Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillah sholatu wassalamu ala rasulillah asyhadu alla ilaha illallah wahdahula syarikalah wa Asyhadu anna muhammadan abduhu rasulullah amabat Islam kaum muslimin dan muslimat para pemerhati raja yang semoga dirahmati dan dimuliakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dimanapun anda berada Alhamdulillah segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala pada kesempatan pagi hari ini kita masih diberikan nikmat sehat dan waktu luang oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk bersama-sama kembali di dalam saluran tewas Alquran dan kajian Islam selesai salam Semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi kita Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam Insya Allah pada kesempatan pagi hari ini kita akan melanjutkan kajian kita dengan judul baru yaitu menuju negeri Abadi yang diambil dari kitab adjannatu wanar karya Syekh Profesor Doktor Umar Sulaiman insya Allah akan disampaikan oleh Al Ustadz Ali Nur Hafidz Allah ta’ala secara langsung dari Medan Sumatera Utara di akhir sesi nanti bagi anda ingin bertanya seputar pembahasan pada kesempatan pagi hari ini anda dapat bertanya melalui dengan telepon di 021 823 6543 atau mulai pesan singkat di 081989 6543 kota Islam kaum muslimin dan muslimat marilah kita sama-sama simak pemaparan materi kepada Ustadz Ali Nur Hafidz Allah Ta’ala kami persilahkan pada tempat termasuk Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh [Musik] [Musik] Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam kembali kita bertemu dalam kajian menuju negeri Abadi kajian kita yang lalu yang kita ambil dari kitab Al kiamat telah menceritakan pada kita Bagaimana perjalanan umat manusia di saat mereka mulai dari mereka dibangkitkan sampai mereka masuk ke dalam neraka dan sampai orang-orang Mukmin [Musik] melintasi Sirah seperti yang telah kita singgung bahwasanya sebelum shirat ataupun jembatan atau Titian itu ada tempat yang gelap dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan cahaya hanya bagi orang-orang Mukmin adapun orang-orang yang menyembah selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala mereka sudah terlebih dahulu masuk ke dalam api neraka karena mereka mengikuti Tuhan yang mereka sembah semasa di dunia mereka menyembah Tuhan selain Allah yang menyembah matahari akan dibawa oleh mengikuti matahari masuk ke dalam neraka yang menyembah bulan akan mengikuti bulan yang dia sembah dan bulan akan menuntun mereka masuk dalam api neraka demikian juga berhala-berhala yang mereka sembah termasuk mereka menyembah Firaun ketika tersisa maka tersisalah orang-orang mukmin dan orang-orang munafik maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengisahkan antara orang-orang mukmin dan orang-orang munafik Adapun orang-orang Mukmin mereka tetap berjalan ya menuju ke depan terus berjalan menuju surga hanya ada yang melintas di atas jembatan tulungan sangat cepat apa namanya sekejap mata ada yang bagaikan sebagaimana cepatnya tiupan angin kencangnya ada yang seperti kecepatan berkuda ada yang kecepatan berlari ada yang berjalan ada yang merangka ada yang terkadang tergantung kemudian mereka jatuh bangun dan seterusnya ada di antara kaum muslimin yang sudah yang dikait oleh pengait ya sehingga masuk neraka dan lain-lainnya yang berhasil melintasi Sirat inilah orang-orang muslim orang-orang mukmin yang akan masuk ke dalam surga selebihnya baik orang kafir yang lebih dahulu masuk ke dalam api neraka tidak melalui Siroj Titian ataupun orang-orang mukmin yang sempat meniti Sirat tapi akhirnya jatuh ke neraka ya kita akan kaji satu persatu yang pertama kita akan kaji masalah neraka itu neraka sekarang kita lihat Bagaimana nasib orang-orang yang masuk neraka Bagaimana nasib orang-orang masuk neraka baik orang-orang kafir yang lebih dahulu masuk ke dalam api neraka karena mengikuti Tuhan yang mereka sembah selain Allah maupun orang-orang mukmin yang dia terjatuh dari Sirat terjatuh dari jembatan Bagaimana pula nasib mereka Jadi kita akan pelajari dahulu ya bagaimana penghuni-penghuni neraka Bagaimana neraka itu sendiri bagaimana jenis-jenis azabnya bagaimana penghuninya apa saja yang menyebabkan seseorang itu masuk dalam seterusnya Insyaallah akan kita bahas berikutnya nanti kita akan bahas terkait dengan Bagaimana pula perjalanan perjalanan orang-orang mukmin yang sudah berhasil melintasi mereka berjalan menuju surga Negeri Abadi mereka definisi dan penjelasan adalah sebuah tempat yang Allah siapkan untuk orang-orang ingkar kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala Al Muktamar yang berani lancang melanggar syariat Allah Al mukaddin dan orang-orang yang berani mendustai para utusan-utusan Allah ataupun rasul-rasul Rasulullah azab yang akan dijadikan siksa-siksaan yang akan mengazab musuh-musuh Allah dan itu juga merupakan sebuah penjara yang akan memenjarakan ya yang akan menjalankan orang-orang mujrimin orang-orang Pendosa Para Pendosa Pendosa neraka ini adalah hinaan yang sangat berat jadi ikhwah neraka itu bukan hanya siksaan tapi itu sekaligus penghinaan terhadap penghuninya kebanyakan Ikhwan mungkin ketika seorang disiksa dia akan merasakan siksaan itu Pedihnya siksaan tetapi penduduk neraka ketika mereka disiksa bukan hanya berkesan yang mereka rasa tapi berat kehinaan yang luar biasa yang mereka rasakan juga jadi double-double di sana ada rasa sakit yang luar biasa dikarenakan siksaan di sana ada rasa pedih yang luar biasa dikarenakan hinaan merasa sangat hina dan juga di sana ada penyesalan yang sangat besar Oleh karena itu penulis mengatakan Wahyu Akbar neraka ini merupakan hinaan yang sangat berat bagi penghuninya dan penyesalan yang sangat dalam tidak ada lagi kehinaan yang lebih berat melebihi kehinaan orang-orang yang ada dalam api neraka dan tidak ada penyesalan melebihi penyesalan orang-orang yang dirumuskan dalam api neraka tidak ada kerugian yang lebih rugi melebihi orang-orang yang masuk dalam api neraka demikian Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyiapkan neraka ini bukan hanya siksaan siksaan Kalaupun kita katakan siksaan siksaan itu siksaan lahir maupun batin yang lahirnya Allah siksa jasadnya batinnya yaitu penghina rasa hina rasa rendah menyesal sehingga apa yang mereka rasakan akan berlipat-lipat ganda demikian sejarah para sahabat dimana di awal-awal Islam mereka disiksa oleh majikan-majikan mereka seperti Bilal disiksa oleh majikannya dia rasakan sakit tapi pada saat itu dia merasa dia sedang berjuang pada saat itu dia merasa dia Mulia Kenapa dia sedang bertauhid makanya tidak ada satupun yang keluar dari lisannya ketika dia disiksa kecuali seolah yang mengatakan Oke kalian bisa menyiksa fisikku tapi imanku tidak boleh sakit tapi hatiku tidak hatiku merasa tenang sehebat apapun kalian menyiksaku hatiku tenang bahkan kalian bunuh itu fisikku tapi imanku akan tenang sehingga karena kenikmatan batin ruh yang luar biasa boleh jadi mereka tak merasakan siksaan itu tapi beda hal yang neraka Ikhwan disiksa lahir dan batin kehinaan penyesalan kerugian yang luar biasa itulah yang dirasakan yang diderita oleh penghuni penghuni neraka Allah Subhanahu Wa Ta’ala [Tertawa] sesungguhnya orang-orang yang engkau masukkan ke dalam nerapin neraka pokoknya sama artinya engkau telah menghinakan mereka dan tidak ada satu penolong pun terhadap dari tidak ada satupun penolong untuk menolong orang-orang zalim ayat 192 dalam ayat yang lain yang disebutkan dalam surat Taubah ayat 63 Allah Subhanahu Wa Ta’ala Firman alami yang menentang Allah dan rasulnya [Musik] untuk dia Neraka jahanam mereka Rasulullah untuk dia Neraka jahanam sampai di situ para penentang penentang Allah para penentang penentang Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam akan dicuci akan dicampakkan ke dalam api neraka dan mereka kekal selama-lamanya sangat berat di sini nggak disebutkan tentang siksaan yang sangat pedas yang sangat pedih tapi hinaan yang sangat berat sudahlah azabnya itu pedih ditambah lagi kehinaan yang sangat luar biasa dan kalau di dunia Mungkin ada orang-orang yang menghina kita kalau ada orang-orang yang menghina kita ya sudah kita nggak kalau kita tidak merasa terhina aman ya kalau kita tak merasa terhina mungkin kita Katakanlah itu ya asumsi dia saja orang menghina kita satu hal yang biasa di dunia ini yang terpentingkan kitanya kita merasa terhina apa tidak kalau kita tak merasa terhina kita tidak merasakan apa yang sedang mereka tuduhkan sudah selesai tapi Ikhwan di dalam api neraka hina orang tersebut sedang dihina dan dia merasa dihinakan dan dia pun merasa dirinya hina bayangkan itulah dia Ditambah lagi dengan siksaan siksaan makanya disini disebutkan kehinaannya sangat berat dalam surat Az Zumar ayat 15 Allah Subhanahu Wa Ta’ala [Tepuk tangan] sesungguhnya orang-orang yang paling merugi adalah mereka yang rugi rugi diri mereka dan keluarga mereka di hari kiamat ketahuilah itu merupakan kerugian yang sangat nyata bagi para pedagang semasa di dunia Ya biasalah yang namanya rugi untung biasa rugi juga biasa setiap orang berdagang itu biasanya ada lost and profit ada keuntungan ada kerugian bahkan ada yang bangkrut ada yang sampai gulung tikar ada dan itu tidak sedikit kalau seorang merasa perusahaannya bangkrut gulung tikar tentulah dia pasti akan merasakan kesedihan ya sedikit banyak dia akan merasakan kesedihan hatinya sedih ya tapi di dunia ketika kita bangkrut Perusahaan kita bangkrut kita bisa bangkit kembali harta bisa habis Tapi kita masih ada diri kita ini masih ada selagi kita masih hidup berarti rezeki masih tetap ada diberikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala bisa saja setelah itu rezekinya lebih atau bisa saja biasa atau mungkin ada tapi ya pas-pasan dan orang yang sedikit-sedikit hartanya belum tentu dia seorang yang hina Bahkan bukan tidak mungkin orang yang kaya raya tapi sebenarnya dia hina dia dapatkan kaya raya kekayaannya menjilat atas mensikut kiri sikut kanan menginjak bawah dia nggak peduli Yang penting apa yang dia inginkan dia dapati akhirnya dia kaya raya tapi sesungguhnya Dia itu orang yang hina seorangnya sedikit hartanya bisa saja dia merasa Mulia dia merasa bahagia bahkan mungkin bisa saja kebahagiaan yang dirasakan mereka melebihi kebahagiaan yang dirasakan oleh para raja-raja yang dikelilingi oleh kemewahan yang luar biasa di dunia tapi lain halnya dengan akhirat lain dengan akhirat kalau bangkrutnya akhirat luar biasa tidak ada kebangkrutan yang paling dahsyat melebihi kebangkrutan yang ada di hari kiamat nanti seperti yang telah disebutkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya kepada para sahabat tahu nggak kalian yang dikatakan orang bangkrut dari kalangan kita kalau para sahabat menjawab Al Mufi sufiin dari kalangan kita ya mereka yang sudah tidak punya harta benda lagi apa sebenarnya bangkrut yang Hakiki yang mengatakan almufli yang dikatakan orang bangkrut dari kalangan kita adalah yang nanti di hari kiamat pahala salat saat berpahala puasa saat berpahala zakat dan pahala-pahala ibadah dan perbuatan baik yang lainnya semasa di dunia semasa di dunia pernah mencela orang ini mencaci maki orang ini dia pernah makan harta orang ini dia pernah menumpahkan darah orang ini Akhirnya dia harus membayar kezaliman-kezaliman yang dia lakukan di dunia dengan dengan kebaikan-kebaikan yang telah dia apa bawa dari dunia itu yang dia bayar makanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengatakan barangsiapa yang pernah hendaklah hari ini dia segera minta maaf sebelum datang hari yang tidak ada dirham dan tidak ada Dinar pada hari itu demikian itu akan dibayar dengan kebaikan-kebaikan yang dibawa kalau seandainya Pak infannya ternyata kalau sudah habis kebaikannya sementara kezaliman yang harus dia bayar masih banyak maka diambillah keburukan orang tersebut dan ditimpakan kepada orang yang zalim Padahal tadi itu dia bawa Sekian banyak pahala tapi habis ludes gara-gara untuk membayar kezaliman-kezaliman yang pernah dia lakukan tidak ada kebangkrutan yang lebih parah dibandingkan kebangkrutan di akhirat dan tidak ada yang lebih parah kebangkrutan yang tidak ada lebih parah dibandingkan itu di atas dia sudah paling atas demikian juga di sini Ikhwan seorang yang masuk dalam neraka dia akan merasa hina dan tidak ada kehinaan yang melebihi keinginan itu dan dia akan merasa rugi dan tidak ada kerugian yang melebihi dibandingkan kerugian tersebut penghuni neraka Bagaimana tidak neraka itu sebagaimana yang sudah kita sebutkan di dalamnya ada siksaan yang sangat pedih di dalamnya di dalamnya banyak kedukaan yang sangat luar biasa yang sulit untuk kita lukiskan dengan pena kita dan sulit untuk kita ungkapkan dengan lisan kita sangking luar biasanya saking dahsyatnya lisan kita lisan kita terasa keluh untuk mengungkapkan tidak ada satu kata pun satu kalimat pun yang bisa mewakili akan dahsyatnya bisa diungkapkan sebagai perwakilan atas gambaran dahsyatnya atas dahsyatnya dan ditambah lagi holidatun yaitu neraka itu kekal wa ahluwafihah khalidun dan penghuninya juga kekal dalamnya Oleh karena itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyebutkan cara panjang lebar mencela mencela posisi penduduk-penduduk neraka ini Allah Subhanahu Wa Ta’ala sungguh neraka itu merupakan tempat tinggal yang paling buruk di sini Allah menyebutkan Mustafa itu memang tempat-tempat tinggal atau tempat berdiam dua-dua maknanya saja perbedaan antara mustaqah ini ikhlas yaitu selamanya itu mustaqarah Adapun maqamah yaitu tempat berdiam tapi temporary artinya dalam waktu yang terbatas ya dalam waktu yang yang terbatas Adapun itu merupakan seburuk buruk tempat tinggal ya seburuk-buruk tempat tinggal yaitu selamanya seburuk-buruk tempat tinggal selamanya artinya ini adalah tempat tinggalnya orang kafir yang tidak Allah izinkan sama sekali untuk keluar dari api neraka karena semua orang kafir masuk neraka kekal dalamnya maka mereka dikatakan mustaqon ya tempat tinggal selamanya Adapun maqomah tempat tinggal tetapi tidak selamanya ini adalah orang-orang mukmin yang masuk dalam api neraka yang di suatu saat nanti akan Allah keluarkan dari api neraka makanya dikatakan ini merupakan tempat tinggal yang sangat buruk Baik tempat tinggal selamanya maupun tempat tinggal pada batasan waktu tertentu kemudian Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga Firman dalam surat Shad ayat 55 dan 56 demikianlah sesungguhnya bagi orang-orang yang melampaui batas sungguh mereka akan dimasukkan di tempat-tempat kembali yang sangat buruk Apa itu jahannam yaitu neraka jahanam yang selalu naha Dimana mereka akan masuk ke dalamnya sungguh itu merupakan tempat tinggal yang sangat buruk itu ikhwah rahimahullah yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala Sebutkan terkait dengan neraka jahanam kita lihat ya lihat Al jannatu wannat makhluk kota ketahuilah bahwasanya surga dan neraka itu makhluk ikhwah sebagaimana yang sudah kita Maklumi yang ada itu di alam ini yang ada itu hanya dua alam itu ya sesuatu yang ada itu hanya dua immadia Kholik pencipta atau yang dicipta manusia alam ini semua yang diciptakan Allah makhluk Allah termasuk arasnya termasuk kolam termasuk surga dan neraka ini merupakan makhluk Allah Subhanahu Wa Ta’ala sang pencipta maka dia adalah makhluk yang diciptakan dan surga dan neraka termasuk dua makhluk Allah subhanahu wa ta’ala yang diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam aqidah Salafiyah yang masyhur di nasab kepada mereka dengan kitab akidah thahawiyah apa kata beliau Wal jannatuanna sesungguhnya surga dan neraka itu adalah makhluk ini tidak akan pernah hancur dan tidak pernah binasa atau tidak pernah berakhir ini makhluk tapi makhluk yang di kekal makhluk tapi makhluk yang kekal apa ada makhluk yang kekal ini dia buktinya surga dan neraka karena ketika Allah Subhanahu Wa Ta’ala ciptakan manusia yang Allah jadikan untuk menjadi penghuni dalam surga dan surga itu kekal selamanya berarti penduduknya kekal dan surganya juga kekal nggak mungkin penduduknya kekal surganya habis terus Kemana mereka demikian juga orang-orang kafir yang masuk ke dalam api neraka dan mereka kekal selamanya dalamnya ya ketika penduduk neraka itu kekal otomatis surga apa namanya nerakanya juga kekal Jadi bukan hanya surga dan neraka yang kekal penghuni neraka juga kekal penghuni surga juga dia kekal tidak akan pernah fana tidak akan pernah habis dan tidak akan pernah sirna hilang Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menciptakan surga dan neraka sebelum makhluk [Musik] akhlak dan Allah telah menciptakan untuk surga dan neraka penduduknya jadi ikhwah di samping Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan surga Allah juga menciptakan penduduknya Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan neraka dan Allah juga sekaligus menciptakan penghuninya pamansyah yang apabila Allah Subhanahu Wa Ta’ala kehendaki orang tersebut masuk ke dalam surga maka itu merupakan rahmat yang Allah berikan untuk dia wa manusia orang-orang yang Allah kehendaki masuk ke dalam api neraka itu merupakan keadilan dari Allah subhanahu wa ta’ala bukan kezaliman ya karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyatakan dalam dalam sebuah Hadis Qudsi bahwasanya apa kata Allah aku haramkan terhadap diriku kezaliman jadi Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak pernah menzalimi hambanya hanya saja mereka sendiri yang telah menzalimi diri mereka jadi ketika Allah Subhanahu Wa Ta’ala memasukkan orang-orang ke dalam api neraka itu bukan kezaliman itu sebagai keadilan sebagai keadilan seperti Allah Subhanahu Wa Ta’ala seperti seorang Hakim yang adil diavonis bagi yang bersalah dapat hukuman seperti ini maka itu keadilan dia ya bukan kezaliman ya walaupun kalau namanya pengadilan di dunia tapi saja muncul kezaliman dikarenakan apa dikarenakan hukuman vonis hukum yang di vonis hukumnya diberikan melebihi dari kesalahan yang dilakukan bisa terjadi seperti itu tapi ketika Allah Subhanahu Wa Ta’ala menetapkan seseorang masuk ke dalam api neraka maka vonis hukum itu tidak melebihi dari apa yang dosa yang telah dia lakukan semuanya masing-masing beramal sesuai dengan takdir yang telah ditetapkan pada dia washoirun ilamah dan dia akan berjalan menuju apa yang telah diciptakan untuknya kebaikan dan keburukan sudah ditakdirkan kepada seorang hamba para hamba perkata Muhammad bin Muhammad bin Abdul Izza Al hanafiu Syariful yaitu yang mensyarah kitab aqidah thahawiyah dalam kitabnya Adapun ucapannya Innal jannatawan Adapun ucapan Imam at-tahawi Ini kata Ibnu Abil izz jadi ikhwah ada akidah thahawiyah ini kecil bukunya buku Pocket buku kecil di situ terdapat mantan-mantan aqidah thahawiyah yang menulisnya adalah Imam at-tahawi seperti yang telah kita bahas dan ada juga pencerahnya dia tentaranya adalah Ibnu seorang hanafik yang bermazhab Hanafi tapi akidahnya aqidah Salaf apa katanya Adapun perkataan atau Hawi sesungguhnya surga dan neraka itu adalah dua makhluk apa komentar Ibnu Abil izin bahwasanya Ahlussunnah Wal Jamaah sudah sepakat bahwasanya surga dan neraka itu dua makhluk yang diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan dia sudah ada sekarang ini ya dia sudah ada sekarang ini [Musik] sampai sekarang ahli Sunnah tetap meyakini seperti itu bahwasanya Surga Neraka itu makhluk ciptaan Allah dan dia sudah ada sekarang ini dia sudah ada sudah diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala hingga akhirnya muncul lah kelompok sesat notazilah dan al-qadariyah dimana mereka mengingkari hal itu apa kata mereka kata mereka bal yang kata mereka sekarang surga tidak ada Jadi kapan adanya menurut mereka surga dan neraka itu nanti diciptakan Allah di hari kiamat bukan sekarang kata mereka Kenapa mereka bersikap meyakini seperti itu ya Alhamdulillah Kenapa mereka meyakini seperti ini itu dikarenakan ada kaidah-kaidah pemikiran mereka yang salah di mana mereka menetapkan syariat aturan atas apa yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala lakukan Jadi mereka sepertinya mengatur Apa yang dilakukan oleh Allah subhanahu wa ta’ala Jadi bagaimana maksudnya bagi mereka seharusnya Allah itu melakukan ini walau dan tidak layak Allah itu melakukan hal ini memikat jadi merekalah sebagai penguji kelayakan apa yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala lakukan Bagaimana mungkin mereka mengatakan berani mengatakan ini nggak layak dilakukan oleh Allah tapi kalau ini jadi mereka mengingkari surga dan neraka itu sekarang ada menurut mereka Surga itu dan neraka itu nanti adanya menurut mereka karena mereka punya keyakinan ada kaidah mereka bisa mereka yang menentukan kelayakan Apa yang dilakukan oleh Allah subhanahu wa ta’ala Maka menurut mereka nggak layak kalau surga dan neraka itu sudah diciptakan sekarang mengkiaskan apa namanya mengkiaskan perbuatan Allah subhanahu wa ta’ala dan perbuatan hamba paham Dimana mereka menyerupakan perbuatan Allah dengan perbuatan hambanya sehingga masuklah pemahaman jahmiyah ke dalam kelompok ini sehingga mereka mentaktilkan perbuatan-perbuatan Allah Subhanahu Wa Ta’ala jadi ketika Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengatakan bahwasanya Seperti apa ya wajah awal wajah maka datanglah Tuhan kalian dan Malaikat itu bersaf bagi mereka nggak layak Masyaallah datang datang itu kan sifat manusia datang itu kan perbuatan manusia sementara perbuatan manusia perbuatan Allah itu tidak sama dengan perbuatan manusia jadi nggak layak Allah yang datang Jadi bagaimana yang datang adalah perintah Allah kata mereka sehingga mereka katakan Allah itu tidak punya sifat datang begitu cara mereka berpikir contoh lain misalnya ketika Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengatakan Allah marah terhadap orang kafir dan melaknat mereka kata mereka nggak layak Allah itu punya sifat marah marah itu bergejolaknya darah dan ini nggak nggak layak untuk Allah subhanahu wa ta’ala makanya mereka mengatakan Allah tidak punya sifat marah Dalam alquran sudah disebutkan Allah marah pada mereka demikian juga ketika Allah mengatakan [Musik] Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencintai orang-orang yang berbuat baik dan radhiyallahu anhum Allah Ridho kepada mereka mereka Rida kepada Allah kata mereka nggak mungkin Allah mempunyai sifat mencintai Kenapa karena mencintai itu adalah mailul Qolbi yaitu kecenderungan hati kepada sesuatu nggak mungkin Allah Subhanahu Wa Ta’ala punya sifat seperti ini nggak layak Allah punya sifat seperti ini sehingga mereka katakan Allah tak punya sifat mencintai Allah tidak punya sifat meridai itulah cara mereka dengan akal mereka menentukan kelayakan terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala Allah sendiri telah mengatakan Allah itu mencintai orang-orang berbuat baik Allah sendiri mengatakan Allah Rida kepada orang para sahabat demikian karena dengan alasan kalau kita tetapkan sifat ini ataupun perbuatan ini maka sama artinya kita telah menyerupakan Allah dengan makhluk Oleh karena itu maka kita wajib untuk mengingkari sifat ini itulah cara berpikir mereka makanya mereka itu ikhwah mengingkari sifat-sifat Allah Subhanahu Wa Ta’ala seperti Allah Subhanahu Wa Ta’ala memiliki sifat bicara bahkan kelima Allah berbicara kepada Musa tak kelima dengan pembicaraan mereka katakan nggak layak Allah itu punya sifat bicara Kenapa karena sifat bicara itu hanyalah yang untuk manusia itu karena mereka lebih kedap dan banyak hal yang mereka buat dengan alasan ini layak untuk Allah ini tidak layak untuk Allah jadi mereka standar kelayakan bagi perbuatan Allah kemudian mereka mengingkari semua sifat-sifat allah subhanahu wa ta’ala kalau Surga itu sudah diciptakan sementara Surga itu nanti akan dimasukkan nanti ya adanya ciptakan surga sebelum adanya Hari pembalasan itu Abbas perbuatannya sia-sia untuk apa Allah ciptakan surga sementara apa namanya sementara hari berbalas itu nanti di hari kiamat jadi Apa fungsi surga sekarang berarti surga itu sekarang Kalau sudah ciptakan berarti surga itu sekarang yang tidak penghuninya ada gunanya sangat lama ini nggak mungkin kata mereka sehingga dengan pemikiran mereka itu Mereka menolak dalil-dalil yang jelas nas-nas yang jelas yang menyelisihi syariat batil mereka yang menyelisihi keyakinan kebatilan mereka yang mereka buat sendiri untuk Allah subhanahu wa ta’ala itu cara berpikirnya orang-orang mereka mengingkari dengan alasan itu dia ya mereka menjadikan standar kelayakan itu pada diri mereka bukan atas dasar Quran dan sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam padahal ahli sunnah wal jamaah dan para salah terdahulu itu sudah sangat jelas kaidah mereka ketika Alquran mengatakan tentang sifat Allah Subhanahu Wa Ta’ala seperti Allah itu punya sifat melihat Allah punya sifat mendengar Allah sudah Sebutkan kaidahnya sangat gamblang singkat padat dan sangat luar biasa Apa kata Allah tidak ada satupun yang sama dengan Allah subhanahu wa ta’ala [Tepuk tangan] itu maha mendengar lagi maha melihat kau sudah jelas melihat sifat manusia melihat sifat manusia juga ada mendengar juga ada pada sifat manusia tapi karena Allah mukadimah Allah tetapkan dahulu menyatakan tidak ada satupun yang sama dengan Allah berarti sifat melihat dan mendengar yang Allah tetapkan untuk diri hingga Allah yang menyebutkan Allah yang menyebutkan saya itu Maha mendengar dan maha melihat karena Allah menyebutkan tentang dirinya sendiri dan tidak ada satupun yang sama dengan diriku kata Allah berarti Oke Allah itu maha melihat Allah itu maha mendengar berarti sifat Allah melihat dan sifat mendengarnya Allah tidak sama dengan makhluk karena di awal ayat sudah dikatakan tidak ada satupun yang sama dengan Allah selesaikan masalahnya demikian Kenapa kalau kita harus mengingkari adanya sifat mendengar mengingkari adanya sifat melihat dengan alasan mendengar dan melihat itu sifat makhluk pada makhluk ada mendengar pada makhluk kadang melihat tapi mendengar dan melihatnya makhluk saat berbeda jauh dengan mengkhiratnya Allah subhanahu wa ta’ala melihat yang makhluk dengan adanya dinding sudah terbatasi melihatnya Allah Maha di manapun kita berada mendengarnya makhluk dengan adanya ruang terbatas dengan adanya kedap suara sudah tidak ruang kedap suara sudah tidak lagi terdengar dengan suara-suara di balik tembok tidak balik ruangan itulah pendengaran Manusia itulah pendengaran makhluk tapi pendengaran Allah Maha tidak terbatas dengan apapun Allah mengetahui suara yang paling pelan yang mungkin disebutkan oleh suara semut misalnya dan Allah mengatakan sesuatu yang paling dahsyat tidak ada satupun yang terluput dari Allah subhanahu wa ta’ala mereka meyakini bahwasanya Surga itu belum ada karena apa kalau Allah sudah ciptakan surga berarti surganya nganggur fasilitas yang Allah ciptakan yang masih nganggur karena belum ada orang yang masuk surga dan belum ada orang yang masuk demikian juga neraka kalau Allah Subhanahu Wa Ta’ala Cipta sudah ciptakan neraka itu sekarang masih nganggur karena karena neraka itu Allah ciptakan untuk mengazab orang-orang kafir mengazab orang duduk Durjana dan sekarang belum ada nanti di hari kiamat berarti kalau sudah diciptakan nganggur lah surga dan neraka ini nggak ada fungsinya itu menurut pemikiran mereka bagaimana lah logika kita ataupun cara kita membantah karena logikanya Ya sepertinya sih betul Ya sepertinya sih betul tapi ketahuilah Ikhwan sesat luar biasa tidak benar dari mana standar kita menilai itu nggak benar dari mana standar kita mulai itu nggak benar itu nanti akan kita lihat dari Alquran dan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang merupakan standar kebenaran semua yang menyimpang semua yang bertentangan dengan Quran dan Sunnah batil lah dia Kenapa hak yang sebenarnya adalah Alquran dan sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam makanya ikhwah rahimahullah mengatakan seandainya agama itu hanya dengan logika maka mengusap bagian sepatu bagian bawah itu lebih diutamakan ketimbang mau usap bagian atas walaupun tapi aku melihat Rasulullah mengusap bagian atas kalau kita lihat kita punya sepatu tentunya bagian bawah bagian tapak tentu kalau kita ceritanya terkait dengan pembersihan Seharusnya kan yang lebih banyak untuk dibersihkan bagian bawah bukan bagian atas ketika kita mau berwudhu yang seharusnya yang kita usap bagian bawah bukan bagian atas tapi Rasulullah SAW mengusapnya bagian atas bukan bagian bawah Kenapa allahualam itu namanya syariat ketika syariat Sudah menentukan dengan sangat jelas maka haram bagi kita mengutak hatinya dengan logika kita sampai setelah kita logikakan akhirnya kita bantah atau kita menolak hadis tersebut standar benar adalah Alquran dan Sunnah makanya kebaikan dikatakan Ma’ruf keburukan dikatakan munkar sehingga disebutkan Amar ma’ruf nahi mungkar Kenapa sesuatu yang asing digapai diketahui asing oleh oleh syariat jadi semuanya kembali Quran dan sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Alquran ayat surat-surat ayat-ayat yang membahas bahwasanya yang jelas menyatakan bahwasanya surga dan neraka itu sudah diciptakan demikian juga hadis-hadis banyak hadis-hadis yang menceritakan tentang yang menunjukkan bahwasanya surga dan neraka itu sudah diciptakan sejak dahulu bukan nanti Semoga apa yang kita bahas bermanfaat Insyaallah kita akan lanjutkan membacakan dalil-dalil Alquran dan Sunnah yang jelas menyatakan baik secara eksplisit maupun secara implisit bahwasanya surga dan neraka itu sudah diciptakan sejak dahulu kau lihat atas penyampaian materinya pada kesempatan pagi hari ini selanjutnya bagi Anda yang bertanya seputar pembahasan pada kesempatan pagi hari ini anda dapat bertanya melalui telepon di 021 8236543 atau mulai pesan singkat di 0819896543 pertanyaan pertama akan kita bacakan dari pesan singkat Assalamualaikum Ustadz Affan izin bertanya Bagaimana dengan orang yang menyepelekan urusan akhirat lalu hukuman untuk pemakan riba apa jazakumullah Khairan silahkan Allah manusia itu apabila dia tidak punya ilmu yang ilmu itulah yang akan dari ilmu itulah dia bisa mengetahui standarnya Jika dia tidak punya itu maka dia akan terjatuh kepada Ifrad ataupun Tahrim Ifrad yaitu bersikap ekstrim bersikap anggap remeh seperti yang ekstrim tidak dibolehkan sebagaimana ada 3 orang sahabat yang berkunjung ke rumah Rasulullah SAW bertanya kepada istri beliau tentang ibadahnya rasulullah yang satu mengatakan karena sudah melihat bagaimana ibadah Rasulullah mereka merasa Rasulullah itu kan sudah dihapus ya ampuni dosa yang lalu dia akan datang kita kan belum mereka merasa ibadah yang harus dilakukan itu nggak cukup untuk mereka Makanya satu mengatakan demi Allah aku akan bangun terus aku akan salat tahajud semalam suntuk tidur yang satu lagi mengatakan wallahi Inilah satu mengatakan demi Allah aku akan puasa terus hari ini puasa besok puasa begitu Walaupun nggak ada libur puasa yang satu mengatakan yang terakhir wallah inilah demi Allah aku tidak akan menikahi wanita ternyata mereka ini dibantah oleh Rasulullah SAW seperti itu beliau memberikan Muqaddimah wallahi inilah demi Allah aku adalah orang yang paling takut dan yang paling taqwa kepada Allah ketimbang kalian walau tapi pun demikian pun saya salat dan aku juga tidur Aku juga puasa dan aku juga berbuka aku juga menikahi wanita diskon 50% jadi hanya salat dua kali sehari itu dia lakukan meremehkan islam apabila ada syariat Islam yang dianggap remeh yang dianggap remeh apalagi sampai dijadikan olok-olok orang ini bisa jatuh kepada kekufuran seperti misalnya seorang wanita tak pakai jilbab mungkin menurut Kyai ada orang nggak pakai jilbab itu ada dua tahu deh jilbab itu baik tahu dia jilbab itu bagus itu syaratnya syariat Allah itu barang siapa Nggak berjilbab maka dia berdosa maka dalam masalah ini dia dikatakan orang yang tasawuf mempermudah-mudah demikian mungkin dikatakan Nur dia ya dia belum sanggup untuk pakai jilbab orang ini orang berdosa tapi kalau ada yang tak pakai jilbab muslimah seorang muslim menyatakan dirinya seorang muslim mata pakai jilbab dikarenakan apa nggak layak seorang muslimah itu pakai jilbab jilbab itu hanya dipakai oleh orang-orang Arab karena apa Karena orang Arab ini syahwatnya itu menggebu-gebu sehingga kalau dia melihat ada wanita terbuka rambutnya Gejolak syahwatnya akan muncul perzinahan kayak ini untuk berzina tapi di Indonesia kata mereka itu biasa kita melihat rambut wanita yang tak pakai jilbab biasa nggak ada syahwat jadi di Indonesia nggak ada masalah nggak pakai jilbab yang seperti ini bisa kufur Kenapa dianggap tidak layak dianggap tidak layak seperti orang-orang yang mengingkari bahwasanya untuk untuk warisan dua bagian laki-laki satu bagian perempuan dia katakan nggak layak ini untuk zaman sekarang dia harus Fifty Fifty artinya harus sama jatah warisan mereka jadi orang yang menganggap remeh Ikhwan tergantung Seberapa jauh anggapan remehnya kalau dia menganggap remeh sampai mungkin menganggap nggak layak seharian Allah kita mengkhawatirkan dia ini jatuh pada kekafiran kufur murtad dari Islam tapi kalau dianggap remeh maksudnya dia tahu sih itu dosa tapi dia belum sanggup gitu ya satu hal yang dianggap masih ringan lah untuk ditinggalkan misalnya maka dia hanya dapat dosa Adapun orang yang makan riba Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah diazab yang sangat pedih untuk di dunia saja Allah katakan bahwasanya maka riba mereka tidak berdiri kecuali seperti orang kesurupan dosanya yang Allah katakan yang Allah katakan lebih dahsyat dibandingkan berzina dengan ibu sendiri dan banyak hal ekor banyak sekali intinya dan jangan remehkan syariat Islam Kalaupun kita ternyata belum sanggup untuk melaksanakan pohon ampun kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala mohon Taufik kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala Semoga kita bisa segera diberi kekuatan untuk melaksanakannya semoga bermanfaat bagi penanya selanjutnya akan kita coba angkat terlebih dahulu dari Layanan Telepon halo Halo Assalamualaikum Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh pertanyaan itu sudah termasuk dari takdir Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagaimana Rukun Iman sebagaimana rukun iman kita beriman terhadap takdir baik dan takdir buruk sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan surga dan telah menciptakan penduduknya dan itu merupakan rahmat dari Allah Allah menciptakan neraka dan penghuninya itu merupakan keadaan dari Allah subhanahu wa ta’ala lantas Apakah harta haram itu merupakan takdir dari Allah subhanahu wa ta’ala tetapi permasalahannya adalah demikian ekor permasalahannya adalah dari mana anda tahu bahwasanya itu adalah takdir dari Allah subhanahu wa ta’ala ketika seorang dihadapkan dengan harta haram waktu itu dia punya pilihan waktu itu dia punya pilihan Apakah dia akan mengambil harta tersebut atau tidak ketika syahwatnya ketika hawa nafsunya keinginan tamak ketamakan dia akan harta tersebut dia Terimalah harta haram tersebut tidak bisa dia katakan Ah saya ambil inilah yang harum lah nggak apa-apa kenapa karena ini merupakan takdir Allah subhanahu wa ta’ala itu kesimpulan yang keliru Allah mengatakan Ima syakiran wa imadia dia menjadi orang bersyukur dan dia menjadi orang yang kufur dan Allah sudah tahu dia itu bersyukur atau berkumpul nanti dia itu menjadi kufur atau sudah tahu oleh karena Allah para ulama kita mengatakan bahwasanya al-qadr itu merupakan rahasia Allah jangan kalian ungkap-ungkap demikian Jadi kita itu diperintahkan untuk beriman kepada takdir Allah takdir Allah subhanahu wa ta’ala dan kita diperintahkan untuk apa diperintahkan untuk berbuat baik walaupun mendekatlah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala jadi kita berusaha sebagai contoh Ikhwan kita semua kan yakin bahwasanya hari ini kita pasti ada rezeki selama kita masih hidup pasti ada rezeki yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan kemudian ketika kita berdagang apa harapan orang pedagang ini dia mendapatkan rezeki yang melimpah itu harapannya melimpah ruah Kalau bisa pada hari itu Tapi kan dia nggak tahu apa ketetapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala Apakah waktu itu dia akan ada rezeki yang melimpah ataukah sampai rumah ataukah mungkin tidak ada rezekinya di hari itu sama sekali Kan dia nggak tahu tapi kan dia tetap berusaha dia buka tokonya kalau dia pedagang keliling dia tetap berkeliling berkeliling Walaupun dia yakin bahwasanya Allah sudah tetapkan Tapi dia nggak tahu apa Allah itu yang penting bagi dia adalah dia berupaya apapun hasilnya dia serahkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala itu Ikhwan itu artinya beriman kepada takdir Allah Subhanahu Wa Ta’ala mereka para pedagang di hari di pagi hari dia buka tokonya dia buka rukun dengan harapan dia mendapatkan rezeki yang melimpah ruah pada saat itu tapi apakah dia bisa pastikan tidak bisa saja satu harian itu tidak ada satu pelanggan pun yang datang membeli dagangannya demikian tapi ketika dia buka itu merupakan harapan dia biasanya jam 10 sudah ada yang beli bukan dasar ternyata sampai jam 10 belum juga toko masih sepi dia berharap dia buka sampai Zuhur semoga ada pelanggan sampai Zuhur juga belum ada dia buka sampai ashar dengan harapan semoga sampai ashar ada ada pelanggannya dan berikan Ikhwan tapi kan dengan keyakinan dia buka toko tersebut dengan keyakinan bahwasanya hari ini Allah Selama saya masih hidup pasti ada rezeki demikian ada tidaknya itu secara Allah Subhanahu Wa Ta’ala begitu cara kita beriman kepada takdir ya takdir tidak bisa kita katakan seorang koruptor dia korupsi ini merupakan takdir Allah Subhanahu Wa Ta’ala seolah-olah dia menuding Allah Subhanahu Wa Ta’ala gara-gara Allah mentakdirkan Itulah maka dia jadi korupsi keliru cara seperti ini dan ini ketika seorang membunuh orang lain matilah orang tersebut sebenarnya Allah tidak takdirkan saya membunuh dia maka tidak terjadi pembunuhan ini kesimpulan yang salah itu ketika dia membunuh apa yang tertebetik dalam hatinya kemarahan Apa yang sedang dialami sehingga dia memilih dia harus membunuh di situlah dia kenanya ikhwah rahimahullah makanya ikhwah kita diperintahkan untuk berupaya dengan upaya yang baik sebaik-baiknya dan berupaya untuk menjauhkan kemungkaran itu terserah Allah subhanahu wa ta’ala dan kita beriman dengan takdir baik dan takdir buruk dari Allah subhanahu wa ta’ala makanya tadi di mukadimah dikatakan Allah menciptakan menciptakan neraka dan penghuninya sebagai keadilan dari Allah subhanahu wa ta’ala ingat bukan kezaliman demikian Semoga apa yang kita bahas bermanfaat Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Syukron jazakumullah dan materinya pada kesempatan pagi hari ini semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa memberikan kesehatan dan perlindungan untuk Ustadz beserta keluarga dan kami ucapkan Syukron jazakumullah Khairan atas kebersamaan anda pada kesempatan pagi hari ini kami segenap guru yang bertugas mohon maaf apabila ada kesalahan kami undur diri Subhanallah wabihamdika asyhadu alla ilaha illa Anta Astaghfirullah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ustadz Ali Nur – Perjalanan Menuju Negeri Abadi
Gunakan Ctrl + F untuk mencari kata Klik kata tersebut untuk menuju pada video YouTube
Tags:
Leave a Reply