[LIVE] Ustadz Zaid Susanto, Lc. – Romantisme Rumah Tangga Nabi ﷺ (Sesi 3) – YouTube

Gunakan Ctrl + F untuk mencari kata
Klik kata tersebut untuk menuju pada video YouTube

(6) [LIVE] Ustadz Zaid Susanto, Lc. – Romantisme Rumah Tangga Nabi ﷺ (Sesi 3) – YouTube

Transcript:
(00:01) Jazakumullahu bagi Anda para pemirsa Roja TV yang telah dan saat lagi kami hadirkan untuk Anda program acara kajian ilmiah secara langsung. Roja TV, saluran tilawah Al-Qur’an dan kajian Islam. و
(03:04) Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Inalhamdalillahi nahmaduhu waasta’inuhu wafiruhu waatubu ilaih wa naud nauzubillahi min syururi anfusina wamin sayiati a’malina may yahdihillahu fala mudhillalah wam yudlilalah ashadu alla ilahaillallahu wahdahu la syarika Wa asadu anna muhammadan abduhu wa rasuluhu shallallahu alaihi wa ala alihi wa ashabihi waman tabiahum biihsan ila yaumil qiamati wa ba’du.
(04:04) Kaum muslimin dan muslimat, Bapak-bapak dan Ibu-ibu para hadirin. Karga muslim yang ke-35 rahimani wa rahimakumullah dan juga para ee pemirsa sekalian yang mungkin mengikuti jalannya acara ini di mana pun Anda berada. Rahimani wa rahimakumullah. Ee pada kajian sebelumnya telah disampaikan oleh Al Ustaz Ustaz Alfadil Ustaz Abdullah Zain hafidahullahu taala tentang romantisme rumah tangga Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam.
(04:51) Maka pada kesempatan yang diberikan kepada saya, saya akan membalas akan membahas tentang perkara-perkara yang bisa merusak romantisme. Perkara-perkara yang apa? Bisa merusak romantisme. Apa itu perkara yang bisa merusak romantisme? Disebutkan dalam satu hadis yang dis yang sahih bahwasanya Rasul sallallahu alaihi wasallam bersabda, “Ma tawadda fayufarroqu bainahuma maa tawaddatnani fillah fayufarqu bainahuma illa bidzambin yuhditsuhu ahad Wakamaqala shallallahu alaihi wasallam. Ee tidaklah dua orang yang tadinya
(05:59) saling mencinta karena Allah. Tidaklah ada dua orang yang tadinya saling apa? Mencinta karena Allah. Entah itu sahabat dengan sahabatnya. Atau mungkin seorang pria dengan pasangannya, suami dengan istrinya, istri dengan suaminya. Ma tawaddaani fillah. Tidaklah ada dua orang yang tadinya berkasih saling menyayangi karena Allah. Fayufarrok bainahuma.
(06:42) Lantas tiba-tiba keduanya dipisahkan. ini mengalami kere keretakan tadinya cinta menjadi apa? benci ya. Nauzubillah min dalalik illa bidzambin kecuali karena sebuah kecuali pasti karena sebuah dosa. Yuhditsuhu ahaduhuma yang dilakukan oleh salah satu dari keduanya. Nah, bisa dipahami ya. Hadis ini saya terjemahkan secara lengkap ya.
(07:28) Ee tidaklah ada dua orang yang tadinya saling mencinta menyayangi karena Allah kemudian tiba-tiba terjadi apa? keretakan dipisahkan kecuali pasti karena adanya satu dosa yang dilakukan oleh salah satu dari keduanya. Lihat di sini pengaruh apa? Pengaruh dosa ya. Dan yang melakukan salah salah satu. Bagaimana kalau dosa itu semakin besar? Dan bagaim bagaimana halnya kalau yang mengerjakan bukan salah satu tapi dua-duanya? Tentu keretakan akan semakin dahsyat. Nauzubillahi minzalik.
(08:25) Maka setiap yang mungkin telah disampaikan ya Ustaz Abdullah, bagaimana kita ini salah dalam berkata, salah dalam bertingkah ya nantinya akan menimbulkan apa? Konflik. Maka hal-hal yang merusak romantisme itu adalah boleh dikatakan dosa dan kesalahan berdasar hadis tadi. Nah, ini perlu kita waspadai. Ini catatan pertama bahwa sebab usama, sebab utama keretakan yang terjadi di antara dua orang yang tadinya saling mencintai, saling menyayangi.
(09:13) Kertakan yang terjadi di antara sepasang suami istri yang tadinya saling menyayangi itu adalah karena adanya dosa. Dosa dari mana? Dari salah satu pihak. Maka insyaallahu taala yang akan kita pelajari adalah perkara-perkara yang merusak keromantismean di dalam berkeluarga.
(09:44) Ya, kalau sudah satunya kesinggung, satunya cemberut, sudah enggak romantis lagi jadinya. Ya. Baik. Ee pertanyaan selanjutnya adalah dosa apa? yang bisa me merusak romantisme rumah tangga. Jawabannya adalah semua bentuk dosa dan kesalahan. Semua bentuk dosa dan kesalahan. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa taala mengampuni kita dari dosa-dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan.
(10:16) Allahum amin. Terutama adalah dosa-dosa besar. terutama adalah apa? Dosa-dosa besar. Ya, dosa besar itu apa? Kalau melihat gampangnya adalah dosa-dosa besar. Contohnya adalah yang sebagaimana dikumpulkan oleh sebagian ulama dalam buku mereka yang diberi judul al-kabair, dosa-dosa besar. Di antaranya yang ditulis oleh Al Imam Azzahabi rahimahullahu rahmatan wasiah.
(11:00) Ya, beliau mengumpulkan sekian banyak dosa. Ee apa itu dosa besar? Ciri dosa besar adalah setiap dosa yang apabila dilakukan ada ancaman neraka. Ya, setiap dosa yang apabila dilakukan akan diancam dengan apa? Neraka. atau diancam dengan hukuman berat di dunia. diancam dengan neraka ya, diancam dengan hukuman berat di dunia atau dilaknat oleh Allah Subhanahu wa taala ataupun oleh Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Ya,
(12:10) itu ciri dosa besar diancam dengan apa tadi? Neraka. Kemudian apa tadi? Ada hukuman berat di dunia. Hukuman berat di dunia contohnya apa? Rajam. Qisos. Qisos. Bukan bukan hanya qisos. Wal anfu bil anfi wasinu bisinni. merusak hidung dibalas hidungnya atau menjatuhkan gigi dibalas giginya. Bukan hanya itu, tapi sampai pada taraf hukuman apa? Mati.
(12:53) Kalau sampai diancam hukuman mati ini berarti dosa dosa besar. Atau ee potong tangan hudud ya. Misalnya selain hukuman qisas, hukuman potong tangan, mencuri, dan yang lainnya. Atau tadi apa di apa tadi saya bilang bukan setelah dilaknat eh dilaknat oleh Allah namam dan juga Rasulullah sallallahu alaihi wasallam.
(13:31) Yang dilaknat itu banyak dosanya. bentuk dosanya. Misal laanallahu man dzabaha lighhairillah misal. Mudah-mudahan Allah atau sungguh Allah telah melaknat orang yang menyembelih hewan bukan untuk untuk Allah alias apa? alias untuk sesat sesajen. Oh, berarti sesajen itu bisa merusak roman romantisme.
(14:08) Jawabannya iya. Kalau ada orang bertanya, “Kok ayam-ayam saja?” Dia dua-duanya pelaku dosa besar. Nauzubillah minzalik. Yang suami juga pelaku dosa besar, istrinya juga dosa besar. Kita lihat runtang-runtung. Apa runtang-runtung ee ke mana-mana sama bareng gandengan ya Cipika ketemu langsung Cipika Cipiku wis pokoknya nanti makan pagi di Hotel Singapura ya kemudian makan siang di mana? Di ee Amerika ya giliran makan malam di Ita Italia.
(14:56) buang hajat di desa sudah kembali ke desanya kan itu kerjaannya muter-muter kayak gitu. Maka kita katakan ah wahai para Bapak dan Ibu dan juga pemirsa sekalian bahwa romantisme itu ada yang romantisme asli, ada yang romantisme palsu. Romantisme asli itu akan terbawa dan dibawa sampai hari kiamat.
(15:35) Kebersamaan seorang suami dengan seorang istri itu akan sampai pada hari kiamat. Sementara romantis romantisme palsu itu hanya cukup di dunia. Mereka bisa saja saling mencintai padahal sama-sama pelaku dosa. Pelaku dosa besar. Nauzubillah min dalalik ya. Ke mana-mana sama suami dan istri. Padahal sama-sama pelaku dosa besar. Nauzubillah minzalik. Mudah-mudahan Allah melindungi kita, keluarga kita, anak-anak keturunan kita, kaum muslimin semuanya dari ee kondisi yang tidak baik semacam ini.
(16:16) Ini menjauhkan kita dari dosa besar. Kita katakan tadi ada romantisme asli, ada romantisnya apa? palsu. Kalau menurut Bapak Ibu, romantismenya Abu Jahal dengan istrinya itu romantise romantisme palsu ataukah asli? Kok tahu bagaimana? Tidak toh keduanya kan kompak sekali dalam apa kok Abu Jahal? Abu Lahab ya yang disebut di dalam Al-Qur’an ya.
(16:53) Bagaimana tidak keduanya itu sangat kompak dalam memusuhi siapa? Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam. Sampai turun satu surat penuh tentang keluarga ini. Nauzubillah minzalik. Kapan turunnya? Di akhir Islam atau di awal Islam? Di awal Islam yaitu surah Al-Lahab. yang menegaskan bahwa Abu Lahab akan celaka.
(17:30) Tabbat yada abi lahabi watab ma agnau mauhu w kasab. Sungguh celaka kedua tangan Abu Lahab dan sungguh dia sangat celaka. Tidak akan bermanfaat baginya harta dan juga apa yang dia usahakan. Fi gimana? Eh ma agnahu mauhu w kasab sayasla naon sayasla narong data lahab sayasla naron dzata lahab dia kelak akan masuk ke dalam neraka yang bergejolak wamroatuhu hammalatal khat ini kerja sama nih.
(18:19) Sementara istrinya adalah pengusung api eh pengusung kayu kayu bakar. Jadi ini kromantisme romantisme yang palsu. Mereka berdua kerja samanya dalam mengganggu Rasulullah sallallahu alaihi wasallam ini luar biasa. Tapi berakhir pada kecelakaan di hari kiamat. Ini romantisme palsu. Kalau kita ingin melihat romantisme asli, ya seperti yang disampaikan oleh ustazuna yaitu keromantis keromantismean atau romantisnya Rasulullah sallallahu alaihi wasallam dengan para istri beliau ya radhiallahu taala anhunna ajmain.
(19:07) Ibunda kaum mukminin itu romantisme asli dan juga romantisme palsu. Maka kita jangan terkecoh dengan romantisme yang dilakukan oleh orang-orang kufar ya yang mereka tidak memeluk agamanya Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Karena mereka dengan tidak memeluk agama Rasulullah sallallahu alaihi wasallam berarti telah melakukan sebuah dosa yang sangat besar yaitu apa? Kekufuran.
(19:45) Ya, mungkin kata kalau sebagian pernah melihat mungkin pas enggak sengaja ngelihat bagaimana mereka berduaan, berwisata jauh sampai ke luar negeri, sampai di negara Indo Indonesia, bagaimana romantisnya mereka ya dan seterusnya dan seterusnya. Ee ini adalah romantisme palsu ya.
(20:14) Gak usah terkecoh, tidak usah apa terkecoh dengan hal-hal yang semacam itu. Maka romantisme yang asli itu romantisme yang bagaimana? Yang dibangun di atas ketakwaan. Sedangkan yang tidak dibangun di atas ketakwaan adalah romantisme palsu. Kita ulangi ya. Kayaknya terlalu banyak yang ditangkap. Satu, bahwasanya yang akan kita bahas adalah apa? Sebab-sebab perkara-perkara yang bisa merusak apa? Romantisme dalam keluarga.
(20:51) Ya, dalilnya apa? Satu hadis yang disampaikan oleh Rasul sallallahu alaihi wasallam, “Tidaklah ada dua orang yang saling mencinta karena siapa?” karena Allah kemudian berpisah kecuali pasti karena apa? Dosa yang dilakukan oleh salah satu dari keduanya. Kemudian dia kemudian dia ya kemudian tadi kita komentari itu kalau dosanya kecil bagaimana kalau besar itu kalau pelakunya salah satu.
(21:23) Bagaimana kalau dua-duanya ya? Kemudian kita bawa hadis ini ke dalam keluarga ya, dalam ee romantisme berkeluarga. Maka dosa yang dikerjakan oleh salah satu suami itu bisa e salah satu pasangan entah suami ataupun apa istri itu bisa saja me merusak hubungan rumah tangga. Dan ingat sebagaimana sebagaimana ketaatan terjadi di tiga tempat.
(22:02) Ketaan ketaatan terjadi di mana? Tiga tempat. Ini ada hadiah ada. Demikian pula dosa terjadi di tiga tempat. ini mau yang saya tanya ibu-ibu terlebih dahulu atau Bapak-bapak belakangan? Oh, ya sudah. Alternatif kedua, Bapak-bapak ngalah atau Ibu-ibu dahulu? Ibu-ibu dahulu. Pertanyaan kepada ibu-ibu, sebagaimana ketaatan terjadi di tiga tempat, dosa pun terjadi di tiga tempat. Sebutkan tiga tempat itu.
(22:51) Ada yang bisa? Ayo silakan semuanya boleh tunjuk jari, tidak terkecuali termasuk istri orang ini kan. Loh, gak tahu. Belum tentu bisa jawab juga. Silakan. Ada tiga tempat terjadinya dosa sebagaimana ketaatan juga terjadi di mana? Di tiga tempat. Ah, tafadolu tafadol. Silakan, Ibu. Nah, ini mikrofon di depan atau I. Bismillah. Dicoba, Ustaz. Iya, silakan.
(23:45) ee di tiga tempat dosa terjadi ee melalui pikiran, perkataan, dan perbuatan. I ee boleh. Betul. Barakallahu fikum. Ee sedikit saja salah tapi gak apa-apa. E sedikit saja kurang tepat tapi gak apa-apa. Barakallah fik. Dosa itu terjadi di lisan. Jadi ada kesalahan lisan. Sebagaimana romantisme pakai lisan, dosa juga bisa pakai lisan.
(24:23) Ya, contoh dosa lisan yang dilakukan oleh sebagian istri sama juga sebagian suami adalah kufur nikmat. Ya kan? Suaminya sudah baik, bukannya dipuji, bukannya terima kasih, malah dia apa? Tetap aja disalahkan. sudah ngambil jemuran karena hujan deras tiba-tiba jatuh salah satu apa? Jemuran pakaian kesayangan istri.
(24:58) Istrinya naudubillah minzalik mengatakan gitu aja enggak becus. Astagfirullah. Padahal yang jatuh cuma satu, yang lain selamat. Ini adalah dosa lisan ya. atau berkata kasar kepada suaminya atau berkata kasar kepada istrinya ini akan meretakkan hubungan. Mudah-mudahan Allah memaafkan kita semuanya. Allahum amin. Atau bisa juga terjadi dengan perbuatan perkataan kemudian apa? Perbuatan.
(25:32) Ya, entah itu kalau dibahas di dalam apa namanya pembahasan kerumah tanggaan, kadang suami saking cemburunya bongkar-bongkar HP istri ya atau sang istri saking cemburunya bongkar-bongkar berkas-berkasnya apa? suami sampai berkas pekerjaan semua dibongkar ada surat apa saja ya dicurigai sama dia.
(26:08) Nah, ini adalah perbuatan ya perbuatan. Atau sengaja membuat suami kapok misalnya dengan perbuatannya ya banting piringlah atau membuat istri kapok dengan memukullah, menendanglah. Nauzubillah minzalik ya. berbuat kasar, menempeleng, nauzubillah minzalik. Ini dengan perbuatan atau kalau istri bisa saja dengan senjata rahasia dia, cabe, ya kan biar kapok suaminya.
(26:44) Masakannya dibuat apa? Dibuat pedas. Ya, begitu dimakan langsung ngos-ngosan suaminya. Sengaja. Senang banget kalau lihat suaminya apa? kesakitan misalnya atau sebaliknya ini dengan perbuatan. Dan satu lagi yang tidak kalah penting dosa itu kesalahan itu bisa dilakukan dengan apa? Hati kalb dengan kalbu ya suudon terhadap apa? Suami berprasangka buruk atau suudon atau berprasangka buruk dengan istri dan seterusnya.
(27:32) Sebagaimana amal saleh dilakukan di tiga tempat, yaitu lisan, ee anggota tubuh dan juga kalbu. Demikian juga kemaksiatan dilakukan dengan tiga tiga tempat. Ini hadiahnya nanti ya berarti ya. Heeh. Diamankan terlebih dahulu berarti. Yang mana Pak Idam? yang tas ataukah yang buku atau silakan antum. Masyaallah. Barakallah fik. Kita lanjutkan, ya. Kemudian kita tadi sampaikan di antara kesalahan-kesalahan dosa-dosa yang merusak adalah dosa-dosa apa? Besar.
(28:25) Ya, dosa-dosa besar itu bisa dilakukan di tiga tiga tempat tersebut. Nah, ini semakin besar dosa berarti semakin besar efek untuk merusak tatanan rumah tangga. Ya, wallahu taala alam b aswab. Kemudian kita tadi sampaikan bahwa romantisme ada yang palsu, ada yang asli, ya kan? Yang asli akan dibawa sampai kelak di hari kiamat. Ya, di mana romantisme itu terbangun di atas apa? Ketak ketakwaan.
(29:04) Ketika nanti pasangan suami atau istri dan anak-anak mereka salah satunya masuk ke dalam surga atau semuanya sudah masuk ke dalam surga. Ternyata tingkatannya apa? Berbeda-beda. Ada yang suaminya kurang rajin beribadah, istrinya yang rajin beribadah dan lebih banyak diterima amalannya oleh Allah misalnya.
(29:35) maka dia akan diangkat oleh Allah, akan diangkat di tempat yang tinggi. Sementara suaminya agak bawah. Atau sebaliknya atau anaknya ya, anaknya baca Qurannya lebih banyak. Kok bisa? Karena dia hafal Quran. Jadi proses menghafal kan butuh baca yang banyak, butuh murajaah. Sementara kita belum ada yang kita murajaah ya. Yang dimurajaah tiga surat aja.
(30:08) Nah, sudah gitu bacanya jarang ya. Sehingga anaknya mungkin ada di tempat yang tinggi, bapak ibunya ada di bawahnya. Maka yang seperti ini ada dua kemungkinan perlakuan berdasarkan firman Allah Taala. Walladzina amanu watabaathum durriyatuhum biimanin alhaqna bihim dzurriyatahum w alatna hum min amalihim minai.
(30:39) dan orang-orang yang beriman kemudian diikuti oleh keturunan-keturunan mereka, keluarga mereka dalam keimanan, maka akan kami satukan mereka dengan keturunan-keturunan mereka, dengan keluarga besarnya dan tidak akan kami kurangi pahala mereka sedikit pun. Itu akan dipertemukan. Hanya ada dua kemungkinan.
(31:05) yang atas untuk dipertemukan ditarik ke bawah atau yang bawah ditarik ke atas yang kita inginkan yang mana? Yang bawah ke atas. Dan itulah memang yang terjadi kepemurahan siapa? Allah Taala. Bukan yang atas ditarik ke bawah. Kata Allah Taala, “Wama alatnaahum min amalihim minai.” Kami enggak akan kurangi amalan mereka.
(31:45) Nah, inilah romantisme yang berujung di akhirat. Tapi kalau romantisme itu hanya palsu, apa yang terjadi? Mereka akan menjadi musuh satu sama lain. Kata Allah Taala, “Alaku yaumaidin ba’duhum liba’din aduwu illal muttaqin.” H dan al-akhilla, orang-orang yang bersekutu, orang-orang yang tadinya bersama-sama, bekerja sama, ngelompok, ngegeng, apalagi sesirkelan sirkelan ya ee bestian zaman sekarang. Bestian itu senya besti dari kata apa? Saya enggak paham.
(32:35) Belanda best friend. Oh, disingkat jadi besti. Oh, gitu. Masyaallah. Tak kira bahasa apa, nggih? Bestian ya. Temenan baik ya mungkin gitu ya. Kroni. Orang-orang yang tadinya seperti itu. Yaumaidzin kelak pada hari kiamat ba’duhum liba’din. Mereka saling aduwun akan menjadi apa? Musuh. Satu sama lain akan menuduh.
(33:13) Ini loh orang-orang yang dulu menyesatkan saya itu. Ini yang satu yang menjawab loh. Ah mereka yang mengikuti saya kok. Saya enggak ngajak-ngajak ya. Mereka saling bermusuhan ya. Kecuali orang-orang yang dulu bersama. Orang-orang yang dulu berteman, orang-orang yang dulu saling berkasih sayang. berlandaskan takwa. Ini yang harus kita perhatikan.
(33:50) Makanya sering saya kalau diminta nasihat untuk sebuah pernikahan biasanya saya selipkan bahwa modal terbesar dalam berumah tangga adalah apa? Takwa. Ya, ini modal terbesar untuk berumah tangga. Saya sering selipkan dan ini nanti akan berakhir pada kebahagiaan di di akhirat. Jadi romantismenya langsung berlanjut terus ya sampai di surga bersama-sama.
(34:28) Tapi kalau semacam Abu Lahab dan siapa? Siapa namanya istrinya? Ummu Jamil ya itu gak akan bisa romantis di dalam neraka meskipun berjajar, meskipun bersanding gak akan bisa. Nauzubillah min dalalik. Baik, ini yang akan kita bahas yaitu apa? Tentang kesalahan atau tentang perkara yang ee merusak romantisme dalam rumah tangga di hadapan kita.
(35:04) Berarti ada dua jenis kesalahan, bukan besar dan kecilnya, tapi kesalahan yang kadang dilakukan oleh pihak suami, kadang dilakukan oleh pihak istri. Ada satu buku, saya kira sudah diterjemahkan insyaallah taala. Judulnya adalah Rasail fizzawaj wal hayati azzaujiah. Ini risalah semacam tulisan-tulisan, kumpulan tulisan dalam masalah pernikahan dan kehidupan suami istri.
(35:42) Ya, kehidupan suami istri di situ membahas tentang kesalahan-kesalahan yang ada dalam memahami sebuah rumah tangga. Kemudian juga tentang kesalahan-kesalahan pihak suami dan juga kesalahan-kesalahan pihak istri. Tersisa bagi kita dua sesi. Kalau gak satu sesi ya setelah ini ya ini berakhir berarti tinggal satu sesi. Betul. Nah.
(36:14) Nah, terserah pada Bapak dan Ibu kesalahan siapa yang akan kita bongkar terlebih dahulu. Senang ya kesalahan suami nih mau dibongkar. Setuju Bapak-bapak gak apa-apa kita ngalah nanti terakhir kita sebutkan. Baik, insyaallahu taala kita akan masuk pada sebagian kesalahan yang dilakukan oleh ee pihak suami.
(36:54) Tentu tidak bisa ee apa namanya? Tidak bisa semua kesalahan kita sebutkan. Apalagi ini yang untuk suami kan cuma tinggal berapa menit ya kan. Heeh. Masyaallah. Jadi sedikit saja yang akan kita ee sebutkan insyaallahu taala. Kalau di dalam kitab yang saya miliki ada mulai halaman 109 ya, kitab aslinya ya 1009.
(37:24) Kesalahan istri besok waktunya biar lebih luas ya kan. Insyaallah kita ngalah aja Bapak-bapak ya. Insyaallah. Baik. Di antara kesalahan suami ya. Di antara kesalahan yang dilakukan oleh seorang suami ketika sudah menikah, ya. ketika sudah menikah. Yang pertama adalah dan ini sangat penting, sikap suami menyepelekan atau sikap suami menjadi kurang perhatian terhadap orang tua.
(38:09) Orang tua siapa? orang tua suami ya. Jadi begitu menikah sudah kayaknya suami sudah lupa, sudah dapat kekasih apa? Kekasih baru. Sehingga ketika orang tuanya meminta tolong atau minta bantuan, jawabannya pasti apa? sibuk lagi dengan istri, lagi ngurusi keluarga. Jadi, dia melupakan ee perhatian dia terhadap orang tua.
(38:47) Dan ini adalah merupakan bentuk kesalahan sebagian suami ya. Karena walaupun walau bagaimanapun seorang laki-laki dia tetap harus bertanggung jawab terhadap kebaikan. dan kemaslahatan orang orang tua ini termasuk kedurakaan. Jadi jangan dianggap sepele yang seperti ini. Hilang jadi romantisme. Kalau seorang suami itu melalaikan kewajiban dia terhadap orang tua.
(39:20) Maka yang masih punya orang tua coba tingkatkan perhatian antum. terutama suami perhatian antum kepada bapak ibu antum bapak antum ibu antum layani mereka dengan baik ya tetap berikan mereka hak bahkan seakan-akan antum kayak enggak berkurang sedikitp sama orang tua tetap aja baik ya masyaallah saya kenal dengan seorang dai di satu wilayah sebut saja.
(40:03) Kalau dia lagi ngisi pengajian selesai malam dia kemudian malam itu langsung menuju ke tempat orang tuanya jam 09.00 sebut saja di satu wilayah di Jogja. Kemudian dia menuju keluar Jogja karena apa? Orang tuanya itu sulit tidur kecuali kalau dipijat-pijat sama ustaz tadi ya. Dilelus-lus kakinya. Nanti jam .00 malam sudah balik ke Jogja.
(40:39) Ya padahal butuh waktu itu Jogja mungkin sekitar 2 jam atau 2 seteng jam besok pagi dia sudah ngisi lagi. Ya. Hafidahullah hafidahullahu ee taala. Mudah-mudahan Allah menjaga beliau. Masih ada sekarang gak saya sebutkan nama ya. Dan tentu ini salah satu guru kami ya, guru kita di di Jogja masih ada. Masyaallah hafidahullah wa taala berusaha. Maka coba tingkatkan.
(41:13) Kalau ada semacam kemarin kita setelah nikah apalagi ditambah punya apa? Punya anak, orang tua menjadi semakin apa? Menjauh. Kalau memang tidak bisa menengok sekarang masyaallah ada media bisa apa telepon ya berkirim ee paket ya yang kira-kira menyenangkan hati hati orang tua. Baik, ini yang pertama. Adapun istri tentu harus berperan.
(41:45) dia harus menasihati suaminya apabila terlihat pada ee suaminya kesalahan yang semacam yang semacam ini. Ee yang kedua, di antara kesalahan antara yang dilakukan oleh suami adalah disebutkan di sini adalah kurang sungguh-sungguhnya suami dalam usaha untuk menyatukan antara istri dan mertua. Ini antara istri dengan ibu atau bapaknya.
(42:25) Kita ketahui bersama bahwa terkadang apabila pernikahan itu sudah terjadi ya mudah-mudahan Allah mudahkan bagi kita semuanya maka akan terjadi kecemburuan. Ibu kita akan cemburu dengan siapa? Dengan istri kita. Karena seakan istri kita itu adalah merebut anak kesayangannya. Makanya dulu ibu saya masyaallah ketika kakak saya mau nikah tensinya 200 ya masih bisa jalan ke sana kemari subhan rahimahullah tapi dia pusing mengeluhkan pusing setelah ditensi 200 kakak laki-laki saya rahimahullah rahimahullah jadi ternyata memang ada sisi berat bagi
(43:15) seorang ibu ketika melepas anak laki-laki. untuk menikah sebagaimana beratnya seorang istri untuk melepas suami nikah lagi kan gitu [Tertawa] ya. Ini semua ibu-ibu hafal ya suaraannya ya. Kalau istri biasanya hafal tuh draman suami. Itu nanti di satu pembahasan, di salah satu pembahasan sebetulnya adalah kecemburuan yang sangat apa? Sangat membabi buta ya.
(44:02) Tapi itu mungkin tidak bisa kita ee pelajari semuanya insyaallah. Faala kullial terkadang terjadi konflik antara ibu kita dengan menantu perempuannya ya. Nah, kesalahan suami adalah membiarkan itu berlalu begitu saja tanpa ada usaha untuk apa? Meminimalisasi. Ya. Maka seorang suami harus berusaha untuk meminimalisasi konflik yang terjadi antara istrinya dengan ibunya.
(44:39) Entah itu dengan ee terkadang kalau perlu ya dan ini sangat perlu berbohong dalam tanda petik. misal ya mengirim hadiah ibunya dikasih hadiah bilang, “Bu, ini hadiah dari istri ya kan padahal dia sendiri yang belikan. Tapi kalau bisa istri juga dikontak, “Dek, aku mauembelikan hadiah untuk ibu. Nanti tak bilang dari kamu ya.” Nah, suami istri ini harus kerja sama ini.
(45:23) Jangan pula istri mengatakan, “Enggak mau, sudah sakit hati aku.” Ingat, tadi sudah ada pelajaran dari Ustaz Abdullah. Mema maafkan kontak dulu istrinya, “Dik, ini ada hadiah. Nanti tak bilang dari kamu, ya.” Oh, giih. Mas, siap. Sehingga nanti kalau ibunya bilang, “Terima kasih yo, Nduk, kirimannya. Ibu-ibu jangan kiriman yang mana, Bu?” Aduh, konangan itu.
(45:53) Ya kan? Hatta sampe pun berbohong seperti itu boleh untuk menyelesaikan apa? Konflik. Dan juga sebaliknya kalau pihak yang aktif itu adalah istrinya. Ibunya sudah berusaha apa? mendekati menantunya. Tapi menantunya yang cemburunya enggak ketulungan. Nauzubillah min dalalik. Mungkin suatu saat dia memberikan hadiah untuk istrinya.
(46:18) Bilang dari siapa? Ibunya. Jadi mana yang bisa diajak kerja sama? Ajak kerja sama untuk menaklukkan yang kecemburuannya apa? Maksimal. Demikian seterusnya. Ya, ini namanya berbohong untuk me mendamaikan. Ya, pernah ditanya oleh ee seorang kepada Syekh bin Bas ketika dia orang itu berusaha menamaikan dua orang yang ber sengketa, berselisih.
(46:48) Kata dia kepada Syekh bin Bas, eh Syekh katanya, “Saya tadi melakukan dusta kepada teman saya untuk mendamaikan. Apakah yang saya lakukan itu salah?” Ya, Syekh. Kata Syekh bin Bas, in ada faud. Kalau keduanya kembali berselisih, ulangi bohongmu. Ulangi apao bohongmu. In ada faud.
(47:17) Kalau keduanya kembali berselisih, gak apa-apa bohong lagi. Ini salah satu bohong yang di perbolehkan di dalam agama Islam. Ya, bohong untuk menyelesaikan apa tadi? perselisihan di antara dua orang. Kemudian bohongnya seorang suami kepada istrinya untuk maslahat yang rojihah ya. Maslahat yang lebih besar. Bukan setiap hari diisi dengan kebohongan. Mau ke mana, Mas? Anu ada rapat.
(47:51) Padahal cuma ngumpul sama teman-temannya. Ya kan? Enggak pulang-pulang, Mas. Lagi rapat nih. Rapat di mana? Rapat di masjid. Salatnya rapat. Setelah itu di masjid mundur enggak pulang-pulang misalnya main HP ya dan seterusnya. Ini gak benar bohong yang seperti ini. Bohong untuk maslahat atau bohong dalam pertempuran. Ya, dalam rangka menipu musuh ini boleh. Nah, baik.
(48:22) Nah, ini kesalahan yang kedua bagi Bapak-bapak ya. Kurangnya keseriusan dalam menyelesaikan konflik yang ada di antara ibu kita dengan siapa? Dengan istri ya. Maka ini perlu di diperhatikan dan ini banyak terjadi sifat seperti ini atau sikap atau kejadian seperti ini karena memang terkadang menimbulkan apa? Kecemburuan.
(49:00) Yang ketiga adalah kesalahan yang ketiga ee suudon yang berlebih pada istri. Suudon yang berlebih pada istri. Ini penyakit ini. Masyaallah. Nauzubillah minzalik. sampai segala sesuatu diindikasi dan istrinya orang baik. Istrinya orang baik. Dia bukan orang yang buruk tapi suaminya was-was.
(49:35) Berawal dari kecemburuan dia yang melampaui batas, akhirnya muncul apa? Waswas. Kalau ditinggal pergi oleh suaminya pulang, pintunya melimping sitik. Wi melimping itu apa namanya? Menga. Menga itu ya melimping. Nopo Pak Anto? Menga niku melimping sedikit apa terbuka sedikit. Itu sudah curiga. Siapa yang tadi masuk di sini? Katanya ada apa ini? Padahal yang masuk ya si Bejo kucingnya yang keluar keluar masuk. ini terlalu suudon yang semacam ini.
(50:16) Dan saya pernah menjumpai seorang jemaah kaum muslimin itu seperti itu sampai menuduh dia khawatir istrinya berzina gitu. Gara-gara pulang saya lihat pintunya sudah buka, Ustaz katanya. Dan di situ ada, mohon maaf, ada celana anak saya yang ketika saya cium, mohon maaf bau air laki-laki ya. Cuma bau saja.
(50:48) Padahal bau air laki-laki bisa saja bau apa? Kaporit. Bisa saja seperti itu ya. Dan istrinya gak ada masalah. Orang baik masyaallah tapi dia berlebihan. Dan itu dalam beberapa hal sudah saya bilang, “Antum kalau memang ragu-ragu ya banyak berlindung pada Allah. Kalau memang masih ragu-ragu ya coba pasang CCTV ya.
(51:15) Kalau memang ragu-ragu kalau gak jangan larutkan diri antum dalam ke apa namanya? Keburuk sangkaan semacam itu. Ini setan ini. Nah, ini di antara apa? ee kesalahan yang dilakukan oleh oleh suami. Di sisi lain ada kesalahan yang keempat yang dilakukan juga oleh suami adalah tidak pencemburu, kurang cemburunya. Ya. Jadi cemburu itu ada cemburu yang terpuji, ada cemburu yang tercela.
(51:53) Yang terpuji itu bagaimana? yang menghalangi istrinya untuk melakukan perbuatan dosa. Dia enggak ingin istrinya ikhtilaf campur dengan kaum pria. Sehingga kalau berpapasan dengan kaum pria, rombongan kaum pria, dia gandeng istrinya pindahkan ke arah sisi yang tidak langsung berhadapan dengan kaum pria tersebut. Misalnya dijaga istrinya, ya.
(52:23) atau melihat bahwasanya ada sebuah acara yang nanti istrinya itu akan bercampur dengan kaum pria banyak, maka diarahkan, “Dik, enggak usah ikut karena di situ banyak lagi banyak laki-laki.” Ini kecemburuan. Kecemburuan juga dilakukan, Dik. Mbok pakaiannya yang rapat, yang nutup apa? Aurat.
(52:50) Ini berarti adalah kecemburuan yang posi positif ya. yang menjaga istrinya untuk melakukan kesa kesalahan. Adapun kecemburuan yang merupakan kesalahan itu adalah kecemburuan. Mohon maaf yang kita sampaikan tadi tidak ada cemburu. Jadi istrinya pakai pakaian yang menampakkan aurat atau membentuk tubuhnya keluar rumah dia biarkan.
(53:26) Misalnya pakai baju tapi setengah betis ya. Jadi kelihatan sebagian kakinya nyapu di pelataran dibiarkan saja. Ini namanya tidak punya cemburu. Sementara dia duduk di depan apa? Di depan emper rumahnya sambil nyeruput kopi ya kan. itu, Dik, Dik, yang sebelah kanan itu belum disapu. Wah, gitu kan. Sempa istrinya cuma pakai apa? Baju yang menampakkan sebagian betisnya atau mungkin baju yang sempit atau mungkin pakaian tidur yang tipis ya.
(54:01) pergi ke pasar cuma pakai baju yang tipis yang tadi malam digunakan untuk tidur sehingga menampakkan pakaian-pakaian yang dikenakan di dalam baju tersebut. Entah itu yang warnanya batik, entah itu warn lorek dan seterusnya. Ini namanya kurang cemburu. Ini adalah kesalahan kesalahan suami. Ya.
(54:25) Dan cemburu itu adalah sifat yang positif ya. Cemburu adalah sifat yang positif. Demikian juga tidak membiarkan atau terkadang seorang pria itu membiarkan istrinya ngobrol begitu saja dengan kaum kaum pria tanpa alasan yang yang jelas. Ya. Nah, adapun menyapa warga ketika jalan, monggo, Pak. Itu wajar supaya kita tidak dianggap makhluk aneh, ibu-ibu terutama yang pakai cadar ya.
(54:59) masuk kampung-kampung diam aja ini makhluk opo iki ya kan karena di sebagian kampung hal itu masih apa masih aneh sampai sekarang ya maka ada tidak ada salahnya menyapa asalamualaikum monggo Pak nerek Langkung nyuwun sewu opo nuwun sewu nyuwun sos sewu ya disapa ya karena kita tidak mungkin memberikan senyuman Senyuman enggak kelihatan.
(55:31) Walaupun terkadang kelihatan lewat mata, tapi butuh kata-kata. Yang seperti ini kita dukung ya. Jangan kemudian malah saking cemburunya besok lagi naik lewat di depan bapak-bapak menengong gitu ya. Itu terlalu ekstrem dalam kecemburuan ya. Dan yang salah juga adalah tadi tidak punya rasa cemburu. Wallahu taala alam bih as. Atau dia tergabung dalam grup yang campur antara laki-laki perem perempuan dibiarkan saja.
(56:05) Di situ ada grup jegegakegek ya, guyon dan yang lain-lain. Laki-laki dan perempuan dibiarkan saja. Ini namanya kurang cembu cemburuan. tidak memiliki rasa cemburu. Wallahu taala alam bi asawab. Kemudian kesalahan yang kelima dan ini yang terakhir di kesempatan ee petang hari ini. Adapun selanjutnya saya sangat sarankan Bapak-bapak punya Ibu-ibu punya terjemahan buku ini.
(56:38) Saya gak tahu ee sudah sekilas dulu pernah saya ketahui ada terjemahan karangan Syekh Muhammad bin Ibrahim Al-Habad. Ya, kesalahan suami, kesalahan istri kayaknya ada. Buku ini bagus. Masyaallah taala. Apa kesalahan selanjutnya? Meng menghina istri. Menganggap istri itu hina. Tidak pernah memujinya. Ya, kalau melakukan sesuatu enggak pernah dipuji, diejek terus.
(57:09) Ya, entah itu dari postur tubuhnya, entah itu dari kecantikannya, entah itu dari pekerjaannya, entah itu dari jasa-jasanya, gak pernah dia punya diejek terus. Termasuk dari keturunannya, ya, bapak ibunya diejek. Ini adalah kesalahan suami. Gak boleh seorang muslim menghina saudaranya. Ya, sebagaimana tidak boleh seorang suami menghina istrinya. Ya, wallahu taala aamu bwab.
(57:43) Mudah-mudahan yang sedikit ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Insyaallah pada kesempatan yang terakhir kita akan menyampaikan ee apa namanya kesalahan-kesalahan istri dalam waktu yang full ya. hampir 1 seteng jam. Kalau ini kan setengah jam saja. Demikian yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan bermanfaat ya. Wasallallahu ala nabiina Muhammad walhamdulillahi rabbil alamin.
(58:15) Subhanakallahumma wabihamdik ashadu alla ilahailla anta astagfiruka waubu ilaik. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullah. Roja TV [Musik] simak radio Rojo Bogor 100.1 FM Radio Roja Majalengka 93.1 FM, Radio Roja Palu 111,8 FM dan Radio Roja Bandung 104.3 FM.


Kajian

pada

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *