Ustadz Abu Yahya Badru Salam, Lc. – Fiqih Do’a dan Dzikir

Gunakan Ctrl + F untuk mencari kata
Klik kata tersebut untuk menuju pada video YouTube

(6) [LIVE] Ustadz Abu Yahya Badru Salam, Lc. – Fiqih Do’a dan Dzikir – YouTube

Transcript:
(00:20) Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Inalhamdalillah nahmaduhu wastainuhu wastagfiruh wa naud nauzubillahi min syururi anfusina wamatiina man yadihillah fala mudillalah waman yudlil fala hadiyaalah wa asyhadu alla ilahaillallah wahdahu la syarikalah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh amma ba’d Kita lanjutkan ayuhal ikhwah kitab Fiqhul Adiyah walkar.
(01:00) Kita masuk ke bab yang ke-10. Afdolud zikri Al-Qur’an alkarim. Zikir yang paling utama adalah membaca Al-Qur’anul Karim dan tentunya mentadaburinya. Kata Syekh Abdur Razq hafidahullah, inna khairo ma yambagi lil abdi ankurallaha bihi hua kalamuhu tabaraka wa taala. Sebaik-baik yang sebaik-baiknya yang selayaknya seorang hamba berzikir kepada Allah dengannya yaitu membaca firman-firman Allah Subhanahu wa taala.
(01:52) Alladzi hua khairul kalam wa ahsanuhu wa asdahu wa anfa’uhu. Karena firman Allah itu adalah sebaik-baik ucapan. Sebagaimana Rasulullah mengatakan apa? Fa inna asdaqal hadisi kitabullah. Sesungguhnya ucapan yang paling benar adalah kitabullah. I Allah berfirman, “La yatihil batilu min baini yadihi wala min khalfih.” Tidak ada dalam Al-Qur’an kebatilan dari awal sampai akhir.
(02:27) Silakan ya antum cari dari awal sampai akhir dalam Al-Qur’an ada tidak kebatilan di situ? Tidak akan pernah kita dapat saudaraku seiman. Waahsanuhu. Dan firman Allah itu adalah yang terbaik, yang paling bagus. Wa asdaquhu wa anfauhu. Yang paling benar dan yang paling bermanfaat.
(02:59) Ya, manfaat bagi orang yang membacanya apalagi mentadaburinya, Pak. Manfaat untuk apa? Untuk hati. Manfaat untuk kehidupan kita. Karena isinya bimbingan semuanya. Wahua wahyullah watanziluhulladzi la ya’tihil batilu min baini yadahihi wala min khalfih. Dia adalah wahyu Allah yang Allah turunkan dan tidak ada padanya kebatilan dari awal sampai akhir dari depan sampai belakang. Enggak ada kebatilan.
(03:39) Wahua afdolu kitabin anzalahullahu tabaraka wa taala ala afdoli rasulin. Dan Al-Qur’an kata beliau kitab suci yang paling utama yang Allah turunkan kepada rasul yang paling utama. Rasulnya yang paling utama tentu kitab sucinya pun yang paling apa? Utama. Kenapa? Karena Al-Qur’an itu, Pak, fungsinya apa? Musoddiq lima baina yadahi minal kitab wahaminan alaih.
(04:14) Demikian disebutkan dalam surat apa namanya? Ee Almaidah ya. Wa Alqur’an tu musoddiq, membenarkan kitab-kitab suci sebelumnya. Wa muhaimin alaih. Dan menjaganya ya. Maka dari itu kalau kalau apa namanya yang ada dalam Taurat dan Injil yang sesuai dengan Al-Qur’an itu yang masih asli. Adapun yang bertabrakan dengan Al-Qur’an ima itu sudah diubah-ubah oleh mereka atau sudah dihapus hukumnya oleh Al-Qur’anul Karim.
(04:59) Ikhwat Islam saudaraku sean. Yaakulullahu taala fi bayani syarifi hadal Quran wafadli. Allah berfirman menjelaskan tentang kemuliaan Al-Qur’anul Karim dan keutamaannya. Wala ya’tunaka bimatsalin illa j’naka bilha haqqi wa ahsana tafsir. Dan tidaklah mereka mendatangkan perumpamaan kecuali kami datangkan dengan kebenaran dan penafsiran yang paling baik.
(05:38) Artinya Al-Qur’an tuh lebih baik daripada yang mereka bawa berupa perumpamaan syair-syair dan yang lainnya. Al-Qur’an yang terbaik. Makanya kan aneh, Pak, kalau ada orang yang enggak mau baca Quran lebih senang sibuk dengan nyanyian ya, dengan syair-syair, gubahan-gubahan, sajak-sajak. Yang itu semua buatan manusia. Ya Allah mengatakan tentang kisah-kisah Al-Qur’an apa? Nahnu naquu alaika ahsanal qasos. Kami akan ceritakan kepadamu hai Muhammad kisah-kisah yang paling baik.
(06:17) Kisah yang terbaik, kisah yang ada dalam Al-Qur’an. Adapun kisah buatan manusia, ya cerita pendeklah, cerita bersambunglah, isinya fiktif semuanya. Sedangkan Al-Qur’an ceritanya semua hak, benar dan penuh dengan apa? Pelajaran. Iya. Qala Ibnu Katsir berkata Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya. Fi di dalam ayat iniun kabirun lisyarofir rasul shawatullah wasalamu alaih itu perhatian yang besar terhadap kemuliaan rasul sallallahu alaihi wasallam haitu kana yatihil malaku bil quran shabahan wa masaan safaron wa hadran
(07:12) di mana beliau didatangi oleh malaikat jibril ya membawa Al-Qur’an baik di waktu pagi maupun petang, baik ketika safar maupun mukim faullu maratin kana yatihil malak ya bil quran laka inzalil kitab mimma qoblahum kutubil mutaqadimah setiap kali didatangi oleh malaikat jibril untuk membawa Alquran maka tata caranya nya tidak sama dengan diturunkannya kitab-kitab suci sebelumnya dari kitab-kitab suci sebelum Al-Qur’anul Karim.
(07:56) Fahadal maqamu a’la wa ajal waam makah miniri ikhwani minal anbiya. Dan tentunya kedudukan ini kata beliau lebih tinggi lebih mulia lebih agung kedudukannya di seluruh para nabi dan rasul. Maka Al-Qur’an kitabullah yang paling mulia dan Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam nabi Allah yang paling utama. Ikhota Islam saudara iman kata beliau inal Quran karimahui waatihi amrun yakal muslimin.
(08:39) Sesungguhnya keutamaan Al-Qur’an, kemuliaannya, dan ketinggian kedudukannya itu perkara yang tak tersembunyi untuk kaum muslimin. Artinya kaum muslimin semua tahu, Pak, bagaimana kemuliaan apa Al-Qur’an. Semua kaum muslimin tahu. Semua kaum muslimin dan semua orang yang ada di hatinya keimanan, dia pasti akan memuliakan Al-Qur’anul Karim dan meyakini seyakin-yakinnya bahwa Al-Qur’an itu adalah wahyu dari Allah Rabbul Izzati wal jalalah.
(09:17) Wahua kitabullah rabbil alamin waamu khaliqal khalqi ajmain. Di mana Al-Qur’an adalah kitabullah ya, pencipta alam semesta. Dia adalah firman-firman pencipta seluruh alam semesta ini. Kita aja, Pak, kalau di didatangi surat dari presiden, kita akan terima dengan baik. kita akan muliakan. Kenapa? Ini surat dari Presiden, Mas.
(09:50) Bagaimana kalau itu dari penciptanya Presiden, Pak? Bahkan pencipta seluruh manusia. Maka ya seharusnya kita mengagungkannya seagung-agungnya di hati kita. Memuliakannya semulia-mulianya. Fihi nabaun nabau ma qoblana. Dalam Al-Qur’an itu terdapat berita kisah tentang orang-orang sebelum kita, Pak. Tentang kisah Nabi Nuh, tentang kisah Nabi Adam alaihi salatu wasalam.
(10:22) Bagaimana Allah menciptakan Nabi Adam, tentang kisah para nabi, tentang kisah orang-orang saleh, Ashabul Kahfi, bagaimana ia diwafat, ditidurkan selama 309 tahun. Zulkarnain, seorang raja muslim yang menguasai seluruh dunia. Allah ceritakan cerita cerita yang penuh hikmah, yang penuh pelajaran, yang penting kita untuk petik. Iya.
(10:57) Kalau kita belajar sejarah cuma tahu doang, Pak, ya. Enggak ada manfaatnya, Pak. Kenapa Allah ceritakan tentang sejarah ya orang-orang terdahulu untuk diambil hikmahnya, untuk dipetik ya pelajaran-pelajarannya. W khabaru ma ba’dana. Dalam Al-Qur’an juga ada pengabaran tentang apa yang akan terjadi setelah kita. tentang akan munculnya ya di akhir zaman apa namanya Yakjuj dan Makjuj.
(11:35) Demikian pula daabbatum minal ard tukallimhum annanasa kanu biayatina la yuqinun. Binatang melata yang muncul dari bumi yang akan mengajak bicara manusia bahwa manusia sebelum sebelum mereka itu tidak mau yakin kepada ayat-ayat Allah. Al-Qur’an berbicara tentang hari kiamat, tentang surga, tentang neraka dan semua pasti akan terjadi. Iya.
(12:06) Wahakamun ma bainana. Dan Al-Qur’an tuh sebagai hakim di antara kita yang menghakimi setiap perselisihan kita. Dan wajib kita menjadikan Al-Qur’an sebagai rujukan. Allah berfirman, “Fain tanaz’tum faiin farudduhu ilallahi warasul inumuna billahi wal yaumil akhir.” Jika kalian berselisih pada sesuatu ya kembalikan kepada Allah dan rasul-Nya jika memang kalian orang-orang yang beriman kepada Allah dan kehidupan akhirat. khairu wa ahsanu takwila.
(12:54) Dan mengembalikan perselisihan kepada Al-Qur’an dan hadis itu kata Allah apa? Itu yang lebih baik ya apa namanya akibatnya dan yang lebih baik ikhwat Islam hasilnya ya saudaraku iman. Wahual faslu laisa bil hazel. di mana Al-Qur’an itu sesuatu yang pasti, Pak. Bukan main-main. Enggak ada dalam Al-Qur’an main-main, Pak. Ya.
(13:29) Maka sungguh hina orang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai main-main. Tuh, Pak. Karena Al-Qur’an tidak ada padanya main-main. Isinya semua hak kebenaran. Kewajiban kita ketika baca Quran tuh bagaimana, Pak? Ya. Waidza tuliat alaihim ayatuhu zadatum imana. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah hendaklah apa? Bertambah keimanannya. Begitu orang beriman.
(14:01) Orang beriman tuh kalau mendengar Al-Qur’an tuh gembira, Pak. Senang. Allah berfirman, “Faamalladzina amanu fazadathum imanaan wahum yastabsyirun.” Adapun orang yang beriman dengan diturunkannya Al-Qur’an bertambah imannya dan mereka gembira. Ya, kegembiraan yang berasal dari keimanan ya akal Islam. Man tarokahu min jabbar qasamahullah.
(14:32) Siapa yang meninggalkan Al-Qur’an karena kesombongan, Allah pasti binasakan dia. Orang yang tidak mau kembali kepada Al-Qur’an karena itu akibat kesombongan biasanya, Pak. Iya. Kok bisa firman-firman penciptanya dia tinggalkan? Dan kok bisa dia tidak rida untuk rujuk kepada firman penciptanya sendiri yang sudah memberikan rezeki kepada dia, yang sudah memberikan berbagai macam kenikmatan kepada dia.
(15:09) Ternyata lebih rida dengan ucapan-ucapan manusia. Ya. Wamanibtag huda fi ghairihi adallahullah. Siapa yang mencari hidayah pada selain Al-Qur’an dan hadis tentunya ya, pasti Allah akan sesatkan dia. Ada orang, Pak, enggak mau belajar Quran, hadis, belajarnya apa? Filsafat, ilmu mantik. Bukan tambah dapat hidayah abadan, malah semakin sesat. orang kayak gitu, Pak.
(15:48) Sibuk dengan ilmu kalam dan yang lainnya ya. Dan banyak, Pak, orang-orang yang mencari hidayah dari selain Al-Qur’anul Karim dari filosofilosuf filosuf filosofis-filosofis Yunani misalnya. Wahua hablullahil matin. Wahua zikrul hakim. Al-Qur’an adalah tali Allah yang kokoh.
(16:18) Allah berfirman, “Wasimu bihablillahi jamiah.” Peganglah dengan kuat tali Allah. Itu apa itu tali Allah? Sebagian ulama tafsir mengatakan, “Ia adalah Al-Qur’an.” Iya. Ia adalah tali Allah yang kokoh. Ia adalah zikir yang hakim. Hakim itu artinya yang penuh hikmah. Wahiratal mustaqim. Dan Al-Qur’an itu adalah jalan yang lurus. Asiratal mustaqim.
(16:52) Wahadzi la tazigu bihil ahwa wala taltabisu bihil alsun. Di mana Al-Qur’an itu siapapun yang berpegang kepadanya maka dia tidak akan hawa nafsunya tidak akan menyimpang. Akwat Islam saudaraku seiman. Dan lisannya pun tidak akan terkena talbis. Lisannya akan mengucapkan kebenaran, Pak. Ya. W yasbau minhulama.
(17:26) Dan para ulama tidak akan pernah kenyang dari apa? Mempelajari Al-Qur’an. Utsman bin Affan radhiallahu anhu berkata apa? Lafat qulubukum masabium min kalamibikum. Kalau hati kalian bening, kalian tidak akan pernah kenyang dari membaca firman Allah. Cuma masalahnya hati kita ini, Pak, penuh syahwat, dipenuhi dengan ya cinta dunia.
(17:57) Akhirnya baca Quran pun jadi berat, saudaraku seiman. Iya. W yakhlaquiraddi. Dan tidak akan pernah ya lusuh. dengan banyaknya dibaca artinya enggak bakalan bosan. Banyak antum lihat banyak orang yang mengkhatam Quran dalam sebulan bisa ada dua kali, tiga kali enggak bosan-bosan terus saja baca dan terasa mereka merasakan kenikmatan dari membaca Al-Qur’anul Karim. Man kata beliau, wala tanqodi ajaibuhu.
(18:40) Dan keajaiban Al-Qur’an tak pernah ada habis-habisnya, Pak. Ya, orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mentadaburinya dengan benar-benar tadabur, dia akan mendapatkan keajaiban-keajaiban Al-Qur’an. Ya, manqala bihi shodq. Siapa yang berbicara dengan Al-Qur’an pasti benar. Waman amina bihi ujir.
(19:08) Siapa yang mengamalkan Al-Qur’an pasti diberi pahala. Waman hakama bihi adal. Dan siapa yang berhukum dengan Al-Qur’an pasti adil. Ya. Waman daa ilaihi hudya ilaat mustaqim. Dan siapa yang berdakwah kepada Al-Qur’an, ia pasti diberi hidayah kepada jalan yang lurus. Ikhwat Islam, saudaraku iman. Iya. Bahkan mengajak manusia kepada Al-Qur’an dan agar mereka memahami Al-Qur’an dan mengimani Al-Qur’an termasuk jihad yang besar.
(19:54) Allah berfirman, “Falail kafirina wahidum bihi jihadan kabiro.” Jangan kamu menaati orang-orang kafir itu hai Muhammad dan jihadi mereka dengannya. Nah, di sini kembali Al-Qur’an. Artinya jihadi mereka dengan Al-Qur’an jihadan kabira dengan jihad yang besar. Dan ayat ini, Pak, sepakat semua ahli tafsir bahwa ayat ini Makkiah turun sebelum hijrah.
(20:29) Dan saat itu belum disyariatkan jihad dengan pedang dan panah, dengan senjata. Belum. Semua ulama sepakat bahwa yang dimaksud dengan jihad di sini dalam al ayat ini, wajahidhum bihi eh bil Quran. jihadi mereka dengan Al-Qur’an. Artinya ajarkan mereka Al-Qur’an ya. Ajak mereka untuk membaca Al-Qur’an, memahami Al-Qur’an. Makanya kata Rasulullah sallallahu alaihi wasallam sabda apa? Khairukum man taalamal qurana waama.
(21:04) Sebaik-baik kamu yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkan Al-Qur’an. Ikhota Islam saudaraku se iman wahua ajal ma wahua ajal wa mautaqar bihiallah. Di mana taqarub yang paling agung, takarub yang paling mulia kepada Allah itu dengan mentadaburi Al-Qur’an dan membacanya.
(21:42) Faan Farwah bin Naufal rahimahullah qal akh khabbab ibn ard biyadi faqal ya hanah taqarab ilallah bimast fainnaka tataqarab ilallah bisyaaiin ahabba ilaihi min kalamihi ya hanah hanah itu biasanya panggilan buat orang yang kita sukai, cintai gitu, Pak. Bertaqarablah kamu kepada Allah.
(22:14) Kata Farwah bin Naufal, Khabbab bin al-Arad memegang tanganku dan berkata, “Wahai Hana, bertaqarublah kamu kepada Allah semampu kamu. Sesungguhnya kamu tidaklah bertakarub kepada Allah dengan sesuatu yang paling Allah cintai dari firman-firman-Nya.” Ya. Iya. Artinya membaca Al-Qur’an ya khal Islam. Makanya Rasulullah sallallahu alaihi wasallam menganjurkan umatnya untuk banyak-banyak baca Quran. Iya.
(22:44) Sampai Rasulullah sallallahu alaihi wasallam mengatakan, “Man qo’a asro ayat fi lailah lam yuktab minal gfilin.” Siapa yang membaca 10 ayat aja dalam Al-Qur’an di di suatu malam, maka tidak akan ditulis sebagai orang yang lalai. Maksudnya kata para ulama yaitu dalam salat, salat malam ya cuma 10 ayat gampang. Antum k baca qul azubil falaq, qul azubirabbinnas aja sudah 11 ayat tuh.
(23:19) Iya. Enggak susah tapi kok malas. Kenapa? Ya ikhwat Islam saudaraku se iman inna qadral quran wa fadlahu hua biqadril mausufi bihi wa fadlihi. Sesungguhnya keutamaan Al-Qur’an itu karena keutamaan yang disifatinya, yang disifati dengannya dan keistimewaannya. Falq Quran kalamullah wa sifatuhu. Maka Al-Qur’an itu adalah firman-firman Allah dan sifat Allah Subhanahu wa taala.
(24:06) Ya wakama annahu tabaraka wa taala la sami lahu w syabiha fi asmaihi wasifatihi fala sami lahu w syabiha lahu fi kalamihi. Sebagaimana Allah tidak ada yang menyamainya dalam nama dan sifatnya. Demikian pula Allah pun tidak ada yang menyamainya dalam firman-firmannya. Pak, silakan seluruh manusia berkumpul untuk membuat yang sama seperti Al-Qur’an.
(24:34) Silakan. Makanya Allah menantang tuh, Pak. mim nazalna abdina mlih wadu syuhadaakum min dunillahi in kuntum shodiqin. Jika kalian merasa ragu dengan Al-Qur’an yang kami turunkan kepada hamba kami ini, coba buat yang sama dengan Al-Qur’an satu surat saja. Silakan kamu panggil pembantu-pembantu kalian, para ahli-ahli sastra untuk membuat yang sama.
(25:14) Faillam faillam taf’alu walan taf’alu fattaqunar. Jika kalian tidak mampu dan kalian tak akan pernah mampu, kata Allah, maka bertakwalah kalian. Takutlah kalian dari api neraka. Ikhwat Islam, saudara iman rahimani rahimakumullahu jamian. Jadi, Al-Qur’an enggak ada yang bisa menyamin, enggak ada.
(25:42) Siapapun enggak bakalan ada yang bisa seperti Al-Qur’an, Pak. Enggak bakalan bisa. Dan itu pun diakui oleh para penyair-penyair Arab, Pak. Ketika mereka mendengar Al-Qur’an, mereka langsung yakin ini bukan ucapan manusia. Ya saudaraku iman falahu tabaraka wa taala al kamalul mutlq fiatihi wa asmai wa sifatihi la yusbihuaiun min khalqihi. Maka Allah memiliki kesempurnaan yang sangat sempurna baik dalam zatnya, namanya dan sifatnya yang tidak mungkin serupa dengan makhluknya.
(26:30) Ya, berarti firman-firman Allah pun juga tidak mungkin sama dengan apa makhluknya. Laisa kamitli syai. Tidak ada yang serupa dengan Allah Subhanahu wa taala. Iya. Qala Abu Abdurrahman Assulami. Berkata Abu Abdurrahman Assulami sebagaimana diriwayatkan Baihaqi dalam kitab al-Asma was sifat. Fadlul Quran ala sail kalam kafadl ala khalqihi. Keutamaan Al-Qur’an di atas seluruh ucapan manusia, makhluk seperti keutamaan Allah dibandingkan dengan makhluknya. Ya.
(27:09) Waqad had lafzu marfuan il Nabi sallallahu alaihi wasallam. Dan ucapan ini diriwayatkan secara marfu kepada Nabi sallallahu alaihi wasallam namun tidak sahih. Iya. Wa amma maknahu fahaqquun. Walaupun memang tidak sahih, tapi maknanya benar sahih. Ya, tidak tidak ragu lagi.
(27:37) Pasti enggak mungkin bisa disamakan, Pak ucapan manusia dengan ucapan Allah Subhanahu wa taala. Enggak mungkin itu. W raiba fi husnihi wa quwwatihi wastiqomatihi wa jamali madlulihi. Tidak diragukan lagi, Pak, bagaimana keindahan Al-Qur’an. kekuatan balagohnya, kelurusannya, demikian pula keelokan yang ditunjukkan oleh Al-Qur’an. Bagi siapapun yang mentadaburinya, dia akan dapatkan itu, Pak.
(28:09) Iya. Waqadistasyhada ahlul ilm lisihati maknahu binususin adidah. Bahkan para ulama membawakan dalil-dalil yang banyak ya yang menunjukkan akan kebenaran makna hadis tadi. Apa itu? Bahwa keutamaan Al-Qur’an dibandingkan seluruh ucapan seperti keutamaan Allah dibandingkan seluruh makhluknya. Iya. Di antaranya yaitu yang diriwayatkan ee Imam Bukhari.
(28:48) Bahkan Imam Bukhari membawakan sebuah bab ya tentang fadilul Qur’an, keutamaan-keutamaan Al-Qur’an dalam kitab Sahih Bukhari. Dan di bab yang ke-17, Imam Bukhari berkata, “Bab fadlil Quran ala sairil kalam.” Babutamaan Al-Qur’an di atas seluruh ucapan. Kemudian beliau membawakan dua hadis yang agung.
(29:17) Hadis yang pertama yaitu hadis Abu Musa al-Asy’ari. Nabi sallallahu alaihi wasallam bersabda, “Matalul mukmin alladzi yaqraul Quran matsalul utrujah ta’muha thayib warihuha thayib.” Perumpamaan mukmin yang membaca Al-Qur’an. Yang dimaksud dengan baca Al-Qur’an di sini menghafal, Pak. Ya, karena di zaman Rasulullah belum ada mushaf untuk dibaca ya.
(29:51) Dan rata-rata para sahabat membaca Quran dengan apa? Hafalannya. Perumpamaan orang mukmin yang membaca Quran itu maksudnya punya hafalan Al-Qur’an seperti buah utrujah. Pernah lihat buta utrujah adanya cuma di sana Pak di Saudi. Dia itu mirip banget dengan jeruk persis warnanya kuning. Cuman harum baunya. Kalau jeruk kan enggak harum ya.
(30:26) Kalau ini kalau dicium tuh harum ya dan rasanya manis. Kata Rasulullah sallallahu alaihi wasallam seperti buah utruja. Rasanya enak, baunya harum, wangi. Iya. Walul mukmin alladzi la yaqraul quran mlut tamroh. Dan perumpamaan mukmin yang tidak punya hafalan Quran perumpamaannya seperti apa? Kurma. Thyib rasanya enak wala riha fiha tapi enggak wangi ya.
(31:07) Walul munafik alladzi yaqraul quran mataluhanah ruha thaib wuhaur. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Quran seperti raihanah ya. Di mana wangi tapi kalau dimakan pahitnya minta ampun. Iya. Wamal munafik dan perumpamaan munafik yang tidak baca Quran kamatalil hamdalah. Perumpamaannya seperti buah hamzalah. Sudahlah rasanya pahit. E baunya pahit. Eh rasanya pahit baunya gue enak.
(31:49) Iya. Subhanallah ikhwatan Islam saudaraku seiman. Maka dari itu ya akhi kita usahakan, Pak. Kita termasuk orang ya di hati kita ada Al-Qur’an lah walaupun cuma qul azubirabbinnas, qul falaq, qulub qul huallahu ahad masa enggak hafal. Insyaallah di sini semua pada hafal kan ya. Ya. Wal asri gitu kan ya. Usahakan kita perbanyak hafalan Quran kita Pak ya.
(32:24) Q Ibnu Katsir berkata Ibnu Katsir dalam kitab Fadil Quran wahu munasabatil bab liadal hadis anhah daral quran wujudan waaman fadalfi alwahu minalamir minal bar alfajir wal fajir sisi kesesuaiannya dengan bab yang ada dalam Sahih Bukhari itu bahwa wanginya yang enak ya itu berkutat bersama Al-Qur’an sebagaimana Al-Qur’an itu wangi, Pak.
(33:09) Tapi wanginya bukan wangi di hidung tentunya ya. Artinya, akhi, Al-Qur’an itu kalau kita melihat orang yang hafal Quran, mengamalkan Quran, indah di telinga-telinga kita, Pak. Ya, ikhwat Islam, saudaraku seiman, maka ini menunjukkan akan keistimewaan Al-Qur’an dan kemuliaannya.
(33:38) Ini hadis yang pertama itu perumpamaan orang yang membaca Quran seperti buah apa? Utrujah. yang wanginya enak, rasanya nikmat. Iya. Adapun hadis yang kedua itu hadis Ibnu Umar dari Nabi sallallahu alaihi wasallam bahwa Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda, “Innama ajalukum fi ajali man khala minal umam kama baina shatil asri wa magrib syams walukum wsalu yahud w nasara kamali rajulin istala umalan faqala man ymalu liisfin nahar ala qiratqir yahudhar asilat antumaluna min as magrib biqirin qirin nahnu aksaru amalan waqaluan qamtukum min haqikum
(34:46) q la qadhi Sesungguhnya perumpamaan masa kalian wahai umat Islam ya dalam masalah ajal dibandingkan dengan umat-umat sebelum kalian itu seperti antara asar sampai magrib. Karena kita kan umat Islam umat terakhir, Pak. Perumpamaan kalian dibandingkan dengan Yahudi dan Nasrani seperti orang yang apa namanya ee meng menyewa orang untuk kerja.
(35:33) Dia berkata, “Siapa yang mau bekerja untukku dari pertengahan siang s eh apa dari pagi sampai pertengahan siang. dan aku akan berikan pada dia gaji satu qirat. Maka orang Yahudi pun bekerjalah. Maksudnya umatnya Nabi mu Nabi Musa. Lalu Allah kemudian orang itu berkata lagi, “Siapa yang mau bekerja dari pertengahan siang sampai asar?” Maka orang-orang Nasrani pun bekerjalah. Ya.
(36:16) Dan kalian wahai umatku kata Rasulullah, kalian pun beramal dari asar sampai magrib tapi diberikan oleh Allah gaji apa? Pahala dua kali lipat mereka. Maka pada di hari kiamat orang Yahudi dan orang Nasrani protes, Pak. Apa kata mereka? Ya Allah, kami kan lebih banyak amalnya, tapi kenapa pahalanya lebih sedikit? Ya, maka Allah berfirman kepada mereka, “Apakah aku menzalimi kalian?” Kata mereka, “Tidak.
(37:01) ” Allah berfirman, “Itu karunia yang aku berikan kepada siapa yang aku kehendaki.” Ini menunjukkan akan keistimewaan umat Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam. Berkata Ibnu Katsir dalam kitab Fadilul Quran tadi, wa munasabatu litarjamah. Kesesuaian hadis ini dengan bab itu apa? Ya, yaitu apa namanya? Anil ummah maqis muddatiha fadil umamah mauli muddatiha.
(37:39) Umat Islam ini, Pak, padahal yang paling pendek masanya ternyata bisa mengalahkan umat-umat sebelum umat Islam. Padahal mereka lebih panjang masanya dan lebih banyak amalnya. Sebagaimana Allah berfirman, “Kuntum khair ummatin ukhrijat linnas.” Kalian itu sebaik-baik umat yang dikeluarkan kepada manusia.
(38:10) Dan dalam Musnad Imam Ahmad, demikian pula dalam dalam kitab Sunan dari Bahz bin Hakim dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata, Rasulullah sahu wasam bersabda, “Antum tuwauna sabina ummah antum khairuha wa akramaha alallah.” Kalian ya menyamai 70 umat dan kalian yang paling baik dan yang paling mulia di sisi Allah Subhanahu wa taala. Kalian di sini kepada siapa, Pak? Kepada umatnya seluruhnya.
(38:42) Ya, padahal kan di antara umat Islam ada yang imannya belangbentong, Pak. Ya, tapi Rasulullah secara umum mengucapkan itu. Bahwa kalian umat yang paling mulia di sisi Allah Subhanahu wa taala. Bagaimana tidak, Pak? Umat Islam ini diistimewakan oleh Allah dengan banyak keistimewaan. Di antara keistimewaan umat Islam apa, Pak? Hah? Umat Islam yang paling banyak masuk surga nanti di hari kiamat.
(39:21) Di antara keutamaan umat Islam, Bapak umat Islam itu tidak akan pernah bersatu padu di atas kesesatan. Di antara keistimewaan umat Islam, Pak, bahwa di antara umat Islam akan terus ada sekelompok orang yang berada di atas kebenaran. La tazalu thifatum min umatiirina alal haqqi.
(39:49) Akan terus ada kata Rasulullah, sekelompok umatku yang tampak di atas kebenaran. Ya. Dan banyak lagi keutamaan-keuman umat Islam yang Allah istimewakan kita di atas umat-umat yang lain. Iya. Wa innama fazuu biadza bibarqatil kitabilim. Kenapa umat Islam lebih mulia daripada dan lebih banyak pahalanya, Pak sampai dua kali lipat? Itu karena keberkahan Al-Qur’an ya. Al-Qur’an alladzi syarofahullah ala kulli kitabin anzalahu.
(40:25) Di mana Al-Qur’an yang Allah muliakan di atas seluruh kitab yang Allah turunkan. W’alahu muhaiminan alaih. Dan Allah jadikan Al-Qur’an sebagai penjaga untuk kitab-kitab sebelumnya ya penyempurna. Wasikhan lahu watiman lah. Yang memansuk menghapus kitab-kitab sebelumnya dan penutupnya. lianna kullal kutubil kutubil mutaqaddimah nazalat ilal ard jumlah wahidah.
(41:01) Karena kitab-kitab sebelum Al-Qur’an tuh, Pak, Allah turunkan langsung sekaligus satu buku. Sedangkan Al-Qur’an ini, Pak, diturunkan berangsur-angsur, ya. Apa faedahnya, Pak? Kenapa Al-Qur’an diturunkan berangsur-angsur? Kenapa Al-Qur’an enggak diturunkan seperti Taurat saja langsung diturunkan satu buku gitu atau Injil diturunkan langsung satu buku? Itu Allah menyebutkan dalam surat, saya lupa nama suratnya ya. Waqalu laula nuzilal quranu jumlatan wahidah.
(41:39) Mereka orang-orang kafir berkata, “Kenapa Al-Qur’an tidak diturunkan sekaligus saja?” Maka Allah menyebutkan hikmahnya, Bapak. Kadzalika linutabbit bihi fuada. Demikianlah kami turunkan Al-Qur’an sedikit demi sedikit supaya kami kokohkan Al apa hatimu dengan Al-Qur’an itu. Dan ini memberikan kepada kita faedah, Pak agar kita terus-menerus mempelajari Al-Qur’an dan jangan sekaligus sedikit demi sedikit.
(42:19) Ya, makanya kata Utsman bin Affan, kunna nataalamul qurana asyra ayat. Asyra ayat. Dahulu di zaman Rasulullah, kami belajar Al-Qur’an tuh 10 ayat dulu dan kami tidak berani untuk menambahnya sampai kami pelajari dulu dan kami amalkan. Begitu, Pak. Yang jelas setiap hari harus kita ada satu walaupun cuma satu ayat kita pelajari, Pak, kita kaji, ya.
(42:57) Nah, kalau kita rutin terus mempelajari Quran, faedahnya apa, Pak? Itu semakin mengokohkan keimanan, Pak. Iya. Makanya Allah berfirman apa? Waifa takfurun wa antum tutla alaikum ayatullah. Wafikum rasul. Bagaimana kalian akan kafir? Kata Allah sementara kalian terus-menerus dibacakan ayat-ayatnya dan pada kalian ada rasulnya. Kata Ibnu Katsir, ayal kufro baidun ankum. Artinya kekafiran itu akan jauh dari kalian.
(43:34) Kapan? Jika kita terus-menerus mempelajari Al-Qur’an. Sudah masuk Isya belum? T pwatal Islam untuk selanjutnya kita simak dikumandangkannya azan untuk salat Isya bagi daerah Jakarta dan sekitarnya. Allahu Akbar. Allahu Akbar. Allah


Kajian

pada

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *