(6) [LIVE] Ustadz Dr. Emha Hasan Ayatullah, M.A. – Shahih Jami’ As-Shagir – YouTube
Transcript:
(00:00) 3M menebar cahaya sunah. Bismillahirrahmanirrahim. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ikhwat al Islam azani Allahu wyakum. Alhamdulillahiabbil alamin hamdan katsiran thayiban mubarokan fih kama yuhibbuna waardo wasatu wasalamu ala asrofil mursalin waa alihi wa ashabi ajmain waman tabiakum bisihsani yaumilqiamah amma ba’du ikhwat al islam azani allahu wyakum para pemerhati raja dan sahabat raja semuanya di malam hari ini tentunya kita mohon kepada Allah subhanahu wa taala keberkahan untuk kita semua di malam hari ini hingga menjelang pagi nanti. Ikhw Islam azan Allahuakum. Dan kita
(00:58) juga bersyukur kepada Allah Subhanahu wa taala atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita semuanya dari menjelang pagi hari tadi hingga menjelang malam hari ini. Semoga Allah terus berikan tambahan keberkahan rezeki dan juga keberkahan kenikmatan yang Allah berikan kepada kita semuanya. Insyaallah. Allahumma amin.
(01:18) Dan ikhwat Islam aani Allah wyakum pada kesempatan malam hari ini kita akan simak satu kajian ilmiah dari pembahasan kitab sahih Jamius Sagir. Dan insyaallah sebagaimana akan disampaikan dan dipaparkan bersama guru kita Al Ustaz Alfadil Dr. M. Hasan Ayatullah hafallahu taala. Dan insyaallah kita akan simak kelanjutan pembahasan hadis tersebut hadis dari kitab tersebut.
(01:47) Dan pada malam hari ini beliau akan membahas tentang dosa besar membunuh seorang muslim. Ikhwatul Islam azani Allah wyakum. Tentunya setelah kajian disampaikan oleh beliau, kami membuka sesi interaktif soal jawab. Bagi Anda yang ingin bertanya dalam rangka memperdalam materi telah beliau sampaikan.
(02:06) kami berikan kepada Anda semuanya kesempatan untuk bertanya baik secara langsung maupun melalui chatwe. Untuk Anda yang bertanya secara langsung bisa menghubungi kami di 0218236543 ataupun Anda dapat kirimkan pertanyaan Anda melalui chat WA di 021 8236543. Nah, Ikhwatal Islam kita simak bersama kajian ini dan kepada ustaz kami persilakan untuk menyampaikan materi falatafad Quran Ustaz.
(02:38) Jazakumullah khair. Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahiabbil alamin wabihi nastainu ala umurid dunya waddin wasalatu wassalamu alal mabuti rahmatanil alamin nabiina muhammadin waa alihi wasohabatihi watabiin waman tabiahum biihsanin ila yaumiddin ya ayyuhalladina amanutaqulaha haqqa tuqatihi wala tamutunna illa wa antum muslimun ya ayyuhannasutaqubakumulladzi khalaqakum min nafsin wahidah walaqa minha zaujaha rijalan waisa wattaqulahalladzialuna bihi wal arham inallahaanaanaikumqiba ya ayyuhalladzina amanutqulaha waquulu
(03:21) qulan sadida yuslih lakum a’malakum wagfir lakum dunubakum wam yutiillaha waasulahu faq faza fauzanima amma ba kaum muslimin dan muslimat pemirsa raja TV pendengar radio raja dan seluruh kaum muslimin yang mengikuti pengajian malam hari ini. Semoga Allah azza waalla memberikan kita kemudahan untuk memahami asunah, menjadikan kita salah satu pejuang yang bisa menjunjung tinggi nilai ajaran Nabi kita Muhammad sallallahu alaihi wasallam.
(04:03) Dahulu para ulama berupaya mensosialisasikan, menyebarkan, mengedukasi masyarakat agar paham terhadap sunah. Dalam Sahih Bukhari disebutkan bahwa salah satu penguasa kaum muslimin, Khalifah Umar Ibnu Abdul Aziz rahimahullah, beliau wafat tahun 101 Hijriah, masih di generasi awal umat ini. Beliau perintahkan para ulama di zamannya. Di antaranya Abu Bakar Ibnu Hazm.
(04:40) Beliau seorang tabiin wafat tahun 120 Hijriah. Umar bin Abdul Aziz sebagai seorang penguasa dan tadinya memiliki latar belakang seorang alim dan menjadi ahli ibadah ahlusunah yang taat. Beliau ingin memanfaatkan kesempatan itu, kekuasaan yang sebentar untuk menghidupkan ajaran Islam. Sehingga kaum muslimin mengenal ajaran nabinya sallallahu alaihi wasallam.
(05:16) Beliau mengatakan, “Unzur maana min haditin Nabi shallallahu alaihi wasallam faktuhu.” Beliau mengatakan kepada Abu Bakar Ibnu Hazam rahimahumullahu jamian, “Kamu lihat hadis Nabi sallallahu alaihi wasallam kamu kumpulkan kemudian kamu tulis.” Fa inni khiftu durusal ilmi wazahabal ulama. Karena aku khawatir ilmu ini akan hilang. Dan para ulama akan cepat wafat. Wala taqbal illa haditan Nabi sallallahu alaihi wasallam.
(05:46) Jangan kamu terima kecuali hadis aja. Kamu khususkan kumpulan dari buku ini berisi hadis Nabi sallallahu alaihi wasallam saja tanpa dicampur dengan perkataan ulama, asar dari para sahabat, fatwa tabiin. Tidak perlu. kita ingin menebarkan, memasyarakatkan hadis Nabi sallallahu alaihi wasallam.
(06:15) Beliau mengatakan ee karena ulama ketika wafat ilmunya hilang sehingga tidak akan lagi diingat oleh masyarakat. Sekarang ditulis. Kemudian beliau mengatakan, “Wal tufsul ilm wal tajlisu hatta yalama man la y’lam.” Hendaklah kalian sebarkan ilmu ini ya, dimakmurkan, disemarakkan dan kalian duduk di majelis sehingga orang yang tidak tahu menjadi tahu. Fainnal ilma launu eh la yahlaku hatta yakuna sirron.
(06:48) Karena ilmu ini tidak akan sirna, tidak akan hilang sampai sempat disembunyikan atau dirahasiakan. Ketika orang tidak lagi berbicara tentang ilmu, ketika orang tidak menyampaikan ilmu ini hilang, tidak ada. Apalagi ketika orang yang punya ilmu sudah ee dipanggil Allah subhanahu wa taala.
(07:15) pelajaran dari pesan yang disampaikan sang khalifah atau sang raja. Beliau ingin agar hadis Nabi sallallahu alaihi wasallam dikenal oleh masyarakat banyak. Sehingga Ibnu Battha rahimahullah dalam penjelasan syarah Sahih Bukhari beliau mengatakan fihil haddu alat sunani wabtiha. Di situ ada pesan perintah yang tegas untuk berpegang dengan sunah Nabi sallallahu alaihi wasallam dan juga memperhatikan. Dan ini juga merupakan ee perhatian.
(07:52) Setiap muslim memiliki tanggung jawab untuk menebarkan, mengenalkan. Ketika masyarakat tidak lagi buta tentang ajaran Nabi sallallahu alaihi wasallam, nikmatnya ibadah, nikmatnya sunah akan dirasakan banyak orang. Maka kita sangat berharap kebaikan ini akan kelihatan ketika kaum muslimin semakin tahu bahwa inilah kesempurnaan, inilah keindahan Islam yang sesungguhnya.
(08:24) Maka kita berharap kepada Allah agar kita termasuk orang-orang yang dijadikan oleh Allah Subhanahu wa taala sebagai miftahan lil khair magaliqar. Pembuka pintu kebaikan, penutup pintu kejelekan. Ya, kita termasuk orang yang menebarkan, mengenalkan dan memasyarakatkan hadis-hadis ini. Sehingga seperti dulu serial atau pelajaran yang pernah kita kaji bersama tentang mukadimah Sahih Muslim.
(08:50) Kalau seandainya kaum muslimin tidak mengenalkan hadis sahih, masyarakat perlu sibuk dengan hadis yang tidak sahih. Maka ini tanggung jawab bersama. Perlu kita mempelajari, mendekatkan agar kita akrab dengan sunah Nabi sallallahu alaihi wasallam. Kaum muslimin dan muslimat, pemirsa Raja TV di mana pun antum berada, rahimana rahimakumullah. Kita membahas beberapa hadis.
(09:20) Hanya pembahasan pertama berkaitan tentang pembunuhan. Pembunuhan merupakan dosa besar kedua setelah syirik kepada Allah yang disebutkan oleh para ulama karena berkaitan dengan hak orang lain. Kemudian menumpahkan darah. Baik, kita sebut hadisnya ee di dalam hadis yang ke 23 yang disebutkan oleh ee penulis dan dipilih ini dari kitabnya Asuyuti dan dipilih oleh ee As Syekhul Albani rahimahullah yang sahih saja.
(10:02) Beliau mengatakan dalam hadis yang ke-23, “Aballahu an yaj’ala liqatil mukmin taubatan.” Ya Allah tidak mau menerima taubat orang yang membunuh seorang mukmin. Orang beriman kepada Allah dibunuh. Tapi maksudnya dibunuh di sini karena tidak ada sebabnya. Kalau seandainya dibunuh karena ada sebab, misalkan dia pernah membunuh sebelumnya lalu diqisas, dihukum pancung juga atau karena dia membahayakan atau karena memberontak atau karena memang ada sebab yang syar dia boleh dibunuh, maka tidak masalah. Ini yang dibahas di sini adalah ketika seseorang membunuh dengan tanpa alasan
(10:42) yang dibolehkan di dalam syariat. Hadis ini ee diriwayatkan oleh at-Tabarani seperti disebutkan di situ Thab itu maksudnya adalah at-Tabarani wadhya fil mukhtar. Maksudnya adalah addya almaqdisi dalam kitab ee al-ahad almukhtar. Ini bukunya namanya demikian dari sahabat Anas bin Malik radhiallahu anhu.
(11:06) Hadis ini artinya secara redaksi apa adanya. mengatakan bahwa Allah tidak bakal menerima tobat orang yang membunuh dan berarti dosanya tidak diampuni. Tetapi ee para ulama memahami hadis ini tidak tetapi tidak sampai kufur kecuali kalau seandainya dia menganggap bahwa perbuatan ini halal.
(11:40) Kalau seandainya ada orang menyatakan bahwa membunuh itu boleh-boleh saja halal, maka dia kufur. Karena Allah mengharamkan dengan tegas lalu dia menghalalkan. Maka ketika ada orang berani menghalalkan apa yang Allah haramkan, maka dia kufur, membantah dan membangkang.
(12:04) Berarti meskipun dia tidak membunuh, meskipun ada orang tidak membunuh, akan tapi dia mengatakan membunuh orang Islam itu boleh-boleh saja, halal aja. Meskipun dia tidak membunuh, maka dia kufur karena menghalalkan apa yang Allah haramkan. Nah, para ulama memahami hadis ini. Aballahu anyaqbala yajalaqatil mukminubah. Allah tidak mau menerima taubat orang yang membunuh orang beriman.
(12:28) ee ini seolah-olah kufur, tidak diterima tobatnya sama sekali. Nah, para ulama mengatakan kalau dia menghalalkan pembunuhan, tapi kalau selamanya dia tidak menghalalkan pembunuhan, maka dia tidak sampai kufur. Redaksi ini digunakan untuk azzajr. Artinya memberikan teguran keras atau peringatan keras. Jangan ada yang melakukan seperti ini. Ini mirip dengan firman Allah dalam surah An-Nisa.
(12:55) Allah menyatakan wqtul mutauhu jahanam khidan fiha wallahu alaihu waahuaban orang yang membunuh orang beriman secara sengaja maka balasannya adalah neraka jahanam dia akan dikekalkan di situ dan Allah akan murka kepada dia. Allah akan laknat dia dan Allah siapkan siksa yang pedih sekali yang sangat besar.
(13:32) Kemudian eh di dalam ayat yang lain disebutkan walladina laaduna maallahaihan ak wsallahu illa bilhaq wnun wikaqabu yaumqiamahl fihi muhana. Disebutkan orang-orang yang tidak menyekutukan Allah kemudian tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah dan tidak berzina. Kalau ada yang melakukan itu mereka akan mendapatkan dosa. Yudaf lahulabu yaumalqiamah.
(14:11) Pada hari kiamat siksa itu akan dilipat gandakan untuk mereka. Yudfahulabu yaumalqiamahl fi muhana. dia akan dikekalkan di situ. Para ulama ee tidak mengambil ayat semacam ini saja. Kemudian diberi ultimatum dan kesimpulan bahwa pelaku pembunuhan kafir. Ahlusunah ee membahas semua dalil ancaman ee secara menyeluruh. Sehingga ada firman Allah, innallaha la yagfiru ayusraka bihi wagfiru ma dunalika lim yasya.
(14:52) Allah azza waalla tidak mengampuni dosa orang yang melakukan kesyirikan. Sedangkan selain kesyirikan maka Allah masih mengampuni. Dengan dalil tersebut. Maka kesimpulan ahlusunah bahwa pelaku dosa besar selama dia tidak menganggap halal sebuah keharaman yang Allah berikan, maka dia tidak sampai kafir. Tidak sampai kafir. Dia tetap berdosa dan dia harus menanggung konsekuensi.
(15:22) Tetapi peluang untuk diampuni Allah masih terbuka. Karena Allah azza waalla bisa mengampuni semua dosa selain kesyirikan. seperti itu. Tetapi redaksi seperti itu maknanya muatannya adalah penekanan ya. Artinya penegasan bahwa ini tidak gampang, tidak remeh, bukan urusan sepele. Dan ini subhanallah ditegaskan oleh para ulama dengan penekanan yang sangat bertubi-tubi.
(15:54) Tetapi rupanya kaum muslimin menganggap enteng masalah darah. Nabi sallallahu alaihi wasallam menyatakan dalam sunan at-Tirmidzi dan Nasai disahihkan oleh Syekh Albani, Nabi sallallahu alaihi wasallam sampai mengatakan, “Lazwalud dunya ahwanu alallahi min irraqati dami muslimin.” din muslimin. Ya, sungguh hilangnya dunia ini masih lebih ringan di sisi Allah Subhanahu wa taala dari ditumpahkannya darah seorang muslim.
(16:27) Ini besar sekali ya. Bahkan dalam hadis yang sahih diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Nabi sallallahu alaihi wasallam pernah memberikan peringatan keras, hati-hati dari tujuh perkara yang paling besar yang membinasakan. Ijtanibus sabal mubiqat. Hilang tujuh hal yang sangat membinasakan. Yang pertama, asyirku billahi wasihir.
(16:58) Yang pertama adalah syirik kepada Allah. Kemudian sihir. Dan sihir ini bagian dari kesyirikan. Kemudian yang ketiga, waqatlun nafsillati haramallah illa bilhaq. Membunuh jiwa yang diharamkan Allah subhanahu wa taala. Kecuali kalau memang ada alasan syarinya. Dibolehkan dia dibunuh karena memang ada ee alasan yang ee membolehkan.
(17:24) Tetapi yang jelas selama tidak maka membunuh ini merupakan dosa besar dan urusannya tidak selesai di dunia sampai akhirat dituntut itu. Sampai akhirat dituntut entah ketahuan atau tidak sendiri atau bersekongkol kemudian sempat dilakukan hukuman atau tidak urusannya tidak sampai selesai langsung di dunia sampai akhirat. Sampai akhirat.
(17:55) Para ulama mengatakan ketika seseorang membunuh maka hak yang diterjang di sini ada tiga. Yang pertama dia langgar hak Allah. Karena Allah larang dia malah membunuh. Jadi menyebar kerusakan, menumpahkan darah, mengganggu stabilitas, keamanan dan kenyamanan makhluk Allah Subhanahu wa taala. pembunuhan. Nauzubillah. Nauzubillah. Ya.
(18:28) Kemudian yang kedua, dia melanggar dan merampas hak keluarga korban. Ketika mereka bahagia dengan anggota keluarga mereka, dibunuh kehilangan. Kesedihan itu tidak bisa dibayangkan. Sering kita melihat kasus pembunuhan orang tuanya sampai tidak bisa berbicara, nangis. Apalagi seandainya pembunuhan itu memang direncanakan atau tidak ada hak.
(19:01) Memang tidak ada pelanggaran sama sekali. Kenapa harus dibunuh? Kemudian yang ketiga, dia melanggar hak orang yang dibunuh sendiri. Orang yang korban menjadi korban. Para ulama mengatakan hak Allah lebih mudah dari hak manusia. Artinya ketika Allah Maha Pengampun, seorang bertobat betul-betul lalu dia siap untuk berbaik dan berbenah, maka Allah akan gampang memaafkan.
(19:31) Sehingga hak Allah yang diterjang dalam kasus seperti ini mudah untuk diatasi ketika orang bertobat dengan tobat yang sesungguhnya. Yang kedua, hak dengan keluarga. Para ulama mengatakan mereka harus dimintai maaf. Kalau seandainya mereka memaafkan, alhamdulillah. Kalaupun seandainya mereka tidak memaafkan atau memaafkan tapi dengan syarat, maka itu hak mereka.
(20:01) Saya maafkan akan tetapi harus membayar diat, denda, hukuman. Ini boleh. Atau mereka bilang, “Saya tidak maafkan. saya pengin dituntut balas aja. Maka ini juga boleh. Ini untuk menunaikan hak keluarganya. Adapun yang ketiga ini hak orang yang dibunuh, hak qurban tidak akan selesai sampai hari kiamat.
(20:32) Dalam hadis yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, disahihkan oleh Syekh Albani, nanti pada hari kiamat yatil maqtul. Orang yang dibunuh akan datang pada hari kiamat dengan mutaalliqan rahu biihda yadaih. Dia bawa kepalanya pakai satu tangannya. Mutalabbiban qatilahu biyadihil ukhro. Dia geret pembunuhnya dengan tangan yang lain. Jadi dua tangan yang satu megang kepalanya yang sudah terputus dari rongga dari badannya. Yang satu dipakai untuk megang pembunuhnya.
(21:08) Waajuasama. Sementara ini dari urat-urat lehernya ini ngucur darah terus. Ngucur darah terus. Ini dalam kondisi mengerikan seperti dia geret orang yang membunuhnya. Hatta yatiya bihial arsy. Sampai dia berhasil membawa pembunuhnya di depan Allah Subhanahu wa taala. Fakulu ya rab qatalani. Maka dia mengatakan, “Ya Allah, orang ini membunuhku.
(21:40) Kemudian Allah Subhanahu wa taala mengatakan kepada pembunuh tadi, “Taista, celaka kamu, buruk sekali kamu.” Tumma yadhabu bihi ilanar. Kemudian Allah perintahkan dia untuk dimasukkan ke dalam neraka. Jadi pembunuh itu tidak selesai urusan di dunia. Meskipun dia sudah minta maaf kepada keluarganya, dia sudah berbuat baik untuk berbenah dan anggap dia sudah dikatakan banyak kemajuan untuk menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Tetapi urusan dengan korban belum selesai.
(22:16) Susah sekali ya. Nanti pada hari kiamat Allah akan selesaikan itu dan Allah betul-betul tidak akan membiarkan hak satu orang pun terlewat. Allah mengatakan, “Alyyauma lazlamu nafsun sai nah pada hari ini tidak akan satu orang pun dizalimi sama sekali.” Maliki yaumiddin. Allah azza waall adalah raja hari pembalasan.
(22:50) Dalam hadis yang sahih dikatakanal huquqa ila ahliha yaumalqiamati yuqatil jal minatil qna. Sungguh semua hak akan ditunaikan pada hari kiamat sampai kambing yang tidak bertanduk berhadapan dengan kambing bertanduk diselesaikan urusannya. Apa urusan hewan? Mereka akan menjadi debu berterbangan.
(23:22) Tetapi Allah ingin menunjukkan keadilan seadil adilnya sampai kambing bertanduk dengan yang tidak bertanduk diselesaikan sebelum mereka menjadi debu. Hm. Urusan diselesaikan. Para ulama mengatakan karena biasanya kambing yang bertanduk dia lebih suka itu dorong-dorong nyerodok begitu. Ah dia lebih zalim dari yang tidak bertanduk.
(23:41) Itu kalau hewan ini orang zalim kemudian dia menggunakan kezaliman lain. Menutupi kezaliman pertama kemudian selesai urusannya. Tidak. Allah azza waalla tahu semuanya dan akan betul-betul menunjukkan semua pembalasan tidak terlewatkan. Kitab fatal mujrimin musfiina mimma fiquun ya wailat kitab. Ketika hari kiamat kitab atau catatan amal ditompakkan, orang-orang yang berdosa akan melihat itu.
(24:11) Lalu mengatakan ini kitab apa kok tidak ada yang terlewat sama sekali? Yang kecil kesebut ya’malin khairarah walqarin sararah. Orang memiliki kebaikan sekecil apapun dibalas. Orang yang memiliki kejelekan sekecil apapun belum sempat tobat, belum sempat minta maaf akan dibahas. Nabi sallallahu alaihi wasallam menyatakan, “Man kanat lahu madlimatun liakhihi.
(24:42) ” Orang yang punya kezaliman nyalah, punya dosa sama saudaranya. Falyatahallalhu minhul yaum qabla alla yakuna dinarun wala dirhaman. Hendaklah minta maaf sekarang selama di dunia sebelum nanti pada hari kiamat gak ada lagi dinar dirham, enggak ada lagi uang, enggak ada lagi kekuatan, jabatan, relasi, apa segala macam. Enggak bisa hitung-hitungan pakai alhasanat was sayiat.
(25:10) Punya amal apa enggak, punya pahala apa enggak. Kalau dia punya pahala, pahalanya akan digerogoti oleh orang yang dizalimi. Kalau ternyata pahalanya habis, maka kejelekan orang yang dizalimi timpukkan ke dia. Ini pembahasan yang kita katakan bahaya ketika orang di akhir zaman menganggap pembunuhan ini biasa, darah kayak tidak ada harganya.
(25:34) Setiap saat seperti kita melihat ada berita pembunuhan yang tidak habisnya. hanya masalah kecil, hanya karena emosi, kemudian selesai dengan kematian dan pembunuhan. Seolah kita sendiri merasa darah kayak tidak ada harganya. Subhanallah. Dalam Sahih Bukhari dikatakan, “La yazalul mukminu fi fushatim min dinihi ma lam yusib daman harama.
(26:12) ” Ya, orang beriman dia masih dianggap lapang, tenang meskipun ada kesalahannya, ada kekurangannya selama dia belum nyerempet dalam urusan darah. Kalau sudah berhubungan dengan darah, nauzubillah. Ini dosa besar kita katakan ini merupakan dosa yang besar. Maka hadis pertama yang kita bahas ini berkaitan dengan tindakan yang tidak remeh. Nauzubillah.
(26:46) Ketika seorang berurusan dengan darah, awalu ma yuq yaumalqiamati eh fiddima kama qala sallahu alaihi wasallam. Pertama yang akan diurus oleh Allah perhitungan pada hari kiamat antara hak-hak hambanya adalah urusan darah. Maka ee semoga Allah azza wa jalla melindungi kita karena fitnah atau cobaan musibah ini semakin lama akan semakin besar.
(27:14) Orang tidak menghadapi dengan ilmu, dengan iman, dengan kesabaran, dengan kebijaksanaan dan kedewasaan. cepat sekali orang ambil ee sikap yang merugikan dunia akhirat diri maupun orang lain. Ya. Sehingga ketika Nabi sallallahu alaihi wasallam mengingatkan tanda akhir zaman dalam Sahih Muslim, Nabi sallallahu alaihi wasallam menyatakan, “La taquumus sa’ah.” Tidak akan terjadi hari kiamat hatta yurfaal ilm.
(27:45) Sampai ilmu ini akan dicabut oleh Allah, diangkat. Maksudnya dengan wafatnya para ulama. Assirul jahalfsul jahal. Dan kebodohan akan semakin kelihatan. Kebodohan maksudnya adalah orang paham agama, semakin tidak paham agama. Kalau mereka intelek, kalau mereka maju dalam teknologi atau memang betul-betul dikenal dengan cendikia tapi enggak ngerti agama, gimana? Nah, akhirnya disebutkan juga dalam hadis itu, waksurul harj pembunuhan. Nauzubillah.
(28:27) Yang jelas kita berdoa kepada Allah mudah-mudahan Allah jaga keselamatan kita semua. Entah kita dalam kondisi dizalimi, kita berlindung kepada Allah dan kemudian wali iyadzubillah kalau kita termasuk orang yang zalim. Baik, ini hadis pertama. Kemudian hadis kedua, aballahu wal mukminunaika ya Abu Bakar.
(28:57) Ya, disebutkan bahwa Allah Subhanahu wa taala serta orang-orang beriman tidak rela ada yang berbeda pendapat tentang engkau wahai Abu Bakar. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Aisyah radhiallahu anha. Syekh Albani rahimahullah mengambil kesimpulan hadis ini sahih. Sanad aslinya dalam Musnad Imam Ahmad ada kelemahannya.
(29:22) Akan tetapi dengan banyak jalur akhirnya hadis ini sahih. Dan memang aslinya dalam Sahih Bukhari dan Muslim. Hadis ini ada dalam sahih Bukhari dan Muslim. cuman redaksinya berbeda. Dan hadis ini Nabi sallallahu alaihi wasallam menyatakan orang beriman bahkan sebelumnya Allah Subhanahu wa taala tidak mau ada orang berbeda pendapat dalam kedudukan Abu Bakar.
(29:44) Dan ini pembahasan tentang kepemimpinan maupun tampuk kekhilafahan setelah Rasul sallallahu alaihi wasallam wafat. Hadis serupa disebutkan dalam Sahih Muslim. Ketika Nabi sallallahu alaihi wasallam mulai keras sakitnya, Nabi sallallahu alaihi wasallam memanggil Aisyah. Beliau mengatakan, “Id’i li Aba Bakrin abaki.” A wa eh bukan au tapi wa akhai.
(30:15) Hatta aktuba kitaba. Wahai Aisyah, tolong panggilkan bapakmu Abu Bakar dan panggilkan saudaramu. Aku pengin menuliskan untuk mereka wasiat, pesan.” Ya, hatta aktuba kitaban. Eh, beliau mengatakan, “Fainni khiftu anatamanna mutamanin yaquil ana aula.” Ee aku khawatir akan ada seberapa orang mengatakan atau seberapa orang kepengin ya mengatakan apa? Ana aula.
(30:51) Aku lebih berhak untuk mendapat kekhilafaan ini. Waballahu wal mukminuna illa Aba. Sementara Allah subhanahu wa taala dan seluruh kaum mukminin tidak rela sama sekali yang mengambil kekhilafaan ini kalau diambil oleh seorang siapapun kecuali Abu Bakar yang ambil. Begitu. Al Imam an-Nawawi rahimahullah kemudian dinukil juga dari beberapa ulama seperti Alqadi Iyad dan yang lainnya.
(31:23) Mereka mengatakan bahwa dalil ini menunjukkan keistimewaan Abu Bakar. Kemudian ada sinyal kuat bahwa Nabi sallallahu alaihi wasallam ingin berpesan nanti penggantinya Abu Bakar. Penggantinya Abu Bakar dan sinyal kuatnya kelihatan pada pilihan beliau untuk menunjuk Abu Bakar sebagai pengganti imam salat. Bahkan dalam beberapa riwayat, Aisyah radhiallahu anha mengatakan, “Ya Rasulullah, inna Aba Bakrin rajulun Asif.
(32:03) ” Ya Rasul, bapakku ini, si Abu Bakar ini, beliau orang yang hatinya gampang tersentuh. Gak bisa baca satu ayat, tidak akan diselesaikan. Dia akan nangis itu enggak bisa. Antum suruh Umar saja yang lebih kuat, tegas gitu. Nabi sallallahu alaihi wasallam enggak mau. Akhirnya Aisyah radhiallahu anha melobi kepada Hafsah.
(32:28) Hafsah akhirnya senang aja ayahnya disuruh untuk menggantikan Nabi sallallahu alaihi wasallam. Lapar kepada Nabi sallallahu alaihi wasallam. Nabi sallallahu alaihi wasallam tambah marah. Beliau mengatakan innakunna la antunna Yusuf. Kali ini kayak orang-orang di sekitar Yusuf pengin apa namanya bikin skenario untuk membatalkan perintahku.
(32:51) Maka Nabi sallallahu alaihi wasallam perintahkan lagi, muru Aba Bakrin falyusalli binnas. Perintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam. Bahkan dalam beberapa riwayat dikatakan Umar radhiallahu anhu akhirnya sempat maju. Umar radhiallahu anhu sempat maju sampai suaranya karena keras kedengaran oleh Nabi sallallahu alaihi wasallam.
(33:15) Maka beliau mengatakan, “Alaisa hadza Umar?” Bukankah ini suaranya Umar? Qolu bala iya. Maka Nabi sallallahu alaihi wasallam mengatakan, “Yaallahu wal mukminuna illa Aba.” Allah tidak mau kecuali Abu Bakar. Nah, para ulama mengatakan Abu Bakar radhiallahu anhu ditunjuk sebagai pengganti imam berkali-kali. Dan akhirnya memang Abu Bakar menjadi pengganti waktu itu menjadi pengganti imam.
(33:42) Tetapi akhirnya para sahabat kemudian mengambil kesimpulan termasuk yang disampaikan oleh Umar bin Khattab radhiallahu anhu. Apakah kalian rela dipimpin Abu Bakar dalam urusan akhirat? Urusan dunia kamu enggak mau diminta dipimpin sama Abu Bakar. Dan tidak ada sahabat satuun yang diridai oleh Rasul sallallahu alaihi wasallam sebagai pengganti imam kecuali Abu Bakar.
(34:09) Apa kalian ada yang berani untuk melangkahi Abu Bakar radhiallahu anhu? Maka para sahabat yang waktu itu sempat bertikai pengin ada pimpinan satu dari Ansar, satu dari Muhajirin. Akhirnya mereka mengatakan nauzubillah anna taqaddama Abu Bakar. Kita minta perlindungan kepada Allah kalau kita mau lancang untuk melangkahi Abu Bakar. Akhirnya terjadilah kesepakatan kaum muslimin. Abu Bakar melanjutkan. Nah, di sini menunjukkan bagaimana fadilah Abu Bakar radhiallahu anhu dan ini menjadi bantahan untuk orang-orang yang mengatakan bahwa ada seorang wasi ya, orang yang diwasiatin khusus oleh Rasul sallallahu alaihi wasallam menjadi pengganti tapi bukan Abu Bakar. Isyarat atau dalil sudah banyak.
(34:52) Nabi sallallahu alaihi wasallam berkali-kali ingin nuliskan enggak jadi. Pengin nulis enggak jadi. Tapi beliau akhirnya mengatakan, “Yaallahu wal mukminuna illa Abu Bakar.” Allah dan para kaum mukminin tidak rela ada khalifah selain Abu Bakar radhiallahu anhu. Ini menunjukkan sinyal kuat bahwa Nabi sallallahu alaihi wasallam menyampaikan sebuah urusan yang akan terjadi pada hari setelah Rasul sallallahu alaihi wasallam wafat. bahwa orang-orang beriman akan memiliki pilihan Abu Bakarlah penggantinya.
(35:26) Seperti itu. Akhirnya Nabi sallallahu alaihi wasallam enggak jadi nulis. Dalam Sahih Bukhari juga begitu. Nabi sallallahu alaihi wasallam ingin nulis pesan atau wasiat, tapi enggak jadi. Seperti itu. Baik, ini intinya ee yang disampaikan pada hadis yang kedua. Kemudian hadis yang ketiga berkaitan dengan baiat yang dilakukan oleh para sahabat Nabi sallallahu alaihi wasallam alias sumpah setia, ikrar untuk siap berkorban, berjuang, dan membela untuk loyal kepada Rasul sallallahu alaihi wasallam. Hadis yang ketiga ini.
(36:06) Qal ubayiuka ala anudallah. Kata Rasul sallallahu alaihi wasallam kepada sahabat Jarir ini seperti di bagian akhir hadis itu dikatakan Jarir maksudnya Jarir ibn Abdillah Albajali Hamim maksudnya yang meriwayatkan hadis ini adalah Imam Ahmad. Nun maksudnya adalah Annasai dan sanadnya sahih.
(36:32) Ee Rasul sallallahu alaihi wasallam bersabda kepada Jarir ibn Abdillah Albajali, “Aku membaiat kamu, mengikrar kamu agar kamu beribadah kepada Allah. La tus bihi. Tidak boleh menyekutukan Allah sama sekali. Apakah Jar ibn Abdillah orang yang melakukan kesyirikan atau dikhawatirkan melakukan kesyirikan? tidak mesti. Tapi Nabi sallallahu alaihi wasallam ingin berpesan bahwa ini pesan yang sangat penting.
(36:59) Dan Nabi sallallahu alaihi wasallam ketika membaiat para sahabatnya bisa jadi muatan dari baiat itu beda-beda dan menyesuaikan apa yang paling tepat untuk sang sahabat yang datang untuk membaiat Rasul sallallahu alaihi wasallam. Maka Nabi sallallahu alaihi wasallam akan perhatikan apa yang paling dibutuhkan oleh sahabat tadi. Lalu dibaiatlah dengan ee pesan yang berbeda.
(37:24) Dikatakan kamu ana watqimatal maktubata. Kamu menegakkan salat yang fardu watazakata dan engkau melakukan menunaikan zakat. likulli muslimin. Dan engkau selalu menasehati atau mengharapkan kebaikan setiap orang beriman, setiap orang Islam kamu ee apa namanya? Siap untuk menunaikan haknya, kemudian mengharapkan kebaikannya seperti kamu mengharapkan kebaikan pada dirimu sendiri.
(38:02) minir dan engkau berlepas diri dari segala macam bentuk kesyirikan. Nah, ini penguat dari redaksi yang sebelumnya. Wala tusriku bihi. Engkau tidak melakukan sekutu sama sekali kepada Allah. Iya. Nah, ini penguat dan sebenarnya ee kita sering mendengar penjelasan para ulama, orang tidak bakal sukses bertauhid atau memurnikan ibadah kepada Allah kalau dia belum bisa melepaskan segala bentuk kesyirikan. Tib. Gimana caranya orang biar tidak syirik? Belajar.
(38:35) Diketahui syirik itu modelnya apa saja yang dilakukan oleh orang-orang dulu. Kemudian yang ditegur, dilarang oleh Nabi sallallahu alaihi wasallam. Contohnya misalkan manabaha ghairillah faqad kafaro au asroq. Orang yang menyembelih untuk selain Allah berarti dia kufur, dia syirik. Kemudian sihir ya sihir ini kufur ini menyekutukan Allah.
(39:05) Minta pertolongan kepada selain Allah. Ini namanya syirik. Ya. Kemudian berdoa kepada selain Allah ini juga sama syirik. Nah, ini harus dipelajari. Dan orang tidak bisa merealisasikan, membuktikan ketauhidan dan akidahnya kecuali kalau dia bisa menghilangkan pantangannya. Para ulama mengatakan kata lailahaillallah itu memiliki dua rukun. Yang pertama dia harus bersihkan.
(39:36) Semua keyakinan yang menyimpang ini dibersihkan. Baru setelah itu illallah itu isbat. Dia bisa mengikrarkan bentuk kesempurnaan akidah. Tidak bisa berkumpul antara tauhid kepada Allah dengan syirik kepada selain Allah. Gak bisa digabung. Enggak bisa digabung. Berat itu. Bukan berat, mustahil.
(40:03) Sehingga orang ketika ee ingin betul-betul menjadi muwahid, maka dia harus ee membersihkan diri dari kesyirikan. Harus dipelajari. Memang dulu sahabat Hudzaifah radhiallahu anhu mengatakan kananasu yasaluna Rasulullah sallallahu alaihi wasallam anil khair. Orang semua banyak bertanya tentang amal saleh kebaikan wauntu asaluhu makfata yudrikani.
(40:32) Kalau aku sebaliknya aku suruh tanya yang jelek biar aku tidak terjerumus kepeleset nanti. Biar tidak melakukan itu. Nah, ada orang Arab mengatakan, “Aruftusarri wakin litawaqihi wam yarifar yaq fihi.” Ya, aku ingin mengenal kejelekan bukan untuk dikerjakan, tetapi agar aku bisa menghindar. Karena banyak orang yang mengerjakan kejelekan karena diaak ngerti kalau itu jelek.
(41:00) Sekarang orang banyak melakukan kesyirikan karena ternyata gak ngerti kalau ini syirik. Terus gimana caranya? ya belajar syirik itu apa saja dihindari seperti itu. Baik. Nah, kemudian di sini disebutkan juga salat dan zakat bukan berarti yang lain tidak penting. Ini disebutkan oleh almunawi menukil dari perkataan ulama lain bahwa disebutkannya salat dan zakat ini yang paling dikenal, yang paling kelihatan orang ketika mengikrar untuk loyal terhadap Islam.
(41:39) terhadap Rasul sallallahu alaihi wasallam, maka dia siap untuk mengerjakan semua perintah dan siap untuk menjalani dan menghindari semua larangan. Maka salat dan zakat ini yang menjadi simbol. Ada puasa, ada haji, ada amar makruf nahi mungkar, ada ee semua amal saleh tidak disebutkan. ini terwakili sudah sama yang tadi seperti itu. Kemudian watansahu likulli muslim tansah.
(42:12) Para ulama mengatakan nasihat itu artinya seorang mengharapkan kebaikan saudaranya seperti dia mengharapkan kebaikan dirinya. Tidak mengkhianati bahkan dia pengin agar saudaranya mendapat kebaikan. Ini dipesankan Nabi sallallahu alaihi wasallam kepada Jarir. Jarir ibn Abdillah Albajali. Maka beliau ingin berusaha agar kaum muslimin betul-betul mendapat kebaikan dari dia.
(42:44) Sampai dinukil dalam riwayat yang tidak sedikit. Jarir ibn Abdillah radhiallahu anhuma radhiallahu anh setiap melakukan transaksi jual beli, beliau akan nambah harga yang ditawarkan oleh penjual karena dia anggap saudaranya ini penjual ini. Sampai beliau mengatakan, “Ma akhadzahu minka ee ahabbu ilaiya mimma aainaka.
(43:18) ” Ya, apa yang kami ambil dari kamu? Barang yang kamu jual ini jauh lebih baik dari yang aku berikan kepada kamu. Faktar, silakan kamu mau milih dari hartaku mau berapa kamu silakan gitu. Duit yang aku jadikan bayaran ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan barang yang kamu jual kepadaku. Seperti itu.
(43:41) Dan pernah dalam riwayat At-Tabarani ini dinukil oleh ee Almunawi dalam Faidul Qadir. Ee dalam riwayat at-Tabarani disebutkan bahwa Jarir ibn Abdillah pernah membeli kuda dari seorang sahabat dengan harga 300. Tidak disebutkan 300 dinar atau dirham tapi dikasih harga 300. Maka beliau mengatakan eh farasuka khairun min kudamu ini lebih baik lebih mahal dari cuman 300.
(44:15) Falam yazal yazidu hattahuana dirham atau miah disebutkan dia terus tawar. Nawarnya itu lebih tinggi dari harga yang ditawarkan. Enggak kayaknya itu kudamu lebih mahal ini enggak cuman 300. Ditambah lagi, tambah lagi, tambah lagi sampai dibayar 800. Ya, jarang ada orang kayak begitu dan mustahil ya semua orang itu kaidahnya kalau mau beli tawar sampai enggak bayar kalau bisa.
(44:45) N orang kalau pelit sampai istilahnya kayak kapsul pecah itu artinya dia tawar seminim mungkin. Kadang-kadang enggak mikir ya. Ya, orang bilang ini namanya medan perang ya. Kalau kita masih punya kasihan, nanti kita akan ee ketipu ya. Orang ngasih tawaran juga dua kali lipat. Oh, ini diskon 50% ini sudah 50% tapi dinaikkan sampai 100% dulu baru didiskon 50% katanya.
(45:12) Ketika sudah dibeli sama saudaranya sampai rumah, “Oh, ini diskon 50% berapa harganya?” Sekian. Ah, memang harganya segitu. Oh, ketipu dia. Makanya tiga-tigaan kata orang. pembeli dan penjual. Subhanallah. Ini kaidah umumnya. Tapi lain yang disampaikan oleh Nabi sallallahu alaihi wasallam.
(45:36) Bagaimana kita mengharapkan kebaikan saudaranya seperti kita mengharapkan kebaikan untuk diri sendiri. Ya, ini memang hampir punah ya seperti ini hampir tidak ada. Tapi inilah keindahan muamalah kalau atau interaksi sesama kalau dihiasi dengan syariat. Minimal kalau seandainya orang tidak bisa memberi jangan merugikan ya.
(46:10) Baik itu penjual tidak mengecoh, menipu atau istilahnya ingin untung dengan merugikan. Demikian pula pembeli. Dia menghargai dan dia juga membutuhkan. Maka bagaimana caranya agar ee jual beli itu terlaksana dengan indah, dengan kelapangan dan penuh dengan kerelaan seperti itu. Baik, hadis terakhir ini juga masih berkaitan dengan baiat.
(46:38) Dan baiat maksudnya adalah eh sebuah ikrar yang disampaikan salah satu individu masyarakat kepada pemimpinnya. Ubayukum ala alla tusriku billahi Nabi sallallahu alaihi wasallam memberikan ee baiat kepada para sahabatnya. Ya, aku terima baiat kalian. Tapi dalam hal apa? Yang pertama tidak boleh menyekutukan Allah. Menyekutukan itu artinya menduakan. Ya, bentuknya banyak sekali. Tadi sudah kita sebutkan contohnya ya.
(47:10) Orang berdoa kepada selain Allah ini termasuk bentuk mendoakan Allah. Wong kita dikasih nikmat, dikasih umur, kasih nafas, kasih kesehatan, kasih rezeki, ya dibiarkan hidup dan seterusnya. Kok tahu-tahu giliran berdoa tidak minta kepada Allah Subhanahu wa taala. Ini kelewatan memang begitu. Wala tasriqu jangan mencuri.
(47:36) Wala taznu jangan berzina. Wala taqtulu auladakum. Dan jangan kalian membunuh anak-anak kalian. Dan ini disebutkan oleh para ulama, membunuh anak ini menyelisihi fitrah. Orang tidak ada sebenarnya yang membunuh anak kecuali karena memang ada error di pikirannya. Dulu di zaman para Quraisy mereka memiliki kebiasaan yang pertama membunuh anak perempuan wa’dul banat memendam mengubur anak perempuan hidup-hidup. Nauzubillah. Allah katakan waidal mauudatu suilat.
(48:14) Hari kiamat nanti ketika anak-anak yang di apa namanya? Dikbur hidup-hidup akan ditanya oleh Allah Subhanahu wa taala biayambin qutilat. Kenapa mereka harus dibunuh? Dosanya apa? Begitu. Dan subhanallah di zaman itu sampai ada yang mengungkap atau menceritakan sejarahnya.
(48:41) Sebagian orang jahiliah ketika mereka menguburkan anak, anak kecil yang tidak berdosa. Dia sayang kepada orang tuanya. Ketika orang tuanya membuat galian untuk mengubur anaknya, ternyata jenggotnya kena debu. debunya dibersihkan oleh anaknya. Gak ngerti si anak yang lugu ini bahwa ternyata dia akan dikubur oleh ayahnya hidup-hidup. Subhanallah. Ini salah satu kisah saja cuplikan. Wallahuam.
(49:07) Ini kisah yang secara detail ini benar atau tidak. Akan tetapi cukup terjadinya sebuah pembunuhan ini merupakan bukti otak orang sudah hilang. Allah mengatakan di dalam Al-Qur’an, waid busy ahaduhum bil unsa wajhuhu muswaddan wahuaim. Apabila salah satu di antara mereka diberi kabar, oh anak yang lahir perempuan maka mukanya merah padam. Merasa bahwa dia akan terkena aib sekali. Yatawar minalmi min sui ma busyir bih.
(49:38) Mereka sampai pengin sembunyi atau lari dari kaumnya karena ee jelek sekali berita yang diterima. Ayumsiku ala hunin am yadussuhu fiturab. Apakah dia akan memelihara anak ini dengan segala keterhinaan atau dia akan masukkan kuburkan hidup-hidup di dalam debu? Subhanallah. Ala kullial. Ini kebiasaan jahiliah dulu. Yang kedua, mereka punya kebiasaan membunuh anak laki-laki sama.
(50:08) Apa alasannya? Takut, miskin. Maka Nabi sallallahu alaihi wasallam ketika sahabat masuk Islam kemudian siap berbaiat, Nabi ingatkan ini kebiasaan jelek ini jangan dilakilanjutkan. Membunuh anak karena takut enggak bisa kasih makan. Wala taqtulu auladakum min imlaq. Jangan kalian bunuh anak-anak kalian karena takut miskin. Nahnu narzuquhum waakum.
(50:34) kita yang akan ngasih kamu rezeki dan anak-anak kamu ya. Jadi enggak perlu khawatir anak kok banyak keluar sundulan terus nanti sekolahnya gimana, makannya gimana, ada orang stres sampai anaknya dibunuhin satu-satu karena khawatir nanti masa depannya menderita kayak orang tuanya yang sekarang. Allah musta’an.
(51:01) Ini di antara bentuk kedangkalan akidah. dia hidup sampai besar juga Allah yang kasih. Mungkin dia tidak bisa makan banyak, tapi ternyata sudah dia sehat-sehat saja. Tetapi ketika orang tidak punya keyakinan kemudian ee tidak percaya bahwa Allah azza waalla arrazzaq yang memberi rezeki, maka kekhawatiran itu macam-macam pikirannya.
(51:30) Gimana? Orang banyak yang akhirnya Allah kasih kemudahan melalui orang lain karena sudah punya rezeki sendiri. Kita sebagai orang tua hanya salah satu sebab. Bisa jadi sebabnya kita, bisa jadi sebab orang lain. Ketika orang tua mati juga bukan berarti kemudian anaknya semua mati. Enggak. Karena mereka bisa hidup dengan cara apapun Allah yang tentukan.
(51:50) Bisa lewat orang, bisa mendapat beasiswa, bisa mereka akhirnya kerja kemudian dapat dan bisa dengan macam-macam ya. Sehingga masalah rezeki jangan sampai membuat orang salah kaprah dan salah langkah. Kemudian wala tu bibtan taftarunahu baina aidikum wa arjulikum. Jangan kalian mengada-ada tuduhan macam-macam ya. Bhtan itu artinya tuduhan yang kalian buat dengan kaki dan tangan.
(52:19) Ini disebutkan oleh para ulama apakah tuduhan itu justru dari kaki dan tangan? Bukan tadi dari mulut. Hanya kaki dan tangan ini merupakan anggota badan yang seringki mewakili terjadinya kemungkaran. Ya, bahkan tidak mesti tuduhan itu dengan mulut, bisa juga dengan sikap. Dan seringki orang merugikan itu dengan dua badan ini. Nah, ini jangan sampai kalian lakukan.
(52:49) Wala tuuni fi marruf wuni fi maruf. Jangan kalian melanggar perintahku kalau aku perintah kalian dengan kebaikan. Ini artinya ketika Nabi sallallahu alaihi wasallam sebagai seorang pemimpin lalu memerintahkan rakyatnya untuk melakukan kebaikan, maka jangan sampai ada orang yang melanggar. Dan ini disampaikan oleh Nabi sallallahu alaihi wasallam juga innamatu fi ma’ruf.
(53:12) Sesungguhnya taat kepada pemerintah itu adalah ee hal yang perlu dilakukan tapi dalam koridor kebaikan. Kalau seandainya diperintahkan untuk apa namanya kemaksiatan, maka la thatataluqin fi maksiatil khaliq. Tidak ada ee atau tidak boleh bahkan menaati ee perintah atasan kalau seandainya ada maksiatnya di dalam syariat kepada Allah subhanahu wa taala.
(53:44) Akan tetapi para ulama mengatakan seandainya perintah itu sifatnya mubah, bukan maksiat juga bukan ibadah. tapi mubah. Maka ini masuk dalam ranah ee perintah untuk taat kepada mereka. Faman waa minkum faajruhu alallah. Kalau seandainya ada di antara kalian yang ee menepati, menunaikan semua yang aku minta dalam baiat ini, ikrar untuk loyal ini, maka dia akan mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu wa taala.
(54:17) Waman asoba minzalika saaian faukhidza bihi fid dunya fahua lahu kafaratun wa thahur. Adapun sebagian orang yang melanggar melakukan atau menerjang dosa besar dari yang sudah aku sebutkan seperti berzina, membunuh, kemudian ee mencuri dan semacamnya. Kemudian dia dihukum dengan hudud peraturan ee negara.
(54:48) dia potong tangan atau dia dirajam atau dia apa kemudian dia dihukum di dunia dengan cara seperti itu maka itu bisa menjadi pembersih dosanya. Ketika seorang melakukan dosa besar kemudian dihukum maka dia akan diampuni dosanya dari hukuman itu. Waman satrahullah fadalika ilallahi azza waalla. Tapi kalau ada orang yang melakukan dosa itu kemudian dia tidak dihukum di dunia, tapi Allah sembunyikan dosa itu sehingga tidak ada yang tahu, maka semua urusan diserahkan kepada Allah subhanahu wa taala.
(55:26) Insyaaahu wa insyafaralah. Kalau Allah mau, Allah berkehendak maka dia akan dihukum. Kalau seandainya Allah berkehendak sebaliknya dia akan diampuni, maka Allah sangat mampu untuk mengampuni. Ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, kemudian Bukhari dan Muslim, at-Tirmidzi, Nasai dari sahabat Ubadah ibn Somit radhiallahu anhu.
(55:51) Maksudnya di sini orang yang melakukan kesalahan kemudian kesalahan itu memang harus dihukum. Kalau ternyata hukuman sudah dilakukan di dunia, dia mencuri. Kemudian setelah mencuri dipotong tangannya. Maka para ulama mengatakan bahwa ee potong tangan ini bisa ee menggugurkan dosa-dosa dia.
(56:16) Karena potong tangan merupakan musibah besar, sakit, maka dia akan mendapatkan ampunan dari Allah Subhanahu wa taala. Khilaf di antara ulama setelah dia dipotong tangan, apakah dia harus untuk mengembalikan barang curiannya? Ya, ada sebagian mengatakan dia sudah dipotong, maka dia tidak akan disalahkan dengan ee yang sudah terlanjur diambil. Ada yang mengatakan, “Enggak, orang bisa bertobat kalau seandainya dia kembalikan semua kezalimannya. Maka meskipun dia dipotong tangan, dia tetap harus membalikan barang curiannya.
(56:46) ” Sedangkan dipotong tangannya itu sebagai balasan kenapa dia harus mencuri-curi. Begitu. Wallahuam. Sawab. Tapi yang jelas al Imam an-Nawawi rahimahullah beliau mengatakan ini ada pengecualiannya. Pengocalannya apa? Pengecualiannya adalah kalau ada orang yang melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.
(57:12) Apa itu kesyirikan? Orang murtad. Orang murtad dari Islam. Kemudian Nabi sallallahu alaihi wasallam menyatakan, “Man baddala dinahu faqtulu.” Orang yang merubah agamanya, maksudnya dia keluar dari agama Islam maka dia dihukum, dibunuh. Yang membunuh adalah pemerintah. Kalau seandainya pemerintah ingin menerapkan itu maka dia dibunuh.
(57:36) Al Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Orang yang murtad kemudian dihukum bunuh oleh ee negara, maka ee selama dia masih tidak kembali kepada Islam, maka tetap hukuman bunuh yang dilakukan oleh pemerintah itu tidak menggugurkan dosa murtadnya.” Ini pengecualiannya. Adapun ee apa namanya? orang mencuri kemudian dipotong tangannya apakah dia akan diampuni dosanya apa dak.
(58:10) Ini yang dimaksudkan di dalam hadis ini. Sekalipun tadi kita sebutkan juga orang yang membunuh kemudian ee dia sudah dibalas bunuh, diadakan qisas hukum pancung atau ditembak atau apa. Yang penting diputuskan orang ini karena ee besar pelanggarannya maka dia akan dihukum mati juga karena dia pernah membunuh.
(58:36) Maka nanti simul belum selesai juga urusannya. Dia masih akan berurusan dengan orang yang dijadikan korban dan dibunuh. Nah, mudah-mudahan Allah azza waalla menghindarkan kita semua dari semua dosa besar itu dan kita tetap ee selamat dunia akhirat itu. Intinya ini dapat kita pelajari. Semoga bermanfaat.
(58:55) Shallallahu wasallam wabarak ala abdihi wa rasulhi Muhammad wa alihi wasahbihi ajmain. Walhamdulillahiabbil alamin. Enam ustaz. Jazakumullah khairan. Barakallah fikum. atas materi sampaikan ustaz di kesempatan malam hari ini. Satu tema yang menarik yang telah disampaikan dan dibahas oleh ustaz kita.
(59:13) Dan kepada Anda semuanya ikhwatal Islam azaniallahu wyakum. Bagi Anda yang ingin memperdalam materi yang telah disampaikan kami membuka sesi interaktif soal jawab dan bagi Anda yang bertanya secara langsung bisa mengubambi di 0218236543 ataupun Anda dapat bertanya mencat WA di 0218236543. Kita angkat yang pertama melai telepon kembali. Kami persilakan.
(59:37) Baik, kita angkat untuk Anda semua yang sudah masuk menghubung kamera telepon di 0218236543 ya. Silakan. Asalamualaikum. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Dengan siapa Bapak dan berada di mana? Dengan Pak Yahya di Yogyakarta. Pak Yahya di Yogyakarta. Silakan Pak Yahya pertanyaannya. Iya, Ustaz. Mohon penjelasan mengenai hadis waladun shihun.
(1:00:05) Saya pernah mendengar waladun di situ itu adalah nakirah sehingga tidak harus anak kandung karena di situ juga tersambung dengan damir yang kembali kepada Ibnu Adam. Jadi bisa anak tiri, anak angkat, anak pungut. Anak pungut itu maksudnya memungut anak yang dibuang oleh orang tuanya. Sekarang kan banyak.
(1:00:34) Nah, kemudian alasan kedua, Ustaz tadi mengatakan bahwa itulah keadilan Tuhan. Orang yang tidak punya anak kandung pun itu masih bisa mendapatkan amal jariah lewat doa dari anak tiri, anak angkat ataupun anak itu. Pertanya, Pak penjelasan. Ya. Jadi, jadi pertanyaannya waladun di situ itu memang betul tidak harus anak kandung atau harus anak kandung? Baik, terima kasih. Asalamualaikum. Terima kasih, Pak Yahya. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
(1:01:05) Dan kepada Ustaz kami persilakan untuk menjawab. Silakan, Ustaz. Baik. Ee jadi poin yang ditanyakan itu apakah kita mau dapat doa apa tidak? Perkara itu anak kandung atau anak tiri ketika dia akan mendoakan. Nah, ini kan yang ditanyakan dan diragukan. Konteksnya waladun shihun yad’uahu itu memang anak kandung. Wallahuam.
(1:01:46) Kalau seandainya dikatakan anak angkat, karena pembahasan anak angkat pun tidak boleh di dalam syariat. Kalau anak asuh atau kita mau membantu kebutuhan dia sampai besar, pahala itu semuanya pahala. Dan cukup itu menjadi amal saleh. Ada orang ee mendapat anak yang tidak diperhatikan orang tuanya, bahkan kehilangan orang tuanya atau memang dibuang orang tuanya.
(1:02:20) Lalu kita asuh dia, kemudian kita biayai sampai besar dan kita anggap dia seperti sudah menjadi bagian kita. Itu pahala semua. Pahala semua. Tetapi apakah akan dinamakan sebagai anak sama gitu seperti anak sendiri? Akhirnya saling mewarisi, kemudian menjadi mahram. Otomatis tidak.
(1:02:48) Kalau seandainya anak itu memang sebenarnya tidak ada hubungan dengan kita, mau dipaksakan juga, oh ini kayak anak saya gitu. Atau sudah ana anggap sebagai anak-anak sendiri. Nah, ini tetap juga ee tidak dibolehkan, ya. Nah, tetapi poin yang kita perhatikan adalah doanya ya. Yang penting kan kalau dia akan berdoa jangankan dia anak kandung atau anak asuh atau siapa orang lain pun doanya akan diterima oleh Allah azza waalla.
(1:03:18) Doa kepada saudara bidahril ghaib. di arah yang tidak dikenal atau diketahui oleh orang yang didoakan diterima oleh Allah Subhanahu wa taala enggak ada masalah. Dan kita doakan para ulama misalkan nyampai biidiznillah azza waalla kita mendoakan orang lain juga nyampai meskipun dia bukan siapa-siapa kita ya karena Allah azza waalla mendengar. Kemudian doa itu bukan doa yang berdosa.
(1:03:45) Sehingga ee poin yang sebenarnya kita tuju adalah kita dapat doanya. Maka insyaallah dapat. Kalaupun seandainya kita tidak didoakan, anak itu misalkan tidak mendoakan kita, tapi kita sudah membiayai sekolah dia sampai dia sukses, ahah itu semua pahala. Apalagi kalau seandainya dia akhirnya bermanfaat untuk kaum muslimin, maka manfaatnya mengalirkan pahala untuk kita.
(1:04:11) Ini poinnya kan di situ. Poinnya di situ. Adapun kita menyamakan antara anak kandung dengan anak angkat dan seterusnya, nah itu tidak terlalu penting ya. Tidak terlalu penting. Kalaupun kita sudah anggap dia adalah anak kita, lalu dia tidak mendoakan kan enggak ada manfaatnya. Jadi yang penting kalau dia mendoakan mau dia anak angkat, mau dia anak asli insyaallah bisa begitu. Wallahuam bawab.
(1:04:38) Enam ustaz. Jazakumullah khairan barakallahu fikum atas jabah yang telah antum sampaikan. Ustaz, demikian jawaban untuk Pak Yahya. Mudah-mudahan dapat dipahami dengan baik dan benar jawaban yang telah diberikan oleh beliau. Kita angkat kembali pertanyaan nomor telepon di 0218236543.
(1:04:56) Kami persilakan kepada Anda yang ingin bertanya dan juga untuk Anda yang bertanya melai chat WA kami persilakan di layanan chat WA218236543 ya. Silakan ya silakan. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Dengan siapa Bapak dan berada di mana? Saya dengan Arifin Almaliki di Banten, Ustaz. Ya, silakan, Pak Arifin.
(1:05:26) Iya. Eh, asalamualaikum, Ustaz. Waalaikumsalamakan ini tentang ee kalimat ya, Ustaz. Tentang kalimat. Ee perbedaannya antara lafaz al-walad, algulam, at-tiflu sama asobi ustaz itu kan anak semua itu artinya. itu cara membedakannya gimana ya anak kecil semua artinya gitu. Baik. Iya, gitu aja Ustaz. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
(1:06:00) Dan kepada Ustaz kami persilakan untuk menjawab. Silakan Ustaz. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Wallahualam. Secara detail antum bisa baca di buku bahasa ya. Akan tetapi ee semua itu bisa diartikan anak kecil, bisa diartikan budak ya. Seperti ghulam ee ini enggak mesti anak karena bisa diartikan juga sebagai budak.
(1:06:35) Kemudian juga walad ee tifel yang mesti anak kecil itu tifel karena tifel tidak mungkin diartikan sebagai budak ya. Ee kemudian walad ini sampai yang ana pernah dengar dari orang Arab sendiri, walad ini mencakup laki dan perempuan. Tapi kalau ibn ini untuk anak laki-laki. Tapi kalau walad ee bisa diartikan untuk anak laki dan perempuan.
(1:07:00) Bahkan sering digunakan oleh orang Arab untuk ee tidak menyebutkan anak perempuan. Kamlaka minal walad seperti itu. Wala taqtulu auladakum. Ini bisa mencakup antara anak laki dan perempuan. Wallahuam bisawab. Dan alhamdulillah di Raja ada program bahasa Arab. Antum bisa tanyakan langsung ke materinya. Barakallahu fik.
(1:07:28) Wfik. Barakallah. Jazakumullah khairan jawaban yang telah antum sampaikan, Ustaz. Dan kali kembali kembali kami berikan kesempatan kepada Anda semuanya khatal Islam azan. untuk bertanya. Masih ada waktu berapa menit ke depan? Untuk Anda yang bertanya kami persilakan di 0218236543. NAM silakan. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
(1:07:50) Dengan siapa? Umudang berada di mana? Dengan Nahdiyah di Tangerang Selatan. Nahiy di Tangerang Selatan. Silakan. Izin bertanya, Ustaz. Ee belakangan saya dengar berita ada kasus pembunuhan terkait tadi hadis tentang darah. ee kasus pembunuhan yang akhirnya di dunia ini tidak ditutup-tutupi ee pelakunya itu kita sebagai penonton saja, Ustaz, yang mungkin secara tidak langsung tidak dizalimi.
(1:08:21) Tapi apakah kita bisa bantu mendoakan apa e agar terkuat di dunia ini dengan zikir hasbunallah wanikmal wakil, Ustaz? Atau ada doa ee bahasa Indonesia saja atau bagaimana sebaiknya, Ustaz? Ya, karena sejujurnya tidak terima dengan ketidakadilan di dunia ini, Ustaz. Jazakallah khairan. Baik. Wazakallah khairan. Terima kasih banyak atanya Nadia dan kepada Ustaz kami persilakan untuk menjawab. Silakan, Ustaz.
(1:08:48) Baik. Kalau kita melihat kemungkaran dan kita mampu untuk mengingkari, ya itu menjadi tanggung jawab. Amar makruf nahi mungkar disebutkan oleh para ulama hukumnya fardu kifayah. Kalau ada yang bisa mengerjakan maka kita sudah tidak wajib lagi. Ya.
(1:09:15) Tetapi ada sesuatu yang memang kita mampu untuk mengerjakan ya meskipun tidak menggunakan kekuatan. tangan, lisan. Kalau bisa lisan kita kerjakan, apalagi kalau seandainya kita bisa bersikap, ah itu kita kerjakan. Ya, tapi kalau seandainya enggak bisa kecuali dengan hati mengingkari, kita jengkel dengan banyak pembunuhan atau banyak kezaliman, ya tidak ada tanda keimanan setelah ee hati kita sudah mati untuk tidak mengikuti ee suara hati ee membenci sebuah kemungkaran dan semacamnya.
(1:09:55) Maka ee kalau kita mengetahui ada sebuah kemungkaran, minimalnya kita ingkari dengan hati. Tapi kalau kita bisa mampu untuk lebih dari itu, kita lakukan. Ya. Baik. Apakah kita perlu mendoakan orang yang zalim agar ee segera dihukum oleh Allah azza waalla? Ya boleh-boleh saja kan. Berdoa tidak ada apa namanya batasnya. Nah, selama kita berdoa tidak zalim juga dalam berdoa. Tidak mengapa.
(1:10:24) Nabi sallallahu alaihi wasallam mendoakan orang-orang yang menyiksa kaum muslimin waktu itu. Sebagaimana Nabi sallallahu alaihi wasallam juga mendoakan orang Islam agar dilindungi oleh Allah subhanahu wa taala. Boleh saja orang mendoakan boleh, tidak ada masalah. Nak. Jadi ketika ada pembunuh ditutupi kemudian ada dan kita tidak tahu maka kita berharap yang terbaik ya yang terbaik.
(1:10:52) Kemudian orang yang zalim segera diungkap agar tidak bertambah kezaliman yang lain dan seterusnya. Boleh-boleh saja insyaallah. Dan kita juga ee minta kepada Allah agar kita diberi keamanan di tempat kita kemudian di tempat jalan keluar masuk kita. Dan kita juga minta agar semua mendapat kebaikan. Pemimpin bisa menunaikan tanggung jawabnya, masyarakat bisa bekerja sama untuk memelihara keamanan dan seterusnya.
(1:11:25) Ini kita panjatkan doanya seperti yang disampaikan dan dinukil dari Fudhail Ibnu Iyad atau Imam Ahmad. Mereka mengatakan, “Lau kaana li dawatun mustajabah maartuha illa lultan.” Kalau seandainya aku diberi apa namanya ee ke kesempatan doa dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa taala meskipun cuman satu aku akan berikan untuk kebaikan para pemimpinku karena kebaikan mereka bisa memberikan kebaikan untuk orang banyak.
(1:11:59) Nah, kita doakan mudah-mudahan para pemilik dan pemangku kebijakan maupun orang yang menegakkan ee tanggung jawab ini mereka bisa dibantu oleh Allah untuk betul-betul melaksanakan keadilan. Dan seandainya kita berdoa juga kepada Allah, “Ya Allah, tegakkan betul-betul keadilan dalam kasus ini juga enggak masalah. Insyaallah.” Barakallahu fikum. Namun, Ustaz Wfiq. Barakallah. Jazakumullah khairan atas jawaban antum sampaikan Ustaz.
(1:12:27) Demikian jawaban untuk Nadya mudah-mudahan dapat dipahami dengan benar jawaban yang telah disampaikan oleh beliau. Bab ikh Islam azani Allah wyakum kembali ke angkat pertanyaan berikutnya di line telepon 0218236543. Bagi Anda yang bertanya kami persilakan ya. Silakan. Baik terputus. Kami angkat pertanyaan ma pesan singkat.
(1:12:56) Ustaz, Ustaz mohon dijelaskan apakah benar setiap dosa pembunuhan itu akan ditanggung oleh Qabil yang merupakan pelaku pertama pembunuhan di kalangan manusia. Apakah ini berarti dosa yang membunuh ditanggung oleh Qabil? Ustaz, silakan, Ustaz. ee bukan ditanggung, akan tetapi darahnya atau dosanya nyiprat ya, dosanya mengalir.
(1:13:37) Dalam hadis bagian awalnya ana lupa ee tidaklah terjadi pembunuhan di muka bumi ini. Illaana alni adamal awal kiflun minamiha. bagian akhirnya kecuali ee anak Adam yang pertama akan kecipratan sebagian dari dosanya. Liannahu awal man sanalqatl. Karena dia yang pertama kali ngajarkan pembunuhan. Dan ini sejalan dengan hadis Nabi sallallahu alaihi wasallam. Man sanna fil islami sunatan hasanatan falahu ajruharui baatanaiha orang yang mencontohkan kebaikan maka dia akan mendapat pahalanya dan pahala orang yang mengerjakan nanti yang nyontoh dan orang yang mencontohkan kejel
(1:14:32) dia akan mendapatkan dosanya dia sendiri dan dosa orang yang mencontoh. Begitu. Jadi bukan ditanggung, dia tetap dosa. Tetapi orang yang pertama mencontohkan itu kecipratan dosanya seperti itu. Wallahuam bawab. Enam Ustaz jazakumullah khairan barakallah fikum atas jawaban yang telah antum sampaikan, Ustaz.
(1:14:55) Dan kembali kami angkat pertanyaan mulai pesan singkat, Ustaz dari pendengar kita di Jakarta Barat. Ustaz, apakah benar yang pertama kali membuat klasifikasi hadis derajat hasan itu adalah Imam Tarmidzi? Ustaz, silakan, Ustaz. Wallahuam. Iya, betul. Jadi belum ada ee sebelumnya ee para ulama yang sampai memberikan detail definisi hasan yang betul-betul detail seperti Imam at-Tirmidzi.
(1:15:30) Tapi para ulama mengatakan hadis ini cuma ada dua ya. Ada hadis sahih dan ada hadis diif ya. Dan nanti hasan ini sebagian bisa masuk ke sahih. Kalau seandainya hasannya lidzatihi. Kalau hasannya lighhairihi eh hasan lidzatihi itu memang sanadnya hasan. Periwayatnya shadu bisa diterima, dipercaya cuma tidak sampai kuat.
(1:15:59) Nah, ini masuk ke dalam kategori sahih. Jadi ee sudah diterima dengan sendirinya. Sementara kalau hasan lighhairihi itu aslinya lemah. Lemah. Tapi karena diperkuat oleh jarurin maka dia menjadi hasan. Nah, akhirnya para ulama mengatakan hasan itu masuk ke bagian diif kalau hasannya tidak kuat banget alias hasan lighhairihi seperti itu.
(1:16:31) Tapi ee setelah istaqar ee almustalahat atau istilah-istilah yang disebutkan oleh para ulama, maka sekarang kaum muslimin mengamalkan pembagian apa namanya ee hadis hasan itu. Artinya ada hadis yang hasan yang juga bisa diamalkan sehingga ee nanti posisinya tetap hujah, tetap hujah kalau sudah ee bisa dikatakan hasan meskipun hasan lighairihi.
(1:17:00) Wallahuam bawab. Enam ustaz jazakumullah khairan barakallahu fikum atas jawaban yang telah antum sampaikan Ustaz. Dan kita akan angkat satu pertanyaan terakhir, Ustaz, di perjumpaan kita malam hari ini, Ustaz. Mulai chat WA, Ustaz yang sudah masuk. Ustaz, apakah benar para pelaku bidah ini paling susah untuk bertaubat, Ustaz? Silakan, Ustaz.
(1:17:32) ee masalah susah atau tidak ee itu tergantung ba’dallah azza waalla usaha dia betulan atau tidak. Yang jelas para ulama mengatakan bahwa tobat ini perlu dilakukan dengan yang pertama aliqla’u anidzamb ya meninggalkan dosanya. Yang kedua annadamu ala ma fat. Dia harus menyesali apa yang sudah di lewatin dulu.
(1:18:01) Kemudian yang ketiga, alazm ala alla yauda ilaih. Dia ee bertekad untuk tidak mengulangi kembali. Kalau seandainya dosa dia berkaitan dengan orang lain, maka dia harus raddul mazalim. Mengembalikan kezaliman, meminta maaf atas kesalahan. Kalau seandainya curian atau rampasan, maka dia harus kembalikan semuanya. Seperti itu.
(1:18:27) Nah, orang yang akan bertobat betulan, dia perlu mencari faktor pendukung. Termasuk di antaranya doa agar dimudahkan untuk bertobat. Yang kedua, mencari lingkungan seperti orang tobat setelah membunuh. Yang kita kenal hadisnya orang yang habis ee apa namanya? Membunuh 99 orang mau bertobat.
(1:18:53) Dibilang oleh ahli ibadah, “Oh, enggak bisa. Allah enggak akan terima tobat kamu.” Dibunuh juga. Ini orang yang ditanya karena dia sudah memang pembunuh berdarah dingin. Dibilang enggak bisa diterima tobatnya. Dibunuh juga orang yang ditanya itu. Sampai dikatakan dalam hadis Bukhari, kamala bihi. Sampai dia pembunuh 100 orang, tadinya 99. Gara-gara tanya dengan didapat jawaban yang jelek menurut dia.
(1:19:16) Maka dibunuhlah orang yang itu menjadi 100 orang. Lalu dia datang kepada seorang alim dan orang alim tadi mengatakan, “Idhab ila ardhi kad wa fainna biha unasan ya’budunallah fa’budillaha maahum. Wji ila ardika ardaka ard. Kamu pergi ke tempat itu. Di sana banyak orang yang beribadah kepada Allah. Kamu beribadah sama mereka. Jangan kembali ke kampungmu karena kampungmu jelek. Seperti itu.
(1:19:41) Nah, ini menunjukkan bahwa ee lingkungan mendukung. Adapun dia melakukan dosa dan dosanya besar, apakah dia akan kesulitan untuk bertobat? ya tergantung bagaimana dia ee bertekad ber apa namanya ee istilahnya serius ya ee pelaku bidah. Orang yang melakukan kebidahan disebutkan dia susah untuk bertobat karena dia tidak tahu bahwa dia dalam kondisi salah.
(1:20:19) Kalau seandainya dia ditegur, belum tentu dia langsung ee menyadari bahwa dia salah. Dari sisi sini dia mungkin akan kesulitan untuk ee berbenah karena dia merasa tidak dalam kondisi salah sampai harus berbenah. Begitu. Ada pernyataan dari Sufyanauri rahimahullah. Beliau mengatakan, “Albidatu ahabbuitani minal maksih.
(1:20:48) ” Bidah lebih disukai setan daripada maksiat. Lianna alata minha. Maksiat ini bisa ditubati dengan mudah. Wa bidatu yastahsinuha failuha. Sementara bidah ini dianggap baik oleh pelakunya. Dari sisi ini orang agak susah untuk bertaubat karena dia tidak nyadar kalau kondisinya dalam kondisi salah seperti itu. Ee tapi ala kullial kalau seandainya seseorang minta pertolongan kepada Allah subhanahu wa taala insyaallah Allah akan kasih kemudahan juga untuk bertaubat.
(1:21:27) Maka ini yang disampaikan juga oleh para ulama bahwa penyakit syahwat dan penyakit syubhat ini dua penyakit yang sama-sama kronis. Hanya syahwat ini orang sadar kalau dia salah. Tapi syubhat atau kerancuan berpikir atau kesalahan dalam ee mengambil metode dan semacamnya ini yang sering orang tidak sadar. Tetapi masing-masing ada obatnya.
(1:21:54) Secara garis besar syahwat diperangi dengan ibadah, kemudian syubhat diperangi dengan belajar. Maka orang bertanya kemudian juga minta kepada Allah agar ditunjukkan ilmu yang bermanfaat dan jalur yang lurus. Wallahuam bissawab. N ustaz jazakumullah khairan barakallah fikum.
(1:22:22) Ustaz jawab apaan yang telah antum sampaikan dan pertanyaan melalui chatw tadi sudah kami sampaikan dan termasuk peran peran terakhir di malam hari ini, Ustaz. Dan sebelum kita akhiri perjumpaan ini kami minta menyampaikan iktitam. Silakan Ustaz. Baik, ikhwah sekalian. Ee kita akan menjadi orang terhormat manakala kita menjadi orang yang menyisakan umur dan tenaga untuk belajar hadis. Dan dulu hadis ini melalui perjuangan panjang para ulama untuk menuliskan saja mereka sampai berbeda pendapat boleh atau tidak menuliskan hadis.
(1:23:07) Kini hadis ini mudah untuk kita nikmati. Kita bisa pelajari dengan mudah. Hanya tinggal bagaimana kita menerima dengan lapang dada. Maka sepantasnya kita berdoa kepada Allah agar yang pertama kita dimudahkan untuk belajar, yang kedua dimudahkan untuk memahami, yang ketiga dimudahkan untuk menerima. Ya, menerima dan mengamalkan.
(1:23:38) Dan kita sering sampaikan bahwa kalau satu pelajaran tidak berhubungan dan bertentangan dengan kebiasaan kita, kondisinya masih aman-aman saja. Tetapi begitu kita mempelajari sebuah dalil ternyata berseberangan dengan kebiasaan kita. Saat itu kita diuji. Apakah kita akan tetap bersikukuh dengan kebiasaan kita atau di saat itu kita akan berbenah? Semoga kita menjadi orang yang mudah menerima hidayah dari Allah Subhanahu wa taala. Barakallahu fikum.
(1:24:16) shallallahu wasallam w abdiasulihi nabina Muhammad wa alihi wasbihi ajma walhamdulillahiabbil alamin nam ustaz jazakumullah khairan barakallahu fikum atas waktu yang telah antum berikan ustaz di malam hari ini untuk menyampaikan faedah ilmu yang cukup masyaallah luar biasa untuk kita semuanya dan semoga Allah subhanahu wa taala senantiasa menjaga antum di sana serta meluaskan kehan antum sehingga semakin banyak faeda ilmu yang dapat setiap yang dapat kita ambil setiap perjumpaan bersama antum insyaallah. Allahum amin.
(1:24:48) Jazakumullah khairan. Barakallahu fikum. Kami sampaikan kepada antum dan ikhwat Islam azan Allah wayakum. Terima kasih banyak atas kebersamaan Anda di malam hari ini dari awal hingga akhir kami ucapkan terima kasih banyak. Jazakumullah khairan. Barakallahu fikum atas kebersamaan Anda di malam hari ini.
(1:25:06) Dan nantikan kembali insyaallah kajian beliau pada hari Kamis yang akan datang untuk kita ikuti kelanjut pembahasan kitab sahih jamius Sagir yang akan beliau sampaikan pembahasan-pembahasan berikutnya tentunya yang lebih dalam dan menarik untuk kita semuanya. Tidak hanya menarik akan tetapi semoga Allah mudahkan bagi kita untuk mengamalkan ilmu yang telah kita dapatkan. Barakallah fikum.
(1:25:29) Akhir kalam kami mohon undur diri dan mohon maaf jika dalam penyajian acara ini masih terdapat kekurangan dalam diri kami. Mohon dibukakan pintu maaf untuk kami semuanya. Billahi taufik walhidayah. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Leave a Reply