asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh alhamdulillah wasalatu wasalamu ala rasulillah Nabina Muhammadin wa alii w asaduaahaillallah wahdahuik ikhat islamakumullah para pemeraha di mana pun anda berada Alhamdulillah di kesempatan pagi hari ini di hari Selasa seperti biasa kita akan ikuti bersama kembali kajian ilmiah yang kami hadirkan secara langsung dari pembahasan Parenting pembahasan dari diambil dari buku Ada apa dengan remaja sebuah buku pembahasan mengenai remaja yang ditulis oleh alustadan almaidani hafahullah dan akan disampaikan oleh Beliau seperti biasa di kesempatan pagi hari ini dalam sub pembahasan masih melanjutkan di pekan yang lalu itu yaitu mengenai jangan rusak kepribadian anak dan seperti biasa juga bagi Anda yang ingin bertanya perihal pembahasan ini setelah materi nanti anda bisa mengirimkan pertanyaannya melalui layanan pesan Whatsapp ya di nomor 0819896543 baik kita akan simak bersama materi yang akan disampaikan kepadaustaz kami persilakanamualik aikum warahmatullahi wabarakatuh alhamdulillah nahmaduhu waastainuhu wa nastagfiruh wa naudubillahi Min Syuri anfusina wa sayiati aalina May yahdihillah Fala mudillalah wamay yudlil Fala hadiyaalah Ashadu Alla ilahaillallah wahdahu la syarikalah Abu ya auhina aman itahqqqh W tamutunna illa wa Anum muslimun Amma Badu fainna ahsanal kalami kalamullah Wir Huda Huda rasulillah Sallallahu Alaihi was W para pemerhati ra kaum muslimin dan muslimat rahimani warahimakumullah pertama-tama kita bersyukur kepada Allah Pagi ini kita dapat bertemu kembali dalam program kajian Islam ilmiah masih B perama buku Ada apa dengan remaja kajian Parenting yang akan kita lanjutkan pembahasannya pagi ini sebelumnya selawat dan salam atas nabi kita Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam keluarga beliau sahabat-sahabat beliau dan umat beliau sampai hari kemudian para pemerhati R kaum muslimin dan muslimat yang di muliakan Allah kita sampai pada pembahasan jangan rusak kepribadian remaja Anda kita telah membahas beberapa poin di dalam subbab tersebut ada lebih kurang lima poin sudah kita bahas pada kesempatan Pagi ini kita akan lanjutkan poin yang keenam salah satu sikap dan kebiasaan orang tua yang ini dapat merusak kepribadian anak itu adalah suka mengutuk ya melayangkan kutukan hati-hati dengan ucapan karena ucapan itu bisa menjadi doa kadang-kadang karena kesal atau marah kita melontarkan kata-kata yang justru menjadi doa buruk atas anak kita sendiri yang mungkin kita akan sesali dan mungkin kita akan berkata Duhai Seandainya aku tidak mengucapkannya tapi begitulah perkataan kalau sudah keluar dari lisan maka akan tercatat karena Allah menyuruh malaikatmalaikat hafadah untuk mencatat wama yalfidu Min qulin illa ladahi rqibun Atid maka Orang tua harus berhati-hati dalam melentarkan komentarnya ucapannya perkataannya terhadap anaknya sendiri janganlah itu menjadi doa keburukan atas anak dan kutukan itu mengutuk itu adalah doa buruk yang kita lontarkan kepada seseorang atau dalam bahasa Qurannya ini laknat ya laknat itu kutukan maka kutukan-kutukan seperti ini ya sebenarnya tidak menyelesaikan masalah masalah si anak tapi justru malah membuat runyam sehingga muncul masalah baru masalah yang lama belum selesai justru muncul masalah baru karena ucapan yang buruk itu karena ini membuat renggang antara kita dan anak kita jarak semakin jauh antara kita dan dia sehingga penyelesaiannya juga semakin jauh maka mengutuk remaja dan melabelinya dengan sifat-sifat yang jelek tanpa disadari justru akan menanamkan sifat-sifat tersebut ya dan cenderung manusia dia akan mengingat apa yang didengarnya dan dia tersugesti untuk melakukannya maka ini secara psikologis ya kalau kita berkata kepada seorang jangan lihat jangan lihat jangan lihat sugestinya di dalam diri kita ketika kita mendengar itu adalah lihat ketika seorang mengatakan kan kamu buruk Kamu buruk kamu buruk maka sugesti dalam hati kita I memang buruk I begitulah benar Saya buruk itu sugestinya ya Sehingga ini memberikan pengaruh ya terhadap ee orang yang kita tujukan kalimat itu kepadanya ya dan ini akan justru menanamkan sifat-sifat ataupun hal-hal tersebut pada dirinya kita sering mengatakan anak kita nakal dan dia benar-benar jadi anak yang nakal Bukan sebaliknya ya sementara kata itu kita ucapkan agar dia tidak nakal Iya orang tua ketika melabeli anaknya atau menjuluki anaknya dengan julukan-julukan yang negatif ini tujuannya agar dia tidak seperti itu Maksudnya ya Kita paham orang tua ingin anaknya itu tidak nakal maka dia berkata Kamu anak nakal kamu nakal ya Nah ini justru menanamkan sifat itu pada dirinya ya anak ee anak tersebut atau remaja itualah semakin meyakininya dan sikap mengutuk yang ditujukan orang tua akan mengajarkan anak untuk bersikap negatif ya memiliki sikap ataupun sifat negatif ya Dan Dia mungkin akan menjadi korban dari perkataan kita itu doa buruk kita itu terhadapnya mungkin ya karena mitos-mitos yang berkembang di masyarakat ya cerita tentang anak dan orang tua itu isinya kutukan-kutukan dikutuk jadi batulah ya dikutuk jadi binatanglah dikutuk jadi pohonlah ya ituu cerita-cerita rakyat mungkin ya dan itu disampaikan dari kecil ya menggambarkan Maksudnya ya dari kisah-kisah itu maksud nya gimana agar anak itu enggak durhaka sama orang tua ya itu ee apa namanya ee tujuan ya dari kisah-kisah rakyat itu diceritakan dari mulut ke mulut ya walaupun kita enggak bisa memastikan kebenarannya dan kebanyakannya enggak itu enggak nyata ya bukan kisah nyata ya cuma di ee ee dijadikan cerita dari ee turuntemurun supaya tujuannya agar anak itu enggak durhaka sama orang tua tapi ya kadang-kadang kita lupa sisi lain ini ya Justru itu jadi contoh bagi orang tua untuk ya sedikit-sedikit mengutuk anaknya tanpa disadari ya si anak justru kurang menangkap pesan itu paling takut sesaat dia kesadaran secara penuh Enggak dia dapatkan justru sebaliknya dari kisah-kisah rakyat seperti itu ya ini tertanamlah dalam Bena orang tua Nah kalau anak sudah bikin jengkel ya kutuk aja maka ini jadi jadi apa namanya ya jadi tren di tengah-tengah orang tua justru dan yang melakukan kutuk mengutuk ini kan orang tua terhadap anaknya itulah yang jadi jadi contoh ya itulah yang dijadikan contoh oleh banyak orang sehingga ketika dia Dia kira ini anak buat jengkel buat marah enggak seperti yang diharapkan dengan mudah orang tua ini melabeli anaknya atau mengutuk Anaknya ya Nah demikian ya ingat sekali lagi kutukan itu adalah doa keburukan levelnya aja yang ataupun kadarnya aja yang berbeda-beda ya h e redaksinya juga berbeda-beda Tapi pada dasarnya sama yaitu kita mengatakan ucapan-ucapan yang buruk terhadap seseorang ya apalagi ini ucapan orang tua kepada anak ya maka jagalah ucapan ya Nah ya gimanapun kon kondisinya ya ya hindari mengutuk itu ya hindari mengutuk itu wallahuam bawab al-qur’an Ahsanul qasas Allah katakan kisah-kisah dalam al-qur’an itu adalah sebaik-baik kisah ya karena itu kisah dari Allah dan enggak mungkin bohong pasti terjadi Adapun hikayat-hikayat rakyat itu wallahu namanya juga cerita dari mulut ke mulut turuntemurun wallahualam kebenarannya kebanyakannya enggak benar kan begitu ya tapi kisah al-qur’an itu pasti benar enggak boleh kita ragukan itu ya itu salah satu konsekuensi iman kita ya maka ee Allah menyebut ya kisah al-qur’an itulah sebaik-baik kisah ahsanal qasas ya dan salah Allah bercerita tentang ee perihal anak dan orang tua ya anak-anak yang tidak sesuai dengan harapan orang tua juga Allah ceritakan dalam al-qur’an contohnya cerita Nabi Nuh dan cerita Nabi Yakub bersama anak-anak mereka ya Yang mana anak-anak mereka ini berbuat kesalahan-kesalahan yang boleh dikatakan fatal ya bukan kesalahan kecil anak Nabi Nuh ini tidak mau naik ke perahu ya mengikuti ajakan ayahnya yaitu Seorang nabi nabi Nuh alaih salam tetap Bersi keras menolak dakwah ayahnya sendiri ya demikian pula kisah Nabi Yakub bersama anak-anaknya yang melakukan kesalahan yang besar yaitu berusaha untuk celakakan saudaranya sendiri membohongi ayah mereka ya Nah demikian ini contoh kisah dalam al-qur’an tentang anak-anak yang melakukan kesalahan ya tidak seperti yang diharapkan tapi enggak ada dari kisah-kisah itu yang menunjukkan bahwa para orang tua ini mengutuk anaknya para nabi Ini sebaik-baik teladan bagi umat manusia mengutuk anak mereka walaupun melakukan kesalahan yang besar ya walaupun melakukan kesalahan yang besar mereka justru ya bersabar fasobrun Jamil demikian kata wallahul mustaanu Al ma tasifun ya Ee yang aku bisa lakukan hanyalah bersabar Ya Allah Allah adalah sebaik-baik penolong atas apa yang kamu ceritakan itu Coba lihat kesabaran Nabi Yakub beliau menjaga lisan ya tidak mengutuk anak karena berbuat salah ya dan kesalahan bukan kesalahan yang ringan dan kecil ya Beliau juga mengatakan innama asu BII w huzniallah ketika anakanak tersebut Mengulangi kesalahan Belu mengatakan aku mengadukan segala kepiluan dan kesedihanku kepada Allah menjaga lisan Bukan main kutak-kutuk demikian juga Nabi Nuh alaihalam ketika anak itu tidak mau mengikuti ajakan beliau untuk naik untuk mengikuti ak beliau ya beliau tetap meminta anak itu untuk naik ke perahu ya Bunar maana wahai anakku Naiklah ke perahu bersama kami ya demikian sabar Nabi Nuh mengajak anak itu untuk kesekian kali mendakwahi anak itu untuk mungkin kesekian kali ya tanpa Kenal Menyerah Sabar ya Bukan main kutak-kutuk ya seperti itu contoh yang diberikan oleh para nabi teladan dan itu kisah Allah sebutkan di dalam al-qur’an itulah sebaik-baik kisah itulah sebaik-baik teladan yang harus kita ikuti ya menghadapi anak-anak mungkin yang tidak sesuai dengan ekspektasi tidak seperti yang kita harapkan berbuat salah ya mereka bersabar memaafkan dan mendoakan kebaikan-kebaikan Enggak seperti cerita-cerita rakyat yang sikit-sikit main kutak-kutuk dikutuk jadi batulah dikutuk jadi pohonlah dikutuk jadi binatanglah itu kan enggak mendidik sebenarnya mungkin tujuannya agar anak itu enggak durhaka sama orang tua tapi ya Apakah pesan itu bisa ditangkap oleh mereka atau Justru itu menjadi inspirasi bagi para orang tua untuk sikit-sikit mendoakan keburukan dan yang terjadi di lapangan seperti itu yang terjadi di lapangan seperti itu banyak orang tua enggak sabar dengan mudah lisannya berucap kata-kata yang buru terhadap anak-anak mereka ya Nah demikian maka yaquran itu sebaik-baik petunjuk ya sesungguhnya Quran itu membimbing manusia kepada petunjuk yang terbaik itulah yang mesti kita teladani ya Nah maka ee Allah subhanahu wa taala menyuruh kita untuk ya mengambil para nabi dan rasul itu sebagai teladan laqad kanana lakum Fi rasulillah Uswatun Hasanah nabi juga seperti itu ya gimanapun ee anak itu buat salah ya beliau tidak mendoakan keburukan ya kepada seorang bocah maupun remaja walaupun mereka juga buat salah anak dan remaja di masa nabi juga buat salah itulah anak ya enggak bisa lepas dari salah namanya anak tapi nabi enggak pernah mendoakan keburukan kepada anak ya nah Nah kalau kita bicara konteks remaja usamaah bin Zaid pernah melakukan satu kesalahan besar fatal juga yaitu membunuh seseorang yang sudah mengucap Lailahaillallah itu di ee berita itu disampaikan kepada nabi nabi memanggil Usama Usama waktu itu masih remaja ya masih remaja belia anak nabi bertanya memastikan benar atau tidakq baq la ilahaillallah apakah kamu membunuhnya Setelah dia mengucapkan Lailahaillallah Usama mengatakan benar ya Rasulullah Sepertinya dia ingin melindungi dirinya dengan kata-kata itu karena orang itu banyak membunuh pasukan muslim sebelumnya Ketika dia terdesak dia tiba-tiba mengucapkan kata itu apa kata nabi kepada usamaah wa asqbah Apakah kamu sudah membelah dadanya tahu isi hatinya dia pura-pura waifa Bika la ilahaillallah yaumalqiamah lalu Bagaimana kamu bisa menghadapi ucapannya itu nanti pada hari kiamat yaitu dia telah mengucap la ilahaillallah ya enggak ada kesan di situ nabi menyalahkan apalagiend apa mengatakan kata-kata yang buruk kepada Usama ya yang buat salah itu Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam begitulah orang tua kadang-kadang ya harus mengerim ucapannya ya perkataannya enggak sembarangan ngomong begitu ya sehingga itu bisa menjadi doa yang buruk atas anaknya sendiri ya justru anak itu didoakan buruk oleh orang tuanya sendiri maka tirulah para nabi dan rasul itu dalam hal kesabaran Ya menghadapi kesalahan anak ya menghadapi kesalahan anak mungkin anak rewel kita Ya sabarlah kan begitu ya dia mm banyak tingkah sabar tapi kalau dia buat salah apakah bisa kita bisa sabar juga menghadapi kesalah ya hingga kita bisa melihatnya dengan dada yang EE lapang dan pikiran yang terbuka kepala dingin ya tidak emosional nah itu yang jadi pertanyaan sebelumnya sudah kita bahas ya buku panjang lebar kita bicara tentang ee mendidik anak tanpa amarah ya amarah inilah yang kadang-kadang membawa orang tua untuk suka mengutuk ya suka mengutuk wallahuam bissawab tib jadi hindari itu bagaimanap pun kesalnya kita kepada anak berikutnya yang ketujuh ya suka membanding-bandingkan ya Nah ini salah satu kebiasaan orang tua juga membandingkan anaknya dengan yang lain dengan anak orang lain dengan anak yang lain ya jangan pernah membanding-bandingkan seorang anak dengan anak yang lain karena hal itu akan merusak kepercayaan diri ya dan akan memberangus kemampuannya ya kita justru ya membuat dia menjadi remaja atau anak yang rendah rendah diri ya ataupun Ee kita katakan kurang percaya diri ya ketika dibanding-bandingkan seperti itu dan enggak fair ya kita membandingkan seseorang dengan orang lain dari sisi apa kita membanding-bandingkannya apa parameternya sehingga ya anak itu bisa membaca dan tahu ya ya tujuan dari membanding-bandingkan itu adalah merendahkan dirinya dan meninggikan anak yang lain begitu Itu yang bisa dia tangkap Nah kita juga sama kalau kita dibanding-bandingkan dengan orang lain maksudnya adalah merendahkan kita dan meninggikan yang lain ya walaupun tujuannya mungkin ini salah cara aja sebenarnya metode yang salah ee orang tua membanding-bandingkan itu memberikan motivasi dengan cara membanding-bandingkan itu keliru kalau ingin menaikkan motivasi seorang anak jangan bandingkan dengan yang lain ya justru kita fokus kepada kelebihan-kelebihannya kekurangan juga jangan terlalu diekspose karena membuat dia nanti enggak percaya diri dan cenderung Mengulangi kesalahan yang sama ya seolah-olah itu dia enggak bisa lepas dari kesalahan itu ya Nah demikian Ini adalah cara yang salah dalam memberikan motivasi bukan dengan cara itu kita menaikan motivasi anak itu membanding-bandingkan anak dengan yang lain itu kalau tujuannya motivasi ya ya lebih buruk lagi kalau tujuannya itu merendahkan menjatuhkan nah ini lebih buruk lagi ini karena ada juga ya sebagian orang tua membanding-bandingkan anaknya dengan yang lain untuk jatuhkan anak itu merendahkan anak itu ya Ini namanya sama dengan ya gamdunas Lah ya merendahkan orang lain ya dan EE akan akan muncul dalam diri anak itu kebencian ya dia enggak suka pertama dia enggak suka kepada orang tuanya yang suka membandingkannya dengan yang lain yang lebih buruk lagi yang tanpa disadari orang oleh orang tua adalah si anak itu akan membenci sosok yang dirinya dibandingkan dengan orang tersebut anak tersebut sementara yang anak yang menjadi perbandingannya mungkin baik tapi dia akan benci itu benci sosoknya Si Fulan misalnya dan benci apa yang ada pada anak itu kebaikan-kebaikan kelebihan-kelebihan yang ada pada anak itu ini tanpa disadari orang tua ya buruknya membanding-bandingkan itu ya karena otak anak dan remaja itu enggak seperti otak orang dewasa yang sudah Wi yang sudah bijaksana ya ya kalau orang tua yang sudah banyak makan asam garam dibanding-bandingkan seper dia ngertilah ya Apa tujuan orang yang membanding-bandingkan itu ya mungkin ini untuk motivasi begitu ya dia bisa ee mengkonversi ya komparasi itu menjadi suatu nilai positif itu kan orang yang akalnya otaknya sudah matang ya kalau anak-anak kan enggak Sematang itu cara berpikirnya ya dia akan benci ya pertama kepada orang yang membanding-bandingkannya dengan orang lain kalaulah masalahnya berhenti sampai di situ mungkin itu mending Ya mendinglah tapi kalau sampai dia membenci ya objek apa namanya ee orang yang menjadi ya objek komparasinya ataupun ya kita katakan anak yang dia dibandingkan dengan dirinya Dia benci anak itu Si Fulan itu misalnya kita katakan W Si Fulan itu lebih hebat dari kamu dia bisa begini bisa begitu ya kita khawatir Dia benci kepada Si Fulan itu bukan suka ini gara-gara Si Fulan ini katanya saya ya di direndah-rendahkan seperti ini ya Nah dia akan benci Si Fulan itu ya itu bisa berlanjut Dia benci kepada apa yang kelebihan-kelebihannya poin-poin positif atau perkara-perkara positif yang ada pada Si Fulan itu misalnya apa Oh Si Fulan itu dia hebat dari kamu dia hafal sekian juz misalnya Si Anak ini ya karena mungkin dia enggak seperti itu ya pertama dia Dia benci kepada orang yang berkata seperti itu kepadanya yang kedua dia bisa Saja Benci kepada Si Fulan itu dan yang lebih buruk lagi dia benci kepada e objek komparasi itu yaitu apa ini masalah hafal Quran ini misalnya ahah saya enggak sukah itu enggak bisa gitu ya Nah ini kan buruk itu yang enggak disadari oleh para orang tua di sini ya cara yang salah ini bisa berakibat fatal gitu Maka jangan pernah membandingkan ya ya remaja kita dengan remaja yang lain kalaupun tujuannya kita untuk motivasi bukan dengan cara seperti itu memberi motivasi ya Nah demikian wallahuam baawab ya Nah itu mungkin ya cara yang negatif ya untuk memberikan motivasi ya kadang-kadang ada orang yang tujuannya baik tapi caranya Salah itu dia tujuannya baik sebenarnya Tapi cara ya salah ya ya bukan dengan cara seperti itu ya Nah demikian nah wallahuam bawab dan ya setiap anak itu kan punya keistimewaan kelebihan yang tidak dimiliki oleh anak yang lain apakah kita tuntut dia harus memiliki kelebihan yang sama dimiliki oleh orang lain kan tidak itu karena ketidakmampuan kita untuk mengekplore kelebihannya maka kita Justru lebih fokus kepada kekurangannya ya Nah dan ya dengan mudah kita bisa lihat kelebihan yang ada pada orang lain ya Nah itu kadang-kadang yang terjadi ya kita ketidak itu karena ketidakmampuan kita untuk mengeksplore bakatnya Kelebihannya apa yang dia miliki lalu kita cenderung merendahkannya dengan cara membandingkan itu padahal anak ini mungkin punya kelebihan tapi orang tua malas kadang-kadang ya ya dia lihat orang anak orang lain Wah Kayaknya seperti yang dia inginkan dia lihat anaknya tidak seperti yang dia inginkan Lalu dia bandingkan ya tanpa dia berusaha untuk ee mencari tahu ya bakat-bakat tersembunyi yang ada pada anak-anaknya ya pada si remaja ini maka nabi tidak pernah makan remaja itu satu Ee kita katakan satu tipe enggak ya masing-masing nabi ee apa perlakukan atau nabi sikapi dengan kelebihan masing-masing ya Usama di bidang militer karena kecakapannya di bidang itu ya beda lagi dengan Abdullah bin Abbas ya Ee bidang yang lain pula keilmuan ya Karena itulah kelebihannya dan nabi tidak pernah memaksa Ibnu Abbas untuk tangguh di medan perang dan memaksa Ibnu apa namanya Usama bin Zaid untuk juga tahu segalanya tentang hukum Halal Haram seperti yang atau tafsir Quran seperti yang dimiliki oleh Abdullah bin Abbas ya enggak fair kan kalau dibandingkan Ah kamu Abdullah bin Abbas tidak seberani Usama bin Zaid eh atau Usama bin Zaid tidak sepintar sebijaksana Abdullah Abdullah bin Abbas enggak juga Ya enggak fair kan enggak adil juga bagi anak-anak itu kalau caranya seperti itu ya maka Berhentilah membanding-bandingkan anak dengan yang lain ya Nah itu e seperti yang kita katakan karena ketidakmampuan orang tua untuk melihat kelebihan-kelebihan pada anaknya karena kita ini sebagai orang tua kadang-kadang kita asyik dan fokus kepada kekurangannya ya kekurangan anak ini dan itu kita dapati ketika melihat anak yang lain gitu ya atau Anak itu tidak seperti yang kita inginkan ya ya ini juga ee bukan begitu metode pendidikan ya kita memaksakan kehendak kita kepada anak tapi lebih kepada Bagaimana ya kita bisa membimbing anak itu ya ya kepada ee kelebihan-kelebihan yang Allah berikan kepadanya Ya Allah membagi-bagi Rezeki itu enggak sama ya Wa inakumatta usaha kamu itu berbeda-beda enggak semua orang jadi petani Enggak semua orang juga bisa berlayar jadi nelayan Ya enggak semua orang juga bisa duduk di belakang meja jadi pegawai Ya enggak semua orang punya kepintaran yang sama ya IQ yang sama kemahiran dan kecakapan yang sama kekuatan yang sama beda ada anak yang ya kita katakan kemampuan verbalnya luar biasa tapi kemampuan fisiknya mungkin enggak seperti anak yang lain atau sebaliknya ada anak yang punya kemampu kemampuan fisik yang luar biasa tapi kemampuan verbalnya ya Enggak seperti anak yang lain tugas orang tua adalah mengeksplore bakat anak ini sudah kita bahas ketika kita mengkaji buku mencetak generasi Rabbani ya Para pemerhati Raja kaum muslimin dan muslimat yang dimuliakan Allah ya jadi perbuatan membanding-bandingkan anak ini hanya akan merusak kepercayaan diri dan akan menjatuhkan kemampuan remaja tersebut Selain itu cara ini malah menjadikannya yakin bahwa dia tidak mampu seperti orang lain ya dan lebih Par lagi anak itu akan menjadi kurang respek kepada orang tuanya ya mungkin dalam hatinya Wah saya ini anak yang sepertinya enggak diharapkan gitu ya kayaknya anak orang tua saya ya apa namanya ingin anaknya ya Bukan saya tapi Si Fulan dan Fulan itu si fulanah dan si fulanah itu bukan saya dia akan kecil hati minder kan Dia ee ee enggak bisa berkembang ya kita membunuh ya bakat anak itu ya kelebihan-kelebihan yang ada padanya kita kita kubur ya kita pendam ya Nah demikian dan kasihan si isi anak itu wallahuam bawab tib mungkin itu saja materi yang bisa kita sampaikan pada kesempatan pagi ini mudah-mudahan ya bermanfaati Astagfirullah Li wakum walisairil Muslimin innahu hual gfururahim nah baik alhamdulillah Terima kasih banyak Ustaz jazakah Khair demikian ikhwat Al Islam azakumullah para pemerhanti Roja di mana pun anda berada materi yang telah disampaikan dari pembahasan mengenai jangan merusak kepribadian anak diambil dari buku Ada apa dengan remaja ya mudah-mudahan ini m berikan e faedah bagi kita semua berikan kesadaran bagi kita sebagai orang tua ee materi yang sangat bermanfaat sekali tadi telah kita simak bersama Baik untuk selanjutnya kami akan ajukan beberapa pertanyaan yang sudah masuk di layanan pesan WhatsApp yang pertama Ustaz ada pertanyaan dari penanya yang berada di Ciganjur asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Ya Ustaz ee Saya memiliki anak eh umur 12 tahun dan alhamdulillah ee anak rajin salat berjamaah dan membaca al-quran di rumah namun suatu saat ee ketika dia salat bersama ayahnya ee dan ayahnya melihat ada gerakan yang salah dalam salatnya kemudian ayahnya tersebut menegur dengan suara agak keras dan anak saya anak tersebut dan anaknya hanya diam kemudian suu waktu mengeluhkan kepada saya sebagai Ibunya dan eh dia merasa dipojokkan oleh ayahnya dan qadarullah suami sibuk bekerja dan e juga jarang menuntut ilmu Ustaz Bagaimana sikap saya sebagai seorang ibu Ustaz Iya ini kan poin pertama yang kita bahas di dalam bab ini jangan rusak dan anak anda yang pertama itu berteriak ya ya Poin pertama di dalam subbab ini adalah itu ya yaitu apa namanya melontarkan ucapan-ucapan yang bernada tinggi suara yang menggelegar ini menakutkan sebenarnya dan jiwa itu hati itu enggak akan siap untuk menerima teriakan ya e jiwa itu cenderung kepada hal-hal yang menenangkan kata-kata yang yang lembut ya itu yang bisa diterima oleh hati ya Adapun teriakan kalau kita jadi teriaki orang walaupun teriakan itu benar ya kita salah tapi responnya Adalah Kita nolak karena di kita enggak suka bukan isinya Ya tapi kok kok saya diteriaki gitu ya ee enggak bisa bicara yang baikbaik kan begitu ya itu kita ya anak juga sama cuma kadang-kadang anak itu tidak langsung memberikan respon dia cuma bingung aja itu dalam benaknya ya dalam benaknya bingung kok saya diteriaki ya tapi dia kan enggak bisa protes karena dia adalah makhluk kecil makhluk mini yang lemah itu anak itu ya Nah demikian itu yang pertama I kita katakan itu poin yang pertama yang kita bahas dalam bab ini ya hindari itu karena cara itu bisa merusak kepribadian anak kita ya Nah demikian dan kalau dikeluhkan suami istri ini kurang sinkron ya Atau enggak satu draap langkah ya dalam mendidik anak ini Ini masalah yang lain ini yang perlu dibicarakan antara ee kedua belah pihak antara ayah dan bunda di sini suami dan istri ya Ee untuk Ya janganlah dalam mendidik anak ini ya karena di sana ada dua pemimpin yang sama kuat yang sejajar setara yaitu Ayah Bunda jangan saling tumpang tindih kadang-kadang ayah ibu membangun Ayah justru meruntuhkan gitu ya atau sebaliknya Ayah membangun ibu yang meruntuhkan lebih parah lagi kalau dua-duanya meruntuhkan ya itu baru berhasil kalau ya kalau Ayah Bunda ini satu draap langkah mendidik itu sama-sama membangun bahu membahu baru jadi itu pendidikan di rumah ya barulah I terbentuk itu pendidikan di rumah kalau enggak mentah ental ya akan terjadi konflik di dalam jiwa anak itu seperti yang ditanyakan tadi ya anak jadi bingung ya dia enggak bisa terima tapi dia juga enggak bisa protes nah sebagian anak ini yang kita tidak Inginkan Dia memberikan reaksi yang yang negatif baik itu bisa dia berkata dengan kata-kata yang mungkin enggak diterima oleh orang tua atau Bahkan dia bersikap melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan Ya itu kan lebih buruk lagi ya mendinglah kalau anak itu diam walaupun dia konflik dalam batinnya kan begitu ya dia tidak mau diperlakukan seperti itu tapi ya itulah yang terjadi kan begitu ya nah jadi rusaklah kepribadiannya ya Nah demikian jadi pendidikan itu ada tiga porosnya pertama rumah pendidikan ya oleh orang tua di rumah pendidikan dalam rumah yang kedua pendidikan di lingkungan sekolah yang ketiga ya pendidikan di luar lingkungan itu ya di luar lingkungan rumah dan sekolah itulah tiga elemen penting pendidikan kalau ingin pendidikan itu berhasil masalahnya kita di sini adalah Mungkin orang tua memberikan pendidik kan di rumah di sekolah juga enggak kurang-kurang tapi dia tidak dapat pendidikan di luar itu ya dia enggak dapat itu apalagi di sinilah misalnya ya sulit ini kenapa pendidikan kita jalan di tempat ya Karena itulah faktornya ya Sehingga anak itu ya apa yang dia dapat di rumah di sekolah mentah di luar gitu ya Enggak dia dapatkan itu ya Sebagai contoh simpel saj lah buang sampah itu kan perkara simpel ya dia dapatkan itu dia dapatkan pengajaran itu di rumah dapat contoh dari ayah Bundanya ya dan seluruh anggota keluarga yang ada di rumahnya dan dia dapatkan juga di sekolah di sekolah juga diterapkan pendidikan itu dia dilatih diajarkan untuk buang sampah pada tempatnya tapi masalahnya di sini di negeri ini ketika dia di luar lingkungan itu di luar rumah dan sekolah dia tidak lihat itu dia tidak lihat itu dia yang dia lihat justru sebaliknya kan begitu ya Sampah berceceran berserakan di mana-mana Bahkan dia lihat secara langsung dengan mata kepalanya orang buang sampah sembarangan itu yang dia lihat ini konflik pada diri anak ya n sama aja itu di rumah kalau orang tua enggak sinkron itu maka akan mementahkan membuyarkan pendidikan yang sudah ada walaupun ibu sudah letih ini mendidik anaknya kan begitu ya tapi kalau ayah membuyarkan ya selesai sudah ya jadi perlu ya kita kata kerja sama dari semua pihak semua elemen ya Nah demikian satu aja enggak berfungsi ya ini akan mementahkan pendidikan itu maka mungkin para pemarti raja sudah tahulah jawabannya Kenapa pendidikan kita di sini jalan di tempat gitu susah sekali ya e ya karena mereka tidak dapat pendidikan itu di luar rumah dan sekolah kalau mereka dapat di rumah dan di sekolah ya yang lebih parah lagi kan dia enggak dapat di rumah dia enggak dapat juga di sekolah ya di rumah ya itulah kebiasaan yang ada ya contohnya misalnya masalah ee disiplin lah dia enggak dapat itu pendidikan itu di rumah enggak dapat juga di sekolah di luar ya ya lebih parah begitu ya Lalu apa yang bisa dihasilkan gitu ya Enggak ada enggak ada gitu ya Nah pendidikan itu bukan main sulap Sim Salabim jadi enggak ya W itu proses pendidikan itu kan riwayat sudah kita sampaikan berkali-kali ya seperti sebuah riwayat sanad yang bersambung gitu ya Enggak boleh ada yang putus mengkoti begitu ya gagal itu nanti allahamab Nah iya Baik alhamdulah terima kasih banyak Ustaz atas jawabannya demikian dan selanjutnya n ada pertanyaan ee ya Ustaz saya termasuk korban anak yang banyak didoakan atau tadi yang telah dijelaskan dikutuk ee dengan yang tidak-ti ketika orang tua marah sehingga saat ini ketika sudah besar sulit dekat ee dengan orang tua karena selalu terkiang-ngiang perkataan perkataan tersebut Ustaz nah bagaimana ee menghilangkan sikap tersebut kepada orang tua Ustaz Iya itu salah satu ya apa namanya dampak buruknya ya Nah ini kan sekarang sudah dewasa ya bukan anak-anak lagi ya yang bertanya sudah dewasa sudah matang akalnya kan begitu ya ya itulah e kita katakan terhadap anak-anak Itulah keburukannya itu iya ya maka ya ketika sudah jadi orang dewasa seperti ini ya Maafkanlah kan gitu ya Nah karena kita sudah jadi orang dewasa matang alhamdul juga kita dapat ya Hidayah kepada ilmu kan gitu Enggak semua anak jadi kemudian dia mau menuntut ilmu dan bagus Ee kita katakan keilmuannya Ya ya kalau misalnya Kebanyakan orang dia menaruh dendam sama orang tuanya dan dia langsung bersikap yaitu apa Wah saya jauhi orang tua saya ya dulu habis-habisan saya dibuatnya kan begitu ya Nah kalau ada kesadaran seperti ini ya kita tahu ilmu ya kan begitu ya ya ya Maafkanlah walaupun itu berat kan begitu ya maafkanlah ya ee enggak perlu dendam ya Allah mengatakan dalam al-qur’an ini pelajaran aja ya kepada orang-orang dewasa ini ya ya kepada kita semualah waahsin Kama ahsanallahu ilaik berbuat baiklah kamu kepada manusia sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu ya Gimana Allah berbuat baik kepada kita Allah tetap satu memaafkan kita ya memberi karunia kepada kita merahmati kita ya Ee mencurahkan rezekinya enggak kurang-kurang kepada kita dengan kesalahan yang kita lakukan terhadapnya dosa tapi Allah berbuat baik kepada kita nah seperti itulah kepada manusia ya walaupun manusia itu buat salah maaf ya Nah itu yang lebih utama kan begitu ya Barang siapa yang yang memaafkan dan bersabar maka itulah yang diharapkan yang dituntut yang di yang apa namanya yang diinginkan ya wallahuam baawab ya Maafkanlah kan gitu ya Nah jangan membalas keburukan dengan keburukan yang sama ya nah Maafkan dan balaslah dengan kebaikan begitulah Allah berbuat baik sama kita maka berbuat ba kata Allah ya berbuat baiklah kamu kepada manusia sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu wallahuam baawab Iya baik terima kasih banyak Ustaz e Jaz atas jawaban dan nasihatnya demikian untuk yang bertanya dan selanjutnya ada pertanyaan kembali Ustaz eh ya Ustaz Bolehkah kita memberikan buku kepada anak yang diuti di dalamnya penuh dengan gambar makhluk hidup Ustaz karena buku-buku tersebutlah yang lebih disukai oleh anak-anak ya untuk anak-anak enggak jadi masalah masalah Iya itu dibolehkan bagi mereka he ya walaupun gambarnya utuh enggak dipotong-potong enggak perlu juga dipotong-potong itu menakutkan juga bagi si anak gitu ya Seram gambar enggak ada kepalanya itu kan menakutkan bagi anak-anak enggak ngerti anak itu enggak ngerti anak itu bukan orang dewasa ini kadang-kadang kita itu salah ya Nah memperlakukan anak seperti orang dewasa dia enggak ngerti yang dia lihat ini gajah kok enggak ada kepalanya ya gitu kan menakutkan itu kan begitu Itu terpotong kepalanya enggak perlu dipotong-potong juga kan begitu ya karena itu untuk pendidikan tujuannya untuk pendidikan Syekh Albani membolehkan untuk tujuan-tujuan seperti ini Di dalam kitab buku adabuz zifaf itu dibahas ada hal-hal yang gambar itu dibolehkan utuh enggak jadi masalah satu ya untuk kepentingan ya Ee hudud misalnya mencari e pelaku kejahatan Enggak mungkin kan disebarkan gambarnya tanpa kepala gitu ya Enggak mungkin juga untuk identitas ya di paspor di KTP ya Enggak mungkin apa namanya kepala apa wajahnya dibelur kan begitu ya ya Karena untuk kepentingan umum salah satunya adalah untuk tujuan pendidikan untuk anak misalnya itu boleh enggak perlu juga di samar-samarkan seperti itu oh Ustaz ini gini ya itu nanti tahapannya kalau sudah dia dewasa sudah mengerti ya Nah barulah ya itu pelajaran itu harus disampaikan sesuai dengan tahapannya Ya enggak semua ilmu kan langsung misalnya kita mengajarkan tauhid kepada anak apakah langsung asma wa sifat yang sulit-sulit itu perdebatan antara ahlusunah dan muktazilah kan enggak ya anak SD kita sampaikan kepadanya seperti itu pusing dia kan begitu ya bukan malah mengerti malah tambah salah paham kan begitu nah akhirnya dia ini rumit kali pelajaran ini katanya Ya begitulah ya ya mudah-mudahan ini dipahami ya Ee Boleh silakan memang ya anak ya pasti akan lebih berminat kepada buku yang seperti itu gambarnya ada ekspresinya anak belajar ekspresi melihat gambar ya ekspresi sedih ekspresi ee gembira kan begitu ya kalau enggak ada wajahnya gimana dia tahu itu gimana anak belajar ekspresi begitu yaah enggak jadi masalah juga ya Nah demikian ya Jadi nanti muncul anak-anak yang enggak bisa berekspresi seperti banyak anak-anak sekarang enggak tahu berekspresi dia datar a gitu kan lucu juga itu ya wallahualam bwab ya mudah-mudahan ya para ya yang terlibat di dalam dunia pendidikan ya bisa memahami ini ya wallahuam baawab Ya mungkin sampai di sini dulu pertemuan kita Lebih dan kurang saya mohon maaf ak Astagfirullah wakum Sayid muslimin innahuahim asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh alhamdulillah demikian ikhwat Islam azakumullah para pemerati rja di mana pun anda berada pertemuan kita di kesempatan pagi hari ini dan kami ucapkan jazak kir Barakallah Fik para Ustaz yang sudah meluangkan waktunya untuk kita semua dari eh penyampaian ilmu pembahasan buku adapan dengan remaja yaitu mengenai jangan merusak kepribadian anak mudah-mudahan bisa menjadi faedah bisa kita ambil faedah apa yang telah disampaikan oleh Ustaz dan juga menyadarkan Kita sebagai orang tua akan pentingnya pendidikan ee kepada anak-anak remaja kita ya demikian kami diri mohon maaf apabila ada kesalahan asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ustadz Abu Ihsan Al-Maidany, M.A. – Ada Apa Dengan Remaja
Gunakan Ctrl + F untuk mencari kata Klik kata tersebut untuk menuju pada video YouTube
Tags:
Leave a Reply