bahasan buku yaitu Ada apa dengan remaja buku yang membahas mengenai problematika remaja dan solusinya yang disampaikan oleh Al Ustaz abisan almaidani hafidullah sebagai penulis buku tersebut dan seperti biasa setelah materi kami akan buka sesi interaktif bagi Anda yang ingin bertanya Anda bisa mengirimkan pertanyaannya melalui layanan pesan Whatsapp di nomor 0819896543 baik kita akan simak bersama materi yang akan disampaikan kepada Ustaz kami persilakan asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh innalhamdulillah nahmaduhu waastainuhu waastagfiruh wa naudubillahi Min Syuri anfusina wasiati Amalina yahdihillah Fala mudillah wamudlil Fala hadialah asadu allaahaillallah wduikah wa asadu Anna muhammadan abduhu wa rasuluh ya ayyuhalladzina amanu ittaqulaha haqqa tuqatih wala tamutunna illa Wa Antum muslimun wa ba’du para pemerhati raja kaum muslimin dan muslimat yang dimuliakan Allah pertama kita bersyukur kepada Allah subhanahu wa taala atas nikmat dan karunia yang Allah limpahkan kepada kita semua selawat dan salam atas nabi kita Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam keluarga beliau sahabat beliau dan umat beliau sampai hari kemudian para pemerhati roaja kaum muslimin dan muslimat Azani Allah wyakum kita masih membahas buku Ada apa dengan remaja terakhir kita bahas yaitu lingkungan yang dibangun lingkungan yang positif adalah lingkungan yang dibangun atas dasar komunikasi yang hangat yaitu adanya ee dialog dua arah antara orang tua dan remaja terakhir kita menukil perkataan utbah IBN Abi Sufyan yang berkata kepada pendidik anaknya yaitu Abdus Somad ya Beberapa pesan-pesan beliau diantaranya adalah Beliau mengatakan kan jadilah bagi mereka yaitu bagi anak-anak Didik kita ataupun remaja-remaja kita seperti dokter yang tidak tergesa-gesa memberi obat atau mengobati sebelum mengetahui penyakitnya belum melakukan diagnosa karena hasil diagnosa ini akan menentukan kadar obat yang kita berikan takarannya dosisnya ya Sehingga obat itu betul-betul bermanfaat ya hukuman itu seperti obat pahit kalau enggak tepat dosisnya dan takarannya dia akan bisa membunuh membinasakan dan menghancurkan ya maka dari itu jadilah pendidik itu seperti dokter yang mendiagnosa penyakit terlebih dulu baru memberikan resepnya ataupun memberikan obatnya tidak terburu-buru memberikan obat sebelum tahu penyakitnya demikian pula kita di dalam menghadapi anak-anak remaja terutama kita harus tahu dulu duduk masalahnya kita harus tahu apa penyakitnya mendiagnosanya ini penyakit sudah stadium berapa Dar dari situ kita bisa menentukan kadar pengajaran yang kita berikan kepadanya kalau itu berupa hukuman berapa dosisnya ya Nah demikian ya Sehingga obat yang kita berikan itu benar-benar menyembuhkan ya karena kita tahu kadar penyakitnya atau jenis penyakitnya dalam pendidikan juga seperti itu Ya kita harus tahu penyebabnya dulu apa masalah apa duduk perkaranya Jangan terburu-buru karena terburu-buru kadang-kadang kita tergesa-gesa menjatuhkan vonis lebih fatal Apabila anak itu ternyata tidak bersalah yang kita anggap salah ternyata dia benar misalnya nah ini sangat e memberikan pengaruh yang buruk pada anak itu misalnya kehilangan kepercayaan kepada pendidiknya nah ini berbahaya ya Apabila mereka sudah Kehilangan percayaan kepada kita mungkin karena kecerobohan kita ya anak-anak anak didik Ataupun anak-anak mungkin bisa dimaklumi ceroboh karena itu sifat mereka tapi pendidik ya kecerobohannya tidak bisa di ee diterima ataupun tidak bisa ee ee kita katakan tidak bisa di ee dipahami ya apabila ee ee kecerobohan itu dari pendidik ya Nah maka ya tentunya kita harus meminimalisir sebisa mungkin kecerobohan-kecerobohan itu terutama dalam hal ya memberikan hukuman dan sanksi ya ataupun vonis yang ternyata itu salah apalagi sudah bentuk hukuman fisik ya lalu ternyata kita salah ya ternyata si anak yang benar misalnya ya kalau bocah mungkin dampaknya belum begitu besar tapi bagi remaja mereka akan kehilangan kepercayaan kepada kita ya dan ini akan membuat hubungan akan semakin merenggang ya akan semakin merenggang maka kecerobohan itu tidak bisa ditolerir kalau itu berasal dari pendidik ya dan bisa dimaklumi ya apabila itu dari anak didik ataupun remaja Karena itulah dia tugas kita pendidik yaitu mengatasi mengobati kecerobohan-kecerobohan mereka ya bagaimana meluruskannya membenahinya tapi dari seorang pendidik kecerobohan itu ada adalah perkara yang sangat fatal akibatnya ya tidak bisa di tolerir Sebenarnya ya Nah sesama murid saling membully Mungkin kita bisa Maklumi ya itulah dia ee Dun apa kita katakan kekurangan-kekurangan anak-anak ini ya tapi kalau itu dari pendidiknya itu karena banyak juga kasus-kasus di mana ternyata Pelaku bully itu adalah pendidiknya ya gurunya ya pendidiknya ya atau orang tuanya nah ini enggak bisa ditolerir nah ada pepatah ataupun peribahasa yang mengatakan ya bila guru kencing berdiri maka murid akan kencing berlari Artinya mereka akan melakukan yang lebih radikal dan lebih ekstrem daripada yang dilakukan oleh pendidiknya ya kalau kita ceroboh maka mereka akan berbuat lebih ceroboh lagi ya dan jangan Jangan buru-buru menyalahkan mereka ya dan memberikan stigma ini itu atupun ataupun vonis yang lebih berat lagi itu kita bertambah salah ya Banyak orang tua seperti itu berawal dari kesalahannya kecerobohannya ya di dalam mungkin memberikan hukuman ataupun vonis nah kemudian ya ini berakibat pada anak itu anak itu akan lebih ceroboh lagi mungkin dia akan melakukan kesalahan yang lebih berat lagi ya atau mengabaikan kata-kata pendidiknya yang ceroboh ini lalu apa yang terjadi si pendidik ini bertambah ceroboh lagi ya ya menjatuhkan mungkin hukuman sanksi yang lebih berat lagi begitulah seterusnya sehingga mereka pun keduanya pun semakin menjauh enggak ada titik temu lagi ya tidak ada titik temu lagi antara keduanya antara pendidik dan e anak didiknya ataupun antara orang tua dan anaknya ya Nah demikian jadi ya kita bukan enggak salah ya bukan enggak berbuat salah tapi kurangilah kesalahan itu apalagi kesalahan itu bentuknya adalah kecerobohan ya ceroboh bukan kita enggak tahu mungkin kalau kita salah karena enggak tahu kita mudah untuk minta maaf dan sadar untuk minta maaf karena kita enggak tahu tapi kalau kita ceroboh artinya ya mungkin ya bukan kita tidak tahu ya kita tahu tapi ya kita mungkin eh terbawa amarah itu coroboh itu biasanya karena terbawa emosi dan amarah ya nah nah itu akibatnya akan lebih buruk ya wallahuam bissawab maka ini pesan dari udbah bin Abi Sufyan kepada pengajar pendidik Anaknya ya guru anaknya jadilah bagi mereka seperti dokter yang tidak tergesa-gesa mengobati sebelum tahu apa penyakitnya Ya begitulah kita orang tua harus ya bijaksana juga melihat ya ee apa yang ada terjadi sekarang ini di tengah-tengah remaja terutama ya Ee kita bicara secara generaler ya Ee karena hari ini banyak masalah-masalah yang dihadapi oleh para remaja ya nah bagaimana orang tua melakukan pendekatan kepada mereka karena yang kita dia ingin lakukan di sini adalah mengambil hatinya ya menaklukkan hatinya ya Nah demikian sebelumnya kita juga sudah jelaskan bahwa manusia itu perlu dikasih ruang ya karena kalau disempitkan ruangnya dia akan mencari jalannya begitulah kira-kira ya Ee dengan cara yang mungkin tidak terduga ataupun cara yang EE yang yang e kita katakan yang ekstrem kita katakan seperti itu ya Nah maka kasih ruang ya dan EE kepada mereka dan jangan tergesa-gesa biasanya ceroboh itu ya karena mengikuti emosi dan amarah itu yang terjadi ya itu yang banyak terjadi orang itu berbuat ceroboh ketika dia mengikuti emosinya emosi yang tidak terkendali ya dari situ akal sehat pun enggak berjalan dengan baik ya enggak enggak enggak bisa berpikir jernih sehingga ya cerobohlah yang terjadi ya kecerobohanlah Yang yang dia lakukan dan ini fatal akibatnya ya wallahuam bawab Ada kaidah yang mengatakan Kamu salah dalam hukum itu lebih berat daripada kamu salah memaafkan kita mungkin salah memaafkan atau memberikan ruang dan toleransi tapi lebih salah lagi ya kalau kita salah menghukum dalam Bab mendidik itu sangat fatal ketika kita menghukum anak ternyata salah ya itu sangat fatal akibatnya daripada ya kita memberikan ruang dan toleransi memaafkan ya mungkin mungkin lagi dianggap salah ya tapi itu lebih ringan gitu ya daripada kita salah menghukumnya ya atau tidak tepat menghukumnya berlebihan daripada Apa yang dia lakukan ya Nah itu artinya kita keluar dari keadilan dari batas-batas keadilan Nah maka yang muncul pada anak adalah jiwa memberontak sikap memberontak ya dan tindakan yang frontal ya Nah Respon yang mungkin sangat apa namanya sangat ee ya kita katakan eh frontal ya Nah demikian wallahuam eh bissawab maka dari itu ya E memang kita harus mengedepankan ee kasih sayang di dalam mendidik ini karena yang ingin kita rebut dari anak itu adalah hatinya dan merebut hati manusia itu tidak mudah ya kita tahu bagaimana kondisi hati manusia yang berbolak-balik seperti bulu yang diterbangkan angin di padang gurun yang luas susah untuk ditangkap itu ya Nah kalaupun ada peluang untuk menangkap bulu yang diterbangkan angin kencang di padang padang gurun yang luas itu mungkin e 1% enggak sampai mungkin ya kita bisa menangkapnya kembali ya Nah demikian nah begitulah hati manusia itu ya maka memang susah ya perlu bersusah payah untuk bisa menaklukkan dan menundukkan hati seseorang ya ada apalagi itu anak kita ya untuk merebut hatinya itu kan perlu cara yang tepat ya maka dahulukanlah kasih sayang kepada mereka ya maka kita sering sampaikan sebelumnya kita sebelumnya membahas buku mendidik anak tanpa amarah ya Nah itu sebenarnya titik nol pendidikan titik nol pendidikan itu ya jangan marah dulu ya karena Kara karena kalau sudah marah sekali akan diikuti dua kali tiga kali dan enggak berhenti bilangannya itu ya bilangannya enggak berhenti ya angkanya terus naik ituu ya level amarah kita akan terus naik enggak akan mungkin turun itu ya sehingga ya bisa kita katakan Ya titik nol pendidikan itu ya jangan marah dulu ya itu pesan Nabi kepada seorang la takqdob la takdob l takdob ya Nah ya sangat disayangkan di sana Ada yang berkata Wah marah itu perlu ya itu kata-kata seolah-olah bijaksana ya tapi itu berbahaya sebenarnya kita memberi ruang dan jalan lampu hijau kepada orang untuk marah ini kita membuka kandang singa seperti itu kira-kira perumpamaannya membuka kandang singa itu ya Nah karena orang enggak tahu kadar marah Yang Yang Yang benarlah ya yang tepat dosis Mara yang tepat gitu ya Ee jarang bahkan mungkin kita sendiri mungkin ya pernah terjebak ke situ ya kita mau marah Ini mau marah kita maunya proporsional dan adil gitu ya ternyata enggak itu bukan perkara yang mudah Kenapa karena kita didomplingi setan ketika marah ya kita di eh setan mendompleng di situ E dan sekuat apa kita bisa menahan Ee kita katakan ee pengaruh ataupun ee Bisikan was-was Setan itu ketika kita marah maka itu bukan kata kata yang bijaksana marah itu perlu ada juga yang ngomong seperti itu apalagi di dalam Bab pendidikan yang mendidik ya Ustaz kenyataannya saya marah kita marah ya bisa dimaklumi itu kekurangan kita ya itu kesilapan kita kealfaan kita ya Nah yang mungkin perlu kita perbaiki tapi kita memberi lampu hijau orang untuk marah ya kita tidak akan bisa menghentikannya kalau kita buka ya pintu itu untuk mereka seperti yang kita sebutkan tadi ini seperti membuka kandang macan kandang singa gitu ya Nah ya kalau sudah lepas Singa itu ya enggak bisa kita kendalikan lagi ya walaupun singa sirkus kalau Lepas itu berlarianlah penonton itu ya padahal itu singa sirkus itu ya Nah apalagi ini singa buas misalnya ya siap-siap kita diterkamnya Nah demikian jadi itu bukan perkataan yang bijak kalau kita mengatakan Wah marah itu perlu apalagi orang tua kita kasih lampu hijau seperti itu ya nanti kerjanya marah aja sama anak itu ya marah aja itu dan marah sekali enggak puas mau marah dua kali ya hari ini marah Mungkin enggak selesai masalahnya dan masalah enggak akan pernah selesai nah Besok marahnya akan naik level lagi dan begitu seterusnya ga kemudian ini diwariskan kepada anak-anaknya ya ya cara marahnya gaya marahnya semuanya itu yang ditiru oleh anak-anaknya juga dan itu terus itu jadi budaya keluarga yang enggak akan ada ujungnya itu lalu bagaimana kita bisa mengamalkan sabda Nabi laagdab enggak akan bisa sampai kiamat enggak bisa kalau begitu prinsipnya Nah demikian wallahuam bawab ya Nah demikian jadi ya yang ingin kita rebut dari anak itu adalah hatinya dan ini enggak mudah ya pendekatan yang harus kita lakukan kepada mereka adalah pendekatan yang positif artinya pendekatan yang di mengedepankan kasih sayang ya kasih sayang kelemahlembutan keramahan keakraban kedekatan ya dengan itulah kita bisa mengambil hati seseorang ya dan betul-betul menguasai hatinya begitu ya Nah demikian ya kadang-kadang orang tua mau anaknya itu tunduk sesaat tapi sebenarnya hatinya ya Siapa yang tahu hati manusia bahkan hati anak kita sendiri kita kan enggak tahu tapi kalau kita sudah lukai itu ee Ya seperti hati-hati yang lainnya lah ya itu untuk sembuhnya itu agak susah bukan enggak bisa ya tapi susah menyembuhkan hati yang luka itu ya Ya wallahuam bawab intinya adalah kurangi kecerobohan ya Nah maka pesan dari utbah bin Abi Sufyan tadi jadilah seperti dokter ya Kalau dokter itu tergesa-gesa terburu-buru ya matilah Pasien itu ya ya Misalnya dokter enggak tahu penyakitnya tiba-tiba main beleh aja dibedah sana sini ya itu hancur Pasien itu bisa bisa pindah alam itu pasien kalau dokternya ceroboh seperti itu Kasihlah dosis tanpa takaran tanpa e ukuran yang tepat misalnya ya tanpa mendiagnosa penyakit itu sebenarnya level apa stadium berapa ya penyakit misalnya stadiumnya masih satu atau bahkan mungkin belum Parah kali sudah dikasih obat dosis stadium 5 misalnya ya dosis obat stadium 5 misalnya ya obat itu bukan menyembuhkannya tapi membunuhnya tadi kita sampaikan ya bahwa hukuman dan sanksi itu hati-hati kalau enggak tepat dosis dan ukurannya itu bisa menjadi racun ya Bagi apa namanya anak itu ya berapa banyak sekarang ini muncullah generasi yang enggak taat peraturan yang enggak kenal aturan Kenapa karena sudah resisten terhadap hukuman Nah itulah kalau hukuman itu enggak tepat sasaran itu bisa menjadi bumerang Ya bagi si pendidik itu sendiri ya dan membinasakan semuanya bisa membinasakan anak didik itu dan membinasakan pendidiknya juga ya wallahuam baawab maka ya jangan terburu-buru seperti dokter yang terburu-buru tadi justru membunuh pasiennya sendiri ya wallahuam bawab Nah itu Ya kita apa namanya kita yang kita bahas ya pada pertemuan yang lalu ya berikutnya ya lingkungan yang positif itu adalah lingkungan yang mendidik untuk bertanggung jawab ya Eh menanamkan rasa tanggung jawab terutama pada remaja ini susah enggak mudah ya ini perlu latihan juga ditanamkan pelan-pelan ya apa ya mendidik mereka menjadi pribadi yang bertanggung jawab itu perlu juga lingkungan yang mendidik sehingga dia tumbuh menjadi seseorang yang punya rasa tanggung jawab apalagi aja sebentar lagi dia Lepas Landas artinya menjadi orang yang dewasa ya Nah kedewasaan itu itu bisa dinilai diukur dari seberapa besar tanggung jawab yang ada padanya ya maka orang itu akan dinilai dewasa jika dia bertanggung jawab ya Nah ini yang sangat penting bagi mereka juga bagi anak-anak ini sebagai modal untuk masuki jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu berumah tangga ya apalagi anak laki-laki Nah untuk menanamkan tanggung jawab kepada mereka itu sangat penting karena mereka akan jadi kepala keluarga akan menjadi imam bagi keluarganya maka ee rasa tanggung jawab ini harus ditanamkan jauh-jauh hari ya Ya mungkin mulai ketika anak ini masuk usia awal remaja sudah dilatih untuk ee punya rasa tanggung jawab dan ini perlu lingkungan ya perlu lingkungan yang mengarahkannya ya yang membentuknya menjadi orang yang punya rasa tanggung jawab ya kadang-kadang enggak cukup dengan modal kata-kata saja teori di atas kertas kita katakan Ya kita bacakan ya ya hal-hal yang berkaitan dengan itu ya ini perlu langsung dilihat di lapangan dan perlu lingkungan yang mengarahkannya kepada hal tersebut ya Nah demikian jadi lingkungan yang bisa mendidik remaja untuk memiliki kemandirian tanggung jawab dan kepercayaan diri ya Sejak sejak dini ya sejak awal remajanya ya Nah demikian ya ya Lalu bagaimana kita mendidik anak-anak kita terutama remaja untuk memiliki kemandirian punya rasa tanggung jawab dan rasa percaya diri ya ini adalah modal hidupnya ini ya ketika dia sudah beranjak dewasa dia perlu itu kemandirian ya tanggung jawab dan percaya diri ya kita kita lihat banyak remaja-remaja yang minder ya mungkin dia punya bakat tapi enggak diasah enggak dilatih enggak diarahkan juga ya sehingga dia bingung itu dalam kebingungan ini anakanak remaja kebanyakan remaja-remaja bingung dia untuk menentukan arahnya ya ditambah lagi ya rasa percaya diri yang enggak ada kemudian kemandiriannya juga payah istilahnya selalu berada di bawah ketia orang tua ya selalu di-backup dibacking oleh orang tua ya mungkin orang tuanya terlalu sayang dan EE ada rasa kasihan untuk melepasnya sendirian ya Akan tetapi ini bisa berakibat fatal si anak tidak akan bisa mandiri ya dan melatih kemandirian ini juga ada waktunya ya jangan bocah-bocah kita suruh Mandiri ya belum waktunya mereka untuk Mandiri ya 10 tahun ke bawah atau basuta bawah 10 tahun ya ya ya kita katakan ee penekanannya bukan kemandirian ya walaupun kita melatihnya ya ya cuma bukan itu fokusnya ya untuk basuta ya tapi di atas 10 tahun memasuki awal remaja itu sudah diajarkan kemandirian itu dapat kita lihat dari dapat kita petik dari hadis nabi waarquum bainal madji dan pisahkan tempat tidur mereka itu salah satu latihan kemandirian ya artinya kalau bisa mereka sudah punya tempat tidur sendiri ya ini melatih mereka untuk Mandiri Ya misalnya apa melatihnya untuk mengurus urusan tempat tidurnya dulu mulai dari merapikannya ya menatanya dan EE hal-hal yang berkaitan dengan ya mungkin Kamar tidurnya ya kalau dia punya kamar tidur sendiri misalnya dari situ itu maka nabi mengatakan 10 tahun ke atas pisahkan bukan hanya dari sisi yang lain ya itu memang harus dipisahkan antara laki-laki dan perempuan ketika mereka sudah masuk usia baligh ya tapi ada ada ada makna lain di situ yaitu kita sudah mulai melatih kemandirian mereka ya mereka bertanggung jawab punya mulai Merasa punya tanggung jawab terhadap misalnya tempat tidur mereka sendiri kan begitu kamar mereka sendiri ya tidak lagi bersama orang tua atau ramai-ramai bersama ee saudara-saudaranya yang lain ya atau orang lain Nah demikian ya jadi memang perlu ya lingkungan yang mendukung mereka untuk bisa mandiri tanggung jawab nah ini juga ya Ee kita memberikan tugas sama bocah beda dengan memberikan tugas kepada remaja kepada bocah ya jangan terlalu berharap mereka melaksanakannya dengan baik ya kadang-kadang Kita juga harus harap maklum juga Ya namanya juga bocah disuruh Ini disuruh itu kadang-kadang ya tidak melakukan atau melakukan tapi asal-asalan ya mungkin masih bisa dimaklumi kalau bocah tapi remaja itu sudah mulai kita latih untuk bertanggung jawab menyelesaikan tugas-tugas itu dengan baik yaitu menanamkan jiwa profesionalisme pada diri mereka inallahal ih Sesungguhnya Allah itu mewajibkan Ihsan yaitu profesionalisme dalam segala urusan sampai menyembelih aja harus profesional tajamkan mata pisau ya buat nyaman hewan yang disembelih itu kan profesionalisme jadi hadis ini se bicara tentang Bagaimana seorang muslim itu menjadi sosok ya orang yang profesional apapun yang ditanganinya apapun yang dikerjakannya dan itu perlu dilatih sikap profesionalisme ini Ihsan ini itu perlu dilatih ya enggak muncul begitu saja ya berdedikasi dengan tugasnya itu ya itu latihan dari kecil ada orang yang berantakan ya semua tugas yang diberikan kepadanya berantakan semua ya Mulai dari ketepatan waktunya finishingnya bagaimana dia mengeksekusinya ya kadang-kadang mengecewakan ya Nah dan itu mungkin akan menjadi modal yang enggak baik atau buruk baginya ketika sudah dia sudah masuk ke dunia yang nyata ya Nah mungkin kita pahamlah bagaimana kita berurusan dengan orang yang enggak profes enggak profesional ya kita pasti kecewa dan mungkin tobat Ya udah sekali ini ajalah ya berurusan dengan Fulan ini sama sekali enggak profesional misalnya ya sudah selesai dan itu kan jadi buruk bagi mereka nanti di kemudian hari jadi itu perlu dilatih dari kecil sikap profesionalisme itu dan itulah dia tanggung jawab ya Nah dilatih dari kecil ya Nah demikian diarahkan dan EE ditanamkan itu ya wallahuam bawab Nah sebagian orang tua ada yang enggak pernah melatih ini pada anaknya ya tugas apapun enggak pernah diberikan kepada anaknya jadi enggak mengerti bagaimana melakukan tugas itu Ya kita melatih mereka untuk mengevaluasi ya mungkin suka leler ini ini yang enggak profesional ini leler ya Enggak tepat waktu mengerjakannya atau mengerjakannya asal-asalan enggak rapi ya kerapian nya Mungkin ini yang masalah ah itu mungkin yang Perlu diperbaiki ada yang cepat dia melaksanakan tugasnya Tapi berantakan misalnya kita kasih tugas membersihkan kamar atau mencuci piring ya Misalnya lah ya untuk ee untuk melatih ini di sini ya bukan betul-betul itu yang kita harapkan dari untuk melatih merekaah ada yang cepat ya on time tepat waktu selesainya tapi apa berantakan kerjanya ini kurang rapi ini yang perlu diperbaiki ada yang rapi tapi lama sekali ya Nah ini mungkin dari ketepatan waktunya Nah demikian ya kita evaluasi itu apa yang perlu kita perbaiki maka dilatih mereka dengan tugas ya Nah namanya juga latihan Jangan berharap banyak ya jangan kecewa Wah saya suruh tugaskan anak saya gini-gini tapi dia tidak ya itu kita memberikan tugas memang betul-betul ingin dia melaksanakan tugas itu bukan ada ee nuansa pendidikan di situ bukan itu yang kita maksud di sini yaitu memberikan tugas untuk melatih mereka ya Nah demikian ya karena ada juga orang tua yang berharap memberikan tugas kepada anaknya untuk memang betul-betul membantu mereka seperti banyak orang tua-orang tua yang raja tega ya kecil-kecil anaknya dipondokin nanti sudah gede remaja dipanggil pulang ke rumah alasannya bantu orang tua gitu ya Nah itu kan i ya memang betullah ya Maha Benar orang tua dengan segala ulahnya Nah demikian ya Mau enaknya saja karena mereka cuma melihat satu sisi aja yaitu apa Oh hak orang tua gede ya Betul tapi mereka juga lupa mungkin bahwa tanggung jawabnya juga lebih gede lagi Sebenarnya ya Nah demikian jadi ya kalau narasi kita kepada anak itu Wak orang tua gedeak orang tua gede nanti agak timpang nanti dalam pandangan mereka ya kalau kita bicara hak orang tua hak orang tua Terus nah ini kadang-kadang Jadi konsepnya jadi keliru ya Banyak orang tua sekarang narasinya kepada anak Birul walidin gitu ya semengerti Apa anak itu tentang Birul Walidain kalaupun ya kita ajarkan kita omongkan kepada mereka mereka ya juga belum begitu paham ya mereka belum begitu paham Nah demikian ya Jadi ya begitulah ya ya kita perlu ya melakukan ya hal itu kepada anak yaitu melatih mereka dengan hal-hal seperti itu ya Nah memberikan tugas misalnya Untuk melihat seberapa besar tanggung jawab yang ada pada dirinya ya dan rasa percaya diri juga nah ini penting ini ya percaya diri itu berkaitan dengan keistimewaan ya anak itu harus merasa istimewa bahwa dia punya nilai lebih ini sebenarnya panjang untuk kita bicarakan ya nanti mungkin kita lanjutkanlah pada pertemuan yang akan datang Insyaallah ya Nah demikian saja mungkin materinya pada kesempatan pagi ini mudah-mudahan bermanfaat aulu Qui hadza astagfirullaha Li wakum lairil muslimin innahu hual gofururahim n baik alhamdulillah Terima kasih banyak Ustaz atas materi yang telah disampaikan di pagi hari ini mudah-mudahan kita bisa mengambil faedah apa yang telah disampaikan dan sedikit juga review dari pembahasan pekan yang lalu dan Alhamdulillah kita mendapatkan pula materi yang atau tema yang baru yaitu mengenai lingkungan yang diciptakan dengan rasa tanggung jawab atau menciptakan rasa tanggung jawab kepada anak yang mudah-mudahan tent kita bisa mempraktikkan pendidikan ini Baik untuk selanjutnya kami akan ajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah masuk di layanan pesanan WhatsApp silakan bagi Anda yang ingin bertanya Anda bisa mengirimkan pertanyaannya melalui layanan pesan Whatsapp di 0819896543 Nah ada pertanyaan Ustaz ini asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Ya Ustaz ee Saya mempunyai suami yang sangat baik dan merasa dirinya lebih bodoh dalam hal agama ee serta e lebih bodoh dalam pendidikan hal agama kebanding saya katanya saya sebagai istrinya dianggap lebih paham agama Sehingga dia menyerahkan semua pendidikan anak kepada saya dan suamilah suamilah yang bertanggung jawab penuh atas masalah nafkah dan katanya tidak usah memberikan masalah nafkah dan Dalam praktiknya dia dia benar-benar memang tidak ikut campur dalam masalah pengajaran ee agama Ustaz Apakah kondisi ini Baik pengaruhnya kepada psikologi anak Nantinya itu sangat tidak baik itu salah ya Nah ini yang jadi celah ya di dalam pendidikan anak sebenarnya anak itu kan perlu dua sosok apalagi dua sosok itu ada di depan matanya yaitu Ada sosok ayah ada sosok Ibu ini kedua orang ini adalah pemimpinnya ya keduanya adalah pemimpin dan punya tanggung jawab yang sama ya di samping tanggung jawabtanggung jawab yang lainnya nah ini kadang-kadang suka dibenturkan oleh banyak orang ya antara Cari uang dengan mendidik anak itu sama-sama wajib apalagi kepala keluarga ya punya kewajiban mencari nafkah ya tapi ada juga kewajiban lain yaitu mendidik anak ya Nah ini juga tanggung jawabnya dan enggak boleh dibenturkan satu sama lain ya Ee tidak bisa juga ya tidak saya pilih mendidik anak aja L enggak usah cari uang gitu ya ya sebenar enggak kebalikannya juga enggak boleh juga G saya cari uang aja L enggak usah mendidik anak ya Enggak boleh juga ya karena itu dua kewajiban yang berbeda yang harus dilakukan bersama-sama tugas kita adalah membaginya ya ada waktu untuk cari uang ada waktu untuk mendidik anak kan begitu ya Nah karena dua-duanya wajib ya Nah istri juga sama kalau istri beralasan kewajiban saya kan umur dapur kasur Istilahnya ya ngurus rumah ngurus suami itu kewajiban saya anak itu urusan bapaknya Bagaimana kalau si Ibu juga ngomong seperti itu apa yang terjadi yang terjadi ya enggak ada yang merasa bertanggung jawab terhadap anak ini atas pendidikannya ya Nah karena masing-masing lempar tanggung jawab begitu dan bukan merasa tanggung jawabnya ya Ibu juga punya tanggung jawab mendidik anak sebagaimana mereka juga punya tanggung jawab untuk mengurus urusan rumah rumah lah kita katakan Ya Nah Enggak boleh dibenturkannya Oh saya sudah capek urusan sumur dapur kasur ya anak urusan bapaknya lah ya enggak bisa seperti itu juga kan ya Nah demikian atau sama aja dibalik misalnya Ah saya ngurus mendidik anak aja sumur dapur gasur enggak usah saya urusin ya Enggak boleh juga maka di sini orang tua itu suami istri di sini harus bekerja sama dan sama-sama bekerja ya Nah demikian harus saling bahu membahu ya Nah demikian dalam tugas mendidik ya bukan membagi tugas tanggung jawab ini jadi dua enggak tugas Ibu mendidik anak tugas Ayah enggak sama sekali cari uang aja ini salah ya karena masing-masing kita akan dimintai pertanggungjawabannya tentang anak baik itu si Ayah maupun si Ibu Ya dua-duanya akan diciduk dan akan dihadapkan kepada Allah subhanahu wa taala untuk mempertanggungjawabkan pertanggungjawaban anak ya Nah Apakah kira-kira si Ayah bisa bisa lolos begitu dengan berkilah di hadapan Allah ya Allah tugas saya cuma cari uang untuk mendidik anak itu urusan ibunya ya enggak Allah akan tanya apa yang kamu lakukan sebagaimana itu yang akan Allah tanyakan juga kepada si Ibu apa yang kamu lakukan atas kewajiban itu Allah tidak tanya hasil hasilnya bagaimana ee Saleh enggak enggak Allah enggak akan nanya hasil karena itu juga bukan di tangan Ee kita bukan di tangan manusia juga ya Allah akan tanya kepada kita apa yang sudah kita lakukan kalau kita enggak lakukan apa-apa ya itulah dia hasilnya ya Nah itulah dia hasilnya Ya karena kalau yang ditanyakan itu adalah Apa hasilnya maka pertanggungjawaban tentang anak itu pertanggungjawaban paling singkat ya Singkatlah kalau yang ditanya hasilnya Gimana hasilnya saleh ya Allah selesai ya enggak tapi akan ditanya apa yang kamu lakukan ya Apa yang kamu ee sudah lakukan dari tugas itu dari tanggung jawab itu nah ini yang berat ini yang membuat pertanggungjawaban tentang anak itu akan sangat panjang dan rumit ya nah jadi itu adalah sikap yang salah seperti itu ya Nah tapi kalau berbagi tanggung jawab di dalam mendidik Nah itu memang harus dilakukan Ya itu sama-sama mendidik tapi mereka berbagi tugas misalnya ya karena memang mendidik anak itu seperti berburu ya Nah ya kan kalau kita lihat singa berburu itu kan bukan sendirian dia ada kelompok ya yang memang sudah dipersiapkan untuk memburu sebuah seekor rusa misalnya lalu gimanap pun kencangnya lari rusa itu ke mana pun dia lari ya ketangkap juga itu nah jadi perlu koordinasi di situ ya Nah demikian ya perlu ya kita katakan partner lah di sini ya untuk mendidik anak itu Nah kalau maksudnya adalah berbagi tugas dalam mendidik ya itu baru benar tepat karena di sini ada dua pemimpin yang punya rasa yang punya Ee kita katakan kewajiban dan tanggung jawab yang sama setara dan sejajar Ayah bunda di sini itu narasi Quran ya selalu di al-qur’an disebutkan Al abuain abuah demikian juga di dalam hadis ya Nah Ayah Bunda itu satu paket itu enggak bisa dipisah-pisahkan ini lebih tinggi dari ini enggak punya tanggung jawab yang sama rata sejajar terhadap anak ya maka enggak enggak benar bagi-bagi tugas seperti itu ya ya karena kalau Allah tanya kepada si suami nanti apa yang kamu lakukan terhadap tanggung jawab itu apa yang mau dia dia jawab coba betul Apakah dia jawab saya cari uang ya Allah itu kan kewajiban lain nah tapi ya itu masalahnya kita sekarang ini ya terutama para bapak sibuknya bicara cari uang kan begitu ya Nah kalau bicara pendidikan anak absen semua itu kalau diundang ke sekolah misalnya ya ya Kita juga keliling-keliling ke sekolah ya ngisi Par itu yang datang cuma segelintir orang aja apalagi yang bapaknya ya ya enggak sampai 10 kadang-kadang tapi kalau untuk bicara cari uang penuh itu kalau bicara cari uang ya mungkin dalam kepala mereka Saya cukup cari uang ajaal Ya karena ya mungkin mereka sadar juga bahwa mendidik itu lebih berat Daripada cari uang ya mendidik itu jauh lebih berat daripada mencari uang ya ya Ya Itu para suami ya kelihatannya kayak susah cari uang padahal enggak juga kan gitu ya Nah Enggak rumit juga sebenarnya Ya nah tapi mendidik anak itu meletihkan memang karena ini ya istilahnya mendidik anak ini enggak bisa meleng apalagi hari ini ya ya harus dilakukan karena pendidik mendidik itu sudah kita sebutkan sebelumnya mendidik itu adalah sama dengan riwayat Ya seperti sanad yang harus terus bersambung ya kalau ada saja ya sanad yang putus hadisnya jadi dif kan begitu ya anak juga demikian nih riwayat pendidikannya harus sambung-menyambung itu dari 0 tahun mungkin sampai 20 tahun ada celah aja di situ yang terbuka selesai sudah apalagi Hari ini pusing kepala Nanti orang tuanya ya Nah demikian wallahuam baawab ya begitu ya jadi itu sikap yang enggak benar itu harus dikoreksi itu ya itu itu apa namanya pandangan yang salah i ya itu harus ya si suami di sini harus tahu sadar dia enggak bisa dia beralasan saya enggak paham agama Ya belajar bukan artinya dia lepas tangan dan lempar tanggung jawab karena Ah saya enggak tahu enggak paham agama ya kalau begitu ya Enak saja kita melepaskan tanggung jawab itu kan begitu ya Nah demikian ya Alasannya saya enggak tahu gitu ya ya Ini susah memang ya harus diluruskan makanya kita kalau mengisi Parenting itu yang kita awali itu adalah meluruskan mindset dulu ya Nah ini kadang kadang- sekarang betnya aja sudah keliru gitu ya nah bagaimana kita bicara lebih lanjut begitu enggak masuk nanti ke kepalanya begitu ya Nah apalagi orang tua dua orang tua saling mengandalkan ini ini yang kacau jadinya kan begitu ya Nah ujung ujungnya pendidikan anak jadi titipan semua dititip ke orang lain ya guru ya kita juga guru kita juga sadar ya seberapa mampu kita untuk men-ghandle anak-anak itu ya boleh kita katakan Memang agak miris ya jangan terlalu banyak berharap juga dengan segala keterbatasan mereka ya nah jadi memang kalau orang tua enggak ikut langsung ya Bahkan dia jadi tulang punggung utama pendidikan anaknya ini agak susah ya wallahu alam bawab BB Nah demikian n Jadi mungkin terlepas tanggung jawab di dunia tapi nanti di akhirat akan ditanya Ustaz ya Ya pastilah kan nabi juga mengatakan kukumin wukum masulun hadisnya kira kita sudah sama-sama paham paham Ustaz Iya baik alhamdulillah Terima kasih banyak atas cobaan dan nasihatnya demikian dan selanjutnya Ustaz ini ada pertanyaan kembali Ustaz ee ya Ustaz saya didikan merupakan didikan orang tua waktu kecil yang jika salah dimarahi dan kadang dibentak Ustaz sehingga ketika dan saya saat ini saya sudah punya anak dan Terkadang saya menahan untuk tidak menurunkan didikan tersebut tapi tergelincir juga yang akhirnya ditiru oleh anak-anak saya dan dia mempraktikkannya ke adiknya ketika adiknya salah itu dengan cara dibentak dan dimarahi nah bagaimana cara memperbaikinya Ustaz dan sedangkan anak saya sudah usianya remaja merbaikinya Ya seperti kita itu tugas kalau kita rapel kalau kita tumpuk di ujung waktu akan sangat berat gu ya Ada du kungkinan kita lakukan itu juga dengan susah payah ya dengan sabar dan susah payah ya Kerja keras atau ya sudah kita pergi tidur aja Nah sudahah kita menyerah ya ah kita lepas saja begitu ya Nah ya seperti yang kita sebutkan tadi ya sebelumnya ada satu keluarga itu marah itu sudah jadi tradisi begitu ya turuntemurun itu Engak enggak enggak putus tradisi itu ya Nah inilah makanya kita tulis buku mendidik anak tanpa marah ya Nah kalau kita tidak yang menghentikan tradisi itu ya Siapa yang menghentikannya maka tanpa disadari orang tua itu ketika marah ya dia sebenarnya sedang mempertontonkan kepada anaknya dan berkata walaupun bukan dengan lisanul hal eh bukan dengan lisanul maqal tapi dengan lisanul hal apa katanya Nak inilah marah beginilah marah ya itu Salah satu dampak buruknya lah ya dampak buruk yang lain adalah Sampai kapan kita bisa tahan marah terus gitu loh ya hari ini marah besok marah besok lusa marah dan seterusnya marah ada kan di situ kita akhirnya letih ya letih dan sudah capek marah ini ya sudah capek marah akhirnya karena itu kebiasaan kita itu sudah dibaca sama anak ya maka ketika kita tidak marah ya ketika kita tidak marah maka anak akan ber asumsi Nah berarti saya benar karena kalau kalau saya salah orang tua saya marah gitu nah ketika Enggak marah sekali aja dibacanya itu berarti saya enggak salah ini saya benar ini kan gitu ya Nah itu Salah satu dampak buruk kalau kita membiasakan marah ya makanya tadi jadilah seperti dokter yang enggak terburu-buru memberikan obat kan begitu ya Nah atau asal beri obat dia tanpa mendiagnosa penyakit terlebih dulu kan begitu nah Nah ya kita terburu-buru marah ya terburu-buru menjatuhkan hukuman ternyata marah kita hukuman kita itu dosisnya berantakan gitu artinya enggak benar Nah ini akan jadi racun ya yang membunuh si pasien itu sendiri ya wallahuam bissawab Nah demikian maka supaya kita bisa jadi dokter yang bijak jangan marah juga kan gitu ya Nah demikian jadi pendidik yang bijak ya yang bijaksana maka ya titik nolnya adalah Lad jangan jangan marah itu dia wallahuam bawab ya Nah ada kesan ya digambarkan oleh mungkin sama setan kalau kita enggak merah berarti lemah ini ini yang kadangkadang dibisikkan setan ke telinga kita kalau saya enggak marah nanti saya dipandang lemah ya kalau kita diam saja ya mungkin ya tapi kan kita punya kewajiban menyampaikan nasihat tanpa marah menyampaikan ilmu kepada anak tanpa marah Nah itu bukan ee kalah ataupun ee sikap pengecut bukan atau lemah Bukan juga I tapi itulah dia tindakan yang bijaksana ya wallahuam bisawab Nah demikian fenomena yang sangat Indon jadi anak ee remaja yang tidak mau belajar Parenting tapi dia memang apa eh ketika mendidik anak itu belum mendapatkan ilmu dan gampang marah ya Iya memang remaja harus belajar Parenting belajar terutama e di sini yang sudah mendekati usia pernikahan ini salah satu bekal yang harus mereka miliki ya Nah di samping itu sebenarnya ya sebenarnya anak itu harus belajar Parenting dari kita dari cara kita itu yang akan dia Lanjutkan orang tuanya sendir itu ya kepada anaknya tanpa dia memang mungkin ee belajar ya secara khusus ya memang dia harus belajar secara khusus juga tapi pelajaran yang terbaik yang mesti dia dapatkan itu adalah dari orang tuanya Orang tua Nah inilah tradisi turuntumur yang harus kita wariskan kepada I anak begitu ya Nah demikian wallahu ya mungkin sampai di sini dulu pertemuan kita pada kesempatan pagi ini mudah-mudahan bermanfaat asagfirullah Terima kasih Ustaz jaak sekali lagi atas waktu yang telah duangkannya Dan mudah-mudahan ini menjadi faedah bagi kita semua dalam mendidik anak-anak kita dan kami mohon maaf ada beberapa pertanyaan pertanyaan perihal bertanya mengenai mendidik anak-anak di bawah usia remaja Namun kami dahulukan untuk pertanyaan yang bertanya mengenai permasalahan karena kita Sedang membahas ee buku Ada apa dengan remaja Ya baik mudah-mudahan ini menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua dan e kita bisa mempraktikkannya dengan benar ya diberikan kesbaran oleh Allah subhanahu wa taala untuk mendidik anak-anak kita menjadi anak-anak yang saleh dan Salehah demikian kami und diri mohon maaf apabila ada kesalahan wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ustadz Abu Ihsan Al-Maidany, M.A. – Ada Apa Dengan Remaja
Gunakan Ctrl + F untuk mencari kata Klik kata tersebut untuk menuju pada video YouTube
Tags:
Leave a Reply