjakan oleh atasan contoh yang EE pernah disampaikan adalah ee ketika ayat atau hadis tayamum diriwayatkan oleh Ammar bin Yasir radhiallahu anhuma Beliau pernah satu saat melakukan perjalanan diutus oleh Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam beliau dan Umar Bin Khattab Umar dan Ammar bin Yasir keduanya kebetulan ee junub kemudian tidak ada air Adapun Umar beliau tidak ee kemudian mengambil sikap beliau nunggu sampai datang ke Kota Madinah Adapun Ammar bin Yasir beliau ijtihad kalau seandainya tayamum ini sebagai ganti wudu untuk salat dengan mengusap Kedua telapak tangan dan muka maka ketika orang hadas besar maka dia gulung-gulung ya bergulung-gulung di pasir setelah sampai Madinah maka nabiallahuaihi wasam menyatakan tinya kamu enggak usah kayak begitu-begitu Antum tinggal ee melakukan tayamum seperti biasa engkau Letakkan tanganmu di tebu apa inamaana yakakan waminaii wajha maka nabi su Al wasallam meletakkan Tangannya di atas debu Kemudian beliau usapkan tangan di atas tangan kanan di atas tangan kiri kiri di atas tangan kemudian setelah itu ucapkan juga buukya nah Berarti tayamum itu ee dilakukan untuk hadas kecil dan hadis besar sama tapi poinnya ketika akhirnya waktu berlalu Umar Bin Khattab menjadi khalifah Ammar bin Yasir menyampaikan hadis ini beliau menyampaikan hadis ini maka Umar Bin Khattab mengingkari Umar Bin Khattab lupa beliau kemudian mengatakan apa yang kamu sampaikan kepada orang-orang ini jangan sembarangan kamu menisbatkan kepada Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam maka Amar mengatakanas ya Amirul Mukminin lahabtu Ana Wa an faajnabnaalam Yakun kamu lupa ya dulu kita pernah diutus oleh Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam kemudian kita junub tidak ada air maka kalau antumantum tidak bertayamum tidak pula mengambil sikap Adapun aku aku mau bergulung-gulung di atas tanah Antum lupa ya kemudian Nabi Sallallahu Ali wasallam mengajarkan kita tayamum ya tapi waain la uhadinas tapi kalau antum menghendaki aku sebagai rakyat tidak menyampaikan hadis ini aku tidak akan menyampaikan hadis ini tetapi artinya ketika Umar Bin Khattab ingkari sahabat lain yang menyampaikan hadis Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam dan harus dia betul-betul yakin kalau ini betul-betul didengarkan dari nabi sallahuaii Wasallam Ammar bin Yasir juga tidak ragu meskipun yang menegur adalah atasan atau Amirul Mukminin beliau berani untuk menyampaikan karena itu benar artinya Ini yang dinukil dari para sahabat mereka juga menyampaikan sesuatu yang mereka lihat dari Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam dan para fuqaha sendiri menjadikan diamnya para sahabat berarti Rida seperti contoh misalkan ketika Umar Bin Khattab radhiallahu Anhu mengajarkan satu fikih di atas mimbar dan para sahabat tidak mengingkari maka para fuqaha menyatakan berarti inilah yang menjadi ijma dan kesepakatan karena para sahabat kalau tahu ini salah mereka tidak akan diam meskipun menyampaikan adalah Amirul Mukminin Dan ini menjadi prinsip yang dipegangi ketika mereka selalu berpegang dengan Azar berpegang dengan dalil maka ketika akhirnya ee zaman berubah banyak kasus dan Sebagian ulama mereka lebih ee mengembangkan pembahasan mereka lebih suka untuk ee apa namanya membahas tafriat atau ee pembahasan yang lebih detail kalau seandainya terjadi seperti ini maka jawabannya atau fatwanya seperti ini dan ini tidak pernah sebenarnya dilakukan di zaman dulu lu para sahabat mereka tidak berani banyak bertanya kepada Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam mereka sampai bahagia sekali kalau ada orang Arab badwi datang bertanya kepada Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam ini dalam sahih Bukhari disebutkan seperti itu Anas bin Malik cerita kita itu suka sekali kalau ada orang Arab badwi tanya kepada Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam karena kita enggak berani bertanya tidak banyak bertanya maka kebiasaan itu dipegangi juga oleh para sahabat banyak dinukil dari para sahabat Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam seperti Abdullah bin Mas’ud Abdullah bin Umar dan sahabat lainnya mereka ketika ditanya Apakah hukum seperti ini begini dan begini maka mereka bertanya awaqa H Apakah yang kamu tanyakan ini sudah terjadi kalau seandainya jawabannya Oh belum maka mereka akan mengatakan daahu Hatta yaq biarkan sampai terjadi kenapa kamu bertanya sesuatu yang belum terjadi apa urusan dan Apa pentingnya ini menjadi kebiasaan para sahabat di turun-temurun pula dari Zaid bin Aslam kemudian turun-temurun kepada para fuqaha juga seperti Imam Malik Imam Ahmad ketika ditanya Beliau mengatakan Eh ini sudah terjadi atau belum enggak biarkan enggak usah kamu sibukkan diri dengan sesuatu yang tidak ada nah sehingga kedisiplinan ini menjadi sesuatu yang biasa di tengah para ulama terdahulu sehingga ee mereka akan kan berusaha melakukan ibadah sesuai dengan dalil bertanya pun sesuai dengan kebutuhan dan mereka juga mengecam ketika memang ada orang yang lebih banyak mengikuti pendapat daripada dalil seperti nukil dari Sufyan eh Afwan Amir Ibnu shahil assyabi Amir Ibnu shahil assya’bi seorang ulama ahli hadis beliau meninggal tahun 103 Hijriah beliau bel pernah mengatakani muhammadinahu Alaihi wasu apa yang kamu dengar dari para ulama itu dan mereka menukil dari para sahabat nabi sallallahu alaihi wasam pegangai Adapun mereka berbicara dari penalarannya dari pendapatnya Maka kalau n apa adanya itu kencingi saja artinya memang Dulu mereka keras ketika ada orang banyak lebih menunjukkan pendapat daripada dalil Dan ini juga pernah ada ee sebuah momen ketika seorang ahli fikih di zaman Abu Hanifah bersama Abu Hanifah bareng Abu Hanifah meninggal tahun 150 kemudian ini seorang ulama ahli fikih namanya Abdullah Ibnu subrumah Abu subbrumah nah ini beliau meninggal tahun 144 Hijriah mereka berdua Memang Satu zaman mereka berdua pernah bertemu dengan salah satu cicitnya Ali Bin Abi Thalib radhiallahu Anhu namanya eh Jafar IBN Muhammad IBN Ali IBN Husain IBN Ali radhiallahu Anhu J Ali Bin Abi Thalib beliau punya anak Husin Husin ini punya anak namanya Ali lagi nah Ali ini dikenal dengan Ali Abidin Ali Zainal Abidin punya anak namanya Muhammad Muhammad ini lebih dikenal dengan Muhammad albaqir Muhammad albaqir ini punya anak namanya Jafar dan Jafar ini dikenal dengan Jafar assadiq mereka ini adalah keluarga yang juga berpegang dengan Sunah berpegang dengan kebiasaan Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam sehingga ketika ada orang banyak ngomong banyak apa mengkias-kiaskan maka mereka juga tidak biasa dengan itu maka dalam syaraf ashabil hadis karya alkhatib Al Baghdadi disebutkan ketika Abdullah Ibnu sybrumah dengan Abu Hanifah bertemu dengan Jafar Ibnu Muhammad rahimahumullah rahimahumullah maka Jafar mengingatkan Abu Hanifah Jafar mengatakan ittaqillah wqidina Birik ittaqillah kamu kamu takut sama Allah jangan kamu kias-kiaskan gampang agama ini dengan pendapatmu faainna nahnu wa anta W khfanaadaah kita besok akan dihadapkan kepada Allah pada hari kiamat Aku Kamu dan semua orang yang mendengar fatwa kita di belakang Allah akan bertanya kepada kita fana kita akan mengatakan qah Q Rasul Maksudnya kami yang tidak biasa dengan kebiasaan kamu ya kami akan mengatakan qallah Q Rasul firman Allah dan sabda Rasul mak kamu akan menjawab Kami pernah mendengar dan kami memandang ya artinya memang Abu Hanifah dan para murid-muridnya dikenal mereka eh termasuk orang yang merintis madrasatu ahl yang membuat sebuah konsep belajar dengan pengembangan fikih dan juga banyak apkan iias karena memang e predaran hadis jarang di daerahnya maka pendapat Abu Hanifah dan para sahabatnya para muridnya seringki berbeda dengan pendapat jumhur atau mayoritas seperti Imam Malik Imam eh Ahmad dan Imam Syafi’i yang mereka tiga tiga-tiganya ini merupakan salah satu dari simbol madrasatu ahlil hadis madrasatu ahlil hadis alias mereka memang berpegang sekali dengan dengan banyak fatwanya terhadap dalil sementara Abu Hanifah karena hadis itu jarang sampai ke mereka Maka mereka menggunakan qias lebih banyak dari yang lain maka kata Jafar IBN Muhammad rahimahumullah kamu nanti akan mengatakan Menurut kami dan pandangan kami ya falahu Bina wikum Yasya maka Allah akan menghukum kita semuanya atau memperlakukan kita sesuai dengan kehendak Allah subhanahu wa taala jadi intinya kaum muslimin bahwa orang ketika akan beribadah kepada Allah dia berupaya untuk mencari dalil agar ibadah dia tidak sampai salah ini yang menjadi tugas kita Adapun seorang belajar agama dengan metode Apun selama tidak membuat dia salah jalanillah tidak masalah tetapi kalau seandainya dia belajar dengan kefanatikan membuat dia menyalahkan orang lain atau dia menjadikan perkataan ulama sebagai ganti dalil ini yang keliru karena memang realitanya ada orang-orang mutaasibun yang betul-betul fanatik buta sehingga sebagian mereka sampai Pada tahapan siap menolak dalil dari al-qur’an maupun hadis apalagi perkataan sahabat jika seandainya tidak sesuai dengan pendapat Imam mazhab ini yang tercela maka intinya ketika seorang beribadah kepada Allah dia harus pastikan dengan upaya dan kemampuannya agar ibadah itu benar sesuai dengan dalil ikhwah sekalian kaum muslimin muslimat rahimana warahimakumullah Malam ini kita membahas tentang ee salah satu pesan Imam Mus kalau pertemuan Sebelumnya kita telah membahas kewajiban dan tanggung jawab seorang mukmin untuk meriwayatkan hadis yang sahih dan imam muslim mengatakan atau telah menjelaskan pada pertemuan yang lalu keprihatinan beliau Pada saat banyak orang-orang yang ahli hadis rupanya juga sering ee menyebarkan di tengah orang-orang awam hadis-hadis yang tidak sahih maka beliau tergerak beliau akhirnya mau dan ee siap untuk berjuang menyebutkan hadis-hadis yang sahih di tengah masyarakat karena realita di tengah masyarakat banyak bertebaran hadis-hadis yang tidak sahih maka eh Pada kesempatan kali ini kita akan membahas pesan imam muslim rahimahullah dalam tahzir atau peringatan beliau secara keras dan tegas dari orang-orang yang suka berdusta di atas nama Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam kaum muslimin berdusta merupakan dosa besar orang dikatakan munafik atau punya ciri munafik Ibnu Rajab mengatakan rahimahullah dalam eh syarah hadis arbaun Man kunna fihiana munafiqan KH wanat Fi khat minat ftaah Ibnu Rajab mengatakan ketika hadis ini disebut ada empat kriteria munafik Kalau orang bisa menggabungkan empat-empatnya berarti dia adalah seorang munafik sejati tetapi kalau seandainya dia punya salah satu dari sifat ini berarti dia bisa dicap sebagai orang yang memiliki sifat munafik seberapa besar dan kadar dia punya itu berarti dia punya sifat kemunafikan di situ dan beliau mengatakan berarti sifat munafik terkadang bisa dimiliki oleh orang beriman sekalipun memang keimanan Dia sedang merosot ini akan tetapi orang beriman pun bisa terjangkit penyakit kemunafikan nah termasuk di antara contohnya dusta bohong azzahabi rahimahullah dalam kitab beliau alkabair kumpulan dosa-dosa besar mengategorikan dusta sebagai salah satu dosa besar dalilnya banyak sekali bukan kita ingin membahas itu sekarang sekarang orang berdusta di atas nama Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam ini lebih parah lagi lebih parah lagi dari sekedar berdusta di antara orang-orang dengan pembicaraan biasa dan ini merupakan dosa berlipat ketika dia menisbatkan kepada Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam satu perkataan yang ternyata beliau tidak mengatakannya Nah inilah yang membuat dosa itu semakin besar apalagi Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam menegaskan dan hadis ini akan kita ee kupas dan kita baca imam muslim rahimahullah dalam Mukadimah ini beliau sampai menyebutkan hadis dari lima orang sahabat Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam dan sahabat pertama imam muslim rahimahullah sampai menyebutkan dengan dua jalur dan pada hakikatnya hadis ini diriwayatkan setidaknya tidak kurang dari sekitar 60 orang sahabat Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam sehingga hadis ini dikenal dengan hadis atir Dengan hadis yang diriwayatkan dari banyak jalur sehingga tidak perlu lagi diragukan keotentikannya keabsahannya dan imam muslim rahimahullah beliau menyebutkan dengan sanad jadi beliau akan meriwayatkan dari ee sanad dari guru-guru beliau tentang peringatan yang beliau tegaskan dalam pembahasan ini Babut tahdir Minal kadibi wasallam ya larangan peringatan keras untuk berdusta atas nama Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam sekalipun orang punya niat baik tetapi kalau seandainya ada orang berdusta sekalipun itu dengan tujuan baik maka itu tidak bisa dibenarkan kecuali dalam kondisi tertentu nanti kita akan bahas baik imam muslim rahimahullah beliau menyebutkan dalam kitab ini eh dan kita juga perlu ee mengingatkan bahwa imam muslim dalam mukadimah beliau menyebutkan tentang poin-poin penting yang akan beliau pegangi konsep yang akan beliau jalankan untuk menyebutkan hadis-hadis dalam Sahih Muslim kita k sebutkan bahwa beliau sudah mulai menjelaskan Saya tidak akan meriwayatkan dari orang-orang yang lemah sekali Adapun orang-orang yang akan kami jadikan ee sebagai ee periwayat yang diterima riwayatnya riwayat hadisnya Kita akan ambil dari golongan yang atas dan ada yang golongan di bawahnya yaitu orang-orang yang terpercaya agamanya kuat hafalannya adapun orang-orang yang memang hafalannya lemah banyak sekali kesalahannya bahkan di apa didominasi hafalan itu dengan kesalahan Mak kita enggak perlu meriwayatkan dari orang-orang seperti mereka mka nah ini beliau pegangi untuk menyebutkan hadis-hadis dalam Sahih Muslim adapun dalam Mukadimah ini mukadimah beliau beliau tulis di belakang setelah Sahih Muslim selesai maka beliau berusaha sekali dalam Sahih Muslim itu beliau tidak akan menyebutkan hadis kecuali yang memang para perawinya fiqah tetapi dalam Sahih Muslim mukadimahnya maksud Ana dalam mukadimahnya para ulama menjelaskan Imam muslim terkadang meriwayatkan hadis yang tidak sahih atau diperbincangkan Seperti contohnya yang kemarin kita sebutkan pada pertemuan yang lalu ya pada pertemuan yang atau sebelum yang lalu sebelum Yang eh Yang pekan kemarin imam muslim sempat menyebutkan hadis Aisyah radhiallahu anha hadis Aisyah radhiallahu anha Amar Rasulullah Shallallahu Alaihi wasall anunila manilahum Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam merintahkan kami untuk meletakkan dan menghormati seseorang sesuai kapasitasnya hadis ini diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu anha imam muslim menyebutkan sanadnya akan tetapi ada perbincangan di sanadnya karena yang meriwayatkan dari Aisyah namanya Maimun Ibnu Abi syabib dan beliau ini belum pernah mendengar dari Aisyah sehingga riwayat beliau terputus nah tetapi memang para ulama menyebutkan imam muslim dalam dalam kitab Mukadimah Mukadimah Sahih Muslim beliau tidak mensyaratkan hadisnya harus sahih karena itu hanya dijadikan sebagai penguat saja sementara hadis-hadis yang sahih diletakkan di dalam sahih muslimnya pun demikian imam muslim juga berusaha untuk menyebutkan hadis-hadis yang sahih termasuk yang akan kita bahas pada malam hari ini pun dengan sanadnya baik Ee kita baca apa yang diriwayatkan oleh imam muslim rahimahullahu taala Beliau mengatakan waddasana Abu Bakar IBN Abi syaibah Abu Bakar Ibnu Abi syaibah ini adalah guru imam muslim dan riwayat Imam muslim dari Abu Bakar Bin Abi sybah banyak sekali ya Banyak sekali dari beliau meriwayatkan Q haddatana Gundar Gundar ini namanya Muhammad Ibnu Jafar dalam riwayat yang kedua dalam jalur yang kedua disebutkan Namanya Muhammad Ibnu Jafar disebutkan Muhammad Ibnu Ja’far ini adalah muridnya sybah yang paling ngerti tentang hadis-hadis gurunya si sybah ini ya maka Beliau mengatakan haddatana Gundar an sybah syubah Ibnu hajjaj Abu bistam alwiiti beliau ini seorang ulama yang dikenal dengan Amirul Mukminin fil hadit kalau Gundar ini namanya Muhammad Ibnu Jafar Muhammad Ibnu Jafar ini sampai beliau cerita ini disebutkan oleh azahabi dalam Syar alam minbala Aku belajar pada Guruku sybah ini sampai 20 tahun lazamtuah is kata beliau Aku belajar kepada Guruku syah ini selama 20 tahun kita bayangkan Masyaallah belajar hadis sampai 20 tahun dan kita enggak bisa bayangkan e bahwa belajarnya para ulama kepada guru mereka seperti kajian umum tabl Akbar atau cuman istilahnya pengajian kuping gitu ya mereka hadir dengerin gini kadang ngantuk-ngantuk enggak para ulama Dulu mereka belajar bawa kitab mereka bawa kitab mereka tulis kemudian mereka benarkan kalau seandainya ada yang salah ini cara belajar para ulama dulu dan ini Subhanallah 20 tahun luar biasa allahum barik baik kemudian kita lihat di sini Gundar an sybah ha waddatana Nah ini menunjukkan bahwa imam muslim ini di antara bentuk ee apa penyusunan hadis yang beliau suka kerjakan beliau kalau punya dua riwayat punya dua jalur periwayatan beliau akan sebutkan bareng-bareng tetapi dipisah jalur pertama dan jalur kedua dipisah dengan h h ini namanya tahwil pindah pindah sanad tujuannya Bagaimana tujuannya untuk menyingkat ee sanad biar daripada sanad ini yang pertama disebutkan sampai selesai baru sanad kedua disebut samp selesai enggak beliau pakai sanad ini sampai di tempat bertemunya dengan sanad kedua nah diringkas salah satunya kita lihat sekarang Eh kalau di sanad yang pertama wadana Abu Bakar IBN Abi sybah Q hadana Garah ini sampai sybah ini kemudian ha pindah tahwil wdana Muhammad IBN Wu bar nah ini beliau di meriwayat kan dari guru beliau yang satunya Namanya Muhammad IBN msanna yang satu namanya Muhammad Ibnu Basyar Muhammad Ibnu Basyar ini juga punya gelar namanya bundar kalau tadi Muhammad Ibnu Jafar itu namanya Gundar itu lakop atau gelar ya Gundar itu artinya banyak tingkah kenapa Kok sampai begitu Ee di siar alam Ibnu bala eh Muhammad Ibnu Jafar ini punya guru namanya Ibnu juraij namanya Abdul Malik IBN Abdul Aziz Ibnu juraij orang Makkah almakki nah setiap belajar hadis kepada gurunya ini Muhammad Inu Jafar ini suka bantah suka ya istilahnya bukan orang yang pendiam gitu sampai e Ibnu jurid ini mengasih gelar muridnya kamu itu Gundar gu Gundar itu artinya orang yang banyak tingkah gitu banyak ngomong banyak tingkah gitu tetapi Gundar adalah orang yang tetap sopan kemudian hafalannya kuat sampai dipuji oleh guru-gurunya ada seorang ee apa namanya ee kawannya namanya Abdurrahman Bin Mahdi Beliau juga menyebutkan kalau untuk hadis syubbah yang paling ngerti ya sudah Itu Muhammad Bin Jafar gunar itu begitu baik ini dalam riwayat yang kedua Muham ee Ibnu Basyar itu namanya Muhammad Ibnu Basyar itu namanya Muhammad dan beliau dikasih julukan bundar bundar itu artinya Hafiz penghafal dan di zaman ituang beliau termasuk dikenal orang yang kuat sekali hafalannya sampai dikasih kenal gelar bundar qala haddasana Muhammad Ibnu Jafar nah dua orang ini yaitu Muhammad bin mussanna dan Muhammad Muhammad Ibnu Basyar mengatakan eh kami meriwayatkan dari Muhammad Ibnu Jafar Muhammad bbnu Ja’far di sini itu adalah Muhammad Inu Ja’far yang di sanad pertama yang Gundar itu qala haddasana sybah nah ee kata Muhammad bin Ja’far aku mengambil hadis dari syubbah syubah di sini juga syubbah di Jalur yang pertama tadi itu yang sebelum huruf ha itu nah nah ini sybah yang di sini sama sybah di sana Ini sama meriwayatkan dari Mansur nah Mansur ini tidak disebutkan di sanad pertama Kenapa diringkas karena dia akan disebutkan di sanad yang kedua tidak perlu menyebutkan Mansur dua kali dan seterusnya ke atas tapi cukup diambil ee apa di sanad pertama ha ha itu artinya dua-duanya yang di jalur pertama dan di jalur kedua sama-sama meriwayatkan dari Mansur ini termasuk e metode imam muslim dalam meriwayatkan hadisib Q haddanabah an Mansur an Ribi Ibnu Hiras anahu Sam Ali radhiallahu Anhu yak Ali Bin Abi Thalib pernah berkhutbah Rasulullah su Alaihi Wasallam Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda la takbu Al fahu yakb Al Yali jinar jangan kalian berdusta atas Namaku kata Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam karena suungguhnya yang berdusta atas nama aku maka dia akan masuk ke dalam neraka baik ini hadis pertama dari sahabat Ali radhiallahu Anhu kemudian ini hadis yang pertama ini disebut ole imam muslim disebutkan juga oleh Imam Bukhari Tidak diragukan ini keabsahan hadis ini kemudian imam muslim menyebutkan hadis kedua dari Anas bin Malik masih sama lafaznya maknanya sama menunjukkan bahwa hadis ini tidak diriwayatkan satu orang sahabat aja tapi banyak qala waddatani Zuhair Ibnu harb qala haddatana Ismail yakni Ibnu ulayyah Ismail Ibnu ulayah Ismail anaknya ulayah ini bukan kan nasabnya ulayyah itu nama Ibunya nama ayahnya adalah Ibrahim sehingga eh nama beliau adalah Ismail IBN Ibrahim tapi dikenalnya dengan Ismail anaknya Bu ulayyah gitu maksudnya Ya gimana lagi dikenalnya seperti itu dan subhanallah biografi Ismail Ibnu Ibrahim Ibnu ulayyah ini beliau sendiri mengatakan saya enggak suka dikasih nama Ismail bin ulayyah enggak suka kalau nama Ibunya disebut-sebut begitu beliau lebih suka Ismail bin Ibrahim maka Imam Ahmad rahimahullah Beliau mengatakan jangan bilang Ismail IBN ulayyah bilang aja Ismail IBN Ibrahim Imam Ahmad bilang seperti itu ya tetapi Imam Syafi’i rahimahullah terkadang beliau menyebutkan agar beliau hati-hati karena memang Ismail Ibnu ulayyah tidak suka dipanggil Ismail Ibnu ulayyah maka Imam Syafi’i mengatakan haddatana Ismail alladzi yuqal innahu Ibnu ulayah ya jadi aku mendapat berita ini dari Ismail yang kata orang Ismail itu dikenal dengan Ismail Ibnu ulayyah jadi kita tahu bahwa gibah atau menggunjing membicarakan kejelekan orang lain itu kalau orang lain diomongkan dengan cara begitu dia enggak suka Nabi Sallallahu wasam mengatakan ehikruka aka Bima yakrah engkau menyebut seorang dengan sesuatu yang dia tidak suka itu namanya gibah nah termasuk dalam pembahasan gibah kalau orang disebutkan nama yang dia enggak suka dengan nama itu entah gelar entah nasab entah gaya bicara entah gaya jalan dan seterusnya itu masuk kata Imam Nawawi rahimahullah dalam kategori giibah hanya terkadang orang itu dikenal dengan satu kondisi contohnya al-a’raj al-a’raj itu kan si pincang tetapi mau tidakak Mau ee apa al’raj ini yang namanya Abdurrahman Bin hurmuz ini orang mengenalnya dengan al-‘raj Nah jadi apa namanya ee nama itulah yang akhirnya sering disebutkan dalam periwayatan hadis karena dikenal dengan itu para ulama mengatakan seperti yang disebutkan oleh imam nawawi seorang boleh disebutkan aibnya kalau seandainya dia tidak bisa dikenal kecuali dengan aib itu ya kecuali kalau dia tidak bisa dikenal kecuali dengan aib itu nah sekarang Ismail Ibnu Ibrahim banyak dan bisa jadi orang tidak pada kenal Ismail Ibnu Ibrahim itu siapa ketika disebutkan Ismail Ibnu ulayyah baru dikenal oh maksudnya si itu yang meriwayatkan hadis dengan demikian sebenarnya meriwayatkan dengan ini dibolehkan kalau memang orang itu tidak bisa dikenali kecuali dengan menyebutkan aibnya seperti itu baik ini sekelumit aja tentang Ismail IBN ulayah Abdil aizb Anas IB Malik radallahuuahu inuuman rasulahahu Alaihi was kata Anas bin Malik radhiallahu Anhu sesungguhnya sesuatu yang membuat aku tidak mengerjakan atau yang menghalangiku untuk menyampaikan hadis-hadis Yang banyak kepada kalian aku pernah mendengar Nabi Sallallahu Ali wasallam menyatakan atau Beliau pernah bersabda Barang siapa yang sengaja berdusta atas nama aku hendaklah dia boking tempat di nerakaendaklah dia boking tempat di neraka nah gara-gara ini aku khawatir salah kata Anas bin Malik dan ini seperti dinukil dari beberapa para sahabat yang lain seperti Zaid bin Arqam radhiallahu Anhu pernah beliau diminta untuk menyampaikan hadis dan dulu para tabiin semangat sekali begitu melihat hadis eh dari melihat seorang sahabat Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam mereka langsung bilang tolong sampaikan kepada kami hadis yang pernah engkau dengar dari Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam ini Semangat sekali mereka para tabiin ketika murid-muridnya lagi juga sama melihat seorang ulama ahli hadis mereka Langsung tanya tentang hadis ketika mereka malas untuk bertanya seperti itu justru ini menjadi tanda ilmu itu mati seperti pernyataan sufyanri rahimahullah ketika beliau datang ke daerah Palestin salah satu kota namanya asqalan beliau sudah lama tinggal di sana ternyata orang-orangnya jarang bertanya kepada beliau maka beliau bilang sama ajudannya atau pembantunya akadadunil Ayo kita siap-siap pulang yuk keluar dari negeri ini di sini mati ilmunya maksudnya orang jarang bertanya nah dulu para tabiin ketika mereka melihat ada seorang sahabat mereka Langsung tanya tentang hadis Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam tetapi jawaban para sahabat mereka juga hati-hati Zaid bin Arqam mengatakan kaburna waasina wa ahaditu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam syadid kita sudah tua banyak lupa sementara hadis-hadis Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam itu tegas dan parah itu artinya berat sekali kita sampaikan Ternyata kita salah woh takut kita begitu maksudnya Nah di sini Anas mengatakan Aku tidak mau menyampaikan hadis dari Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam banyak-banyak bukan karena aku pelit akan tetapi aku khawatir salah karena Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda Barang siapa yang sengaja berdusta atas nama aku hendaklah dia boking tempat di neraka Ana khawatir salah gitu dan EE yang seperti ini ee kita sebutkan tadi banyak di antara para sahabat mereka sampai juga mengkritik kok ada sahabat yang meriwayatkan hadis tetapi tidak diriwayatkan oleh sahabat-sahabat yang lain yang senior ini dari apa Seperti contohnya Abu Hurairah Abu Hurairah radhiallahu Anhu datang ke Kota Madinah di bagian akhir-akhir beliau menjadi sahabat Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam 4 tahun saja itu Abu Hurairah 4 tahun saja menjadi sahabat Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam tapi hadis yang beliau riwayatkan di atas 5.000 dari Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam sementara para sahabat yang senior banyak ada Abu Bakar Umar Abdurrahman bin Auf Khalid bin Walid banyak sekali para sahabat nabi Kenapa mereka tidak meriwayatkan itu sehingga seolah-olah dengan kondisi ini banyak yang mengkritik Abu Hurairah kamu itu hadis banyak segitu dapat dari mana seperti itu Sampai Abu Hurairah marah dalam sahih Bukhari beliau ngamukum Abu kalian menuduh Abu Hurairah ini banyak sekali meriwayatkan hadis dan itu bukan pujian tetapi mereka seolah mengkritik Abu Hurairah dapat dari mana hadis banyak begini padahal sahabat yang lain tidak meriwayatkan waallahil mauid nanti kita hitung-hitungan depan Allah sampai begitu Abu Hurairah lalu Abu Hurairah mengatakan Inna ikhwanana Minal Muhajirin sagalahumfqu Bil aswaq wa inna ikhwanana Minal Anshar sagalumulqiyamu ala amwalihim kalau saudara-saudara Muhajirin kebanyakan mereka sibuk berdagang sementara saudara Ansar Mereka sibuk bercocok abasahahu Alaihi was Adapun Abu Hurairah engak punya kesibukan maka seringki dia menghadiri kajian Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam hanya sekedar cukup mengganjal perut saja setelah itu mulazamah lagi kepada Nabi Sallallahu Alaihi wasallamaiau abu sendiri maka dia si Abu Hurairah ini bisa menghadiri apa yang tidak dihadiri banyak orang seperti itu tapi intinya ee para sahabat mereka hati-hati sekali dalam meriwayatkan hadis sehingga contoh yang disebutkan Anas ini beliau mengatakan Saya khawatir kalau saya kebanyakan meriwayatkan hadis nanti salah saya banyak ini riwayat kedua Tapi intinya sama hadis itu diriwayatkan oleh Ali sekarang diriwayatkan oleh Anas bin Malik yang ketiga Abu Hurairah Q hadana wdana Muhammad Ibnu uid alubari Q haddatana abu awanah abu awanah ini maksudnya namanya adalah alwadah IBN Abdillah alyaskuri dan beliau adalah seorang imam yang eh ahli hadis terpercaya dan kuat hafalannya an Abi Hasin Abu Hasin ini namanya asim Ibnu Utsman atau Afwan kebalik Utsman Ibnu asim dan ini seorang perawi yang juga lumayanqah an Abi shh Abu Saleh ini dikenal dengan eh Zakwan assamman Zakwan namanya dakwan assamman ini wallahuam ee beliau adalah orang penjual minyak wallahuam nah ini beliau adalah seorang perawi terpercaya sekali ya siqah dan beliau banyak meriwayatkan dari Abu Hurairah beliau punya anak namanya suhail suhail IBN Abi Saleh ah anaknya ini tidak sehebat bapaknya dalam hafalan tapi cukuplah ada bapak anak sama-sama meriwayatkan hadis ini merupakan sebuah kebanggaan Bang abih an Abi Hurairah Radiallahu anu Abu Hurairah meriwayatkan Abu Hurairah meriwayatkan hadis yang sama nabi su wasam bersabda Barang siapa yang berdusta atas nama aku dengan sengaja maka hendaklah dia eh memboking tempat di neraka hadis yang keemp dari riwayat eh I beliau mengatakan Wana Muhammad Abdillah IBN numir Abi ini nama anaknya Muhammad IBN Abdillah IBN numair Ayahnya namanya Abdullah bin numair kadang di dalam buku sittah kutub sittah dikenalana Ibnu numir Ibnu numair nah ibnuir ini siapa bisa Bapaknya bisa anaknya karena nama bapaknya ABD Bin Umair bin numair nama anaknya Muhammad IBN Abdillah bin numair sementara dalam kebiasaan orang Arab sangat biasa sekali orang dinisbatkan kepada Mbahnya kepada kakeknya itu biasa sekali maka kalau ada kata-kata Ibnu numair ah Siapa yang ngomong ini kalau yang ngomong adalah imam muslim berarti maksudnya adalah anaknya si Muhammad IBN Abdillah IBN numair karena imam muslim tidak meriwayatkan langsung dari ayahnya dari ayahnya si Ibnu numair tadi itu Tapi dia mesti meriwayatkannya dari gurunya si anaknya Ibnu numair gitu ada Ibnu Umir senior ada Ibnu Umair Junior yang gurunya imam muslim yang Junior baru yang Junior ini meriwayatkan dari yang senior begitu baik wahaddasana Muhammad Ibnu Abdillah IBN numairin qala haddatana Abi Kata ayahku qala haddasana Said Inu ubaid qala haddatana Ali Ibnu rabiah Q ataitul masjid ini Ali bin rabiah cerita ataitul masjida Wal mughiratu Amirul kufah aku mendatangi masjid masjid di kufah juga dan mughirah Ibnu sybah radhiallahu Anhu merupakan Gubernur di daerah kufah salah satu kota di irq Q faqughir samu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yaquul maka aku mendengar mughirah in sybah radhiallahu Anhu menyampaikan hadis aku mendengar Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda dan ini luar biasa ini merupakan Harapan Kita setiap orang beriman setiap orang muslim ketika para pejabat kita orang-orang yang ngerti ilmu agama Sehingga mereka yang khotbah Jumat mereka yang ngimami kaum muslimin dan ini terbiasa dilakukan oleh para ulama Dulu ketika mereka menjadi pimpinan di satu tempat maka merekalah yang khotbah Jumat merekalah yang mengimami masjid karena rata-rata dipilihnya mereka itu karena ngerti ilmu agama Sehingga ee kebijakan dalam ee pengaturan pemerintahan akan ee teratur sekali begitu baik disebutkan di sini eh mughirah Ibnu sybaah menceritakan bahwa beliau mendengar nabi Sallahu alaii wasallam bersabda Inna kadiban alyaisabin ala Ahad Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam menyatakan tidak sama orang berdusta atas nama aku dengan berdusta atas nama orang lain berdusta sama orang lain dosa besar tapi berdusta atas nama aku lebih besar lagi beliau lalu mengatakan Barang siapa yang berdusta atas nama aku dengan sengaja maka dia hendaklah memboking tempat di neraka hadis mughir hadis Ali hadis Abu Hurairah hadis Anas itu semuanya dalam sahih Bukhari artinya ini diriwayatkan imam muslim tapi diriwayatkan juga oleh Imam Bukhari baik hadis terakhir diriwayatkan dari mughir B sybah tapi dari jalur yang berbeda qani Al hujur Q hadana Al musir Q AKB muhammadnu Qais alasadi Ali asadibiahu Alaihi wasamam ahad ini sama dengan hadis sebelumnya cuman tidak ada tambahan in eban Al berdusta atas nama aku tidak sama dengan berdusta atas nama orang lain tetapi tidak ada masalah karena riwayat yang pertama pun sahih menunjukkan semua ini bahwa eh berdusta atas nama Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam adalah dosa besar kita sebutkan bahwa hadis ini tadi merupakan hadis yang Mutawatir diriwayatkan oleh banyak orang sekali tadi kita sebutkan sampai ada sekitar 60 orang sahabat mereka meriwayatkan hadis tentang ini sampai disebutkan e dari perkataan orang apa beberapa ulama ahli hadis di antara mereka yang menyebutkan tentang contoh Hadis Mutawatir atau yang diriwayatkan dengan jumlah besar sekali hadis iniwabillahiitab di antara contoh Hadis Mutawatir itu adalah hadisab maksudnya kemudian hadis lain lagi itu hadis yangjidanahu ajru W Barang siapa yang membangun rumah Allah Azza W masjid maka dia akan mendapatkan pahala seperti ini seperti ini nah ini hadis yang terkenal sebagai Hadis Mutawatir termasuk hadisab atauidan ini termasuk hadis yang Mutawatir dan ini eh ee seperti yang kita bahas semua termasuk ancaman untuk orang yang berani-beraninya berdusta atas nama Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam disebutkan tapi di dalam hadis itu ada ungkapan kesengajaan mutaammidan a Sengaja kalau seandainya tidak sengaja bagaimana kalau seandainya tidak sengaja maka dia tidak berdosa tetapi itu juga kesalah fatal seorang meriwayatkan hadis tapi ternyata dia Ee tidak ngerti tentang maknanya Akhirnya salah atau dia salah-salah dalam meriwayatkan hadis sehingga kedustaan dia kedustaan dia tidak sengaja karena namanya dusta atau kadib itu dalam bahasa artinya diaikhbaru Bima yukful waq’ ini yang disebut oleh para ulama yang disebutkan dengan kata-kata dusta itu kalau ada orang orang menyampaikan informasi tapi tidak seperti realita tidak sesuai realita itu namanya dusta dalam meriwayatkan hadis ketika ada orang salah dan dia sangka bahwa ini benar tapi ternyata salah maka dia tetap dianggap dusta tetap dia Nilai Salah kalau seandainya dia terus terang atau sengaja dusta Wah ini lebih parah lagi sampai para ulama mengatakan kalau ada orang sengaja dusta atas nama Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam Apakah dia diterima tobatnya atau tidak karena itu dosa besar Nabi mengatakanar hendaklah dia pesan tempat di neraka berarti kalau saya tobat tobat Bagaimana diterima apa tidak para ulama khilaf ada yang mengatakan tidak diterima kita sedang berusaha menjaga orisinalnya hadis Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam ada orang ketahuan berdusta atasama nabi su Al wasallam meskipun cuma sekali sudah tolak hadisnya ya tolak hadisnya tetapi ee Sebagian ulama bahkan ini dinisbatkan kepada jumhur atau mayoritas mereka mengatakan bahwa berdusta atas nama Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam adalah tindakan dosa besar tetapi tidak sampai kufur Apakah ada yang mengatakan bahwa yang berdusta atas Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam kafir Iya bahkan Sebagian ulama mazhab syafi’iah seperti aljuwaini rahimahullah yang mengarang kitab nihayatul Matlab eh nihayatul Matlab ini buku fikih Mazhab Syafi’i beliau termasuk yang memandang bahwa berdusta atas nama Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bisa sampai kafir ya karena menisbatkan kepada Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam sesuatu yang tidak ee beliau sampaikan Beliau mengatakan yakfur Man taammadal kadiba Alan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam orang yang berdusta atas nama Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam kafir ya Sehingga ee ee kalau seandainya ada yang mau bertobat terima tobatnya karena ee orang yang murtad atau orang yang musyrik kalau seandainya dia bertobat dan tobatnya benar Diterima aja hanya setelah itu dia tetap tidak boleh menyampaikan hadis lagi karena dia sudah pernah ketahuan berdusta atas nama Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam ya contohnya seperti orang yang EE menyampaikan persaksian palsu persaksian palsu dalam masalah perzinaan Allah menyatakan walladinaarmunal muhstium lam Yu biarbaati Syuhada fajliduhum jaldatan W taqbalu lahum syahadatan abada waulika humul fasiquun illadina tabu Min baalika walahu fainallah gfurahim orang yang menuduh seorang wanita yang terhormat Dengan perzinaan dan dia tidak bisa mendatangkan empat orang saksi pukul dia 80 kali didera dicambuk 80 kali karena ini dianggap sebagai bukan hanya pencemaran nama baik tapi tuduhan berzina itu mengenai kehormatan Kok enggak bisa dia bawakan saksi empat orang yang menyaksikan perzinaan yang dia tuduhkan itu maka dia akan dicambuk 80 kali karena mereka jadilah sebagai orang yang fasik kalau orang fasik persaksian tidak diterima kecuali kalau dia tobat tetapi kecuali kalau dia tobat ini kembali ke mana kembali ke kefasikannya atau kembali ke persaksiannya kalau seandainya dia mau bertobat maka kefasikannya Allah ampuni Tetapi apakah nanti persaksiannya masih diterima masih diterima nah ini para ulama mengatakan sebagian mereka tidak semuanya memang sebagian mereka berbeda pendapat Sebagian ulama mengatakan Taubat dia diterima oleh Allah tetapi cambukan tetap diberlakukan tidak berar Iya saya tobat berarti sudah tidak dicambuk k enggak tetap dicambuk 80 kali dan nanti setelah dia dicambuk dan menyatakan tobat tetap kalau menjadikan persaksian tetap enggak boleh lagi Nah maka Sebagian ulama juga mengatakan demikian kalaupun ada orang yang pernah berdusta atas nama Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam kemudian dia bertbat maka biar dia bertobat mudah-mudahan Allah terima tobat dia tapi untuk urusan hadis sudah enggak enggak lagi dia diizinkan untuk meriwayatkan meskipun Sebagian ulama mengatakan kok orang musyrik saja diterima tobatnya masa ada orang berdusta atas nama Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam tidak diterima tooubatnya alias mereka tetap menyatakan bahwa riwayat orang-orang seperti itu masih diterima eah kemudian Eh ada realita yang disebutkan oleh para ulama ahli hadis sejak dulu adanya orang orang ahli ibadah yang membuat hadis palsu untuk membela kata mereka membela ee Islam memberikan motivasi kaum muslimin agar mempraktikkan ibadah ketika melihat orang-orang ee di tengah masyarakat malas membaca al-qur’an mereka buat hadis-hadis palsu orang yang membaca surat ini dia akan mendapatkan pahala seperti seperti ini hadisnya palsu mereka buat sengaja untuk memberikan motivasi Si kaum muslimin agar mereka kembali kepada agama ya Dan mereka ketika disampaikan hadis tentang Man kaba Al mutaamidanawa maqah minanar Barang siapa yang berdusta atas nama aku sengaja hendaklah dia tempat pesan tempat di neraka kata mereka itu kan Man kadaba alaiya barang siapa yang berdusta atas nama aku nah kalau kami tidak berdusta atas nama Nabi Sallallahu alaii wasallam tapi kami berdusta demi kebaikan Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam dalam bahasa Arab namanya Man kadaba lahu bukan Man kaba Alaihi ini mereka punya alasan seperti itu kami tidak berdusta atas nama Nabi Sallallahu alaih wasallam tapi kami berdusta demi membela Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam agar umatnya mau kembali kepada ibadah akhirnya mereka bikin hadis palsu itu itu realita sampai sekarang bahkan kalau kita pelajari syarhul Ilal atau ee Apa penyakit penyakit yang ada dalam ee hadis Ibnu Rajab al-hambali rahimahullah menyebutkan banyak sekali orang-orang ahli ibadah kelihatan Saleh tapi rupanya mereka dari sisi periwayatan hadis dan kekuatan hafalan lemah banget bahkan mungkar ya tetapi mereka diterima karena sudah terelanjur dikenal Saleh di tengah masyarakat ini pernah kita bahas dulu ketika aliraqi rahimahullah gurunya Hafiz BN hajar dalam Alfiah beliau mengatakan orang-orang yang membuat hadis palsu motif mereka berbeda-beda tetapi yang paling parah adalah orang yang justru dikenal dengan kezuhudan dan ibadah mereka Q wuha hisbatan faqubilat minhum rukunan lahumu wqilat mereka sengaja membuat hadis-hadis palsu itu Lalu diterima oleh masyarakat karena yang menyampaikan orang Saleh akhirnya orang-orang masyarakat menerima dari mereka dan menyebarkannya kembali rupanya mereka ini menjadi penyakit ketika mereka enggak sadar berdusta atas nama Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam merupakan dosa besar nah ini ee termasuk catatan yang disampaikan oleh para ulama Islam akan Allah jaga tidak perlu berdusta tidak perlu berdusta atas nama nabi sallallahu alaihi wasallam sampai membuat hadis-hadis yang palsu kadib atau dusta itu haram dosa besar apalagi atas nama Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam tadi kita singgung di awal bahwa kedustaan atau berbicara yang tidak sesuai dengan realita hanya dibolehkan dalam beberapa kondisi darurat atau sangat dibutuhkan ada sebuah hadis yang sahih dalam Sahih Muslim Nabi Sallallahu Ali Wasallam menyatakanisal kzabu tidak dinamakan seorang itu Pendusta kalau dia berusaha untuk mendamaikan orang akhirnya dia mengembangkan perkataan eh Antum Dapat salam dari itu dia minta maaf padahal enggak ngomong tapi dia tujuannya berdusta seperti itu agar bisa mendamaikan nah ini kata para ulama sebagian mereka katakan Oke Enggak masalah karena memang tujuannya adalah baik seperti juga yang pernah kita dengar dalam sebuah hadis yang direbutkan oleh Sahih Bukhari di ee apa namanya zaman Bani Israil di zaman Bani Israil ada tiga orang ini disebutkan dalam sahih Bukhari yang satu kulitnya penuh dengan Baros putih-putih itu yang satu ada orang punya kepala yang tidak berambut yang satu buta ini hadisnya panjang kemudian didatangi oleh malaikat nah malaikat datang kepada orang satu orang kedua orang ketiga apa yang punya apa yang kamu cita-citakan yang paling kamu inginkan orang pertama mengatakan saya pengin kulit saya ini warnanya sempurna bagus ini orang sudah jijik sama Ana ini saya pengin ini sembuh akhirnya diusap oleh malaikat itu sembuh dia dengan izin Allah kemudian kamu pengin harta apa lalu dia mengatakan saya pengin unta maka dikasih unta yang sedang hamil kemudian malaikat mengatakan mudah-mudahan kamu didapat keberkahan pada hartamu ini datang ke orang kedua kamu pengin apa Saya pengin rambut saya ini tumbuh dan orang-orang sudah tidak jijik lagi melihat saya diusap rambutnya bagus kemudian ditanya kamu pengin apa Aku pengin sapi akhirnya dikasih sapi yang sedang hamil juga kemudian didoakan agar Barokah kemudian orang ketiga yang buta ditanya kamu ee Pengin apa Aku pengin lihat orang akhirnya didoakan juga akhirnya dia bisa melihat at kemudian dikasih apa dikasih kambing maka semua kambing sapi dan unta itu semuanya ee melahirkan berkembang dan ber kembang biak sampai satu Lembah orang pertama punya satu Lembah dari unta orang kedua punya satu Lembah dari sapi orang ketiga punya satu Lembah dari kambing lalu malaikat datang dengan bayangan dan gambaran seorang yang miskin datang ke orang pertama bilang saya ini musafir kehabisan bekal dan saya butuh pertolongan kamu kasih saya satu ekor unta saja satu ekor unta aku jadikan modal untuk melanjutkan perjalananku dengan izin Allah orang pertama mengatakan Enggaklah saya masih harus memberi orang ini orang ini orang ini alu kir banyak yang harus aku tunaikan akhirnya malaikat mengatakan ini dalam bentuk orang miskin dia mengatakan Kayaknya aku kenalkan ya Bukankah kamu dulu yang EE warna kulitmu jelek kemudian Allah sudah rubah menjadi bagus seperti ini dulu kamu miskin kan sekarang kamu kayak begini maka dia mengingkari dia mengatakan Inama Waru kabirun Kabir Enggak ini warisan nenek moyang ini aku dari dulu kaya Dani dulu bagus gitu maka malaikat mengatakan inkunta kadibanarahuta alai kalau kamu dusta Semoga Allah mengembalikan kamu seperti dulu lagi lagi orang kedua sama di di apa diuji seperti itu jawabannya pun sama didoakan juga dengan kejelekan yang sama orang ketiga enggak orang ketiga yang buta mengatakan KH W wallahiillah Orang Ketiga orang yang buta mengatakan Terserah kamu kamu mau ngambil yang mana fadol ambil sesukamu kalau kamu sudah capek juga Biarkan saja aku tidak bakal menuntut-nuntut kamu dengan sesuatu yang kamu akan ambil karena Allah subhanahu wa taala Dulu aku memang buta dan Allah sudah membuat aku bisa melihat lagi dulu aku miskin artinya ngaku dia maka kata apa namanya malaikat sudah ggak jadi ini cuman ujian saja Allah sudah Rid kepada kamu dan jengkel kepada dua orang yang lain tapi maksudnya dalam kisah ini Sebutkan orang kadang berdusta karena ada maslahat untuk nguji atau untuk apa namanya ee sebuah maslahat yang lebih baik tetapi intinya hukum asalnya berdusta itu tidak boleh kalau memang tidak ada maslahatnya maka tidak boleh dilakukan Contohnya seperti yang sering disebutkan oleh para ulama ketika ada orang yang jujur Saleh bertakwa lalu dia buat sandiwara untuk dakwah bikin skenario ada Dara seolah-olah Dia kemudian menyerupakan diri sebagai tokoh kafir gak boleh gak boleh seperti ini pertama berdusta bohong Kemudian yang kedua dia betul-betul tidak pantas seperti itu dia orang Saleh orang yang beribadah kepada Allah lalu dia dalam skenario dan sandiwara itu menampilkan seperti abu jahalnya lalu dia sujud lagi kepada berhala naudubillah gak boleh seperti itu para ulama mengatakan haram yang seperti itu ini tap bagai manapun juga termasuk kedustaan apalagi kalau kedustaan itu betul-betul atas nama Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam Maka sebagai penutup ee Abu Amr Ibnu Shah rahimahullah Beliau mengatakan memang terkadang seorang salah dalam meriwayatkan hadis bahasa maupun membaca salah sehingga kesalahan itu akan membuat hadis ini tercemar akan tetapi ini eh sudah semestinya dihindari oleh orang yang belajar hadis jangan sampai seperti itu terulang-ulang terus begitu kata beliau beliau mengatakanahwiahahi Ibnu Shah rahimahullah mengatakan dalam kitab mukadimahnya hendaklah dilakukan oleh setiap orang yang belajar ilmu Hadis pelajaran pelajar yang mendukung yaitu Nahwu pelajaran bahasa agar kesalahan dalam membaca itu tidak terjadi dalam meriwayatkan dan menulis tidak terjadi sampai ada perubahan ee makna perubahan tulisan dan semacamnya nah ini ee termasuk salah satu yang perlu diperhatikan untuk orang yang ingin mempelajari peninggalan Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu sibuk dengan mempelajari sunahnya wallahuam bawab Shallallahu wasallam barak Nabina Muhammad waihi wasahbihi ajmain walhamdulillahiabbil alamin alhamdulillahiabbil alamin jazakallah Khair kami sampaikan kepada Al Ustaz MH Barakallah fik ya Ustaz Barakallah Fik wa jazakallah Khair atas Syarah dan penjelasan demikian ikhwah dan e pendengar pemira rajja TV eh penjelasan sangat bermanfaat terkait dengan berdus bahayanya berdust berdusta atas nama Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dan kita masih memiliki waktu bagi Anda yang ingin bertanya atau memperdalam pembahasan silakan kami berikan kesempatan di l telepon 0218236543 pertanyaan via chat WhatsApp di 0819896543 dan kami angkat terlebih dahulu e via chat WhatsApp Ustaz jazakallah kir wabarakallah Fik atas ilmu dan e penjelasannya pertanyaannya dari pendengar kita di Jakarta eh Ustaz Bagaimanakah hukum bagi sebagian Dai atau yang di ustazkan ketika di dalam majelis menyampaikan sejumlah hadis tanpa ada penyebutan periwayatan tidak pula disebutkan kutubul hadis yang EE dinukilkan hanya sebatas Matan dan EE penjelasan Syarah ee Bagaimanakah hukum ee penyebutan hadis seperti ini di dalam kajian kajian sehingga madu atau majelis yang mengikutinya tidak mengetahui hadis ini sahih atau hadis ini diif ee mohon pencerahannya jazakallah Khair baik wazakumullah Kiran Iya eh Apakah boleh boleh itu namanya istiad namanya adalah mengambil ee apa sebuah hadis sesuai dengan pokok pembahasan aja barangkali ini tidak disebutkan dari awal tapi hanya redaksi yang berhubungan dengan pembahasan yang sedang dikupas tidak apa-apa seperti itu dan para ulama banyak menyebutkan alhafiz Ibnu Hajar rahimahullah Beliau juga menyebutkan seperti itu ya beliau menyebutkan tentang ee pembahasan fikih apa atau secara bahasa apa dan ini juga para ahli bahasa juga seperti itu ketika mereka menyebutkan tentang makna satu kalimat seperti ee apa dalam kitab Alib atau anhayahibil Hadar ya pembahasan tentang makna-makna lafaz yang perlu ditafsirkan ibnuir rahimahullah menyebutkan makna ini seperti dalam lafaz hadis seperti ini itu namanya istihad tidak apa-apa meskipun memang kurang sempurna kurang sempurna nah mestinya minimal seperti dulu kita sering diingatkan oleh para masyaikh ketika kita menyebutkan hadis minimalnya kita sebutkan hadis itu sahih apa enggak itu paling tidak minimalnya karena orang meriwayatkan hadis tujuannya untuk istidlal atau berhujjah untuk menjadikan dasar dan Dalil maka seandainya kita bisa Sebutkan kedudukan dari sisi sahih atau tidak Itu yang diharapkan tapi kalau seandainya enggak ingat juga tidak masalah ya selama itu tidak terlalu ee apa namanya ee berhubungan dengan amal yang harus kita dasari dengan dalil yang sahih wallahuam bawab nah jazakallah Khair W Barakallah Fik kami angkat kembali Pertanyaan selanjutnya Asalamualaikum warahmatullah eh Bagaimanakah menjawab syubhat terkait dengan mencukupkan syariat kepada al-quranul Karim dengan dalil bahwasanya al-qur’an Tian yaitu penjelas segala sesuatu dan berkatakan dan berdasarkan perkataan Aisyah radhiallahu anha in KH khulquul Quran sesungguhnya akhlak Rasulullah sejatinya al-quran dan EE Bagaimanakah hukum yang menyandarkan hanya kepada Quran saja tanpa mendasari dengan Sunah atau Hadis Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam mohon nasihatnya Ustaz jazakallah Khair baik ini sebagai syubhat dari orang-orang yang mengatasnamakan mereka sebagai quraniyun quraniyun itu sekte yang mengatakan kita hanya mengikuti al-qur’an saja padahal penamaan ini salah karena quraniyun dengan kata-kata ya nisbah atau orang-orang yang mempraktikkan al-qur’an mereka pasti akan menerima hadis kalau mereka tidak menerima hadis berarti mereka tidak beramal dengan al-qur’an karena dalam Alquran dikatakan wumu W nahumuahu apa yang dibawakan oleh Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam pegangi apa yang oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam larang maka tinggalkan tiib nabi sah wasam menyampaikan hadis enggak dipakai rasulu wasam melarang dalam hadis tidak ada dalam al-quran tidak diambil melarang berarti dia telah menyelisihi al-quran seperti itu kemudian nabi Sallahu Alaihi Wasallam disebutkan di dalam Alquran laqanaakumi rasulillahi Uswatun Hasanah telah ada dalam diri Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam untuk kalian adalah teladan yang baik teladan dalam hal apa dalam salat Nabi S wasam menyatakan shumun Usi salatlah kalian seperti aku salat lalu ternyata ada orang bilang enggak aku di Quran saja Ti di mana dia akan belajar t cara salatesai dengan Alquran eh sesuai dengan hadis Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam salat yang benar tidak ada dalam Alquran secara spesifik ya dalam Alquran tidak dijelaskan secara detail maka dulu di zaman sahabat pernah ada orang-orang kayak begini ini maka ketika ada sahabat Imran IBN Husain radhiallahu anhum mendengar ada orang mengatakanabah tolong yang kayak gini gak usah dibahas di kami kami hanya cukup dengan Alquran dipanggil oleh imr Eh kamu sini sini sini kamu gak ngerti ya ehq Fi rakattin e Wa Apa namanya wituiuk kamu kalau seandainya Membaca al-quran saja dari mana kamu mengerti bahwa membaca al-qur’an dengan jahr itu di dua rakaat pertama kemudian setelahnya diam terus bagaimana Kamu akan ngerti tawaf di Ka’bah itu itu tujuh kali Sai lagi di mana ada di al-qur’an seperti itu khud Anna khuduni eh khudu Anna fainnakum illam taf’alu latudillunna kata Imran bin Husain radhiallahu anhuma kamu harus mengambil pelajaran syariat itu dari kami ya Maksudnya kami mengambil dari hadis juga kalau kamu hanya mau belajar al-qur’an kalian akan tersesat kata Imran IBN Husain seperti itu ya dan EE di dalam apa namanya al-qur’an dijelaskan wa anzalna ilaikikro litubayinas Maila ilaihim dan kami turunkan wahai Muhammad Alqur’an ini kepada engkau agar kamu jelaskan kepada orang-orang maka penjelasan Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam terhadap tafsirnya terhadap detailnya terhadap perinciannya itu masuk dalam perintah al-quran untuk diperhatikan seperti itu nah itu orang-orang yang quraniun yang mereka ngaku hanya mau belajar al-quran itu karena engak paham artinya akhirnya mereka enggak mau mempelajari hadis sehingga sebenarnya penamaan itu bukan quraniun yang cocok tapi ingkarus sunah mengingkari hadis Nah Enggak bisa mereka pasti akan sesatnya seperti itu yang disebutkan dalam eh apa namanya hadis Aisyah Kana khu Alquran ya akhlak nabi sallu wasallam adalah Alquran baik Ti bagaimana akhlak Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam Alquran dikat katakan Coba wa inaka khinim engkau wahai Muhammad berada pada akhlak yang sangat tinggi sekali baik Bagaimana penjelasan secara rincinya itu ya ada dalam hadis justru perkataan Aisyah radhiallahu anha itu menunjukkan mereka harus belajar dalam hadis ketika ditanya Bagaimana hadis Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam tentang pekerjaan beliau di rumah tangganya untuk mengetahui akhlak nabi S secara detail Ya Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam seperti disebut oleh Aisyah radhiallahu anha dalam hadis yang sahih dalam sahih Bukhari atau dalam Sahih Muslim Ana lupa eh Aisyah radhiallahu mengatakan Kana yakunua ahli baitihi au ala mihnati ahlihi faidza samial adzan qama Il Shah beliau sering sekali membantu pekerjaan keluarganya kalau mendengar azan beliau segera keluar untuk salat ya hadisnya sahih enggak ada dalam al-qur’an seperti itu kemudian contoh yang lain misalkan di dalam al-qur’an tidak boleh seorang menikahi ee apa namanya dua orang kakak beradik dua perempuan kakak beradik dalam hadis yang sahih disebutkan tidak boleh pula seorang menikah dengan seorang wanita sekaligus bibinya diambil enggak boleh seperti itu ada dalam ee hadis aja dalam al-qur’an tidak ada kemudian juga masalah untuk Rajab di dalam al-qur’an tidak disebutkan tentang dirajamnya seorang yang berzina Setelah dia menikah tapi ada dalam hadis dan dulu memang pernah ada tapi sudah dihapus dihapus dari sisi bacaan al-qur’an itu ayat rajam itu sementara hukumnya tetap dipakai ini seperti disampaikan oleh Umar Bin Khattab radhiallahu Anhu ketika beliau berkhotbah di atas mimbar tapi intinya orang yang ingin hanya mempelajari al-qur’an tanpa hadis mustahil mustahil karena para ulama ahli tafsir juga mengatakan yang paling bagus menafsirkan al-quran dengan al-quran kalau ada Kalau tidak bisa Dengan hadis Bagaimana kalau dia tidak belajar hadis seperti itu dan dia telah membantah al-qur’an itu yang paling parah itu seperti itu kalau dia tidak mau belajar hadis berarti dia telah membantah al-qur’an itu intinya Barakallah fikum nah Ustaz jazakallah kir Barakallah Fik baik kita akan eh kita angkat kembali Ustaz pertanyaan via chat WhatsApp salamualaikum warahmatullahi wabarakatuh e Ustaz Apakah ada perawi imam muslim yang kemudian dijarah atau di ee ee disebutkan celaan dan juga ketidakdabitan dari sisi hafalan oleh ulama hadis yang lainnya Dan kalau ada Apakah Manakah yang lebih diunggulkan jazakallah Khair wzakumullah Khairan Iya ada yang dikritik ada yang dikritik seperti di antaranya saq Ibnu harb simq Ibnu harb beliau eh alhafiz BN hajar mengatakan posisi beliau saduq tidak sampai tiqah kemudian ada lagi Jafar IBN Muhammad Kalau tidak salah Jafar IBN Muhammad ini para ulama yang lain mengatakan dia tidak thqah tapi kenapa dikeluarkan dalam Sahih Muslim tetapi eh Kalau tidak salah namanya alqadi Iyad alqadi Iyad atau Ibnu salah dalam sianah Sahih Muslim Beliau mengatakan Terkadang ada perawi yang disebutkan oleh imam muslim dikritik oleh ulama yang lain Kenapa kok dikritik sementara imam muslim menyebutkan dalam Sahih Muslim eh kata alqadiat salah atau kalau salah Beliau mengatakan bisa jadi imam muslim menilai perawi ini fqah kalaupun seandainya atau meskipun ulama yang lain menganggap ini tidak fqah karena itu adalah ijtihad kalaupun ada ulama berbeda pendapat dalam menilai seorang Rawi wajar jadi imam muslim enggak bisa disalahkan ketika beliau punya komitmen Saya tidak akan meriwayatkan kecuali dari seorang perawi yang fiqah misalkanah Kemudian beliau Sebutkan ini Lalu ada yang mengkritik kok Antum Sebutkan itu padahal itu tidakah tidakah karena menurut Antum kalau menurut an selesai itu Ini kata Ibnu salah kalau salah Beliau mengatakan tidak disalahkan imam muslim karena meriwayatkan itu ini jawaban pertama jawaban kedua kata beliau atau bisa jadi imam im tidak menyebutkan Rawi itu di sanad pertama tapi disebutkannya di sanad kedua dan sanad kedua ini posisinya hanya sebagai penguat dalam istilah ahli Hadis namanya mutabaat saja atau syawahid penguat Ya bedanya kalau mutabaat Dan syawahid kalau mutabaat itu ee yang meriwayatkan dari sahabat yang sama tapi kalau syawahid itu yang meriwayatkan dari sahabat yang berbeda hadis pertama misal dari Abdullah bin Umar hadis kedua dalam pembahasan yang sama diriwayatkan dari ee Ibnu Abbas kayak tadi itu yang kita sebutkan ada hadis Dari Abu Hurairah mughirah bin sy’bah Ali Bin Abi Thalib Kemudian dari Anas bin Malik nah ini hadis dari sahabat-sahabat yang berbeda-beda ini Ini saling menguatkan namanya Syahid penguat Nah kalau imam muslim rahimahullah menyebutkan seorang Rawi yang ternyata dikritik beliau ternyata menyebutkan hadis yang perawi nya saduk misalkan atau di bawahnya siqah maka beliau biasanya menyebutkan itu di bawahnya hadis pertama yang dijadikan pegangan gitu atau memang ada seorang perawi yang dikritik dan tidak ee apa namanya memang kritikanya benar itu kritikanya benar e Syekh muqbil rahimahullah beliau punya eh tulisan bahas khusus dalam masalah ini beliau kasih judul bainal imamain antara dua imam yang sama-sama pendekar dalam hadis yang satu imam muslim yang satu Adar qutni Dar qutni mengkritik hadis-hadis yang disebutkan oleh imam muslim lalu Beliau Sebutkan beliau takhrij beliau teliti semuanya Siapa yang benar dalam kritikan ini apakah darqutni yang benar atau imam muslim dan memang ada beberapa hadis yang eh kritikan darquutni benar seperti itu wallahuam B jazakumullah Khair Ust Barakallah Fik dan pertanyaan kami terakhir di kesempatan malam ini Asalamualaikum warahmatullah ee Ustaz Bagaimanakah kita bisa mengetahui pandangan-pandangan fikih dari Al imam muslim yang tersirat atau tersurat di dalam kitab sahihnya apakah dapat diketahui dalam ee hadis-hadis atau bab-bab hadisnya mohon e penjelasannya jazakallah Kir ir Adapun imam muslim wallahuam para ulama tidak menyebutkan bahwa imam muslim punya pilihan itu ya tidak seperti Imam Bukhari yang diketahui fiqhu albukhari Fi tarajumihi Imam Bukhari eh ketahuan mazhab fikihnya dari judul-judul yang beliau sampaikan di hadis-hadis yang disebutkan dalam kitab sahih imam muslim tidak wallahuam dan judul-judul itu sendiri Sebagian ulama mengatakan bahwa itu bukan dibuat oleh imam muslim kecuali yang kitab kitabus Shah kitabut Thaharah kitabul jihad itu memang dari imam muslim tapi kalau yang bab bab ini bab ini bab ini begitu ini Sebagian ulama mengatakan itu adalah ee apa penjudulan yang disebutkan oleh Imam Nawawi ada yang mengatakan demikian meskipun sebagan ulama yang lain mengatakan tidak bukan imam nawawi kalaupun itu dari Imam Nawawi sebenarnya imam muslim sudah mengkategorikan atau sudah mengurut hadis-hadis itu kitabus salah beliau mulai dari ee apa namanya rukun-rukunnya wajib-wajibnya atau apa segala macam begitu sudah urut-urut sekali begitu cuman belum dikasih judul sehingga kalaupun ada orang yang datang setelahnya ngasih judul itu sudah sesuai dengan urut-urutan yang disusun oleh imam muslim tapi apakah itu menunjukkan fikihnya wallahuam tidak ee sependek yang Ana ketahui Ee tidak ada para ulama yang menyebutkan tentang fikih imam muslim seperti itu dan beliau memang eh mengikuti gurunya ya mengikuti gurunya Imam Bukhari dan juga beliau adalah murid dari Imam Ahmad Ishaq Ibnu rahuah maka tidak menutup kemungkinan beliau belajar dari guru-gurunya wallahuam bawab baik Ustaz jazakallah Khair atas penjelasan dan jawabannya sebogai menj pencerahan bagi yang bertanya Barakallah Fik dan ini merupakan pertanyaan kami terakhir Ustaz sebagai ikhtitam serta kesimpulan kajian kami persilakan baik ikhwah sekalian ee ini merupakan pertemuan kesekian dari ee pembahasan kita tentang mukadimah Sahih Muslim dan Ana ingin ee perkuat bahwa mukadimah Sahih Muslim Tidak Sedang membahas hadis-hadis akan Tapi beliau ingin menekankan tentang ee sisi lain dari ilmu Hadis yaitu Bagaimana hukum seseorang bermuamalah dengan hadis bukan hadis itu sendiri tetapi bagaimana kita bersikap dan kita harus menunjukkan jati diri maupun sikap yang benar ketika kita mengaku sebagai pengikut Rasul Sallallahu Alaihi Wasallam Semoga kita bisa istiamah untuk mempelajari dan EE menjadi ee apa namanya seorang yang siap untuk memperjuangkan hadis Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam dan alangkah terhormatnya kita ketika bisa dikumpulkan bersama orang-orang yang menyibukkan diri dengan hadis Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam ini yang dapat kita pelajari semoga bermanfaat dan kurang lebihnya mohon maaf shallallallahu wasallam wabarak ala abdihi wasasulihi Nabina Muhammad wa alihibihi ajmain alhamdulillahiabbil alamin jazakallah Khair kami sampaikan kepada Ustaz Dr M.H hasanatullah hafidahullahu taala yang telah memberikan kesimpulan dan ikhtitam kajian di kesempatan malam ini dan jazakullah atas faedah dan juga Syarah yang disampaikan sejumlah pelajaran kita dapatkan dari tema terkait dengan bahaya berdusta atas nama Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dari pembahasan mukadimah Sahih Muslim dan Insyaallah kita akan lanjutkan kembali di kesempatan Kamis yang akan datang kami mohon maaf Ada sejumlah pertanyaan tidak bisa kami ajukan karena keterbatasan waktu yang ada bagi ikhwat dan akhwat F yang ingin bertanya atau mengajukan pertanyaannya kembali silakan di kesempatan Kamis yang akan datang dan kita memohon kepada Allah Subhanahu Wa taala untuk dimudahkan dalam memahami dan juga mengamalkan ilmu yang kita pelajari kami ucapkan jazakullah Khair dan kami tutup kajian dengan kafaratul Majlis subhanakallahumma wabihamdik Ashadu alla ilaha illa anta astagfiruka wa atubu ilaik wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ustadz Dr. Emha Hasan Ayatullah, M.A. – Muqaddimah Shahih Muslim
Gunakan Ctrl + F untuk mencari kata Klik kata tersebut untuk menuju pada video YouTube
Tags:
Leave a Reply