(6) [LIVE] Ustadz Mahfudz Umri, Lc | Ensiklopedi Larangan – YouTube
Transcript:
(00:02) Menar cahaya sunah. Kajian Islam ilmiah di Roja TV dan Radio Roja. Setiap yang memiliki taring ya dari hewan-hewan buas maka haram hukumnya dimakan. Saksikanlah kajian Islam ilmiah di Roja TV dan Radio Roja. Asalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Innalhamdalillah nahmaduhu wa’inuhu wafiruh wa naud nauzubillahi min syururi anfusina wamin sayiati a’malina.
(01:05) Man yahdihillahu fala mudillalah waman yudlil fala hadiyaalah. Ashadu alla ilahaillallah wahdahu la syarikalah wa ashadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh. Ya ayyuhalladzina amanutaqulaha haqqa tuqatihi wala tamutunna illa wa antum muslimun. Amma ba’du. Fa in asqal had kitabullah wir had muhammadin shallallahu alaihi wasallam umuri muhatu wa muhin bidah wa bidatin dolah waalatin finar.
(01:48) Para jemaah, para ikhwanfatillah rahimani warahimakumullah. Pemirsa Rajak TV dan juga pendengar Radio Rajak di mana pun Anda berada. Mari kita bersyukur kepada Allah atas nikmat yang kita rasakan. Nikmat iman, nikmat Islam, nikmat berada dalam naungan sunah, dan nikmat berada di atas hidayah ilmu. Kita masih membahas poin 97, yaitu larangan. Yang pertama sudah dibahas jual beli dari anjing, ya.
(02:25) Kemudian yang kedua adalah ee upah yang didapatkan dari pelacuran. Dan yang ketiga adalah upah dari perdukunan. Ya, sebagaimana hadis Abi Mas’ud radhiallahu taala anhu. Beliau mengatakan, “Nahan Nabiu shallallahu alaihi wasallam anaman kalbi waahril bagi wa hulwanil kahin.
(02:52) ” Nabi sallallahu alaihi wasallam melarang dari jual beli ya anjing dan juga upah yang didapatkan dari pelacuran ini sudah dibahas ya. Yang ketiga sekarang adalah hulwanil kahin. Hulwan dari kata hulwun. Hulwun itu apa? Manis ya, lezat. Nah, ini kah? Apa definisi kahin? Ya, kita sering mendengar kahin yaitu dukun. Nah, upah perdukunan.
(03:28) Ana kenapa disebut dengan upahnya dengan dengan lafaz hulwan? Hulwan itu kata hulwun manis karena mereka mendapatkan kompensasi dari jasa perdukunannya itu dengan mudah. Cuman komat kamit dapat kompensasi dapat maobil gitu ya. Nah, ini hulwan ya, kahin. Nah, di dalam pembahasan kita tentang upah dukun ini, upah kahin, ada di sini 8 poin kurang atau lebihnya ya. Yang pertama Abu Bakar radhiallahu taala anhu ya.
(04:10) Abu Bakar Asssiddiq radhiallahu taala anhu. Beliau pernah memuntahkan makanan setelah diberitahu hasil upah dari dukun. Ya. Lalu definisi kahin. Yang kedua, pembahasan ketiga, definisi arrof. Keempat tidak ada yang tahu perkara gaib selain Allah Taala. Yang kelima, yang mengaku tahu perkara gaib. ya, telah menodai hak Allah Taala.
(04:44) Yang keenam, jin mencuri rahasia langit dan perbedaan atau pandangan ulama dalam masalah tersebut. Kemudian yang ketujuh, jin dilempar dengan bintang di langit. jin berdusta dengan 100 kebohongan yang disampaikan kepada dukun atau tukang sihir. Ya, ulasan penting tidak di awal pertemuan ini terkait dengan upah kahin.
(05:18) ee dukun ini ya kah dulu di zaman jahiliah ya. Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan dalam kitab Fathul Bari menukil perkataan alkhattabi adalah orang yang apa? orang yang memiliki insting yang kuat tapi jiwanya buruk ya dan memiliki sifat tabiat yang keras ya, mudah meledak-ledak gitu. Kemudian ditunggangi setan. Ya, sebelum diutusnya nabi, iblis dengan bala tentaranya itu punya tempat di langit untuk mencuri rahasia langit.
(06:15) Ya, mencuri ya wahyu Allah, ketetapan Allah Subhanahu wa taala. Namun ketika setelah itu iblis merasa terganggu karena apa? Bintang-bintang yang ada di langit itu menjadi lempar kepada apa? Kepada tentaranya yang saling menunggangi di atas. Nanti saya sebutkan satu-satu hadisnya. Ini ada apa ini? Kok tidak biasanya? Pasti ada sesuatu di bumi. Coba lihat.
(06:48) Nah, itu ada Nabi telah diutus Nabi sallallahu alaihi wasallam sedang salat di Makkah. Nah, sehingga setelah diutusnya Nabi iblis beserta bala tentaranya, iblis itu dari jin ya. Sebagaimana Allah berfirman, “I lil malaikatama fasajadu illa iblis.” Ya. Ibl ketika kami mengatakan kepada para malaikat agar sujud kepada Nabi Adam, semua malaikat sujud kecuali iblis.
(07:28) Minal jinni. Iblis itu termasuk bangsa jin yang dia telah fasik, bermaksiat. terhadap perintah Allah Subhanahu wa taala. Nah, jin itu punya tempat saling menunggang satu di atas yang lain sampai mencuri rahasia langit. Nah, pada suatu saat terjadilah peristiwa yang mengagetkan iblis.
(08:02) Ada apa ini? Bintang-bintang kok saling melempar kita. Ah, ternyata di situ ada diutusnya Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam. Sehingga para ulama menyampaikan agar apa? Tidak ada campur adu antara wahyu dengan bisikan-bisikan setan. Sehingga terjadilah perbedaan pendapat setelah Nabi diutus sudah tidak bisa mencuri sama sekali. Mutlak. Ada yang mengatakan bisa tapi sedikit.
(08:31) Ada yang mengatakan bisa tapi sedikit. yang sedikit ini pun ya itu karena lepas terlepas tidak sampai kena lemparan bintang yang ada di langit ya itu ya. Sehingga pernah suatu saat Nabi duduk-duduk bersama para sahabat kemudian ada bintang jatuh seperti itu. Apa yang kalian ini dulu kami zaman jahiliah karena orang besar mati atau lahir bukan? Ya itu lemparan Allah kepada setan. Nah, nanti insyaallah satu-satu hadisnya kita bahas ya.
(09:07) Ada yang mengatakan sudah tidak ada lagi jin yang mencuri setelah Nabi diutus. Ada mengatakan ada tapi sedikit. Nah, sedikit inilah yang terlepas dari lemparan ya setan. Kemudian dibawa sampai ke bawah ah sampai ke dukun. Dukunnya seperti ayam ya. Ya, tokoh-tokoh ayam yang sedang mengangguk-nganggukkan kepalanya.
(09:31) karena bisikan-bisikan dari setan ini nanti kita bahas satu persatu ya. Nah, poin pertama apa? Abu Bakar radhiallahu taala anhu. Beliau memuntahkan makanan ketika tahu yang dimakan itu hasil dari upah perdukunan. Nah, ini ya ee dalam hadis yang kita bahas sebagai umdah, umdatul bahsi. Poin 97 adalah apa? Larangan maka apa namanya? Jual beli anjing. Ini sudah dibahas dengan berbagai macam poin pembahasannya.
(10:07) Ada rekamannya bisa diambil kalau memang perlu. Ada pengecualian ya. Anjing pembburuan sudah dibahas upah apa? Pelacuran. Nah, sudah dibahas poin-poin terhadap masalah perzinaan. Yang ketiga apa? Wahulwanil kahin. Hulwan dari kata hulwun. Hulwun itu manis. Manis itu enak. Dia dapat duit dengan mudah, dapat mukabil, apakah duit atau harta yang lain dengan mudah ya.
(10:39) Apa kah? Nah, siapa kahin? Ya, pertama hadis tentang Abu Bakar ini ya, yaitu hadis Aisyah, Ummul Mukminin radhiallahu taala anha yang diriwayat Imam Bukhari nomor 3842. Abi Bakrin hulamun yukul Abu Bakrak Abuakamadq Abu Bakar wtu taku lianin jahiliyah wsul Kiha ya ada kihana ada kahana boleh dua-duanya kata Ibnu Rajab illa anni khu ya falaqiani bidalikadzi akaltu minhu akalta minhu yazi akalta minhu abuakrin yadahu faqai fihi rawahul buk an aisyata radhiallahu
(11:49) taala anha Dulu dulu Abu Bakar punya budak ya. Di mana budak ini punya kharaj mengeluarkan kharajnya. Ghulam. Ghulam ini budak ya. Alkharaj. Kharaj itu adalah upah yang didapatkan. Upah bulanan atau mingguan dari apa? Dari dari tuannya. Nah, dikeluarkan oleh gulam ini, oleh budak ini dikasih ya. dan Abu Bakar makan dari tersebut. Ya.
(12:26) Kemudian budak itu suatu saat datang bawa alkraajnya ini dan Abu Bakar makan darinya. Lalu budak itu mengatakan, “Tahu enggak engkau wahai Abu Bakar dari mana ini ya? Apa ini?” Abu Bakar tanya balik, “Eang apa ya?” “Emang apa ini? Kata dulu aku menjadi dukun untuk seseorang tagahantuli insan pada masafil jahiliah.
(12:58) Padahal sebenarnya aku sebenarnya tidak bisa tidak apa ya tidak profesional w uhsin enggak becus ya untuk perdukunan ya. E illa anani khuhu itu semata-mata menipu dia ya. Lalu orang itu ketemu aku ya dan memberi aku makanan itu. Itulah yang kau makan. Ya. Lalu Abu Bakar langsung mencolek mulutnya ya. Colek ya. Dan semua yang ada di perut dimuntahkan.
(13:33) Hadis sahih riwayat Imam Bukhari. Ya, ini tentu saja fawaid banyak sekali faedah yang bisa kita ambil ya. Ya, tentu saja pertama adalah apa? Waranya beliau paling penting di sini ya. ini berarti perlunya untuk menyampaikan kepada orang lain kalau kita memberi sesuatu dari mana asalnya ya perlu kalau memang itu dari hal yang haram atau yang syubhah ya halal ya enggak perlu ya dan kita juga tidak boleh suudun pada orang lain ya dan kalau misalkan tidak diberitahu ya kan enggak masalah karena tidak tahu tapi karena kewaroannya apa
(14:14) wara itu apa? Ee tarquadur liak akhiratihi. Meninggalkan segala sesuatu yang membahayakan kehidupan akhirat. Kalau zuhud ya tarquanfa meninggalkan yang tidak ada manfaat untuk akhirat boleh tapi enggak ada manfaat. Itu zuhud. Nah, kalau war meninggalkan yang membahayakan akhirat. Lebih tinggi mana? Zuhur sama waro hah zuhud. Ya, zuhud.
(14:55) Karena boleh tapi enggak ada manfaat ditinggalkan. Ini juga waranya Abu Bakar Assiddiq ya. Ee karena tahu bahwa itu upah dari dukun karena memang haram ya. Haram ya. Bahkan dalam hadis Abi Mas’ud yang terdahulu yaitu di antara yang dilarang oleh Nabi secara mutlak di sini apa? Hulwanil kahin. Ya, upah kahin.
(15:28) Kahin itu apa? di dalam ee Fathul Bari syarah Sahih Bukhari pada bab al-kihanah ya kitabut tip bab 46 Babul Kihanah ya di sini ee kalau punya saya juz 13 halaman 189 Fathul Bari Syarah Sahih Bukhari Ibnu Hajar menukil perkataan alkhattab Ya, Alkhattabi ya. Cetakan beda-cetakan beda halaman ya. Apa kata Alkhattabi? Alkahanumun lahum adhanun haddah wa nufusun syariratun ya watibaun nariatun ya.
(16:22) miniil umur was yaahum ilaih gitu dukun kahin satu kaum yang punya adhan haddah insting yang tajam ya nufusun syarirah tapi kejiwaannya, mentalnya jelek, buruk jiwanya ya. Watibaun nariah, punya tabiat nariah ya. Mudah meledak-ledak, mudah terbakar air sehingga apa? Ee setan berupaya untuk me mengelincirkan mereka ya dengan apa yang ada di antara mereka kecocokan pada perkara tersebut.
(17:20) sehingga setan membantu mereka ya semua apa yang menjadi ya ee apa namanya kemampuan ya untuk sampai kepada kemampuan mereka apa seperti mampu meramal danin sebagainya gitu. Nah itu ketika terjadinya apa? terjadinya kekosongan nubuwah ya fi masa jahiliah ditunggangi setan akhirnya orang seperti itu ya diberi kabar kabar oleh setan ini para sekalian ya sebagaimana tadi saya sampaikan ya bahwa dulu jin itu punya tempat untuk nyuri rahasia langit.
(18:17) Setelah itu iblis heran ya. Heeh. Kenapa? Karena bintang-bintang itu sebelumnya tidak ada yang dijadikan alat untuk melempar mereka. Kok ini bintang-bintang sama berterbangan ya? Ada apa ini coba? Ada apa ini? Ini ada apa di peristiwa di bumi ada peristiwa besar nih diperiksa ada nabi salat ya di Makkah. Hadis Ibnu Abbas ya, riwayat Tirmidzi, lafaz Tirmidzi, Nasai dan juga Imam Ahmad di Sahih Syekh Albani rahimah rahimahullah taala ya yang berbunyi ya, kanal jinn yasaduna ilasama yastami wahya faid samiul kalimata zadu fiha tisan ya faammal kalimatu
(19:21) alaihi wasamq ibl amrin ardi ya junahu alaii was akirmidzi wahuasai ya wahmad dan disahih albani rahimahullah taala jin dulu naik ke langit mendengarkan wahyu ikut mencuri ya di lafaz yang lain disebut dengan mustariqu ya mustariquus samaah ya nanti saya satu-satu nanti ya ketika mendengar satu kalimat mereka menambah
(20:33) dengan sembilan ya adapun satu kalimat itu hak adapun yang mereka tambah batil ketika sebelum Nabi diu diutus ya ketika falamma bua rasul sahu al wasallam ketika nabi diutus mereka terhalang ya artinya sudah tidak punya apa tempat lagi muniu maqiduhum ya terhalang dari tempat-tempat duduk mereka yang dipakai untuk ke sana ee lalu jin-jin yang lain lapor kepada iblis sebagai ketuanya ya koordinator pencuri rahasia langit itu iblis ya ini dan saat itu bintang-bintang tidak berterbangan untuk dijadikan yurma biha alat untuk meng
(21:30) melempar ya qbla dalalik ya maka iblis mengatakan kepada bala tentaranya apa ini ya kecuali Ada perkara besar terjadi di bumi. Faasa junudahu. Lalu iblis mengutus tentaranya. Ya. Lalu mereka dapat di bumi ini pas di Makkah. Fawaajadu Rasulullah sallallahu alaihi wasallam qiman yusoli. Salat sedang salat. Penting tidak ini informasi begini ya.
(22:04) Ee kemudian apa? Antara dua gunung yang diperlihatkan kepadaku kata Nabi ada di Makkah. ee para setan para jin itu melihat Nabi dan menyampaikan kepada eh kemudian mereka menjumpai iblis dan menyampai kepadanya ya peristiwa itu alladzi hadasa fil ardi yang terjadi di muka bumi. Hadis riwayat dik at-Tirmidzi, Annasai dan juga Imam Ahmad dari Abdullah Ibnu Abbas radhiallahu taala anhuma ya.
(22:39) ini para jemaah ya. Ah, sejak Nabi diutus maka banyak lemparan-lemparan batu itu ya. Bahkan terjadi dialog antara Nabi dengan sahabat ya dengan sahabat. H terkait dengan ee apa namanya ee hal tersebut ya. Nabi ee beliau bertanya kepada para sahabat ya ketika ee mereka melihat ya bintang-bintang yang ada di langit itu pada berguguran ya.
(23:28) Apa yang terjadi? Ya, ada yang mengatakan karena kematian seseorang ya. Ada juga mengatakan karena kelahiran seorang yang agung ya. Tapi kehilangan jejak saya ya. ya. Jadi seperti itu ya. Nah, ini ini adalah kahin. Kemudian yang ketiga adalah apa? Arrof ya kan? Arof. Apa itu arrof? Arr kalau dukun adalah orang yang me nerka-nerka perkara gaib yang terjadi masa akan datang. Ya.
(24:29) Alkahil khabar alal umur gibiah yakunu fi mustqbal zaman. Ya, yang ngaku ngerti perkara gaib yang terjadi akan datang itu kah ya. Nah, kalau Arraf juga dibawa oleh Ibnu Rajab eh Ibnu Ibnu Hajar ya, definisi arrof ya. Beliau mengatakan yaitu wukuf alibiat bidin ya. Yaitu orang-orang yang yang mengaku mengerti yang perkara yang gaib.
(25:09) Tapi kalau araf itu yang yang lalu ya seperti barang hilang ya kemudian apa namanya ee orang yang hilang ya barang yang hilang. Nah, itu adalah arrof ya. Adalah arrof. Definisi arrof yaitu yakhtas bil madi yfat al masru wakanah wahwiik yang ngaku-ngaku ngerti barang hilang. ya atau tempat tersesat tempat.
(25:57) Nah, ini tiarf ya. Oleh karena itu dilarang untuk mendatangi mereka. Sebagaimana Nabi bersabda, “Man atafan a kahinan fasodqahu bima yaquulu faq kafaro bima unzila ala Muhammadin sallallahu alaihi wasallam.” Rahu Abu Daud. Ya, barang siapa mendatangi arrof. Ah, kalau bahasa kita paranormal kahin, dukun ya.
(26:37) Tapi terkadang kata beliau ya, kata ee siapa? Ulama bimakna satu sama saja maknanya. Ah, tapi terpisah. Kalau arrof itu sok tahu perkara gaib yang terjadi masa lalu. Kalau kah masa akan datang perkara gaib masa akan datang. Ini Nabi bersabda, “Barang siapa mendatangi dukun atau arrof, arrofan atau kahinan arrof, biasanya kita menterjemahkan para paranormal ya.
(27:08) Kahin dukun ya. Barang siapa manoan barang siapa mendatangi paranormal atau dukun ya di sini tujuannya untuk bertanya dan membenarkan perkataannya kafaro bima unzila ala Muhammadin maka dia telah ingkar dan kufur ya kepada sesuatu yang Allah turunkan untuk Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam. Hadis sahih riwayat Abu Daud.
(27:45) Dalam ee riwayat yang lain ya Imam Muslim, man ataofan fasalahin lam tubahu shatan ya arba lailatan Muslim. Barang siapa mendatangi arrof, orang yang sok tahu perkara gaib yang terjadi masa lalu lalu bertanya sesuatu dan membenarkan, maka tidak diterima salatnya selama 40 hari. 40 malam para ikhwan ya.
(28:21) Karena Laila juga tutlak alal alal yaum ya. Satu hadis mengatakan kufur. Hadis yang lain mengatakan tidak diterima salatnya selama 40 hari. Kalau mendatangi dan menanyakan ya kalau mendatangi mendakwahi enggak masalah. Kalau mendatangi kemudian menyambung hubungan karena dia pamannya boleh. Ya ini penjelasan Syekh Muhammad bin Shoh Alusaim. Tapi yang pasti di sini ada pertama peringatan. Ringan keras ya. Ya.
(28:56) Untuk mendatangi ee orang yang mendatangi dukun atau paranormal. Apalagi sampai bertanya dan membenarkan apa yang dijawab. Kenapa? Karena semua umur gaibiah, perkara yang gaib. Tidak ada yang tahu yang gaib kecuali Allah Taala. Waahu ma fatihul ghaibi lah. La yallamuha illa hua. Ya, buka surah Al-An’am 59.
(29:27) Allah Taala berfirman, ya illa ya fi kitab mubin ya itu di sini ya apa khabarnya di depan, mubtadanya di belakang. belakang biasanya mubtada dulu baru khabar. Betul ya untuk apa ya? lil hasr ya takdim maquuir lil hasr pembatasan dengan zir ayat seperti ini sudah apa sudah menjelaskan waahu mafatihul ghaib seperti dalam suratul fatihah iyaka na’budu wa iyaka nastain iyaka sebagai maf’ul maf’ul bih ya sebagai apa objek Objek biasanya objek di belakang ya. Prikat dulu betul ya. Predikat baru
(30:38) objek. Ini enggak ya. Ini objek dulu lil hasr kita mengatakan na’buduka waasta’inuka. Aku beribadah kepadamu dan minta per padamu. Tapi kalimat tersebut bukan masih mengandung untuk ibadah pada yang lain. Tapi kalau dibalik iyaka na’budu wa iyaka nastain apa? Hanya ya kepada Engkau kami beribadah dan hanya kepada Engkau kami minta pertolongan.
(31:17) Jadi dari zahir lafaz kalau bahasa Arab itu sudah dipahami maknanya seperti surat Alan’am 59. Waahu mafatihul ghaibi. Ya, kalau susunan asalnya mubtadanya mafatih gaibiah. Ketika dibalik apa? Hanya di sisi Allah ya. Tidak yang lain. Kunci-kunci yang gaib ini para jemah ya. Waahu mafatih gaibiamillahu. Apalagi pakai istisna di sini ya. Kalimat istisna ya.
(31:59) Tidak ada yang mengetahui kecuali Allah ya. Kecuali Allah. bar tahu apa yang ada di daratan dan di lautan ya tidak ada daun yang jatuh ya coba di sini susunannya minqtinqtinir fak nafi umum daun yang mana saja bahkan di hutan bantara yang belum pernah dijamah manusia. Ya, barangkali sampai sekarang belum ada itu satelit yang bisa memantau biji-bijian.
(32:42) Kalau biji besi mungkin logam-logam ya, detektor logam mungkin. Tapi kalau biji biji yang ada di bumi ya tumbuh-tumbuhan ada coba akar apa biji-biji apa. Tapi Allah berfirman apa? W taskutuqtin illa ylamuha. Tidak ada ya apa namanya daun satu daun daun yang kering ya yang jatuh tahu Allah tahu ya wala habbatin fi dululumatil ardi wala radbin wala yabisin illa fi kitabim mubin.
(33:27) Begitu juga tidak ada biji-bijian yang berada dalam kegelapan bumi baik yang basah maupun yang kering itu tercatat tertulis fi kitabi mubin li lauhul mahfuz. Coba para bagaimana dengan kita yang blegerannya kayak begini ya? Allah maha tahu. Apa maksudnya di sini? Sebagai orang yang beriman, kita harus menetapkan ilmu gaib hanya milik Allah dan menafikan ilmu gaib untuk selain Allah. Nabi Muhammad saja tidak tahu.
(34:08) Ya Allah menyuruh qul laakumullah wamul gaiba ya wakum inni malam inu illa ma yuha ilai alanam ayat 50. Allah menyuruh kepada Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam, “Qul katakanlah wahai Muhammad apa kepada siapa?” Kepada manusia apa? Katakan laakumullah. Aku tidak mengatakan kepada kalian wahai manusia bahwa aku memiliki perbedaharaan Allah wlamul gaiba dan aku tidak mengerti yang gaib gitu ya.
(34:54) Nah, sekarang banyak orang-orang yang aku ngerti yang gaib. Baik kejadian masa lalu atau kejar akan datang akan terjadi begini dan begitu. Dan dibawa oleh Ibnu Hajar ya terkait ee masalah ini ya. Di dalam riwayat yang lain ya, yaitu hadis Ibnu Abbas, fayakulu ya jin ini ya jin-jin itu ya fayakulu yang sampai kepada apa? rukunakulu yakunul kad waza ya fasmaul jin fayukbiruna bihi al kahanah fatukbirul kahanatunasa fayjidunahu ya lalu ee apa namanya ketika Allah Taala menetap tetapkan perkara ya karena dalam hadisnya
(36:00) disebutkan qallah Ketika Allah menetapkan perkara di langit, malaikat itu meletakkan sabab-sayapnya mereka dalam rangka khudan tunduk ya kepada firman Allah. lah dicuri oleh iblis ini ya sebelum datangnya Nabi. Oleh karena itu di Allah Taala juga menetapkan perkara setahun ya dari lahul mahfuz setahun takdir itu pada malam Lailatul qadar enggak bisa mencuri jin.
(36:49) Kenapa malaikat tu turun ya? ini tidak dicuri. Lalu jin dengar diberitahu kepada dukun lalu dukun beritahu bahwa manusia akan terjadi begini begini. Tapi yang benar satu bohongnya 100 ya nanti saya sebutkan hadisnya itu ya. Nah menariknya ya sampai ke dukun dukunnya. Iya iya iya. Ya, kayak ayam lagi ya kuku ruyuyuk ya kita sebutkan hadisnya.
(37:33) Nah, hadis yang menjelaskan dicuri ini adalah hadis Abi Hurairah Imam Bukhari nomor 4800 di mana Nabi bersabda sallallahu alaihi wasallam qallahul amro famaikatuha alq wahulir musti ya bau faqin wafa sufyan yaitu sufan binyainah yaq
(38:51) ya kalimah allati minama rawahu albukhari ya sudah masuk waktu isya insyaallah sampai di sini dulu nanti kita lanjut setelah azan isya ya wasallallahu ala nabina muhammad wa ala wasallam Ah.
Leave a Reply