(6) [LIVE] Ustadz Abu Yahya Badru Salam, Lc. -Al – Lu’Lu Wal Marjan – YouTube
Transcript:
(00:01) 93.1 FM, Radio Rojalu 101,8 FM dan Radio Roja Bandung 104.3 FM. Menebar cahaya sunah. Inalhamdulillah nahmaduhufir RJ TV, saluran tilawah Alquran dan kajian Islam. [Musik] Warahmatullahi wabarakatuh. Inalhamdalillah nahmaduhu wasastain’inuhu wastagfiruh wa naud nauzubillahi min syururi anfusina wamati amalina man yadhillah fala mudillalah waman yudlil fala hadiyaalah ashadu alla ilahaillallah wahdahu la syarikalah wa ashadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh
(01:13) [Musik] Q Allahu Taala fi kitabihin karim. Ya ayyuhalladzina amanutqulaha haqqa tuqatih wala tamutunna illa wa antum muslimun. Amma ba’d. Kita lanjutkan ibu-ibu sekalian kitab Allu wal marjannya. Kita masuk hadis ke-68 ya. Bab bayan giladi tahrimi isbalil izar wal manni biliahanfiqah bil halif waniina la yukallimuhumullah yaumalqiamah wuru ilaihim wala yuzakkihim walahumzabun alim.
(02:06) Bab penjelasan tentang beratnya keharaman isbal. Apa itu isbal? Isbal itu memakai kain ya melebihi mata kaki. Tapi ini khusus laki-laki gitu. Kalau untuk wanita justru diharuskan ya. Dan beratnya keharaman alman bilatiyah yaitu mengungkit-ngungkit pemberian. bil halif dan melariskan barang dagangan dengan sumpah dusta.
(02:58) Dan penjelasan tentang tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak akan dilihat oleh Allah, tidak akan disucikan dan bagi mereka azab yang pedih. Hadis 68. Hadis Abi Hurairah radhiallahu anhu qal qala Rasulullahi sallallahu alaihi wasallam. La yurullahu ilaihim yaumalqiamah yuzakkiihim walahumabun alim.
(03:37) Rulun lahu fadl maqahu min ibniil. Warajulun bay imamahu yubuhu minam minulun aqatahu baal asr faq wallahilladzi la ilaha ghairuh laqad aitu biha kad wa kad fasaddaqahu rajulun tumma qoa hadil ayah akir wukimullah waiqiamati wihim walahumzabun alim. Dalam surah Ali Imran dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda, “Ada tiga orang yang tidak akan dilihat oleh Allah pada hari kiamat, tidak akan disucikan,
(04:44) dan bagi mereka azab yang pedih.” Siapa saja? Yang pertama, seorang laki-laki yang memiliki kelebihan air di jalan. Namun ia tidak mau memberikan kepada Ibnu Sabil. Ibnu Sabil itu musafir, Ibu, ya, yang sedang membutuhkan. Yang kedua, seorang yang membaiat imamnya, pemimpinnya. Di mana ia membaiatnya hanya untuk karena dunia saja, karena pengin dikasih kedudukan misalnya. Jika ia diberi dunia dia rida.
(05:30) Jika tidak diberi dunia dia marah. Ya. Dan seseorang yang ketiga, seseorang yang menjual barang dagangannya setelah asar. Lalu ia bersumpah, “Demi Allah yang tidak ada ilah selainnya, sungguh aku sudah memberinya dengan harga seginisegini padaku.” Enggak. Lalu dibenarkan oleh seseorang. Kemudian Rasulullah membacakan ayat ini.
(06:06) Innalladina yastaruna biaillahi waimanimamanan qolila. Sesungguhnya orang-orang yang membeli ya perjanjian dengan Allah dengan e dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang murah ya yang menjual apa namanya perjanjian Allah dengan sumpah-sumpah palsu maksudnya ya. Ulaika fil akhirah. Mereka nanti tidak akan mendapatkan apa? Keberuntungan di akhirat. W yukallimuhumullah.
(06:46) Allah pun tidak akan mau mengajak bicara mereka. Wuru ilaihim. Dan Allah pun tidak mau melihat kepada mereka. Ya. Yaumalqiamah pada hari kiamat. Wala yuzakkihim. Dan Allah tidak akan mensucikan mereka. Walahum adzabun alim. Dan bagi mereka azab yang pedih. Ya, nauzubillah minzalik. Ibu-ibu sekalian di sini Rasulullah sallallahu alaihi wasallam menyebutkan, Bu, ada tiga orang yang tidak akan dilihat oleh Allah dan tidak akan disucikan pada hari kiamat. Ya.
(07:32) Namun, Ibu-ibu, kalau kita kumpulkan hadis-hadis yang menyebutkan tentang orang-orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak akan dilihat oleh Allah, tidak akan disucikan oleh Allah, itu ada tiga hadis dan masing-masing disebutkan tiga orang. Berarti kalau tiga hadis ya dikali 3 berapa, Bu? 3 * 3 9 berarti ada 9 orang sebetul ya.
(08:05) Yang pertama hadis yang sudah kita bacakan ini. Yang pertama siapa tadi? Orang yang punya kelebihan air ya di perjalanan tapi enggak mau memberikan kepada musafir yang butuh air. Maka pada hari kiamat Allah akan berfirman kepada dia, “Hari ini aku akan cegah kamu dari karuniaku sebagaimana kamu dulu mencegah kelebihan harta kamu.” I.
(08:41) Yang kedua, siapa orang yang membaiat pemimpinnya hanya karena dunia? Kalau dikasih sama pemimpinnya ya dunia baru rida. Kalau enggak dikasih marah, ngambek. Ni banyak nih kayak ginian nih zaman sekarang nih. Yang ketiga, orang yang menjajakkan barang jualannya di waktu asar. Lalu ia bersumpah, “Demi Allah yang tidak ada ilah selainnya, aku sudah memberinya begini dan begini harganya.” Padahal bohong, enggak benar. Lalu ia dibenarkan.
(09:23) Yang keempat disebutkan dalam hadis riwayat Muslim dalam sahihnya Rasulullah sabdaatun la yukallimuhumullah wuru ilaihim yaumalqiamah wakkihim walahumabun alim. Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat. Tidak akan dilihat oleh Allah. Tidak akan disucikan oleh Allah dan bagi dia azab yang pedih.
(10:01) Siapa? Rajulun musbilun izarahu. Laki-laki yang pakaiannya musbil. Apa musbil tu kita sebutkan itu melebihi mata kaki. Itu yang keempat. Yang kelima, warajulun ya e musbil apa apa ee kata Rasulullah sahu was dalam Muslim itu yang keempat tadi almusbil izarahu almanan lima a yang kelima yaitu yang mengungkit-ngungkit pemberiannya ya. Yang keenam, almunafiq silatahu bil halifil kadib.
(10:51) Yaitu yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah-sumpah dusta. Ya. Kemudian yang ke berapa? Kej89. Ya ituu dalam hadis riwayat Ahmad dalam musnadnya di mana Rasulullah sahu alam b sabdaz salasatun tiga orang la yukallimuhumullah wala yuzakihim yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak akan disucikan oleh Allah. Siapa dia yang ke berapa? Ke ketujuh ya.
(11:32) Ketujuh, syikhun zanin. Orang tua rentak tapi masih suka berzina. Ya. Yang kedelapan, fakirun mustakbir. Orang fakir miskin tapi sombong. Yang kesembilan siapa? Malikun kadzab. seorang raja, seorang pemimpin, tapi suka berdusta. Iya. Nah, ini jadi semuanya ada sembilan.
(12:11) Kita akan bahas satu persatu, Ibu-ibu sekalian. Yang pertama tadi seorang laki-laki yang punya kelebihan air di perjalanan tapi tidak mau memberi kepada musafir yang membutuhkan. Kalau di padang pasir sana kan, Bu, mana ada ya toko misalnya yang jualan air. Enggak ada di zaman dulu ya. dia kehausan. Terus ada orang yang punya kelebihan air enggak mau dikasih.
(12:47) Wah, itu dosa besar itu di sisi Allah Subhanahu wa taala. Sampai disebutkan dalam riwayat Allah akan mengatakan kepada orang itu nanti pada hari kiamat, “Alyaum ya amnu fadli. Hari ini aku akan mencegah karuniaku kepadamu sebagaimana dahulu waktu di dunia. kamu mencegah kelebihan airmu kepada orang yang membutuhkan.
(13:21) Ya, sama halnya ibu-ibu dengan orang yang punya kelebihan harta lalu ada tetangganya yang susah dan sangat butuh datang minta bantuan. Padahal dia bisa bantu enggak mau bantu sama itu. Ya, makanya siapapun Ibu Bapak kalau kita punya kelebihan harta jangan koret, jangan apa namanya bakhil. Kalau ada saudara kita yang sangat membutuhkan harta untuk makan dan minum aja dia susah.
(13:59) Sementara kita masyaallah diberikan oleh Allah harta yang banyak, bisa makan enak ya. Kemudian kita enggak mau bantu orang yang susah tersebut yang sangat membutuhkan. Wallahi, Bu. Itu menunjukkan kita sebagai seorang muslim itu, Bu, pertama ya kita punya sifat bakhil. Yang kedua, kita tertipu oleh dunia. Yang ketiga, kita tidak punya jiwa sosial.
(14:32) Sesama muslim itu kan harus saling membantu. Kata Rasulullah wasam, “Apa?” “Al mukmin lil mukmin kalbunan yasyudu ba’duhu ba’d.” Mukmin dengan mukmin yang lain tuh seperti bangunan yang saling apa? Mengokohkan. Iya. Nah, itu dari itu, Bu. Makanya Islam itu melarang, Bu. kita punya sifat apa namanya individualis. Enggak mau bantu orang, enggak mau peduli sama sesama muslim yang susah.
(15:04) Iya. Kalau Allah berikan kepada kita kelebihan harta, bantu orang yang susah. Beri mereka yang sedang sangat membutuhkan. Kalau ternyata kita tidak mau memberinya padahal kita punya kelebihan. Waduh di hari kiamat repot. ditanya sama Allah Subhanahu wa taala, “Kenapa kamu tidak memberikan kelebihan hartamu? Kamu kan bisa bantu dia sementara dia sangat membutuhkan.
(15:35) ” Ya, ini ibu-ibu sekalian. Yang kedua, seorang yang membaiat pemimpinnya. Apa itu baiat, Ibu-ibu? Baiat itu artinya sumpah setia. Itu namanya baiat ya. Dan baiat itu hanya untuk pemimpin tertinggi saja, Bu. Bukan pemimpin kelompok atau yayasan atau jemaah tertentu. Bukan. Yang di di Indonesia ini kan masing-masing bikin kelompok, ketua kelompoknya dibaiat dianggap sebagai imam.
(16:19) Jelas ini baiat yang batil ya. Akhirnya banyak kelompok bikin apa? Bikin imam sendiri. Padahal mereka tidak punya wilayah kekuasaan, enggak punya sama sekali. Padahal Syekhul Islam Taimiyah sudah menjelaskan dan para ulama juga sudah menjelaskan siapa yang berhak dibaiat itu. Yang berhak dibaiat itu adalah pemimpin yang muslim yang punya wilayah kekuasaan yang jelas.
(16:50) dan punya kemampuan untuk menjalankan siasah syariah itu dia yang kita baiat. Nah, ketika ada seorang pemimpin muslim dia salat lima waktu maka yang ini kita baiat. Di Indonesia kan enggak ada sistem baiat, Ustaz. Kata Syekh Utsimin, kalau tidak ada sistem baiat, kewajiban kita meyakini dia pemimpin kita selama dia masih muslim.
(17:21) Nah, ketika kita membaiat pemimpin jangan karena dunia ya. Membaiat pemimpin muslim itu dalam rangka takarub kepada Allah. Dalam rangka mendekatkan diri kita kepada siapa? Kepada Allah Subhanahu wa taala. Jangan mengharapkan dunia. Ya.
(17:48) Maka Rasulullah sallallahu alaihi wasallam mengancam orang yang membaiat pemimpinnya hanya karena dunia. Kalau dikasih dunia baru rida. Kalau enggak dikasih ngambek, marah. Ya, zaman sekarang kan begitu, Pak. Banyak yang jadi orang penjilat-penjilat ya. Dia berharap pengin dikasih kekuasaan, kedudukan, dan yang lainnya. Kalau enggak dikasih-kasih, wah mengkritik terus kerjanya, Pak.
(18:22) Ya, kerjanya mengkritik aja. Pas dikasih kedudukan baru diam. Ya, subhanallah. Saudaraku seiman rahimani warahimakumullah jamian. Adapun kita ahlusunah wal jamaah yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, kita membaiat kepada pemimpin muslim yang masih salat karena takarub kepada Allah untuk mendekatkan diri kita kepada Allah. Itu sendiri sudah amal saleh yang besar di sisi Allah Subhanahu wa taala.
(18:57) Pemimpin mengasih enggak masih enggak masalah. Kita tetap baiat ya. Karena tujuan kita bukan pengin dikasih apa? Ke. Bukan. Tujuan kita hanya mengharapkan rida Allah semata. Saudaraku seiman. Ini yang kedua, Bu.
(19:23) Yang tidak akan diacak bicara oleh Allah, tidak akan dilihat oleh Allah pada hari kiamat dan tidak akan disucikan. Itu orang yang membaiat pemimpinnya karena dunia. Yang ketiga, siapa? orang yang menjajakkan jualannya setelah asar. Oh, berarti enggak boleh dong, Ustaz, berjualan setelah asar. Boleh, enggak apa-apa. Ya, tapi yang dimaksud oleh Rasulullah sallallahu alaihi wasallam di sini dia mengatakan begini, “Demi Allah, wah jualan bawa-bawa nama Allah.
(19:54) Demi Allah yang tidak ada ilah yang yang berhak diibadahi selain dia. Aku sudah memberinya dengan harga begini begini begini begini. Padahal enggak. Kenapa ibu-ibu? Bersumpah dusta di waktu asar itu berat di sisi Allah. Karena waktu asar itu adalah merupakan waktu yang sangat mulia sekarang. Makanya Allah bersumpah wal asr demi waktu asar.
(20:28) Makanya kata para ulama pelaksanaan lian. Lian itu apa sih? Lian sering melaknat. Lian itu terjadi ketika seorang suami melihat istrinya zina sama laki-laki, tapi dia enggak punya saksi. Ya, dia melihat istrinya zina sama laki-laki tapi enggak punya saksi. Dia laporkan ke siapa? Ke Qi.
(21:00) Qadi berkata, “Mana saksimu?” “Enggak punya.” “Tapi saya melihat dengan mata kepala.” Dilaksanakanlah mulaanah namanya. Saling melaknat dengan bersumpah empat kali sumpah. Nah, itu pelaksananya kapan? Waktu asar. Sehingga kata para ulama, bersumpah di waktu asar itu berat di mata Allah ya. Apalagi kalau bersumpah itu dusta, tambah berat lagi di sisi Allah Subhanahu wa taala.
(21:33) Ikhwat Islam, saudarak seiman rahimani warahimakumullah jamian. Maka hati-hati kalau kita jualan jangan mudah membawa-bawa nama Allah, Pak. Demi Allah, demi Allah jangan ya jualan-jualan ajaalah ya selemah itu halal, saudaraku seiman. Kemudian yang keempat yaitu almusbil izarahu, lelaki yang memakai pakaian melebihi mata kaki.
(22:13) Ya, isbal ibu-ibu dan bapak sekalian, perkara yang diharamkan dalam Islam. Ya disebutkan dalam hadis riwayat Bukhari, ma asfala minal ka’bain minal izar fafinar. Yang melebihi mata kaki dari kain, maka tempatnya di neraka. Namun terjadi perselisihan para ulama bagaimana kalau dia musbilnya bukan karena sombong ya.
(22:52) Adapun kalau dia musbil isbal itu karena sombong semu lemas pakat enggak boleh haram. Yang diperselisihkan itu kalau ada orang yang isbal tapi enggak enggak sombong Pak. Ya. Pendapat yang sahih yang ditunjukkan oleh dalil-dalil tetap tidak boleh haram. Kenapa? Karena adanya hadis-hadis yang menunjukkan itu, Pak.
(23:18) Di antaranya hadis bahwa Rasulullah sallallahu alaihi wasallam ya melihat seorang laki-laki yang pakaiannya sampai menyeret ke tanah. Dikejarnya oleh Rasulullah sallallahu alaihi wasallam sampai Rasulullah sallallahu alaihi wasallam ya tersengal-sengal napasnya. Apa kata Rasulullah sallallahu alaihi wasallam? Irfa izarah. Irfa ittaqillah. Irfa izar. Bertakwalah kamu kepada Allah. Angkat mata apa kainmu angkat.
(23:49) Apa kata orang ini, Bu? Kata orang ini, “Ya Rasulullah, inna rijl tastok.” Wahai Rasulullah, kakiku ini cacat. Inna rukbatayya tastok. Dengkulku kalau jalan itu beradu apa namanya? X ya. Apa kata Rasulullah sahu alam kepada laki-laki ini, Bu? Ya, kata Rasulullah, kullu khalqillahi hasan irfa izar. Semua ciptaan Allah bagus.
(24:29) Angkat kaki apa kainmu. Semenjak itu sahabat ini tidak pernah terlihat lagi, Bu. pakaiannya melebihi mata mata kaki. Lihat ternyata orang ini isbalnya bukan karena sombong. Orang ini isbalnya karena apa? Karena takut kelihatan cacatnya, malu. Tapi tetap Rasulullah tidak memberikan apa? Uzur. Tidak.
(25:08) Rasulullah mengatakan apa? Semua ciptaan Allah baik, bagus, angkat. Rasul enggak nanya ke orang ini, kamu niatnya sombong enggak? Enggak. Ya, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam juga pernah melihat Abdullah bin Mas’ud ya dalam keadaan beliau memakai pakaian melebihi mata kaki. Maka Rasulullah sallallahu alaihi wasallam memegang betisnya Ibnu Ibnu Mas’ud sambil berkata, “La haqqo minal izar.” Tidak ada hak dari apa? kain melebihi ini.
(25:48) Rasulullah juga tidak berkata kepada sahabat Ibnu Mas’ud ini, “Kamu sombong enggak?” Juga disebutkan dalam hadis, “Iyakum wal izar, iyakum wal isbal fainnal isbal minal makhilah.” Jauhi oleh kamu isbal. Karena isbal itu sendiri sudah termasuk kesombongan. Tuh, lihat.
(26:17) Isbalnya sendiri sudah termasuk apa? Kesombongan kata Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Walaupun niatnya enggak sombong ya. Nah, ulama yang mengatakan boleh kalau tidak sombong berdalil dengan dua hadis. Hadis yang pertama Rasul bersabda, “La yangullah ila musbil.” Ya, apa? Allah tidak akan melihat kepada orang yang isbal karena khuyala, karena sombong.
(26:47) Hadis yang kedua, hadis Abu Bakar. Abu Bakar ya ketika mendengar Rasulull sahu alaihi wasallam menyebutkan ancaman orang yang isbal, apa kata Abu Bakar? Kata Abu Bakar, “Ya Rasulullah, inna izari yastarkihi.” Hai Rasulullah, sarungku ini suka melorot ke bawah. Tapi aku terus menjaga. Artinya setiap melorot dinaikin lagi.
(27:20) Ya, karena Abu Bakar kurus. Jadi kalau pakai sarung tu sering melorot. Jadi setiap kali melorot sama Abu Bakar dinaikin lagi. Apa kata Rasulullah sallallahu alaihi wasallam kepada Abu Bakar? Ya Abu Bakar, innaka mimman yaf’aluhu khuyala. Hai Abu Bakar, kamu tidak melakukan perbuatan itu karena sombong.
(27:52) Lihat Pak, Rasulullah mengatakan kepada Abu Bakar tadi, “Apa? Kamu tidak melakukan itu karena apa?” sombong. Nah, coba kita lihat yang tidak sombong tuh yang seperti Abu Bakar yang setiap kali melorot apa dinaikin lagi. Lah, masa disamakan dengan orang yang sengaja dilorotin? Ya enggak bisalah, enggak nyambung, saudaraku seiman.
(28:21) Maka dari itu ya Syekh Utsimin rahimahullah mengatakan orang yang isbal bukan karena sombong tetap dapat ancaman api neraka. Dan orang yang isbal karena sombong dosanya lebih besar lagi. Di mana ditambah dia tidak akan dilihat oleh Allah pada hari kiamat. Tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat.
(28:52) tidak akan disucikan oleh oleh hari kiamat dan bagi dia azab yang pedih. Iya. Zaman sekarang malah kebalik, Pak, Bu. Laki-lakinya dilorotin, perempuannya dinaikin. Ya, dinaikinnya ketinggian lagi. Ini kebalik. Kalau di zaman Rasulullah sallallahu alaihi wasallam ya, Utsman bin Affan beliau kalau pakai baju itu selalu sampai pertengahan betis. Utsman bin Affan ya pakai kain itu.
(29:27) Kata beliau apa? Demikianlah pakaian ras kekasihku Rasulullahi sallallahu alaihi wasallam. Kata Utsman bin Affan. Kalau wanita-wanita di zaman Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, masyaallah ketika Rasulullah sallallahu alaihi wasallam memberikan ruksah, wanita boleh memanjangkan kainnya sejengkal dari pertengahan betis. Apa kata para sahabiat? Idan tankasyifu aqdamuhun.
(29:58) Ya Rasulullah. Kalau cuma sejengkal masih bakalan kelihatan kakinya, he Rasulullah. Maka Rasulullah pun memberikan ruksah untuk memanjangkan sehasta. Makanya para suabiat dulu pakaiannya, Bu sampai terseret di tanah, ya. Semangat sekali mereka menutup aurat di zaman para sahabiat itu. Sampai ada seorang wanita hitam legam berkata, “Ya Rasulullah, ini usro.
(30:33) Aku kena penyakit ayan. Ya Rasulullah, tolonglah doakan agar aku sembuh.” Kata Rasulullah, “In shobartti falakil jannah.” Ini ya dautu lagi. Kalau kamu sabar buat kamu surga tapi kalau kamu mau aku doakan sembuh aku akan lakukan. Apa kata wanita ini? Kalau begitu aku tetap sabar saja ya Rasulullah. Tapi ini atakasyaf.
(31:11) Kalau aku lagi kena ayan hai Rasulullah auratku terbuka. Tolong doakan supaya ketika aku kena ayan auratku tidak terbuka. Hai Rasulullah. Maka Rasul pun mendoakan wanita ini. Bayangkan, Pak. Ini wanita hitam legam. Semangat sekali untuk menutup apa? Aurat. Bandingkan dengan zaman sekarang, wanita-wanita semangat malah memperlihatkan auratnya. Nauzubillah minzalik.
(31:42) memperlihatkan kecantikannya, perhiasannya di media sosial sana, di TikTok sana, di Instagram sana. Fala haula wala quwwata illa billah. Iya. Nah, iniu sekalian. Jadi yang keempat, siapa yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat? yaitu laki-laki yang memakai pakaian melebihi mata mata kaki.
(32:14) Ya, kadang ada orang berkata begini, “Ustadz, apa sih bahayanya kain melebihi mata kaki? Kok saya belum belum bisa mencerna dengan akal saya ya?” Kita katakan, “Ya akhi, akal kamu tuh terbatas. Kewajiban kita adalah samina wa’na.” Kalau sudah ada larangannya udah tinggalkan. Baik akal kita bisa mencernanya atau enggak mencernanya, udah amalkan aja.
(32:50) Kata Ali bin Abi Thalib, “Lau dinuhi.” Kalaulah agama kita ini berdasarkan akal semata asfal khuf, pasti bagian bawah khuf lebih berhak untuk diusap daripada bagian apa? Atasnya. Tapi justru aku melihat Rasulullah sallallahu alaihi wasallam mengusap bagian atasnya. Nah, ini saja kata Ali bin Abi Thalib, “Enggak enggak masuk di akal nih.
(33:23) Karena yang menginjak apa? Kotoran kan bagian bawah.” Nah, ini saudaraku seiman. Kemudian yang kelima siapa? Yang kelima almunafiq silatahu bil halifil kadib. yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah-sumpah palsu. Gimana caranya nih supaya barang dagangnya laris? Ya, lalu dia bersumpah, “Demi Allah, ini barangnya istimewa, Pak.
(33:57) ” Ya, ini kualitasnya hebat, Pak. Padahal barang murahan. Tapi tujuannya supaya laris ya. Apa bedanya dengan yang ketiga tadi? Kalau yang ketiga tadi di waktu asar, kalau ini di waktu kapan saja ya selalu pakai sumpah palsu demi untuk melariskan barang dangalannya. Nauzubillah minzalik. Ya.
(34:41) Kemudian yang ke berapa? Alma yang ke yang ke yang ke yang keenam yaitu yang mengungkit-ngungkit pemberiannya kepada orang lain. Ketahuilah Ibu-ibu, mengungkit pemberian itu bisa membatalkan amal kita, membatalkan sodqah kita. Ibu misalnya ngasih baju ya kepada seseorang yang ibu lihat dia miskin, dia susah. Suatu ketika ibu marah sama dia.
(35:17) Ketika ibu marah langsung ibu mengungkit-ngungkit, “Kamu sudah saya beri baju ya kamu.” Tapi kok kamu nyebelin sih? Nah. Hati-hati loh. Seorang suami ketika marah sama istrinya ngungkit-ngungkit pemberian nafkahnya. Jangan, Pak. Orang tua mengungkit-ngungkit pemberiannya kepada anak. Jangan, Pak. Enggak usah diungkit-ungkitlah.
(35:52) Ya udah, biarin kita sudah dapat pahala. Kita kalau sedekah sama orang jangan mengharapkan balasan apa-apa dari orang tersebut, Bu. Makanya Allah Subhanahu wa taala memuji ketika orang yang memberikan sedekahnya itu betul-betul ikhlas.
(36:18) Dalam surah Al-Insan Allah mengatakan apa, Bu? Innama nudimukum liwajhillah la nuridu minkum jaza wala syukur. Sesungguhnya kami memberimu karena Allah saja. Lauriu minkum jaza wala syukur. Kami tidak mengharapkan balasan dari kamu. Tidak pula syukur. Terima kasih. Bayangkan ucapan terima kasih saja kita enggak harapkan. Kadang kan ada orang ketika ngasih ke orang lain itu, “Bu, masih ngarep ya setidaknya didoain kek katanya.
(36:59) ” Ya, banyak tuh orang kaya ketika ngasih ke anak yatim terus bilang, “Doain saya ya.” Kata Ibnu Taimiyah, “Siapa yang memberi anak yatim dan berharap doa mereka, berarti dia masih mengharapkan balasan. ya enggak masuk dalam ayat itu. Jadi kita jangan mengharapkan apapun kalau ngasih ke orang tuh dan jangan sampai mengungkit-ngungkit pemberian.
(37:29) Ya, itu yang keenam. Yang ketujuh siapa? Orang tua rentak tapi masih suka berzina. Kenapa bukan pemuda? Kalau pemuda kan syahwatnya masih tinggi. Berarti kalau pemuda boleh berzina tetap haram. Enggak boleh ya. Tapi kenapa dikhususkan orang tua renta? Kata para ulama, orang tua rentak itu sudah tidak ada keinginan berzina, enggak ada keinginan syahwat lagi.
(38:04) Ketika sudah tua rentak, masih senang berzina, itu menunjukkan memang sudah tingkah lakunya, sudah apa perilaku dia yang jelek dan buruk itu menunjukkan kepada apa? khubun nafs kata para ulama buruknya jiwa dia. Nauzubillah minzalik. Ya. Kemudian yang kedelapan siapa? Orang fakir tapi sombong. Loh, orang fakir apa yang disombongin coba? Duit enggak punya, enggak punya apa-apa tapi sombong.
(38:41) Kata para ulama itu menunjukkan orang ini memang jelek, buruk ya jiwanya. Ketika miskin aja sudah sombong, gimana? Kaya coba. Enggak ada sebab sebab untuk disombongkan saja. Sombong. Gimana kalau ternyata dia diberikan oleh Allah kelebihan? Ya, orang kaya sombong karena ada kekayaan. Itu pun juga tetap tercela. Dosa besar lah. Ini fakir enggak punya duit sombong.
(39:16) Alallah salamat waliah. Yang keembilan siapa? Raja yang suka berdusta. Coba, Pak. Raja suka berdusta. Ngapain suka berdusta, Pak? Yang namanya raja itu kan pemimpin tertinggi. Enggak butuh berdusta. Ngapain berdusta? Ya, kayak di zaman sekarang pemimpin-pemimpin terkadang ya memberikan janji-janji dusta, omong kosong.
(39:53) Wallahi kalau seorang pemimpin suka berdusta pada hari kiamat Allah tidak akan pernah mengajak bicara. Dia tak akan dilihat oleh Allah pada hari kiamat. tidak akan disucikan oleh Allah pada hari kiamat dan bagi dia azab yang pedih. Nauzubillah sallallahu alaihi wasallamah. Nah, ini dia ibu-ibu sekalian.
(40:22) Jadi ternyata ada sembilan orang semuanya disebutkan dalam hadis-hadis tersebut yang sudah kita sebutkan. Kita masuk ke babnya. Bab bayan tahrim qatlil insan nafsahu. Wa anna man qatala nafsahu bisyaaiin udziba bihi finar. Wa annahu la yadhul jannah illa nafsun muslimah. Bab penjelasan beratnya keharaman bunuh diri. Dan bahwasanya orang yang bunuh diri akan diazab dengan benda untuk membunuh dirinya dalam api neraka.
(41:09) Dan bahwasanya tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang muslim. Kecuali jiwa yang apa? Yang muslim. Hadis 69. Hadis Abi Hurairah radhiallahu anhu an Nabi sallallahu alaihi wasallam q man jabalin faqat nafsahu fahua fiari jahanam fi khidan mukadan fiha abada waman tahas summan faqalah faqat nafsahu fasummu fihauari jahanam khidan mukadan fiha abada Jahanam khidan mukadan fiha abada.
(42:02) Dari hadis Abu Hurairah dari Nabi sallallahu alaihi wasallam bersabda, “Siapa yang bunuh diri dengan cara menjatuhkan dirinya dari gunung, ya lalu ia mati. Maka ia berada dalam neraka jahanam di mana dia akan menjatuhkan dirinya terus begitu selama-lamanya. Kata Rasul Sallahu Alaihi Wasallam. Dan siapa yang bunuh diri dengan cara minum racun ya, maka pada hari kiamat racun itu nanti ada di tangannya dan dia akan terus meminumnya dalam neraka jahanam selama-lamanya.
(42:45) Dan siapa yang membunuh di bunuh diri dengan cara apa? Menusukkan besi ya pedang ke perutnya, maka besi itu, pedang tersebut akan dipegangnya nanti pada hari kiamat dan dia akan terus menusuk-nusuk perutnya dalam neraka jahanam selama-lamanya. Hadis ini, Ibu-ibu, menunjukkan beratnya bunuh diri. Dan bunuh diri itu haram dalam Islam. Enggak boleh.
(43:21) Seberat apapun ujian kita, enggak boleh bunuh diri. Haram. Ya, di zaman sekarang ini banyak Bu orang-orang yang enggak beriman tuh untuk menyudahi kehidupannya dan kesusahan hidupnya. Bunuh diri. Apa manfaatnya bunuh diri? Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda, “La yatamannayanna ahadukumul mautain asobah.
(43:55) ” Janganlah seseorang berharap-harap mati akibat musibah yang menimpa dia. Tuh, lihat kata Rasulullah, “Tidak boleh seseorang itu berharap mati akibat musibah yang menimpa apa? Menimpa dia.” Enggak boleh. Ya, kata para ulama, musibah ada dua macam. Yang pertama musibah dunia. Maka orang yang ditimpa musibah dunia tidak boleh mengharapkan kematian. Enggak boleh. berdasarkan hadis tadi.
(44:35) Adapun kalau musibah itu menimpa agama dan seseorang khawatir takut agamanya kena musibah berupa fitnah, penyimpangan, maka kata para ulama boleh mengharapkan kematian. Boleh mengharapkan apa? Kematian. Kalau seperti itu ya. Kenapa? Karena musibah yang menimpa dunia itu lebih e menimpa agama itu lebih berat, Pak.
(45:12) Kalau musibah dunia menggugurkan dosa, musibah dunia mengangkat derajat. Tapi kalau musibah menimpa agama, merusak keimanan, menghancurkan agama, akhirat, bahkan mendatangkan azab dan siksa. Nauzubillah minzalik. Iya. Makanya Rasulullah sallallahu alaihi wasallam di antara doanya apa? Waidza ar waid arta fitnatan biquin faqbitni ilaika gir maftun.
(45:46) Ya Allah, jika Engkau menginginkan fitnah itu melanda suatu kaum, tolong wafatkan aku ya Allah dalam keadaan aku tidak terkena fitnah tersebut. Kau lihat berarti minta kematian karena khawatir kena apa? Musibah agama enggak masalah. Yang dilarang itu mengharapkan kematian ketika ditimpa musibah apa? Dunia ya.
(46:17) Apalagi bunuh diri. Waduh, berat ini. Dalam hadis ini menunjukkan juga, Bu, orang yang bunuh diri kekal dalam neraka jahanam. Tapi buat siapa yang kekal? Karena ada hadis yang lain yang menunjukkan orang yang bunuh diri itu ya masih dimaafkan oleh Allah, masih bisa dimaafkan. Sebutkan dalam hadis riwayat Muslim dalam sahihnya bahwa ada seorang laki-laki hijrah ke kota Madinah. Dua orang, dua orang laki-laki hijrah ke kota Madinah.
(47:07) Rupanya ya yang satu enggak sabaran dengan penyakit yang ada di Kota Madinah. Karena di Kota Madinah itu terkenal hnya Bu ya. Yang kemudian Rasulullah minta dipindahkan ke daerah Juhfah atau ya Juhfa atau yang mana saya lupa ya Jurf kalau enggak salah. Orang ini sudah enggak kuat dengan penyakit itu. Akhirnya dia apa? Dia potong urat nadinya.
(47:41) Mati meninggal dunia. Malam harinya temannya yang masih hidup mimpi sama ketemu sama temannya yang bunuh diri itu. Apa kata temannya dalam mimpi itu? Ma fa’alallahu bik. Apa yang Allah lakukan kepadamu? Kata temannya yang mati bunuh diri itu, gofarallahu li bihirati. Allah mengampuni dosaku karena hijrahku.
(48:21) Namun Allah berkata, “Inna lan nusliha ma afsad. Kami tidak akan memperbaiki tanganmu yang sudah kamu rusak. Pagi harinya sahabat ini lapor kepada Rasulullahi sallallahu alaihi wasallam dan menceritakan tentang mimpinya. Apa kata Rasulullah? Waliyadihi fagfir ya Rabb. Ya Allah ampuni juga, maafkan juga tangannya ya Allah. Iya. Lihat dalam hadis ini apa? Sahabat ini mati bunuh diri.
(48:59) Ternyata Allah maafkan dia karena dia hijrah ke kota Madinah. Namun tangannya yang sudah dia rusak tidak mau di perbaiki oleh Allah Subhanahu wa taala. Namun kemudian Rasulullah mendoakan supaya Allah memperbaikinya. Berarti itu kan hadis menunjukkan bahwa orang yang bunuh diri tidak apa? Tidak kekal di neraka. Bahkan dimaafkan bisa.
(49:28) Makanya keyakinan ahlusunah wal jamaah, Bu, pelaku bunuh diri itu masuk dalam pelaku dosa besar. Dia berada di bawah kehendak Allah. Jika Allah berkehendak, Allah akan maafkan. Dan jika Allah berkehendak, Allah akan azab dia. Ya. Lalu bagaimana dengan hadis ini? di mana disebutkan dalam hadis ini maka dia akan diadab dalam neraka kholidan mukhalladan fiha abadan selama-lamanya abadi dalam neraka jahanam.
(50:10) Kata para ulama yang kekal itu adalah yang menghalalkan bunuh diri dan meyakini kehalalan bunuh diri. Kalau dia misalnya bunuh diri karena keyakinannya bahwa bunuh diri itu adalah boleh. Bahkan seperti orang Jepang, Bu. Orang Jepang itu menganggap bunuh diruliaan buat mereka.
(50:41) Kalau sampai punya keyakinan seperti ini, berarti apa? Berarti dia menghalalkan apa yang Allah haramkan. Sedangkan menghalalkan apa yang Allah haramkan termasuk kufur besar yang bisa mengeluarkan pelakunya dari Islam. Ya. Jadi yang disebutkan dalam hadis ini bahwa dia kekal bagi yang itu, Bu. Yaitu yang menentang hukum Allah, yang sudah tahu itu haram tapi dia meyakini malah kehalalannya. Iya. Asallaha salamata waliah.
(51:20) Hadis nomor 70. Hadis Tsabit bin Abdhaq wana min ashabi syajarah anna Rasulullahi sallallahu alaihi wasallam q manfa ala millatin ghairil islam fahua kamaqal waisa alni adam nadrun f la yamlik wamanqala nafsu bisaiin fid dunya bihi yaumalqiamah waman laana mukminan fahuaqlih wq Qfa mukminan bikufrin fahua kaqatlih.
(51:58) Hadis Tsabit bin Abdhaq. Dan ia termasuk orang yang baiat, baiatur ridwan yang dikenal dengan baiat di bawah pohon. Ya, bahwa Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda, “Siapa yang bersumpah dengan agama selain Islam maka ia sesuai dengan ucapannya.” Apa maksudnya, Bu? Siapa yang bersumpah dengan agama selain Islam maka ia sesuai dengan apa ucapannya.
(52:38) Maksudnya kata para ulama kalau dia bersumpah dengan dengan mengatakan demi agama Yahudi misalnya dengan keyakinan bahwa agama Yahudi itu benar maka orang ini murtad dari agama Islam. Ya, Rasulullah mengatakan, “Siapa yang bersumpah dengan menyebutkan agama selain Islam, maka ia sesuai yang diucapkannya.” Ya. Dan tidak boleh seseorang anak Adam bernazar dalam perkara yang dia tidak miliki.
(53:20) Maksudnya gimana? Maksudnya gini, saya bernazar kalau saya sembuh, saya mau jual mau jual kebon tetangga saya. Oh, tetangga dijual itu kan bukan milik dia. Nazarnya sah tidak sah. Ya. Dan siapa yang bunuh diri dengan sesuatu di dunia maka ia akan diazab dengannya pada hari kiamat. Dan siapa yang melaknat seorang mukmin, maka ia sama dengan membunuhnya.
(53:59) Artinya dosa melaknat seorang mukmin itu sama dengan membunuh, ya. Maka berarti itu menunjukkan, Bu, haram hukumnya melaknat seorang apa? Mukmin. Kata para ulama, laknat itu ada dua macam. Ada laknat yang bersifat umum. Contoh, semoga Allah melaknat orang-orang zalim. Itu umum tuh. Kalau seperti ini boleh, boleh enggak apa-apa. Yang kedua, laknul muayyan. Melaknat orang tertentu dan menyebut namanya.
(54:39) Maka ini tidak boleh ya, kecuali orang-orang yang sudah jelas dilaknat oleh Allah dan rasulnya. I maka pada waktu itu boleh enggak apa-apa. Seperti iblis dilaknat, kita katakan iblis laknahullah. atau orang-orang yang seperti iblis yang kerjaannya apa? Menghalang-harangi manusia dari jalan Allah. Pemikirannya sangat menyesatkan dan ia mati di atas kesesatannya.
(55:19) Sementara kita tahu bagaimana mudaratnya dia untuk kaum muslimin. Boleh kita ucapkan semoga Allah melaknatnya. Enggak apa-apa. Iya. Nah, ini wallahuam. Dan siapa yang menuduh seorang mukmin dengan kekafiran, mengkafirkan seorang mukmin, maka dia dia sama seperti membunuhnya. Dia mengkafirkan seorang mukmin sama dengan membunuhnya.
(55:57) Dalam hadis yang disebutkan riwayat Muslim, manqola liihi ya kafir. Siapa yang berkata kepada saudaranya, “Hai kafir, ya faqad faqad baa biha ahaduhuma maka akan kembali kepada salah satu dari keduanya. Inana kamaqala.” Kalau ternyata sesuai dengan yang diucapkan artinya dia memang berhak ya. orangnya kafir.
(56:31) Wailla kalau ternyata tidak berhak untuk dikafirkan, rojaa ilaihi akan kembali kepada orang yang mengkafirkan. Hati-hati, Bu. Jangan mudah bermudah-mudahan mengkafir-kafirkan orang itu ya. Dan insyaallah nanti kita akan bahas tentang masalah kafir mengkafirkan itu pada babnya tersendiri ya. Ada bab khusus tentang masalah kafir mengkafirkan itu nanti kita akan bahas insyaallah kaidah-kaidah kafir mengkafirkan menurut ahlusunah wal jamaah biidiznillah. Baik, saya kira cukup dulu sampai di sini.
(57:14) Barangkali ibu-ibu ada yang mau bertanya dipersilakan. Now Ada yang mau nanya ya? Bagaimana memusnahkan mushaf yang rusak dan buku-buku syubhat yang terdapat padanya ayat-ayat Al-Qur’an?
(58:31) Bila di lingkungan rumah tidak boleh membakar sampah, apakah boleh dihancurkan dengan alat penghancur, kertas lalu dibuang? Hasil kertasnya itu dipotong-potong, tapi masih ada huruf-huruf yang terlihat dikubur. Kalau memang dibakar enggak boleh ya dikubur kata para ulama ya. Dipotong-potong boleh. Setelah itu dikubur.
(59:07) Apakah gaji para buzer itu haram? Bazer. Bazar nih kerjaannya apa, Pak? Kalau bazar ini tujuannya untuk menjelekkan orang, membully orang, menyerang, lawan. haram ya. Bazar ini kan biasanya apa digunakan untuk menyerang biasanya Pak. Kalau misalnya dalam politik ada ya partai oposisilah istilahnya ya pakai pakai buzer-bazer tujuannya untuk mencari-cari kesalahan yang menang.
(1:00:02) seperti ini boleh haram dalam Islam ya. Karena Rasulullah sallallahu alaihi wasallam dan para ulama semua sepakat tidak boleh ya menyebarkan aib penguasa. Tidak boleh. Wajib kita sabar. Demikian pula bazar-bazar yang menyerang dakwah sunah. Ustaz-ustaznya diserang, dijelek-jelekan dan yang lainnya haram. Tapi kalau bazar itu tujuannya untuk membela hak kebenaran ya di mana yang dia bela kebenaran yang disampaikannya dengan adab bukan dengan caci maki dan ilmiah bagus enggak masalah ya tergantung tujuannya buat apa bazar itu.
(1:01:01) Apabila memberi pada seseorang tapi mengharap balasan untuk akhirat, boleh ya? Bolehlah. Yang enggak boleh itu mengharapkan balasan dunia. Ya, kalau ibu ngasih ke fakir miskin, berharap mudah-mudahan yang saya kasih ini diberikan pahala besar di sisi Allah. Bagus. Memang tujuan kita seperti itu.
(1:01:30) Semua kita beramal saleh mengharapkan pahala yang besar di sisi Allah Subhanahu wa taala. Jika seorang muslimah salat dengan bajunya sampai menutupi mata kaki dan dia memakai kaos kaki tapi punggung kakinya terlihat bentuknya dengan kaos kaki tersebut. Apakah salatnya sah atau dia harus memakai bawahanmu kena? Harus pakai bawahanmu kena, Bu. Memang sebagian ulama seingat saya seperti Imam Imam Syafi’i mengatakan kalau kakinya terlihat sah.
(1:02:10) Namun yang rajih bahwa kaki wanita itu aurat. Ya, dalilnya hadis yang sudah saya sampaikan tadi bahwa Rasulullah sallallahu alaihi wasallam memberikan rukhsah kepada sahabiat untuk memanjangkan kainnya satu jengkal. Apa kata para sahabiat? Ya Rasulullah. Kalau cuma sedengkal, hai Rasulullah, masih kelihatan telapak kakinya nanti. Maka Rasulullah pun memberikan ruksah satu hasta. Iya.
(1:02:55) Kalau anak kembali dari safar di waktu subuh, eh fulanah kembali dari safar di waktu subuh, dia salat di rumahnya. Soenya ketika asar ada yang ajak, ada yang ajak untuk salat berjamaah. Sulanah menjawab, “Sudah ditarik tadi waktu zuhurnya. Apakah salat asarnya sah di waktu subuh? Kok sebutnya subuh sekarang bilangnya zuhur.
(1:03:35) Gimana sih maksudnya? Kembali dari safar di waktu subuh ya salat di rumahnya. sorenya ketika asar mungkin kembali sampai rumahnya waktu zuhur kali jauh amat ya subuh ya salat di rumahnya sorenya ketika asar ada yang ngajak untuk salat berjamaah fulanah menjawab sudah ditarik tadi waktu zuhur loh tujuannya kenapa kok ditarik menjamak dua salat tanpa ada uzur Enggak boleh ya menjamak dua salat apalagi sudah di rumah lagi sudah sampai di rumah ya.
(1:04:31) Kemudian tiba-tiba dia jamak antara zuhur dengan asar tanpa ada alasan apa-apa. Enggak boleh jamak seperti ini. Enggak boleh Bu ya. Boleh dijamak ketika dua dua dua dua dua salat ya. Kalau memang ada uzur berupa kesulitan, kerepotan enggak masalah. Tapi kalau tanpa uzur enggak boleh.
(1:05:01) Makanya disebutkan dalam riwayat Ibnu Abbas bahwa Rasulullah pernah di Kota Madinah menjamak antara zuhur dan asar. Kemudian Ibnu Abbas ditanya, kata Ibnu Abbas, “Lialla yuharija ummatahu.” Supaya tidak menyulitkan umatnya. Kata para ulama ini menunjukkan bahwa jamak itu kalau ada haraj, kalau ada kesulitan baru boleh. Adapun kalau tidak ada kesulitan enggak boleh dia untuk menjamak. Ya.
(1:05:43) Hukumnya membeli kartu izin vaksin untuk syarat ibadah umrah. Kenapa harus dibeli, Bu? Ya, karena diwajibkan harus vaksin meningitis dan juga vaksin polio. Kalau beli berarti bohong dong. Enggak usah takut ya. Setahu saya meningitis dan vaksin polio halal.
(1:06:17) Tapi kecuali kalau memang Ibu tahu betul ternyata haram misalnya ya. Jadi Ibu tetap vaksin vaksin aja enggak usah dibeli-beli segala ya. Takut ustaz misalnya pengaruhnya jelek buat badan. Alhamdulillah banyak cara untuk mengantisipasinya, Bu. Bisa dengan cara berbekam, bisa dengan cara minum madu dan atau air kelapa untuk menetralisir racunnya atau fasdu. Saya pernah mendengar orang yang bunuh diri akan mati dua kali.
(1:07:05) Kematian pertama arwahnya akan bergentayangan hingga datang waktu kematian yang sesungguhnya. Mana ada dalilnya orang yang mati sudah enggak bakalan balik lagi ke dunia. Ya, perkara yang harus kita pahami, Bu. Perkara yang gaib tidak boleh ditetapkan pakai otak akal, Bu. Enggak boleh. Apalagi cuman kata orang, kata orang enggak boleh.
(1:07:38) Perkara yang gaib itu harus ditetapkan oleh dalil, ya. Karena yang mengetahui yang gaib hanya siapa? Allah Subhanahu wa taala. dalam surat almukminun ayat 991 Allah mengatakan hatta jaa ahadakumul ahadahumul mautu qbirjiun la’alli aalu shihan fima tarqu kalla sehingga apabila datang kepadanya kematian dia berkata, “Ya Allah, kembalikan aku kepada dunia supaya supaya aku bisa mengamalkan amalan yang telah aku tinggalkan waktu di dunia. Apa kata Allah? Tidak. Sekali-kali tidak.
(1:08:26) Artinya orang yang sudah mati enggak bakalan balik lagi ke dunia. Enggak bakalan. Ya, kalau ada orang yang mati sore gimana, Ustaz? Itu memang belum mati sebetulnya. Iya. Belum Allah takdirkan mati. Nah, ini Bu ya. Baik, sudah tidak ada lagi pertanyaan. Semoga yang saya sampaikan bermanfaat. Subhanakallah wabihamdik. Ashadu alla ilahailla anta astagfiruka wa atubu ilaik.
(1:08:59) Wasalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Roja TV, saluran tilawah Alquran dan kajian Islam.
Leave a Reply